Oleh
Dewi Puspitaningrum,SSiT,M.Kes
Distribusi Cairan
Intra sel. Membentuk 40%
berat tubuh
Ekstra sel
Intertisial, mengisi ruangan yang berada
diantara sebagian besar sel tubuh sekitar
15%
Intravaskuler (plasma sekitar 5%, cairan
limfe, dan darah yang mengandung
suspensi leukosit, eritrosit),
Pergerakan Cairan
Difusi
Osmosis
Filtrasi
Transpor aktif
Difusi : Perpindahan molekul
substansi tertentu dari daerah dg
kosentrasi tinggi ke kosentrasi
rendah
Osmosis : Molekul air berpindah dari
kosentrasi rendah ke kosentrasi tinggi untuk
menyamakan kosentrasi larutan
A. Tek. darah arteri melebihi TOK, shg air
dan substansi terlarut dlm kapiler
pindah ke intertisial
B. Tek. Darah vena lbh rendah dr TOK,
mengakibatkan air dan substansi terlarut
pindah ke kapiler
ATP digunakan menggerakkan Na melawan
gradiens Na
Pengaturan Cairan
Asupan cairan : Stimulus utama taerhadap pusat
rasa haus (Peningkatan osmalilitas plasma,
Penurunan volume plasma, Angiotensin II,
Keringnya membran mukosa faring, Faktor
psikologis dan hilangnya kalium )
Haluaran cairan
Hormonal
Stimulus yang mempengaruhi
mekanisme rasa haus
Keseimbangan air
Masukan air Jumlah(ml) Keluaran air Jumlah (ml)
Faeses 150
Tujuan trasfusi
meningkatkan volume sirkulasi darah setelah
pembedahan, trauma, perdarahan
meningkatkan sel darah merah dan untuk
mempertahankan kadar hemoglobin pada klien yang menderita
anemia berat
memberikan komponen seluler yang
terpilih sebagai terapi pengganti (misalnya factor-faktor
pembekuan-plasma untuk mengontrol perdarahan pada klien
penderita hemofilia)
Indikasi tranfusi :
a. Perdarahan pasca persalinan dengan
shock
b. Kehilangan darah saat operasi
c. Anemia berat, pada kehamilan lanjut (HB
< 8 g% atau timbul gagal jantung)
Resiko tranfusi :
a. Reaksi transfusi dari ringan sampai syok
anafilaktif berat.
b. Infeksi HIV, Hepatitis B, C, Sifilis, malaris
c. Kontaminasi bakteri lainnya
Hal hal yang harus dilakukan jika reaksi
transfusi diduga akan timbul
Hentikan transfuse sesegera mungkin
Pasang piggyback 0,9% salin normal ke
dalam selang IV yang paling dekat dengan
selang akses. Beri tahu dokter
Temani klien, observasi tanda dan gejala, dan
pantau tanda-tanda vital tiap 5 menit
Siapkan obat-obatan kedaruratan Ambil
specimen urine dan kirimkan ke laboratorium
Simpan kantong darah dan selang untuk
dikembalikan ke laboratorium
Dokumenntasi
Upaya mengurangi resiko