PARTUS KASEP
OLEH :
201510330311088
FAKULTAS KEDOKTERAN
2019
BAB I
PENDAHULUAN
Tujuan dari penulisan referat ini adalah untuk mengetahui lebih jauh tentang
partus kasep terkait definisi, etiologi, patogenesis, manifestasi klinis,
diagnosis, dan penatalaksanaannya.
1.3 Manfaat
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Partus lama atau partus kasep merupakan satu fase akhir dari suatu
persalinan yang telah berlangsung lama dan tidak mengalami kemajuan
sehingga timbul komplikasi pada ibu, janin atau keduanya.
2.2 Etiologi
a. Kelainan his
His yang tidak normal dalam kekuatan atau sifatnya menyebabkan
kerintangan pada jalan lahir yang lazim terdapat pada setiap persalinan
tidak dapat diatasi sehingga persalinan mengalami hambatan atau
kemacetan
b. Kekuatan uterus yang tidak terkoordinasi
Kontraksi uterus tidak ada koordinasi antara kontraksi bagian atas,
tengah, dan bawah, tidak adanya dominasi fundal, tidak adanya
sinkronisasi antara kontraksi daripada bagian – bagiannya maka tonus
otot trus meningkat sehingga mengakibatkan rasa nyeri yang terus
menerus dan hipoksia janin.
c. Faktor janin (malpresentasi, malposisi, janin besar)
d. Kesalahan petugas kesehatan memastikan bahwa pasien sudah masuk
dalam persalinan atau belum
Pada ibu :
a. gelisah, letih, suhu badan meningkat, berkeringat, nadi cepat dan lemah,
pernapasan cepat dan meteorismus
b. cincin retraksi patologis, edema vulva, edema serviks, his hilang atau
lemah
c. ruptur uteri yang berupa perdarahan dari OUE, his menghilang, bagian
janin mudah teraba dari luar, pada pemeriksaan dalam didapatkan bagian
terendah janin mudah didorong keatas, robekan dapat meluas sampai
serviks dan vagina
pada janin :
2.6 Tatalaksana
1. Persalinan palsu
Periksa apakah ada infeksi saluran kemih atau ketuban pecah. Apabila
didapatkan adanya infeksi, obati secara adekuat dan jika tidak ada, pasien
boleh rawat jalan
2. Fase laten memanjang
a. Jika tidak ada perubahan pada pendataan atau pembukaan serviks dan
tidak ada gawat janin, mungkin pasien belum inpartum
b. Jika ada kemajuan dalam pendataan dan pembukaan serviks, lakukan
amniotomi dan induksi persalinan dengan oksitosin atau protaglandin
o Lakukan penilaian ulang tiap 4 jam
o Jika pasien tidak masuk fase laten setelah dilakukan pemberian
oksitosin selama 8 jam, lakukan operasi
c. Jika didapatkan tanda-tanda infeksi :
o Lakukan akselerasi persalinan dengan oksitosin
o Berikan antibiotika kombinasi ampicilin 2 g IV tiap 6 jam dan
gentamicin 5mg/kgBB IV setiap 24 jam
o Jika terjadi persalinan pervaginaan stop antibiotik pasca persalinan
o Jika lanjut operasi, lanjut antibiotik dan Metronidazol 500 mg IV
setiap 8 jam sampai ibu bebas demam selama 48 jam
3. Fase aktif memanjang
Jika tidak ada tanda disproporsi sefalopelvik atau obstruksi dan ketuban
masih utuh, pecahkan ketuban. Nilai his :
Jika his tidak adekuat (kurang dari 3 his dalam 10 menit dan lamanya
kurang dari 40 detik), pertimbangkan adanya inersia uteri
Jika his adekuat (3 kali dalam 10 menit dan lamanya lebih dari 40
detik), pertimbangkan adanya kelainan posisi atau presentasi badan
bayi
BAB III
KESIMPULAN
Partus lama atau partus kasep merupakan satu fase akhir dari suatu
persalinan yang telah berlangsung lama dan tidak mengalami kemajuan sehingga
timbul komplikasi pada ibu, janin atau keduanya.