1
Teknik memilih secara acak dapat dilakukan baik dengan manual atau
tradisional maupun dengan menggunakan tabel random.
a) Cara Tradisional
Teknik acak ini dapat dilakukan dengan langkah-langkah seperti berikut :
1. Tentukan jumlah populasi yang dapat ditemui
2. Daftar semua anggota dalam populasi, masukkan dalam kotak yang
telah diberi lubang penarikan
3. Kocok kotak tersebut dan keluarkan lewat lubang pengeluaran yang
telah dibuat
4. Nomor anggota yang keluar adalah mereka yang ditunjuk sebagai
sampel penelitian, lakukan terus sampai jumlah yang diinginkan dapat
dicapai.
b) Menggunakan Tabel Acak
Pada cara kedua ini, proses pemilihan subjek dilakukan dengan
menggunakan tabel yang dihasilkan oleh computer. Tabel tersebut
umumnya terdiri dari kolom dan angka lima digit yang telah secara acak
dihasilkan oleh komputer. Dengan menggunakan tabel tersebut, angka-
angka yang ada digunakan untuk memilih sampel dengan langkah sebagai
berikut:
1. Identifikasi jumlah total populasi
2. Tentukan jumlah sampel yang diinginkan.
3. Daftar semua anggota yang masuk sebagai populasi.
4. Berikan semua anggota dengan nomor kode yang diminta, misalnya:
00-99 untuk jumlah populasi 100 orang.
5. Pilih secara acak (misalnya tutup mata) dengan menggunakan
penunjuk pada angka yang ada dalam tabel.
6. Pada angka-angka yang terpilih, lihat hanya angka digit yang tepat
yang dipilih. Jika populasi mempunyai anggota 90 maka hanya
diperlukan dua digit dari akhir saja.
7. Gerakan penunjuk dalam kolom atau angka lain, ulangi langkah
tersebut sampai jumlah sampel yang diinginkan tercapai.
8. Ketika jumlah sampel yang diinginkan telah tercapai maka langkah
selanjutnya adalah membagi dalam kelompok kontrol dan kelompok
perlakuan sesuai dengan bentuk desain penelitian.
Teknik ini dapat digambarkan sebagai berikut :
2
Dalam hal ini, yang terpenting adalah prinsip bahwa seluruh elemen
memperoleh kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel. Beberapa
kelebihan dan kelemahan dari pemilihan random sederhana adalah sebagai
berikut:
Kelebihan :
1) Prosedur pemilihan sampel sangat mudah
2) Unit pemilihan sampel hanya satu macam
3) Kesalahan klasifikasi dapat dihindarkan
4) Cukup dengan gambaran garis besar dari populasi
5) Merupakan desain sampel yang paling sederhana dan mudah
Kelemahan :
1) Gambaran umum populasi yang mungkin sudah diketahui peneliti tidak
dipergunakan seluruhnya
2) Dengan menggunakan jumlah sampel yang sama, tingkat ketelitian dan
kecermatan penelitian menjadi lebih rendah daripada pemilihan random
stratifikasi.
5
diperhatikan sehingga pengambilan sample menurut strata populasi itu dapat
ditetapkan.
Teknik sampling daerah ini sering digunakan melalui dua tahap, yaitu
tahap pertama menentukan sample daerah, dan tahap berikutnya menentukan
orang-orang yang ada pada daerah itu secara sampling juga. Alasan yang
mendorong digunakannya sampel kluster adalah adanya kebtuhan efisiensi
ekonomis yang tidak bisa diperoleh penelitki jika menggunakan sampel
random sederhana dan tidak tersedianya kerangka sampel untuk elemen
tertentu. Kelemahan sebagian besar sampel kluster adalah efisiensi statistik
yang lebih rendah dibandingkan dengan sampel random sederhana karena
kluster biasanya homogen.
Teknik ini dapat digambarkan sebagai berikut.
6
Teknik sampel ini meliputi ; sampling sistematis, kuota, purposive, jenuh, dan
snowball.
SAMPEL
1.2.1. Sampling Sistematis 3 24
6 27
Sampling sistematis adalah teknik pengambilan 9 30
sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang 12 33 telah
15 36
diberi nomor urut, dimana anggota pertama saja dari
18 39
sampel yang diambil secara random; sedangkan 21
anggota-anggota selanjutnya dipilih secara sistematis menurut pola tertentu.
Penarikan sampel sistematis dilakukan melalui tiga tahap:
a. Mengecek keadaan daftar populasi, harus dalam keadaan acak
b. Menetapkan jarak interval yang akan digunakan atau menetapkan angka
kelipatan (k)
c. Tentukan secara acak nomor mulai pengambilan sampel.
Contoh dari sampling sistematis ini misalnya anggota populasi yang
terdiri dari 40 orang, dari semua anggota populasi itu diberi nomor urut yaitu
nomor 1 sampai dengan nomor 40. Pengambilan sampel dapat dilakukan
dengan mengambil nomor ganjil saja, genap saja, atau kelipatan dari bilangan
tertentu, misalnya kelipatan dari bilangan 3. Untuk itu maka yang diambil
sebagai sampel adalah nomor urut 3, 6, 9, 12, 15 dan seterusnya.
7
Kelemahan desain pemilihan sistematis adalah apabila nomor urut
elemen berdasarkan lokasi atau variable lain yang tidak ada hubungannnya
dengan kriteria stratifikasi penelitian, dengan sampel yang sama akan
mempunyai tingkat akurasi yang lebih rendah dari pada sampel random
stratifikasi.
8
jumlah sampel yang ditentukan 500 orang, jika pengumpulan data belum
memenuhi kuota 500 orang tersebut, maka penelitian dipandang belum selesai.
Bila pengumpulan data dilakukan secara kelompok yang terdiri atas 5 orang
pengumpul data, maka setiap anggota kelompok harus dapat menghubungi
100 orang anggota sampel, atau 5 orang tersebut harus dapat mencari data dari
500 anggota sampel.
10
DAFTAR PUSTAKA
Donald R Cooper & C. W Emory. 1998. Business Research Methods (5th ed). USA : Richard
Irwin. Inc.
Fred N. Kerlinger, 2002. Azas-asas Penelitian Behavioral (edisi ketiga). Yogyakarta: Gajah
Mada University Press
Moh. Nazir, 1999. Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia
Moleong, 2001. Metode Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: Pustaka Belajar
Nur Indriantoro dan Bambang Supomo, 1999. Metodologi Penelitian Bisnis : untuk
Akuntansi dan Manajemen (edisi pertama). Yogyakarta: BPFE
Rahyuda, I Ketut, dkk. 2004. Metodologi Penelitian. Universitas Udayana: Udayana Press
11