Dosen Pembimbing:
Ibu Puri Kresna Wati.,SST.,M.KM
Disusun Oleh:
1. Apriliani : 19.156.04.11.002
2. Bening Cahya : 19.156.04.11.005
3. Fatmawati Matcik : 19.156.04.11.008
Praktik kebidanan adalah implementasi dari ilmu kebidanan oleh bidan yang
bersifat otonom, kepada perempuan, keluarga dan komunitasnya, didasari etika dan
kode etik bidan. Manajemen Asuhan Kebidanan adalah pendekatan dan kerangka
pikir yang digunakan oleh bidan dalam menerapkan metode pemecahan masalah
secara sistematis mulai dari pengumpulan data, analisa data, diagnosa kebidanan,
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Kebidanan Komunitas dapat diartikan
sebagai upaya yang dilakukan oleh bidan di komunitas.
A. PENGORGANISASIAN (ORGANIZING)
Kebidanan komunitas merupakan bagian kesehatan komunitas. Setiap kegiatan
pokok yang diarahkan kepada ibu dan anak dalam kaitan dengan kehamilan dan
persalinan, keluarga berencana, serta anak balita merupakan kegiatan terpadu di
dalam kebidanan komunitas. Yang termasuk pengorganisasian adalah Puskesmas,
Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD).
Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) merupakan kegiatan pembangunan
masyarakat yang tumbuh dari bawah dengan wanita sebagai motor penggeraknya.
Kelompok dasawisma (kelompok ibu berasal dari sepuluh rumah yang bertetangga)
yang dibentuk melalui kegiatan PKK.
Pengorganisasian berbagai kegiatan yang diperlukan untuk melaksanakan sesuatu
rencana sedemikian rupa sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan
memuaskan.
Pengaturan sejumlah personil yang dimiliki untuk memungkinkan tercapainya
suatu tujuan yang telah disepakati dengan jalan mengalokasikan masing-masing
fungsi dan tanggung jawabnya.
Hal-hal yang diorganisasikan :
1. Kegiatan yang merupakan pengaturan berbagai kegiatan yang ada ada dalam
rencana sedemikian rupa sehingga terbentuk satu kesatuan terpadu, untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2. Tenaga pelaksana mencakup pengaturan struktur organisasi, susunan personalia
serta hak dan wewenang dari setiap tenaga pelaksana, sedemikian rupa sehingga
setiap kegiatan ada pennggung jawabnya.
3. Proses pengorganisasian, menyangkut pelaksanaan langkah-langkah yang harus
dilakukan sedemikian rupa sehingga semua kegiatan yang akan dilaksanakan
serta tenaga pelaksanaan yang dibutuhkan, mendapatkan pengaturan yang
sebaiknya-baiknya, serta setiap kegiatan yang akan dilaksanakan tersebut
memiliki penanggung jawab pelaksanaannya.
Hasil pengorganisasian:
1. Terbentuklah suatu wadah yang pada dasarnya merupakan perpaduan antara
kegiatan yang akan dilaksanakan serta tenaga pelaksana yang dibutuhkan untuk
melaksanakan kegiatan tersebut.
2. Wadah yang terbentuk ini di kenal dengan nama organisasi.
3. Kebidanan komunitas merupakan bagian dari kesehatan komunitas. Kegiatan
kebidanan komunitas ditentukan, diatur dan dilaksanakan bersama dengan upaya
kesehatan komunitas. Dari segi kebijaksanaan pembangunan kesehatan, kegiatan
komunitas termasuk didalam upaya kesehatan keluarga. Sistem pemerintahan
Indonesia merupakan daerah otonomi yaitu daerah Tingkat I, Tingkat II (Dinas
Kesehatan Tingkat I dan II) yaitu unit-unit pelayanan yang melaksanakan
pelayanan Kesehatan ibu anak dan keluarga berencana dilaksanakan di
puskesmas, pustu, polindes dan posyandu.
B. PELAKSANAAN (ACTUATING)
Kata lain dari direction (bimbingan) sebagai gerak pelaksanaan. Pelaksanaan atau
actuating berfungsi penciptaan kerja sama antara anggota kelompok serta pada
pengarahan semangat kerja, tekad dan kemampuan keseluruhan anggota untuk
tercapainya tujuan bersama. Pelaksanaan atau actuating merupakan usaha untuk
menjadikan keseluruhan anggota untuk ikut bertekad dan berupaya dalam rangka
mewujudkan tujuan kelompok.
Untuk melaksanakan program kesehatan, seorang pemimpin harus mampu
mengarahkan, mengawasi dan mensupervisi bawahannya. Untuk itu perlu menguasai
berbagai pengetahuan dan keterampilan, yaitu motivasi, komunikasi, kepemimpinan,
pengarahan, pengawasan, supervisi.
Program dilakukan berdasarkan rencana yang telah ditetapkan dengan
menjabarkan program atau kegiatan lebih rinci mencakup waktu, tempat pelaksanaan
kegiatan, pengawasan, pengendalian, supervisi, bimbingan, dan konsultasi yang
dilaksanakan di dalam pelaksanaan.
C. PENGAWASAN (CONTROLLING)
Untuk menjamin pelaksanaan kegiatan agar berjalan dengan baik sesuai dengan
indikator dan standar yang ditetapkan, maka perlu sistem monitoring dan evaluasi.
Tujuan monitoring adalah untuk sebagai berikut:
1. Memantau masukan: pekerjaan sesuai jadwal, tim tersedia sesuai tugas,
pemakaian biaya dan sumber daya sesuai dengan batas yang direncanakan,
informasi yang diperlukan tersedia, dan kelompok masyarakat atau perorangan
berperan serta seperti yang diharapkan.
2. Memantau proses menjamin bahwa: fungsi, kegiatan yang diharapkan dapat
berjalan sesuai dengan norma yang ditetapkan, standar kerja dipenuhi, diadakan
pertemuan sebagaimana perlunya dan telah terjadi komunikasi sesuai kebutuhan.
3. Memantau keluaran atau hasil akhir, menjamin bahwa: produk atau hasil sesuai
spesifikasi, pelayanan diselenggarakan sesuai rencana, pelatihan menghasilkan
keterampilan yang baru atau tingkat keterampilan yang tinggi, keputusan yang
cepat, tepat, pencatatan dapat dipercaya dan pelaporan dikerjakan, serta
masyarakat sebagai pengguna pelayanan dapat merasa puas terhadap pelayanan
yang diberikan bidan.
Rekam Kesehatan Rekam Kesehatan Keluarga atau yang disebut family folder adalah
Keluarga ( RKK) himpunan kartu-kartu individu suatu keluarga yang memperoleh
pelayanan kesehatan di puskesmas. Kegunaan RKK adalah untuk
mengikuti keadaan kesehatan dan gambaran penyakit di suatu
keluarga. Pengguna RKK diutamakan pada anggota keluarga yang
mengidap salah satu penyakit, misal penderita TBC, paru, kusta,
atau keluarga dengan resiko tinggi (BBLR). Dalam
pelaksanaannya keluarga yang menggunakan RKK diberi alat
bantu kartu tanda pengenal keluarga (KTPK) untuk memudahkan
pencarian berkas pada saat melakukan kunjungan ulang.
Kartu Rawat Jalan Kartu Rawat jalan atau lebih dikenal dengan kartu rekam medis
klien merupakan alat untuk mencatat identitas dan status klien
rawat jalan yang berkunjung ke puskesmas
Pelaporan
D. Kesimpulan
Bidan adalah seorang perempuan yang telah lulus dari pendidikan bidan yang
diakui pemerintah dan organisasi profesi diwilayah Negara Republik Indonesia serta
memiliki kompetensi dan kualifikasi untuk di register, sertifikasi dan atau secara sah
mendapat lisensi untuk menjalankan praktik kebidanan.
Di suatu desa terpencil ditempatkan seorang bidan PTT, sebut saja bidan A. bidan A
ini sangat jarang sekali berada ditempat. Sehingga di masa kerjanya bidan yang
harusnya dibutuhkan ini tidak memberikan pelayanan sebagai mana mestinya. Ini
merupakan pelanggaran yang dilakukannya terhadap profesinya. Hal ini terdengar
oleh organisasi profesi (IBI) dan bidan PTT ini bisa dikenakan sanksi yang setimpal
atas pelanggaran yang ia lakukan.
Isu Etik : organisasi profesi IBI dan bidan PTT tersebut mengetahui bahwa bidan A
tidak melaksanakan apa yang semestinya dilakukan.
Konflik : bidan A jarang sekali berada ditempat, sehingga bidan tersebut mendapat
sanksi dari IBI
Catatan
Font 12
Times New Roman
Spasi 1.5
Refrensi gunakan aplikasi mendeley (buku, jurnal, ebook, prosiding, dan lainnya))