Anda di halaman 1dari 11

Rangkuman Bahasa Indonesia scdc.binus.ac.

id

KALIMAT EFEKTIF

Pengertiannya adalah kalimat yang singkat, padat, jelas, lengkap, dan dapat menyampaikan informasi
secara tepat.

Kalimat Efektif dapat mengomunikasikan pikiran atau perasaan penulis atau pembicara kepada pembaca
atau pendengar secara tepat. Dengan kalimat efektif, komunikasi penulis dan pembaca atau pembicara
dan pendengar tidak akan menghadapi keraguan, salah komunikasi, salah informasi, atau salah
pengertian.

1. KEUTUHAN
Kesatuan kalimat ditandai oleh adanya kesepadanan struktur dan makna kalimat. Kalimat secara
gramatikal mungkin benar, tetapi maknanya salah.

2. KESEJAJARAN
Kesejajaran adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan secara konsisten misalnya: kesatuan,
kemakmuran, kedamaian, kesejahteraan; pertanian, perikanan, perkebunan, perdamaian;
mengerjakan, membawakan, menertawakan.

3. KEHEMATAN
Untuk kehematan kalimat,setiap unsur kalimat harus berfungsi dengan baik dan yang tidak
mendukung makna kalimat (mubazir) dihindarkan.
Untuk itu:
 Hindari subjek ganda
 Hindari penjamakan kata yang sudah berbentuk jamak
 Gunakan bentuk singkat
 Gunakan kata aktif dan bertenaga

4. KECERMATAN DAN KESANTUNAN


Kecermatan dan kesantunan terkait dengan ketepatan memilih kata sehingga menghasilkan
komunikasi baik, tepat, tanpa gangguan emosional pembaca atau pendengar. Kalimat dikatakan
baik jika pesan yang disampaikan dapat diterima oleh orang lain. Sedangkan santun mengandung
makna halus dan baik,dan sopan.

5. KELOGISAN
Kelogisan ialah bahwa ide kalimat itu dapat diterima oleh akal dan penulisannya sesuai dengan
ejaan yang berlaku.

6. KESALAHAN KALIMAT
Karangan ilmiah, laporan kerja, surat lamaran atau jenis komunikasi lain, seluruhnya harus
menggunakan kalimat yang baik dan benar.
o Baik memungkinkan karangan itu dapat diterima oleh siapapun dan benar artinya sesuai
dengan kaidah bahasa indonesia.
Rangkuman Bahasa Indonesia scdc.binus.ac.id

o Kesalahan kalimat dapat berakibat fatal, salah pengertian, salah tindakan, dan sebagainya.

Kerancuan berasal dari kata rancu, artinya kacau, campur aduk. Kerancuan berarti kekacauan atau
kecampuradukan. Kalimat rancu berarti kalimat yang mengacaukan makna dua frasa, atau dua
pikiran.

DIKSI

Diksi adalah ketepatan pilihan kata. Penggunaannya dipengaruhi oleh kemampuan pengguna bahasa yang
terkait dengan kemampuan mengetahui, memahami, menguasai, dan menggunakan kosakata secara aktif
yang dapat mengungkapkan gagasan secara tepat dan mampu mengkomunikasikannya secara efektif
kepada pembaca ataupun pendengarnya.

Selain ketepatan pilihan kata, pengguna bahasa harus pula memperhatikan kesesuaian kata agar tidak
merusak makna, suasana, dan situasi yang hendak ditimbulkan, atau suasana yang sedang berlangsung.

SYARAT KESESUAIAN KATA


 Menggunakan ragam baku dengan cermat dan tidak mencampuradukkan penggunaanya dengan
dengan kata tidak baku yang hanya digunakan dalam pergaulan.
 Menggunakan kata yang berhubungan dengan nilai sosial dengan cermat.
 Menggunakan kata berpasangan (idiomatik) dan berlawanan makna dengan cermat.

SYARAT KESESUAIAN KATA


 Menggunakan kata dengan nuansa tertentu.
 Menggunakan kata ilmiah untuk penulisan karangan ilmiah, dan komunikasi nonilmiah
 Menghindarkan penggunaan ragam lisan (pergaulan) dalam bahasa tulis

PARAGRAF AKADEMIK

Pengertian Paragraf. Karangan mini Satuan bahasa tulis yang terdiri beberapa kalimat yang tersusun
secara runtut, logis, dalam satu kesatuan ide yang tersusun secara lengkap, utuh, dan padu.
Bagian dari suatu karangan yang terdiri dari sejumlah kalimat yang mengungkapkan satuan informasi
dengan pikiran utama sebagai pengendalinya dan pikiran penjelas sebagai pendukung.
Terdiri dari satu kalimat berarti tidak menunjukkan ketuntasan atau kesempurnaan.

Ciri-ciri Paragraf
 Kalimat utama bertakuk kedalam lima ketukan spasi. ( surat )
 Kalimat utama bertakuk kedalam delapan ketukan spasi. ( skripsi, thesis dan disertasi )
 Paragraf merupakan pikiran utama yang dinyatakan dalam kalimat topik.
 Menggunakan satu kalimat topik dan selebihnya merupakan kalimat penjelas.
 Paragraf menggunakan pikiran penjelas (gagasanpenjelas) yang dinyatakan
dalamkalimatpenjelas.

1. Kesatuan
Untuk menjamin adanya kesatuan paragraf, setiap paragraf hanya berisi satu pikiran. Paragraf
terdiri dari beberapa kalimat. Tetapi, seluruhnya harus merupakan kesatuan,tidak satu kalimat pun
yang sumbang,yang tidak mendukung kesatuan paragraf. Jika terdapat kalimat ang sumbang,
paragraf akan rusak kesatuannya.
Rangkuman Bahasa Indonesia scdc.binus.ac.id

2. Keterpaduan
Paragraf dinyatakan terpadu jika dibangun dengan kalimat-kalimat yang saling mengait.
Keterkaitan kalimat dalam paragraf menghasilkan kejelasan gagasan. Keterkaitan kalimat itu
menghasilkan keterpaduan paragraf menjadi satu kesatuan konsep,pikiran,atau pendapat yang uth,
dan kompak. Keterkaitan itu dapat dibangun melalui repetisi (pengulangan ) kata kunci atau
sinonim,kata ganti,kata transisi ,dan bentuk paralel.

3. Ketuntasan
Ketuntasan ialah kesempurnaan.Paragraf dikatakan sebagai paragraf yang baik,apabila cerita dari
paragraf itu telah tuntas.

4. Konsistensi Sudut Pandang


Sudut pandang adalah cara penulis menempatkan diri dalam karangannya.

5. Keruntutan
Keruntutan adalah penyusunan urutan gagasan dalam karangan. Gagasan demi gagasan disajkan
secara runtut bagaikan air mengalir-tidak pernah putus.

PENGERTIAN PARAGRAF AKADEMIK

Paragraf akademik adalah paragraf yang berstruktur kalimat topik, kalimat penjelas atau pendukung, dan
kalimat konklusi; menggunakan ragam bahasa formal berdasarkan ejaan baku, istilah baku, tata bahasa
baku; menggunakan penalaran ilmiah: pendahuluan, pembahasan, dan konklusi; dan menyajikan kajian
ilmu pengetahuan, teknologi, dan (atau) seni.

1. Menentukan topik yang sesuai dengan program studi atau bidang keahlian penulis
2. Mengumpulkan data sekunder dan data primer yang relevan dengan topik
3. Menyusun kerangka paragraf secara menyeluruh
4. Menulis draf dengan mengembangkan kerangka menjadi naskah awal
5. Mereviw kesesuaian draf atau naskah awal dengan kerangka paragraf (esai)
6. Menulis naskah final yang sempurna dan diyakini tanpa kesalahan

PARAGRAF AKADEMIK
• Kalimat 1 Kalimat topik
• Kalimat 2 Kalimat pendukung atau penjelas 1
• Kalimat 3 Kalimat pendukung atau penjelas 2
• Kalimat 4 Kalimat pendukung atau penjelas 3,
• Kalimat 5 Kalimat konklusi menyajikan penegasan kalimat topik
Rangkuman Bahasa Indonesia scdc.binus.ac.id

Tulisan menggunakan istilah ilmiah bidang kajian yang ditulisnya.


Tulisan menggunakan salah satu dari struktur berikut ini:
 Pendahuluan, pembahasan, kesimpulan;
 Pendahuluan dan kajian teoritik, pembahasan, dan kesimpulan;
 pendahuluan, kajian teoritik, metode penelitian, hasil penelitian, dan kesimpulan.

Tulisan dilengkapi dengan referensi dan bibliografi.


Tulisan menyajikan analisis atau pembahasan ilmiah.
Tulisan menyajikan kebenaran yang objektif dan universal melalui penelitian.
Tulisan merupakan hasil telaah ilmiah yang mendalam.
Tulisan itu memenuhi standar yang ditentukan oleh lembaga atau perguruan tinggi yang mendokumentasi
atau memublikasi.

Struktur sama dengan paragraf


Paragraf mengungkapkan ide dalam ruang lingkup yang lebih sempit sedangkan esai lebih luas.
Struktur paragraf:
Kalimat topik
Kalimat penjelas
Kalimat konklusi
Struktur esai:
Pendahuluan
Pembahasan
Penutup

RAGAM BAHASA ILMIAH

 Struktur kalimat jelas dan bermakna lugas;


 Struktur wacana bersifat formal, mengacu pada standar konvensi naskah;
 Singkat, berisi analisis dan pembuktian, menyajikan konsep secara lengkap;
 Cermat dalam menggunakan unsur baku istilah/kata, ejaan, bentuk kata, kalimat, paragraf, wacana;
 Cermat, konsisten dalam mengendalikan variabel;
 menggunakan istilah khusus yang bersifat teknis dalam bidang ilmu tertentu;
 objektif dapat diukur kebenarannya;
 konsisten dalam penulisan mulai dari pembahasan topik sampai dengan kesimpulan, dan saran.
 Penggunaan sudut pandang penulis, menyajikan Iptek sesuai dengan bidang studi.

Ragam Bahasa Ilmiah Menggunakan Ejaan Yang Disempurnakan

 Pemakaian huruf
 Penulisan huruf
 Penulisan kata
 Penulisan unsur serapan

ESAI

Tulisan yang mempersoalkan permasalahan sepintas lalu dan tidak memberikan jalan keluar secara terinci
Rangkuman Bahasa Indonesia scdc.binus.ac.id

Dalam esai persoalan yang menjadi bahan tulisan dijadikan persoalan kembali, bukan dicari jalan
keluarnya

Pertama :Menentukan pendapat atau opini tertentu yang merupakan jawaban atas peristiwa atau
fenomena yang ada di sekitar
Kedua :Menuliskan latar belakang permasalahan atau peristiwa yang memunculkan opini kita
Ketiga :Memilih simbol atau lambang yang akan mempertegas opini tersebut
Keempat :Memilih model penulisan: deskripsi, persuasi, narasi, eksposisi, argumentasi
Kelima :Membuat kerangka karangan

ARTIKEL ILMIAH:

Salah satu bentuk karya ilmiah yang ditulis berdasarkan hasil penelitian dan hasil pemikiran atau kajian
pustaka. Salah satu karya ilmiah yang berisi opini atau gagasan seseorang yang berasal dari hasil
penelitian atau hasil pemikiran/kajian pustaka dan dimuat di jurnal ilmiah atau media massa untuk
memberi informasi tentang sesuatu kepada sekelompok orang atau khalayak ramai.

BERISI
A. JUDUL ARTIKEL
Judul harus mengembangkan penelitian yang dilakukan, tidak lebih dari 14 kata
B. NAMA PENULIS
Nama penulis ditulis tanpa gelar akademik
C. ABSTRAK
 Abstrak memberikan gambaran ringkasan tentang penelitian : masalah, tujuan, metode, dan
hasil penelitian. Abstrak biasanya tidak lebih dari 150 kata.
 Abstrak diketik satu spasi dalam satu paragraf
 Abstrak disertai kata kunci

D. PENDAHULUAN
Berisikan narasi yang memuat latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah,
tujuan penulis, dan manfaat penelitian

METODE PENELITIAN
Berisikan narasi yang memuat populasi dan sampel, variabel penelitian, instrumen penelitian,
dan teknik analisis

III. HASIL PENELITIAN


Hasil penelitian menunjukkan hasil bersih analisis data, yang secara keseluruhan bersifat naratif.

E. PEMBAHASAN
Penulis artikel menjawab pertanyaan penelitian dan menunjukkan bagaimana temuan tersebut
diperoleh, menginterpretasi temuan, menguraikan temuan dengan struktur pengetahuan yang
telah mapan, dan memunculkan teori atau modifikasi teori yang sudah ada.

F. PENUTUP
Berisikan narasi yang memuat kesimpulan dan saran

G. DAFTAR RUJUKAN
Daftar rujukan memuat semua bahan yang dirujuk dalam artikel dan tidak memuat bahan yang
tidak dirujuk
Rangkuman Bahasa Indonesia scdc.binus.ac.id
Rangkuman Bahasa Indonesia scdc.binus.ac.id

MAKALAH ILMIAH:
 merupakan tulisan yang berisikan prasaran, pendapat yang turut membahas suatu pokok
persoalan yang akan dibacakan dalam rapat kerja, seminar, simposium, dan sejenisnya.

 karya tulis yang memuat pemikiran tentang suatu masalah atau topik tertentu yang ditulis secara
sistematis dan runtut dengan disertai analisis yang logis dan objektif.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
 Berisikan materi terkait topik yang akan dibahas
 Dilengkapi kajian teori dan fakta
 Menjawab identifikasi masalah
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

Pada bab ini akan membahas tentang:

• Latar Belakang Masalah


• Identifikasi Masalah
• Pembatasan Masalah
• Rumusan Masalah
• Tujuan Penelitian
• Kegunaan Hasil Penelitian

Peneliti menjelaskan kesenjangan antara fakta (das sein) dan harapan (das solen), alasan mengapa
topik kajian perlu dibahas.

Fakta bisa berupa data sekunder, hasil observasi, pengalaman pribadi, atau hasil penelitian lain.
Harapan bisa berupa undang-undang, peraturan, visi misi, kurikulum, atau teori.

Peneliti menguraikan berbagai masalah yang muncul dari latar belakang yang sudah ditulis.
Masalah yang diidentifikasi dinyatakan dalam bentuk poin-poin kalimat tanya. Peneliti membatasi
masalah yang akan diteliti yakni memilih masalah dari sejumlah masalah yang sudah diidentifikasi (yang
menjadi fokus perhatian penulis). Pembatasan masalah ditulis dalam kalimat pernyataan. Permasalahan
yang telah dibatasi (merupakan inti permasalahan yang diajukan dalam karya tulis ilmiah) dirumuskan
dalam kalimat tanya dan operasional (dapat diukur) Mengungkapkan upaya pokok yang akan
dikerjakan untuk memecahkan masalah

Peneliti membahas variabel penelitian secara konseptual dari berbagai teori atau konsep para ahli. Kajian
teori membahas:
variabel X (bebas) : variabel yang memberi pengaruh
variabel Y (terikat) : variabel yang diberi pengaruh
Rangkuman Bahasa Indonesia scdc.binus.ac.id

Bagian ini berisi penjelasan mengenai metode dan teknik yang akan digunakan penulis, populasi
penelitian, sampel penelitian, teknik pengumpulan data, dan instrumen peneltian.
• Eksperimen (percobaan) • Studi pustaka
• Observasi (pengamatan) • Studi dokumenter
• Wawancara • dsb.
• Kuesioner/angket/survei

Pada bab ini akan membahas tentang:

• Deskripsi Data
• Analisis dan interpretasi
• Ilustrasi dan contoh-contoh
• Tabel, bagan, gambar (jika ada)

A. Kesimpulan
• Pernyataan-pernyataan analisis atau pembahasan yang dilakukan dalam bab isi
• Kesimpulan merupakan jawaban permasalahan yang dikemukakan di dalam
pendahuluan
• Kesimpulan bukan rangkuman atau ikhtisar
• Pernyataan kesimpulan dapat berupa uraian atau poin-poin

KONVENSI NASKAH ILMIAH

Konvensi naskah adalah penulisan naskah karangan ilmiah berdasarkan kebiasaan, aturan yang sudah
lazim, dan sudah disepakati.
Konvensi penulisan naskah yang sudah lazim mencakup:
• aturan pengetikan
• pengorganisasian materi utama
• pengorganisasian materi pelengkap, bahasa, dan
• kelengkapan penulisan lainnya

PENGETIKAN
a. Kertas berukuran A4 (21 X 29,7 cm)
b. Batas margin kertas pias dari tepi atas 4cm, kiri 4cm, bawah 3cm, dan kanan 3cm
c. Naskah ditulis dengan huruf pika ,arial ,atau times new roman pada MS Word komputer.
d. Margin kanan-kiri diusahakan lurus, tanpa merusak kaidah bahasa, pemenggalan kata,
serta memperhatikan tanda baca hubung, dan jarak antarkata.
e. Jarak spasi: jarak antarbaris dua spasi, jarak antarparagraf tiga spasi, jarak antara teks dan
contoh tiga spasi, jarak antara tajuk dan uraian empat spasi, jarak antara uraian dan sub
judul dibawahnya tiga spasi.

PENGORGANISASIAN KARANGAN
Rangkuman Bahasa Indonesia scdc.binus.ac.id

Pelengkap pendahuluan
• Judul sampul • Abstrak
• Halaman judul • Daftar isi
• Halaman persembahan • Daftar gambar
• Halaman pengesahan • Daftar tabel
• Kata pengantar

A. JUDUL SAMPUL (6 spasi)


B. judul karya tulis ditulis huruf kapital (3 spasi)
C. kategori karya dan keterangan tujuan penulisan
D. ditulis dengan hanya huruf awal saja yang kapital (3 spasi)
E. logo universitas berukuran 4x4 cm nama penulis dan nim ditulis kapital (3 spasi)
F. Jurusan, program studi, fakultas, universitas, dan tahun penyelesaian karya tulis ukuran huruf 14

Kata pengantar memuat:


• Ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa,
• Penjelasan adanya tugas penulisan karya ilmiah,
• Penjelasan pelaksanaan penulisan karya ilmiah,
• Penjelasan adanya bantuan, bimbingan, dan arahan dari seseorang, sekelompok orang, atau
organisasi/lembaga,
• Ucapan terima kasih kepada seseorang/lembaga uang membantu,
• Penyebutan nama kota, tanggal, bulan, tahun, dan nama lengkap penulis, tanpa dibubuhi tanda
tangan,
• Harapan penulis atas karangan tersebut, dan
• Manfaat bagi pembaca serta kesediaan menerima kritik dan saran.

Abstak adalah suatu penyajian singkat sebuah laporan atau dokumen yang ditulis secara teknis, teliti,
tanpa kritik atau penafisran penulis abstrak.

Ciri-ciri:
• Singkat : tidak lebih dari 250 kata
• Panjang abstrak terdiri atas satu buah paragraf
• Menarasikan:
a. Tujuan penelitian
b. Metode penetian
c. Hasil penelitian/ kesimpulan
d. Kata kunci (ditulis miring)

Aturan penulisan daftar isi:


• Setiap judul bab dan subbab disusun secara paralalel dan konsisiten
• Rincian subbab minimal empat angka.
• Setiap judul bab ditulis dengan huruf kapital seluruhnya, subbab dan dirincian ditulis dengan huruf
kapital pada setiap awal kata, kata tugas (misalnya: yang, kepada, dari) ditulis dengan huruf kecil
seluruhnya
• judul dan nomor halaman dihubungkan dengan titik-titik.
Rangkuman Bahasa Indonesia scdc.binus.ac.id

KUTIPAN
Kutipan langsung : adalah pernyataan yang ditulis dalam susunan kalimat aslinya tanpa
mengalami perubahan sedikitpun.

Dibagi menjadi dua:


Kutipan langsung pendek
Kutipan langsung panjang

Kutipan tidak langsung : ketika membuat tulisan berasal dari ide orang lain lalu diolah atau
ditulis sendiri dengan bahasa sendiri.

Dibagi menjadi dua:


Kutipan langsung pendek
Kutipan langsung panjang

KUTIPAN LANGSUNG PENDEK


Kutipan yang tidak lebih dari tiga baris diketik dua spasi dengan cara memberikan tanda petik
diantara teks yang dikutip dan diberi nomor kutipan.

Contoh:
Menurut Hawkins, Best dan Cooney mengemukakan pengertian sikap bahwa: “Attitude
is an enduring organizational, emotional, perceptual, and cognitive process with respect to some
aspect environmental ( sikap adalah suatu organisasi yang bertahan lama dari motivasi, emosi,
persepsi, dan proses kognitif dengan menghargai beberapa aspek lingkungan)” 1.

Kutipan tidak langsung adalah kutipan lebih dari tiga baris diketik satu spasi dan ditempatkan dalam
alinea tersendiri. Adapun ketukan baris pertama dan seterusnya sebanyak tujuh ketukan.

Contoh:
Syaiful Bahri Djamarah berpendapat bahwa kelebihan metode diskusi adalah:
Menyadarkan anak didik bahwa masalah dapat dipecahkan dengan berbagai jalan bukan satu jalan.
Menyadarkan anak didik bahwa dengan diskusi mereka saling mengemukakan pendapat secara
konstruktif sehingga dapat diperoleh keputusan yang baik.
Membiasakan anak didik untuk mendengarkan pendapat orang lain sekalipun berbeda dengan
pendapatnya sendiri dan membiasakan bersikap toleran” 2.

Catatan tubuh merupakan cara penulisan sumber kutipan di dalam paragraf/bagian yang dikutip.

Contoh:
“Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer” (Chaer, 2007: 12)
Menurut Chaer “Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer” (2007: 12)
Menurut Chaer “Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer” (Aziz, 2007: 12)

CATATAN KAKI
Catatan kaki adalah keterangan atas teks karangan yang ditempatkan pada kaki halaman karangan yang
bersangkutan (Gorys Keraf, 1994:193).

PENULISAN
CATATAN KAKI
Rangkuman Bahasa Indonesia scdc.binus.ac.id

• Nama pengarang sama dengan nama pengarang yang tertulis pada buku diikuti koma.
• Nama pengarang tidak dibalik
• Judul karangan dicetak miring diikuti koma.
• Nama penerbit dan angka tahun diapit tanda kurung diikuti koma.
• Nomor halaman dapat disingkat hlm atau h.

Contoh Ibid, Op.cit, Loc.cit


1
Abraham H. Maslow, Motivasi dan Kepribadian 2 terj. Nurum Imm, (Jakarta: Pustaka Binaman
Presindo, 1994), h.1- 40.
2
Ibid.
3
Peg C. Neuhauser, Legenda Manfaatnya bagi Perusahaan, terj. Teguh Rahardja, (Jakarta: Pstaka
Binaman Presindo, 1994), h.13-34.
3
Abraham H. Maslow., op.cit., h. 34.
4
Hernowo, Mengikat Makna, (Bandung: Mizan, 2002), hlm. 109-130.
5
Ibid, 133-145.
6
Peg C. Neuhauser., loc.cit.

Anda mungkin juga menyukai