Anda di halaman 1dari 2

My experience as a midwife in a village

First of all let me introduce myself…

My name is Suci Geshany, from the West Bandung class, I am currently 29


years old and have been a midwife for 8 years.

My current job is as a village midwife, a newborn seeing for the first time into
this world, listening to their cries, and witnessing the emotional atmosphere of
welcoming a new family.

Choosing a career as a village midwife is a calling in my soul where I can find


my own happiness while helping childbirth and share the happiness felt by the
patient's family. But being a village midwife doesn't just help with childbirth.
Village midwives are required to be able to do other jobs such as family
planning services, counseling for pregnant women, ANC examinations, and
even being involved in emergency situations that require the midwife to
accompany patients who are referred to the hospital.

Maybe that's a glimpse of my experience that I can share, thank you..


Pertama-tama izinkan saya memperkenalkan diri…

Nama saya Suci Geshany, dari angkatan Bandung Barat, saya saat ini berusia 29
tahun dan telah menjadi bidan selama 8 tahun.

Pekerjaan saya saat ini adalah sebagai bidan desa, seseorang yang baru lahir
melihat untuk pertama kalinya ke dunia ini, mendengarkan tangisan mereka,
dan menyaksikan suasana emosional menyambut keluarga baru.

Memilih karir sebagai bidan desa merupakan panggilan jiwa dimana saya dapat
menemukan kebahagiaan sendiri saat membantu persalinan dan berbagi
kebahagiaan yang dirasakan oleh keluarga pasien. Tapi menjadi bidan desa
tidak hanya membantu persalinan. Bidan desa dituntut untuk bisa melakukan
pekerjaan lain seperti pelayanan KB, konseling ibu hamil, pemeriksaan ANC,
bahkan terlibat dalam situasi darurat yang mengharuskan bidan mendampingi
pasien rujukan ke rumah sakit.

Mungkin itulah sekilas pengalaman yang bisa saya bagikan, terima kasih..

Anda mungkin juga menyukai