Anda di halaman 1dari 46

Ciri dan Keterampilan Manajerial

Oleh: Kelompok 6

1
Nama Anggota Kelompok

1506305129 1506305133 1506305128 1506305063

I Dewa Gede Ida Bagus Putu Ida Ayu Bintang I Gede Alit Putra
Praditya Satriya Wibawa PG Gesaputri
Chandrayatna
POKOK BAHASAN
KOMPETENSI DAN RELEVANSI
SITUASIONAL KETERAMPILAN KATEGORI KETERAMPILAN
MANAJERIAL MANAJERIAL

CIRI DAN EFEKTIVITAS CIRI KETERAMPILAN PEMIMPIN


KETERAMPILAN MANAJERIAL DAN BUKAN PEMIMPIN
KATEGORI
KEPEMIMPINAN
MANAJERIAL
KATEGORI
KETERAMPILAN Keterampilan dapat didefinisikan pada
MANAJERIAL berbagai tingkatan abstraksi, dari
kemampuan yang didefinisikan secara:
 Sangat umum dan luas (kecerdasan,
keterampilan antar pribadi)
 Hingga kemampuan yang lebih sempit
dan spesifik (pertimbangan verbal,
kemampuan persuasive).
KATEGORI KETERAMPILAN MANAJERIAL

Pendekatan yang diterima secara luas untuk


KETERAMPILAN TEKNIS
mengklasifikasikan keterampilan manjerial
menggunakan tiga kategori keterampilan
yang didefinisikan sebagai berikut:
KETERAMPILAN ANTAR PRIBADI

Beberapa penulis membedakan kategori KETERAMPILAN KONSEPTUAL


keterampilan keempat yaitu “keterampilan
administratif” yang didefinisikan menurut
kemampuan melakukan fungsi atau perilaku KETERAMPILAN ADMINISTRATIF
manajerial tertentu.
KETERAMPILAN MANAJERIAL

KETERAMPILAN TEKNIS KETERAMPILAN KONSEPTUAL


Pengetahuan tentang metode, proses, Kemampuan analitis umum; pemikiran logis;
prosedur, dan teknik untuk melakukan kefasihan pembentukan konsep serta
konseptualisasi hubungan yang kompleks dan
aktivitas khusus, dan kemampuan
ambigu; kreativitas pembuatan ide dan
menggunakan peralatan dan perangkat yang pemecahan masalah; kemampuan
relevan dengan aktivitas tersebut. mengantisipasi perubahan serta mengenali
kesempatan dan masalah yang mungkin muncul.

KETERAMPILAN ANTAR PRIBADI KETERAMPILAN ADMINISTRATIF


Kemampuan memahami perasaan, sikap, Didefinisikan menurut kemampuan melakukan
dan motif orang lain dari apa yang mereka fungsi atau perilaku manajerial tertentu, misalnya:
katakan dan lakukan; kemampuan melakukan perencanaan, melakukan negosiasi,
berkomunikasi dengan jelas dan efektif; memberikan pelatihan).
serta kemampuan membuat hubungan yang
efektif dan kooperatif.
CIRI KETERAMPILAN
PEMIMPIN DAN BUKAN
PEMIMPIN
CIRI KETERAMPILAN PEMIMPIN DAN
BUKAN PEMIMPIN

RALPH M. STOGDILL (1948)


 Kecerdasan,
 Kewaspadaan terhadap kebutuhan orang lain,
memahami tugasnya,
 Memiliki inisiatif dan tekun dalam menghadapi
masalah,
 Keyakinan diri,
 Dan keinginan untuk menerima tanggung jawab
serta menduduki posisi dominasi dan kendali.
CIRI KETERAMPILAN PEMIMPIN DAN BUKAN PEMIMPIN
RALPH M. STOGDILL (1974)
CIRI
Dapat beradaptasi dengan situasi, waspada
terhadap lingkungan social, ambisius berorientasi
pencapaian, asertif, kooperatif, tegas, dapat
diandalkan, dominan, bersinergI, gigih, keyakinan
diri, toleransi terhadap tekanan, bersedia
mengambil tanggung jawab.

KETERAMPILAN
Pandai (cerdas), terampil secara konseptual,
kreatif, diplomatis dan bijaksana, fasih berbicara,
memiliki pengetahuan tentang pekerjaan, teratur
(kemampuan administrasi), persuasive, terampil
secara social.
CIRI DAN EFEKTIVITAS
KETERAMPILAN MANAJERIAL
CIRI DAN EFEKTIVITAS KETERAMPILAN MANAJERIAL

Tingkat energy yang tinggi


dan toleransi yang tinggi ORIENTASI PUSAT
terhadap tekanan KENDALI INTERNAL

1. 3.

2. 4.

RASA PERCAYA DIRI KESTABILAN DAN


KEMATANGAN EMOSI
CIRI DAN EFEKTIVITAS KETERAMPILAN MANAJERIAL

ORIENTASI PADA
KEBERHASILAN YANG
INTEGRITAS PRIBADI TINGGI

5. 7.

6. 8.

MOTIVASI KEKUASAAN KEBUTUHAN AKAN


SOSIAL AFILIASI YANG RENDAH
Tingkat Energi dan
Toleransi Terhadap
Tekanan
TINGKAT ENERGY DAN TOLERANSI TERHADAP TEKANAN

Penelitian mengenari ciri menemukan bahwa tingkat energy, stamina fisik, dan
toleransi terhadap tekanan berhubungan dengan keefektifan manajerial (Bass,
1990;Howard & Bray, 1988)

Tingkat energy yang tinggi dan toleransi terhadap tekanan yang tinggi membantu para
manajer menanggulangi tingkat kecepatan yang tinggi, jam-jam kerja yang panjang,
serta permintaan yang tidak ada habisnya terhadap kebanyakan pekerjaan manajerial

Pemimpin dengan toleransi terhadap tekanan dan ketenangan yang tinggi akan lebih
besar kemungkinannya untuk tetap tenang dan memberikan pengarahan yang
mantap serta pasti terhadap para bawahan dalam krisis tertentu.
RASA
PERCAYA DIRI
RASA PERCAYA DIRI

Rasa percaya diri didefinisikan


Tanpa adanya rasa percaya diri yang
secara umum untuk memasukkan kuat, pemimpin lebih kecil
berbagai konsep yang saling kemungkinannya untuk membuat upaya
berhubungan seperti harga diri memengaruhi, dan setiap upaya
dan kapasitas diri. memengaruhi yang dilakukan akan lebih
kecil kemungkinannya untuk berhasil.
KELEBIHAN MEMILIKI RASA PERCAYA DIRI

 Para pemimpin dengan rasa


 Pemimpin dengan kapasitas diri
pecaya diri yang tinggi akan lebih
yang tinggi mengambil lebih
besar kemungkinannya untuk
mecoba tugas yang sulit dan
menetapkan tujuan yang
1 2 banyak inisiatif untuk memecahkan
masalah dan memperkenalkan
perubahan yang diinginkan
menantang baginya.

 Para pemimpin yang mempunyai  Optimisme serta kegigihan mereka


harapan tinggi bagi dirinya dalam usahanya menyelesaikan tugas
kemungkinan akan memiliki
harapan yang tinggi atas
bawahannya.
3 4 atau misi tertentu kemungkinan akan
meningkatkan komitmen dari para
bawahan, rekan sejawat dan atasan
untuk mendukung upaya tersebut
KEKURANGAN MEMILIKI RASA PERCAYA DIRI
BERLEBIHAN

Cenderung menjadi orang yang arogan,


3.
otokratis, dan tidak toleran terhadap
pandangan yang menentang, khususnya
bila manajer tersebut secara emosi.

2. Dapat menyebabkan pengambilan keputusan yang


terlalu cepat serta penyangkalan bukti bahwa rencana
tertentu memiliki kekurangan

1. Rasa percaya diri yang berlebihan dapat membuat


pemimpin menjadi terlalu optimis mengenai kemungkinan
akan berhasil dalah usaha yang berisiko
PUSAT KENDALI INTERNAL
PUSAT KENDALI INTERNAL

Orang memiliki pusat kendali Para internal juga lebih banyak Mereka lebih fleksibel, adaptif,
internal yang kuat yakin bahwa mempunyai perspektif yang dan inovatif dalam tanggapan
peristiwa dalam hidup mereka lebih berorientasi kedepan, dan akan mereka terhadap masalah dan
banyak ditentukan oleh tindakan lebih besar kemungkinannya dalam stratgi manajemen
mereka sendiri daripada oleh factor untuk membuat rencana secara mereka.
kebetulan atau kekuatan yang tidak proaktif tentang bagaimana
dapat dikendalikan. mencapai tujuan mereka.
KESTABILAN DAN
KEMATANGAN EMOSI
KESTABILAN DAN KEMATANGAN EMOSI

Dapat menyesuaikan diri dengan baik dan tidak menderita


kekacauan psikologis yang berat.

Memiliki kesadaran yang lebih tepat mengenai kekuatan dan


kelemahan mereka, dan mereka berorientasi kearah perbaikan diri
bukannya menolak adanya kelemahan memfantasikan keberhasilan

Tidak terlalu egosentris (lebih memerhatikan orang


lain), mereka lebih banyak memiliki kendali terhadap
diri sendiri

Para pemimpin yang memiliki


kematangan emosi yang tinggi memiliki
hubungan yang lebih kooperatif dengan
para bawahan, rekan sejawat, dan
atasan.
Motivasi Kekuasaan
Seseorang dengan kebutuhan kekuatan
yang tinggi senang mempengaruhi
orang dalam kegiatan dan lebih suka
mencari posisi atas kekuasaan.
Kebutuhan akan kekuasaan yang kuat
dibutuhkan tetapi keefektifan manajer
juga tergantung pada bagaimana
kebutuhan ini menemukan cara
diungkapkan

LEADER
Integritas Personal
01 Sejauh mana orang itu jujur dan dapat dipercaya, bukan
memperdayanya

Kemampuan menepati janji, orang akan segan membuat


02 persetujuan atau perjanjian dengan pemimpin jika tidak dapat
dipercaya akan menepati janji

03 Sejauh mana para pemimpin memenuhi tanggung jawabnya


terhadap pelayanan dan kesetiaan para pengikutnya

04 Sejauh mana pemimpin dapat dipercaya untuk tidak mengulangi


secara sembarangan apa yang disampaikan secara amat rahasia
Narsisme
Narsisme adalah sindrom kepribadian yang
menyangkut sejumlah sifat yang relevan
dengan kepemimpinan yang efektif, seperti
kebutuhan luar biasa akan harga diri, Keyakinan diri
kebutuhan pribadi yang kuat akan yang kuat
kekuasaan, serta kematangan emosi dan
integritas yang rendah

optimize yang
tinggi
Mereka mengelilingi diri mereka
dengan para bawahan yang setia Disamping banyak aspek negatif
dan tidak kritis. Mereka membuat yang ditimbulkan oleh narsisme,
keputusan tanpa mengumpulkan sindrom kepribadian ini ternyata
informasi yang cukup mengenai memiliki aspek positif dalam situasi
lingkungan yang terbatas
Orientasi pada Orientasi pada Orientasi pada
Pencapaian Pencapaian
pencapaian Mencakup sejumlah sikap, Dibandingkan dengan para
nilai, dan kebutuhan yang manajer yang orientansi
saling berhubungan: pencapaiannya rendah, para
kebutuhan akan keberhasilan, manajer dengan orientasi
keinginan untuk unggul, pencapaiannya tinggi
dorongan untuk berhasil, kemungkinan akan memiliki
kesediaan untuk memikul perhatian yang tinggi terhadap
tanggung jawab, dan tujuan tugas, lebih bersedia
perhatian terhadap tujuan menerima tanggung jawab
tugas. untuk memecahkan masalah
yang berhubungan dengan
tugas, lebih besar
kemungkinannya akan
mengambil inisiatif dalam
menemukan masalah tersebut
Kebutuhan akan
Kebutuhan akan Afiliasi
Afiliasi
Seperti yang telah dibahas pada bab sebelumnya, tingginya
kebutuhan akan afiliasi mencapai kepuasan ketika ia disukai
dan diterima oleh orang lain, dan mereka menikmati bekerja
dengan orang yang menyenangkan serta kooperatif

Mereka memperlihatkan sikap favoritism kepada kawan


peribadinya dalam memberi penugasan dan mengizinkan
pengecualian terhadap peraturan..

Jadi, ada kemungkinan bahwa tingkat motivasi afiliasi yang


optimal sebaiknya agak rendah dan bukannya tinggi atau
amat rendah.
Ciri Lima Besar Kepribadian
Lima ciri kepribadian yang
terdefinisi luas dalam
taksonomi adalah
 Keterbukaan (atau sifat ekstroversi).
 Keterandalan (atau memiliki integritas)
 Penyesuaian diri (atau neurotisisme)
 Keyakinan akan kecerdasan diri
 Kemampuan untuk sepakat
Kecerdasan sosial didefinisikan sebagai kemampuan untuk
menentukan persyaratan kepemimpinan dalam situasi tertentu

Kecerdasan
dan memilih respons yang tepat

Sosial Komponen utama pemahaman sosial

• Pemahaman sosial adalah • Fleksibilitas perilaku adalah


kemampuan untuk memahami kemampuan memvariasikan
kebutuhan, masalah, dan perilaku untuk mengakomodasi
kesempatan fungsional yang tuntutan situasi.
relevan bagi organisasi • Pemimpin dengan fleksibilitas
• Pemimpin pemahaman sosial perilaku yang tinggi
yang tinggi memahami apa mengetahui cara menggunakan
yang harus dilakukan agar beragam perilaku yang
membuat organisasi menjadi berbeda dan mampu
lebih efektif mengevaluasi
Pemikiran Sistem
Dalam organisasi, tindakan tertentu menyebabkan banyak hasil,
termasuk dampak sampingan yang tidak disengaja. Perubahan dalam
satu bagian sistem akan memengaruhi bagian lain

Ketika membuat keputusan penyebab masalah, penting dalam memahami


bagian organisasi berbeda yang saling terkait. Bahkan ketika tujuan
jangka pendek adalah menghadapi salah satu jenis tantangan

Pemimpin perlu memikirkan konsekuensi tentang faktor penentu kinerja


dan kemungkinan manfaat akan dibatalkan oleh peristiwa selanjutnya
Dalam lingkungan yang begejolak, organisasi harus terus
beradaptasi, berinovasi, dan menentukan kembali diri
mereka, pemimpin belajar dari kesalahan.

Kompetensi terpenting tentang kepemimpinan yang berhasil


dalam situasi yang berubah adalah kemampuan belajar dan
beradaptasi terhadap perubahan

Keterampilan ini mencakup “memelajari caranya belajar”,


merupakan kemampuan menganalisis proses dengen
introspeksi serta menemukan cara memperbaikinya

Para manajer dengan ciri ini termotivasi untuk mencapai


kondisi luar biasa, mereka memiliki rasa ingin tahu dan
berpikiran terbuka, dan mereka secara aktif mencari umpan
balik mengenai kekuatan dan kelemahan mereka sendiri.
Relevansi Keterampilan dengan Situasi yang Tepat

01 Keterampilan yang Dibutuhkan pada


Tingkatan yang Berbeda

02 Pemindahan Keterampilan dari Organisasi yang


Satu ke Organisasi yang lain

03 Keterampilan dan Lingkungan Eksternal yang


Penting
Keterampilan yang Dibutuhkan
pada Tingkatan yang Berbeda

Salah satu aspek situasi yang memengaruhi pentingnya keterampilan


adalah posisi manajer dalam hierarki wewenang organisasi

• Peran manajer tingkat


• Tingkatan manajemen yang
menengah adalah • Para manajer tingkat
lebih tinggi memiliki jumlah
menambahkan struktur yang rendah terutama
aktivitas yang lebih banyak
telah ada dan bertanggung jawab
untuk dikoordinasikan,
mengembangkan cara dalam menerapkan
kompleksitas hubungan yang
menerapkan kebijakan pada kebijakan dan
perlu dikelola juga lebih
tingkatan yang lebih tinggi. memelihara alur kerja
besar, serta masalah yang
• Peran ini membutuhkan di dalam struktur
perlu dipecahkan juga lebih
bauran keterampilan teknis, organisasi
unik
antarpribadi, dan konseptual
Pemindahan Keterampilan dari Organisasi
yang Satu ke Organisasi yang lain

Para manajer tingkat tertinggi dengan banyak keterampilan


hubungan manusia dan konseptual dapat dipindahkan dari
satu industri ke industri lainnya dengan amat mudah dan
tanpa kehilangan keefektifan (Katz,1955)

Eksekutif yang pindah ke industri berbeda harus


mengembangkan jaringan rekanan eksternal yang baru,
sedangkan jaringan kerja yang lama masih akan relevan kalau
pindah ke organisasi lain dalam industri yang sama

Secara umum, lebih sulit bagi eksekutif untuk membuat transisi


yang berhasil ke organisasi yang berbeda, khususnya jika posisi
yang baru meminta keahlian teknis yang luas dan jaringan
kerja rekanan eksternal yang luas.
Keterampilan dan Lingkungan
Eksternal yang Penting
Keterampilan yang dibutuhkan untuk memimpin
organisasi dengan lingkungan yang mendukung dan
stabil tidaklah sama dengan lingkungan yang bergejolak
dan bersaing

Untuk menghadapi suatu perubahan, sebagian besar


manajer mungkin membutuhkan bukan hanya kompetensi
yang sama namun atau lebih banyak, tetapi juga
kompetensi yang baru.

Seperti kecepatan organisasi, perkembangan teknologi, dan


perubahan sosial yang terus meningkat, demikian pula
kompetensi terbaik,
Keterampilan dan Keefekifan
Manjerial
Keterampilan dan Keefekifan
Manjerial
01
Ketrampilan Teknis

02 Ketrampilan Konseptual

03
Keterampilan Interpersonal
Ketrampilan Teknis
Keterampilan teknis merupakan pemahaman tentang
metode, proses, dan perlengkapan yang digunakan
pada suatu kegiatan khusus manjerial.

Keterampilan teknis juga merupakan pemahaman tentan


g organisasi itu sendiri dan juga tentang produk dan jasa
dari organisasi tersebut.

Keterampilan teknis berhubungan dengan keefektifan


para pemimpin sipil dan militer khususnya pada tingkat
manajemen yang lebih rendah
Ketrampilan • penilaian yang baik
Konseptual • dapat memprediksi masa depan,
• Intuitif
• Kreatif
• kemampuan untuk menemukan makna serta keteraturan
dalam peristiwa yang ambigu dan tidak pasti.

Keterampilan konseptual penting bagi:


• Perencanaan,
• Pengorganisasian
• pemecahan masalah yang efektif.
Ketrampilan •

Pengetahuan tentang perilaku manusia
Proses grup
Interpersonal • Memiliki kemampuan untuk memahami perasaan, sikap, dan
motivasi orang lain
• Memiliki kemampuan untuk berkomunikasi secara jelas dan
persuasif.

Keterampilan antarpribadi yang kuat membantuk manajer untuk


mendengarkan (persoalan, keluhan, atau kencaman pribadi)

Dengan cara

penuh perhatian, simpatik, dan tidak memihak.


KOMPETENSI DAN RELEVANSI
SITUSIONAL KETERAMPILAN
MANAJERIAL
Kompetensi Lain yang Relavan
01
Kecedarsan Emosi

02
Kecedarsan Sosial

03 Pemikiran Sistem

03
Kemampuan Belajar
Kecerdasan Emosi
ciri kepribadian sebagai stabilitas dan kematangan emosi

• Kesadaran diri (self-awareness)


• kemampuan mengekspresikan perasaan seseorang secara akurat kepada
orang lain dengan bahsa dan komunikasi nonverbal.

Kecerdasaan emosi dapat membantu pemimpin:


• memecahkan masalah yang rumit,
• membuat keputusan yang lebih baik,
• merencankan bagaimana menggunakan waktu mereka secara efektif,
• mengadaptasikan perilaku mereka dengan situasi, dan mengelola krisis.
KESIMPULAN
• Keterampilan dapat didefinisikan pada berbagai tingkatan abstraksi, dari kemampuan yang
didefinisikan secara sangat umum (keterampilan antar pribadi) hingga kemampuan yang
lebih spesifik (pertimbangan verbal).

• Keterampilan manajerial dibagi menjadi tiga kategori yaitu: keterampilan teknis,


keterampilan pribadi, dan keterampilan konseptual.

• Ciri-ciri yang penting bagi keefektifan kepemimpinan dapat diidentifikasikan oleh penelitian
empiris yang membandingkan pemimpin dengan non pemimpin

• Ciri-ciri yang memperdiksi keefektian kepemimpinan yaitu: tingkat energi yang tinggi dan
toleransi yang tinggi terhadap tekanan; rasa percaya diri; orientasi pusat kendali internal;
kestabilan dan kematangan emosi; integritasi pribadi, dll.

• Keterampilan yang berkaitan dengan kemajuan dan efektivitas pemimpin, yaitu: (1)
Ketrampilan teknis; (2) Ketrampilan konseptual; (3) Keterampilan interpersonal.
SESI DISKUSI

Anda mungkin juga menyukai