Anda di halaman 1dari 17

Komplikasi Kala IV

Kelompok 4 :
1.Ni Komang Manik Asti (К02315302021)
2.Ni Luh Sri Utami Kumudani (K02315302027)
3.Putu Eli Hindrayanti (К02315302029)
4.Ni Made Ade Devika (K02315302031)
5.Ni Luh Astini Asih (К02315302035)
6.Ni Nyoman Widiastrini (K02315302036)
7.Ni Kadek Mega Dwi Lestari (К02315302040)
8.Anak Agung Nira Mahatma Tuningrat (К02315302041)
9.Inggrid Novi Sari Ratu (202115302001)
10.Susi Rahmatun Nisa(202115302003)
Komplikasi Kala
IV
1. PENGERTIAN Komplikasi kala 4 yaitu
KOMPLIKASI PERSALINAN ADALAH
KEADAAN YANG MENGANCAM JIWA komplikasi yang
IBU ATAUPUN JANIN KARENA
GANGGUAN SEBAGAI AKIBAT
mungkin terjadi pada
LANGSUNG DARI
ATAU PERSALINAN YANG
KEHAMILAN fase setelah plasenta
MEMBUTUHKAN MANAJEMEN lahir hingga 2 jam post
OBSTETRI TANPA ADA
PERENCANAAN SEBELUMNYA. partum.
Apa saja komplikasi kala IV ?
1.Perdarahan Post Partum
2.Atonia Uteri
3.Robekan Jalan Lahir
4.Retensio Placenta
1. Perdarahan Post partum
• DEFINISI
• Kehilangan darah > 500 mL setelah persalinan pervaginam
atau > 1.000 mL setelah persalinan abdominal (sectio cesaria).

• Batasan jumlah perdarahan disebutkan sebagai


“perdarahan yang lebih dari normal”, dimana telah
menyebabkan perubahan tanda vital :
– pasien mengeluh lemah, limbung, berkeringat dingin,
menggigil,
– sesak nafas
– tekanan darah sistolik < 90 mmHg,
– denyut nadi > 100 x/menit,

4
• KLASIFIKASI
Perdarahan Post Partum

Perdarahan Post Partum


Perdarahan pada masa Nifas /
Dini / Post Partum Primer
Post Partum Sekunder ( Late
( Early Postpartum
Postpartum Hemorrhage)
Hemorrhage )

Perdarahan yang terjadi pada masa


Perdarahan yang terjadi 24 jam Nifas (puerpunium), TIDAK
pertama setelah kala 3 termasuk 24 jam pertama setelah kala
3

5
FAKTOR-FAKTOR PREDISPOSISI
• Multiparitas • Persalinan pada bekas seksio
sesaria
• Anemia
• Persalinan yang traumatic
• Overdistensi uterus (gemeli,
hidramnion) • Keadaan-keadaan yang
menimbulkan dampak pada
• Preeklampsia/eclampsia gangguan koagulasi seperti :
• Persalinan yang lama solusio plasenta, KJDR.

• Persalinan yang dengan obat-


obatan

6
ETIOLOGI

Tonus Atonia Uteri

Tissue / Jaringan Sisa jaringan /bekuan darah

Trauma laserasi, ruptur, inversi

Thrombin koagulopati

7
GEJALA & TANDA TANDA & GEJALA LAIN DIAGNOSIS KERJA

•Syok
•Uterus tidak berkontraksi dan
•Bekukan darah pada serviks / posisi Atonia uteri
lembek
terlentang akan menghambat aliran
• Develop winning strategies to keep ahead of the competition
•Perdarahan segera sete-lah anak darah keluar
• Visualize customer directed convergence​
lahir

•Uterus kontraksi dan keras


• Pucat
•Plasenta lengkap Robekan jalan lahir
• Lemah
•Darah segar yang meng-alir segera
setelah bayi lahir • Menggigil

•Plasenta belum lahir setelah 30 •Tali pusat putus akibat traksi


menit berlebihan Retensio plasenta
•Perdarahan segera •Inversio uteri akibat tarikan
•Uterus berkontraksi dan keras •Perdarahan lanjutan

8
GEJALA & TANDA TANDA & GEJALA LAIN DIAGNOSIS KERJA

• Plasenta / sebagian selaput Uterus berkontraksi tetapi tinggi Tertinggalnya sebagian


(mengandung pembuluh darah) fundus tidak berkurang
tidak lengkap
plasenta atau ketuban
• Perdarahan segera

• Uterus tidak teraba • Neurogenik syok Inversio uteri


• Lumen vagina terisi masa • Pucat dan limbung

9
2. ATONIA UTERI
• Perdarahan segera setelah bayi dan placenta lahir.
• Uterus tidak berkontraksi/ lembek.

ETIOLOGI
• Regangan Rahim yang berlebih
• Umur yang terlalu muda atau tua
• Multipara dengan jarak kelahiran yang pendek
• Partus lama
• Malnutrisi
• Penanganan yang salah dalam usaha melahirkan placenta
• Adanya mioma uteri yang mengganggu kontraksi rahim

10
PENATALAKSANAAN
• Masase fundus uteri
• Pastikan kandung kemih kosong
• Lakukan kompresi bimanual interna selama 5 menit
• Anjurkan keluarga melakukan komprasi bimanual eksterna
• Keluarkan tangan perlahan
• JANGAN berikan ergometrin jika tekanan darah tinggi
• Pasang infus RL + 20 unit oksitosin
• Ulangi kompresi bimanual interna
• Dampingi ibu ketempat rujukan dengan terus melakukan kompresi bimanual
interna
KBI KBE

12
3. ROBEKAN JALAN LAHIR
adalah robekan yang terjadi saat bayi lahir baik secara spontan
maupun dengan alat atau tindakan. Umumnya terjadi pada garis
tengah dan bisa menjadi lebih luas apabila kepala janin lahir
terlalu cepat.

Tanda-tandanya adalah :
• Perdarahan segera setelah bayi lahir.
• Darah segar.
• Uterus kontraksi baik.
• Plasenta lengkap.
13
ETIOLOGI KLASIFIKASI
o Kepala janin terlalu cepat o Derajat I : mukosa vagina, vulva bagian depan,
lahir kulit perineum
o Derajat II : mukosa vagina, vulva bagian
o Persalinan tidak dipimpin
depan, kulit perineum, otot perineum
sebagaimana mestinya o Derajat III : mukosa vagina, vulva bagian
o Adanya jaringan parut pada depan, kulit perineum, otot perineum, sfingter
perinium ani exsterna
o Adanya distosia bahu o Derajat IV : seluruh perineum dan sfingter ani
yang meluas sampai ke mukosa

PENATALAKSANAAN
• Derajat I jika robekan ini TIDAK terlalu besar, TIDAK perlu dijahit
• Derajat II lakukan penjahitan
• Derajat III dan IV lakukan rujukan

14
4. RETENSIO PLASENTA
Tertahannya atau belum lahirnya plasenta hingga atau lebih dari 30 menit setelah bayi lahir. Hampir
sebagian besar gangguan pelepasan plasenta disebabkan oleh gangguan kontraksi uterus

ETIOLOGI KLASIFIKAS
• Faktor maternal : gravida tua dan I• Placenta ADHESIVA : melekat pada desidua
endometrium lebih lama
multiparitas • Placenta AKRETA : vili korialis tumbuh
• Faktor uterus : Riwayat SC, tidak menembus meometrium sampai ke serosa
efektifnya kontraksi uterus, riwayat • Placenta INKRETA : vili korialis tumbuh lebih
manual placenta, Riwayat curetase dalam dan menembus desidua endometrium
• Faktor placenta : placenta previa, sampai ke myometrium
• Placenta PERKRETA : vili korialis tumbuh
placenta akreta, kelainan bentuk menembus serosa atau peritoneum dinding
placenta Rahim
• Placenta INKARSERATA : tertahannya
placenta didalam kavum uteri disebabkan oleh 15
PENATALAKSANAAN
• Placenta manual apabila placenta belum lahir ½ – 1 jam
setelah bayi lahir terlebih lagi jika disertai perdarahan.
TERIMAKASIH

17

Anda mungkin juga menyukai