Uli
nama penyusun
logo lembaga
nama lembaga
kota
Daftar lampiran
Apabila dalam laporan diperlukan lampiran tabel yang
menunjang isi laporan, semua tabel yang diperlukan harus
dicantumkan dalam daftar tabel.
Dalam hal ini nomor tabel dan halaman harus dicantumkan
dengan teratur dan jelas (melanjutkan halaman terakhir dari
daftar pustaka
LATAR BELAKANG MASALAH
Latar belakang berisi deskripsi tentang:
Alasan rasional dan esensial yang membuat peneliti
merasa resah, sekiranya masalah tersebut tidak
diteiliti
Gejala-gejala kesenjangan yang terdapat di lapangan
sebagai dasar pemikiran untuk memunculkan
permasalahan
Kerugian-kerugian yang mungkin timbul seandainya
masalah tersebut tidak diteliti
Keuntungan-keuntungan yang mungkin diperoleh
seandainya masalah tersebut diteliti
Penjelasan singkat tentang kedudukan/posisi masalah
yang akan diteliti dalam ruang lingkup bidang studi
yang ditekuni oleh peneliti
BATASAN MASALAH DAN RUMUSAN
MASALAH
Batasan Masalah/Ruang Lingkup
Pembatasan masalah (menjelaskan kedalaman ilmu dan
area pembahasan)
Rumusan Masalah
Rumusan masalah dirumuskan dalam bentuk kalimat
tanya atau pernyataan.
TUJUAN DAN MANFAAT
Tujuan
Tujuan meliputi hal-hal di bawah ini.
Tujuan umum menggambarkan secara singkat apa
yang ingin dicapai melalui penelitian yang
dinyatakan dalam satu kalimat
Tujuan khusus merupakan rincian tujuan umum
yang lebih spesifik dan mengacu kepada
pertanyaan-pertanyaan penelitian
Manfaat
Bagian ini menguraikan manfaat yang dapat
diambil dengan penulisan makalah yang dilakukan.
Manfaat biasanya dirumuskan baik secara praktis
maupun secara teoretis.
CIRI-CIRI KARYA TULIS ILMIAH
1. Reproduktif
Artinya karya ilmiah ditulis oleh peneliti atau penulis harus
diterima dan dimaknai oleh pembacanya sesuai dengan makna
yang ingin disampaikan. Pembaca harus bisa langsung
memahami konten dari karya ilmiah.
6. Bersifat Dekoratif
Artinya penulis karya ilmiah harus menggunakan istilah atau
kata yang memiliki satu makna. Rasional artinya penulis
harus menonjolkan keruntutan pikiran yang logis dan
kecermatan penelitian. Kedua hal itu penting karena karya
ilmiah harus bisa menyampaikan maksud dari penelitian yang
dilakukan oleh penulis tanpa membingungkan.
7. Terdapat Kohesi
Artinya karya ilmiah harus memiliki kesinambungan antar
bagian dan babnya dan bersifat straight forward maksudnya
ialah tidak bertele-tele atau tepat sasaran. Sebuah karya
ilmiah setiap bagian atau babnya harus memiliki alur logika
yang saling bersambung. Selain itu, penyampaiannya harus
tepat sasaran dengan apa yang ingin disampaikan.
8. Bersifat Objektif
Karya ilmiah harus bersifat objektif. Hal ini sangat
penting karena karya ilmiah tidak dibuat berdasarkan
perasaan penulisnya. Karya ilmiah harus menunjukkan fakta-
fakta dan data-data dari hasil analisisnya. Jadi, tidak
memiliki kecondongan subjektifitas.
9. Menggunakan Kalimat Efektif
Dan, penulisan karya ilmiah harus menggunakan kalimat
efektif. Ciri ini berkaitan dengan semua ciri sebelumnya.
Tujuan penggunaan kalimat dalam karya ilmiah agar pembaca
tidak dipusingkan dengan penggunaan kalimat yang berputar-
putar. Penggunaan kalimat seperti itu hanya akan membuat
pembaca bingung.
empiris/em·pi
·ris/ /émpiris/ a
berdasarkan
pengalaman
(terutama
yang diperoleh
dari
penemuan,
percobaan,
pengamatan
yang telah
dilakukan)
objektif1/ob·je
k·tif/
/objéktif/ a
mengenai
keadaan
yang
sebenarnya
tanpa
dipengaruhi
pendapat
atau
pandangan
pribadi
Analisis adalah aktivitas yang terdiri dari
serangkaian kegiatan seperti, mengurai, Sintesis
membedakan, memilah sesuatu untuk
dikelompokkan kembali menurut kriteria
maksudnyamenghasilk
tertentu dan kemudian dicari kaitannya lalu an suatu hasil baru
ditafsirkan maknanya.
Interpret
asi
(tafsiran)
STRUKTUR TEKS KARYA ILMIAH
Karya ilmiah dapat ditulis dalam berbagai bentuk penyajian. Masing-
masing bentuk itu berbeda dalam hal kelengkapan strukturnya. Secara
umum, bentuk penyajian karya ilmiah terbagi ke dalam tiga jenis.
A. Bentuk Populer
Karya ilmiah bentuk ini sering disebut karya ilmiah populer. Bentuknya manasuka. Karya ilmiah
bentuk ini bisa diungkapkan dalam bentuk karya ringkas. Ragam bahasanya bersifat santai populer).
Karya ilmiah pupuler umumnya dijumpai dalam media massa, seperti koran atau majalah. Istilah
populer digunakan untuk menyatakan topik yang akrab, menyenangkan bagi populus (rakyat) atau
disukai oleh orang kebanyakan karena gayanya yang menarik dan bahasanya mudah dipahami.
Kalimat-kalimatnya sederhana, lancar, namun tidak berupa senda gurau dan tidak pula bersifat fantasi
(rekaan).
B. Bentuk Semiformal
Secara garis besar, karya ilmiah bentuk ini terdiri atas:
a. halaman judul,
b. kata pengantar,
c. dafar isi,
d. pendahuluan,
e. pembahasan,
f. kesimpulan, dan
g. dafar pustaka.
Bentuk karya ilmiah semacam itu, umumnya digunakan dalam berbagai
jenis laporan biasa dan makalah.
C . Bentuk Formal
Karya ilmiah bentuk formal disusun dengan memenuhi unsur-unsur kelengkapan
akademis secara lengkap, seperti dalam skripsi, tesis, atau disertasi. Unsur-unsur karya
ilmiah bentuk formal, meliputi hal-hal sebagai berikut.
a. Judul
b. Tim pembimbing
c. Kata pengantar
d. Abstrak
e. Dafar isi
f. Bab pendahuluan
g. Bab telaah kepustakaan/kerangka teoritis
h. Bab Metode penelitian
i. Bab Pembahasan hasil penelitian
j. Bab Kesimpulan dan rekomendasi
k. Dafar pustaka
l. Lampiran-lampiran
m. Riwayat hidup
BEBERAPA BAGIAN PENTING DARI STRUKTUR
KARYA ILMIAH DIURAIKAN SEBAGAI BERIKUT.
1. Judul
Judul dalam karya ilmiah dirumuskan dalam satu frasa yang jelas
dan lengkap. Judul mencerminkan hubungan antarvariabel. Istilah
hubungan di sini tidak selalu mempunyai makna korelasional,
kausalitas, ataupun determinatif. Judul juga mencerminkan dan
konsistensi dengan ruang lingkup penelitian, tujuan penelitian,
subjek penelitian, dan metode penelitian.
Dari judul di atas, dapat diketahui bahwa:
1) masalah yang diteliti : aktivitas pergaulan dan prestasi belajar siswa
2) ruang lingkung penelitian : kecerdasan emosi dan intelektual siswa
3) tujuan penelitian : mengetahui ada tidaknya hubungan antara aktivitas
pergaulan dengan
prestasi belajar siswa
4) subjek penelitian : siswa SMA Labschool UPI Bandung
5) meotde penelitian : deskriptif-komparatif
Penulisan judul dapat dilakukan dua cara. Pertama, dengan menggunakan huruf
kapital semua kecuali pada anak judulnya; kedua, dengan menggunakan huruf
kecil kecuali huruf-huruf pertamanya. Apabila cara yang kedua yang akan
digunakan, maka kata-kata penggabung, seperti dengan dan tentang serta kata-
kata depan seperti di, dari, dan ke huruf pertamanya tidak boleh menggunakan
huruf kapital. Di akhir judul tidak boleh menggunakan tanda baca apapun,
termasuk titik ataupun koma.
2. Pendahuluan
Pada karya ilmiah formal, bagian pendahuluan mencakup latar
belakang masalah, identifkasi masalah, pembatasan masalah,
perumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat atau
keguanaan penelitian. Selain itu, dapat pula dilengkapi dengan
defnisi operasional dan sistematika penulisan.
D. Manfaat
Perlu diyakinkan pula kepada pembaca tentang manfaat atau kegunaan
dari penulisan karya ilmiah. Misalnya untuk pengembangan suatu bidang
ilmu ataupun untuk pihak atau lembaga-lembaga tertentu.
3. Kerangka Teoretis
Kerangka teoretis disebut juga kajian pustaka, atau teori landasan.
Tercakup pula di dalam bagian ini adalah kerangka pemikiran dan
hipotesis. Kerangka teoretis dimulai dengan mengidentifkasi dan
mengkaji berbagai teori yang relevan serta diakhiri dengan
pengajuan hipotesis.
Tabel dan grafik merupakan cara efektif dalam menyajikan data dan
informasi. Sajian data dan informasi lebih mudah dibaca dan disimpulkan.
Penyajian informasi dengan tabel dan grafk memang lebih sistematis dan
lebih enak dibaca, mudah dipahami, serta lebih menarik daripada
penyajian secara verbal.
Penulis perlu menggunakan argumen-argumen yang telah dikemukakan
dalam kerangka teoretis. Pembahasan data dapat diibaratkan dengan
sebuah pisau daging. Apabila pisau itu tajam, akan baik pula lah keratan-
keratan daging yang dihasilkannya. Namun, apabila tumpul, keratan
daging itu akan acak-acakan, penuh cacat. Demikian pula halnya dengan
pembahasan data. Apabila argumen-argumen yang dikemukakan penulis
lemah dan data yang digunakannya tidak lengkap, pemecahan
masalahnyapun akan jauh dari yang diharapkan.
6. Simpulan dan Saran
Simpulan merupakan pemaknaan kembali atau sebagai sintesis dari
keseluruhan unsur penulsan karya ilmiah. Simpulan merupakan bagian
dari simpul masalah (pendahuluan), kerangka teoretis yang tercakup di
dalamnya, hipotesis, metododologi penelitian, dan temuan penelitian.