Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam dunia bisnis, istilah resume sering disebut juga dengan CV (Curriculum
Vitae) atau daftar riwayat hidup. Secara umum, resume adalah suatu daftar
dokumen yang berisi kualifikasi dan jalur karier sesorang yang disusun secara
teratur, rapi, dan menarik perhatian pembaca. Melalui resume ini diharapkan
pimpinan suatu organisasi/perusahaan sudah dapat mengetahui kemampuan
seseorang, walaupun belum pernah bertemu secara langsung dengan orang
tersebut. Oleh karena itu, resume yang kita buat harus dibuat sedemikian rupa
sehingga menarik perhatian pembaca.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Persiapan untuk Menulis Resume
Dalam mempersiapkan resume, ada tiga hal yang perlu dilakukan, yaitu: (a)
mencari informasi penting (esensi); (b) merencanakan resume, dan (c) membuat
resume.

1. Mencari Informasi Penting


Sebelum membuat resume, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mencari
berbagai informasi penting yang relevan dengan jenis pekerjaan yang diinginkan.
Kita dapat melakukan analisis diri (self analysis), analisis karir (career analysis),
dan analisis pekerjaan (job analysis)
a. Analisis Diri
Analisis diri akan dapat membantu seseorang dalam mengenali dirinya sendiri
secara lebih mendalam, termasuk semua kelebihan dan kekurangannya.
b. Analisis Karir
Sebagaimana dalam melakukan analisis diri, kita juga perlu membuat dan
menjawab segala macam pertanyaan yang berkaitan dengan karir kita di masa
depan.
c. Analisis Pekerjaan
Secara umum, para lulusan suatu perguruan tinggi sedikit atau belum memiliki
pengalaman kerja. Pada tahap-tahap awal memasuki kerja, perusahaan telah
menyediakan suatu program orientasi atau pelatihan kepada mereka yang baru
diterima sebagai karyawan suatu perusahaan. Oleh karena itu, sebelum menyusun
suatu resume, kita perlu memahami betul mengenai pekerjaan tersebut.
2. Perencanaan Resume
Dalam merencanakan resume, perlu diperhatikan terlebih dahulu posisi atau
pekerjaan yang diminati atau yang akan menjadi tujuan karier. Setelah itu, perlu
diperhatikan syarat syarat pekerjaan,karakteristik pribadi yang diperlukan, dan
data data lain yang dapat ditambahkan dalam resume. Perlu juga dipertimbangkan
untuk melampirkan rekomendasi atau referensi dari pihak lain tentang
kemampuan, pengalaman, atau prestasi yang pernah diraih
3.

Pembuatan Resume

Resume dapat dibuat dalam berbagai bentuk. Resume yang baik menekankan pada
kompabilitas

kualifikasi

kita

dan

perspektif

persyaratan

kerja.

Secara

umum, resume mencakup nama, alamat lengkap, tujuan kerja, kualifikasi


informasi pribadi, dan referensi. Resume diorganisasikan sedemikian rupa agar
mencolok dan menarik perhatian pemberi kerja. Resume dapat dibuat dalam satu
halaman, tetapi untuk melamar posisi yang lebih tinggi resume biasanya dibuat
lebih panjang

2.2 Pengorganisasian Resume


Berdasarkan cara pengorganisasiannya, resume dapat dikelompokkan menjadi tiga
jenis resume, yaitu resume kronologis (chronological resume), resume fungsional
(functional resume), dan resume kombinasi (combinational resume).
1. Resume kronologis
Resume kronologis adalah cara pengorganisasian resume yang didasarkan pada
kronologisnya, yaitu pendidikan dan pengalaman sebagai judul isinya. Mana yang
harus didahulukan, pendidikan atau pengalaman? Putuskan mana yang lebih
memberikan kesan positif bagi pencari kerja. Informasi terkini sebaiknya
ditempatkan pada urutan pertama, lalu diikuti berikutnya, misalnya penulisan
jenjang pendidikan dimulai dari jenjang pendidikan tertinggi. Bentuk resume ini
merupakan resume tradisional.
2. Resume fungsional
Resume Fungsional adalah resume yang disusun atas dasar fungsi-fungsi dalam
organisasional

yang

dapat

dilakukannya

dengan

baik. Resume fungsional

memerlukan suatu analisis diri, karir, dan pekerjaan secara lebih lengkap.
Beberapa fungsi penting dalam suatu organisasi seperti fungsi pemasaran,
keuangan, akuntansi, produksi, sumber daya manusia, penganggaran, komunikasi,
hubungan masyarakat, dan sejenisnya dapat dijadikan sebagai judul tersendiri
dalam resume.
3. Resume kombinasi
Resume kombinasi adalah kombinasi antara resume kronologis dan fungsional.
Bentuk resume kombinasi

tersebut

memberikan

suatu

keyakinan

bahwa

persyaratan pendidikan dan pengalaman terpenuhi dan masih menggunakan juduljudul lain yang lebih menekankan pada kualifikasi yang dibutuhkan (resume
fungsional).

2.3 Menulis Resume yang Sempurna

Resume yang sempurna adalah rasume yang mampu menanggapi kebutuhan dan
pilihan pembaca serta menghindari beberapa kesalahan umum. Kesalahan umum
yang sering dikeluhkan oleh petugas rekruitmen ketika membaca resume sebagai
berikut
1.

Resume dibuat terlalu panjang, sehingga berkesan tidak tegas dan

kemungkinan besar memasukkan data yang tidak relevan sehingga tidak akan
mencapai sasaran.
2.
Resume yang

ditulis

terlalu

singkat,

sehingga

tidak

memberikan

informasi/data yang cukup bagi pembaca untuk melakukan penelaahan yang lebih
dalam.
3. Format penulisan resume kurang baik, inden tidak konsisten, kurang
memperhatikan tanda baca dan sejenisnya, sehingga isi resume sulit dimengerti.
4. Terlalu banyak menggunakan kalimat yang bersifat kompleks. Alangkah
baiknya kalau kalimat yang digunakan bersifat sederhana atau simpel.
5. Resume mengandung banyak kesalahan ketik/tulis dan yang lebih fatal lagi
kesalahan penyusunan kalimat.
Menurutu Bovee and Thill (2002:645), untuk membuat resume yang baik, perlu
diperhatikan empat hal, yaitu:
1.
2.
3.
4.

Kerapian (neatness)
Kesederhana (simplicity)
Keakurat (accouracy)
Kejujuran (honesty)

Dalam menulis resume, usahakan menggunakan kertas yang bersih dan


berkualitas baik, jangan ada coret-coretan, dan ketiklah dengan memilih huruf
yang baik. Aturlah format resume serapi mungkin, enak dibaca, dan berisi.
Disamping kerapian, bahasa yang digunakan hendaknya jelas, sederhana, tidak
bertele-tele. Lagi pula, informasi yang disajikan haruslah informasi yang akurat.
Yang lebih penting lagi adalah bahwa informasi yang kita sajikan adalah benar,
tidak mengada-ada. Dengan kata lain, berikan informasi sejujurnya. Apabila kita
ternyata ketahuan memberikan informasi secara tidak jujur, maka kerugianlah
yang akan kita dapatkan.

2.4 Penulisan Lamaran Pekerjaan


Surat lamaran kerja adalah surat yang digunakan untuk melamar kerja dan
menjadi pengantar agar pembaca tertarik membaca resume. Surat lamaran kerja
selalu dikirim bersama-sama dengan resume.
Sebelum menulis surat lamaran kerja, pelamar sebaiknya mencari informasi
sebanyak mungkin mengenai organisasi pencari kerja, semakin baik kemampuan
pelamar untuk menarik perhatian pemberi kerja dan menyampaikan keinginan
untuk bergabung.
Pengiim surat lamaran kerja dapat berupa solicited application latter atau
unsocilicited latter.
a. Solicited application latter
Adalah surat lamaran yang dibuat berdasarkan informasi lowongan
pekerjaan yang disebarluaskan melalui media. Pada iklan lowongan
kerja pada umumnya tercantum dengan jelas hal-hal berikut:
Pihak yang membutuhkan tenaga kerja
Pekerjaan dan jabatan yang tersedia
Kualifikasi pelamar
Informasi tersebut akan memudahkan pelamar kerja untuk mengajukan
surat lamaran kerja dan melampirkan resume yang disusun sesuai
pekerjaan, jabatan, dan kualifikasi yang diinginkan.
b. Unsolicited application letter
Adalah surat lamaran yang dibuat atas insiatif pelamar atau tanpa
adanya informasi lowongan pekerjaan.
Tidak semua perusahaan mengiklankan kebutuhan tenaga kerja melalui
media. Dalam situasi tersebut pelamar tidak akan menghadapi
persaingan yang terlalu ketat serta memiliki kesempatan untuk menarik
bagi perusahaan, selain menghemat biaya iklan dan waktu, cara itu
juga akan menciptakan persuasi baru.
Seperti resume, surat lamaran kerja adalah suatu bentuk iklan sehingga
diorganisasikan seperti pesan persuasif. Surat lamaran kerja, baik solicited
maupun unsolicited, dapat disusun dengan pendekatan AIDA (Attention, Interest,
Desire, and Action) dan pada umumnya terdiri dari tiga bagian yaitu pembukaan,
isi, dan penutup.

1. Paragraf pembuka
Surat lamaran kerja sebagaimana bentuk surat-surat bisnis yang lain,
harus dibuat sebaik mungkin dan menarik perhatian (attention) bagi
pembacanya. Surat lamaran kerja harus menyatakan secara jelas
pelamar kerja sedang melamar suatu pekerjaan, sehingga ia perlu juga
mengidentifikasi jenis pekerjaan yang diminati.
Surat lamaran kerja yang baik, yang menarik perhatian pembacanya,
perlu mencantumkan hal-hal berikut:
a.
Rangkuman
Pada bagian awal surat lamaran kerja, pelamar perlu mengemukakan
kualifikasi yang dimiliki, yang paling relevan dengan jabatan yang
diinginkan

dan

jelaskan

bahwa

kualifikasi

tersebut

akan

menguntungkan/memberikan manfaat bagi perusahaan atau lemabag


yang dilamar.
b.
Nama
Pelamar kerja dapat menyebutkan nama seseorang yang sudah dikenal
oleh pembaca (yang menawarkan kerja) atau seseorang yang
menyarankan pelamar kerja untuk melamar pekerjaan di perusahaan
atau lemabag tersebut. Meskipun demikian, pemenuhan terhadap
kualifikasi yang dibutuhkan tetap menjadi penilaian yang pertama dan
utama.Pada

umumnya,

lowongan/kesempatan

kerja

pola
tersebut

ini
hanya

digunakan
digunakan

ketika
untuk

kepentingan internal organisasi tersebut, miasalnya jumlah karyawan


yang dibutuhkan hanya satu orang, maka pola rekrutmennya cenderung
tertutup, bukan terbuka.
c.
Sumber Publikasi
Sebutkan dari mana pelamar kerja mendapat informasi tentang adanya
lowongan kerja di perusahaan tersebut. Sumber informasi ini antara
lain surat kabar, majalah, radio (sebutkan nama surat kabar/majalah
dan tanggal penerbitan, atau nama radio dan tanggal diumumkan).
Dalam surat lamaran jelaskan secara singkat bahwa pelamar kerja
memenuhi persyaratan yang dikehendaki oleh perusahaan.
d.
Pertanyaan

Gunakan kalimat tanya pada awal paragraph untuk menarik perhatian


pembaca yang menunjukkan bahwa pelamar kerja mengetahui
problem, kebutuhan, dan tujuan suatu organisasi serta mempunyai
keinginan untuk membantu memecahkan masalah tersebut. Jadi, hal itu
akan memberikan manfaat bagi pembaca.
e.
Cuplikan berita
Pelamar kerja dapat mengambil cuplikan berita di surat kabar atau
majalah

yang

menyebutkan

bahwa

suatu

perusahaan

sedang

merencanakan tenaga operator, dan sebagainya.


2.

Paragraf Isi

Paragraf isi atau pertengahan tidak boleh terlalu panjang, maksimal 3


(tiga) paragraf. Paragraf itu hanya berisi penjelasan yang sangat
diminati (interest) atau sangat diharapkan (desire) oleh pembaca, dan
jangan mengulang hal yang sudah dijelaskan dalam resume.
Paragraf Pertengahan
Setelah menarik perhatian pembaca pada awal para paragraf, pelamar
kerja perlu menyajikan kualifikasi yang dimilikinya untuk mengisi
suatu pekerjaan yang diinginkannya, dalam suatu ruangan yang
disingkat (mungkin tidak boleh lebih dari tiga paragraf) pelamar kerja
tidak boleh mengulang apa yang sudah dinyatakan dalam resume.
Usahakan penjelasan dalam paragraph tersebut benar-benar sangat
diminati (interest) dan sangat diharapkan (desire) oleh pembaca.
Dalam paragraf pertengahan ini pelamar kerja perlu mendiskusikan
kualifikasi yang dimiliki dari sudut pandang pembaca (employer) yang
mecakup:
a. Pendidikan
Kebanyakan para lulusan suatu perguruan tinggi mempertimbangkan
pendidikan sebagai kualifikasi yang paling penting. Jika demikian,
mereka harus menempatkan pendidikan pada bagain yang pertama,
baik pada surat lamaran kerja maupun pada resume. Pada bagian
pendidikan ini, pelamar kerja akan dapat:

Menunjukkan bahwa ia mempunyai latar belakang dalam

dunia bisnis yang cukup luas dan bdiang tertentu secara mendalam.

Menunjukkan bagaimana pendidikannya relevan dengan jenis


pekerjaan yang dilamar.

Menjelaskan bagaimana dan mengapa ia menambahkan bidang


studi pilihan penting di luar bidang studi inti.
b.
Pengalaman Kerja
Bagaimana jenis pekerjaan yang pernah dilakukan, terutama yang
berhubungan dengan pekerjaan yang dilamar, dapat digunakan untuk
membantu memperkuat kualifikasi yang dimilikinya.Dalam hal ini,
pelamar kerja perlu menyatakan secara jelas berbagai fungsi atau
kegiatan yang dapat dilakukan. Atas dasar itu, pelamar kerja akan
dapat menunjukkan kepada pembaca bahwa:
- Pelamar kerja memperoleh suatu pengalaman yang dapat
membantu mempercepat penyelesaian tugas/pekerjaan baru.
- Pelamar kerja akan dapat melaukan adaptasi dan mencoba
bekerja sama dengan lingkungan.
- Pelamar kerja dapat memikul tanggung jawab suatu
pekerjaan dengan lebih baik.
- Pelamar kerja adalah orang yang mampu bekerja keras.
c.
Sikap, Minat, Aktivitas dan Kualitas
selain latar belakang pendidikan da pengalaman kerja, pelamar kerja
dapat menambahkan berbagai informasi tambahan yang dapat
mendukung pekerjaan yang dilamar. Pelamar kerja dapat menjelaskan
tentang kemampuannya daam melakukan kerja sama dengan orang
lain, sikap pelamar kerja terhadap bidang pekerjaan, perusahaan,
suasana kerja, dan kualitas personal (kegiatan ekstrakuaralikuler dan
sejenisnya).
3)
Paragraf Penutup
Paragraf terakhir dari surat lamaran kerja pada umumnya berisi suatu
harapan tindakan (action) sebagaimana yang terdapat pada surat-surat
penjualan. Pelamar kerja dengan menyatakan keingnannya untuk
melakukan wawancara sesuai dengan waktu yang telah disediakan oleh
organsasi perusahaan atau lembaga yang dlamar.

Untuk mempermudah pihak perusahaan menghubunginya, pelamar


kerja perlu memberikan alamat yang jelas dan lengkap, termasuk
nomor telepon, faxi mile (kalo ada).Alamat email (bila ada), dan jam
berapa pelamar kerja dapat dihubungi, pagi, siang atau malam
hari.Untuk beberapa perusahaan barangkali pelamar kerja, perlu
melampirkan amplop plus prangko baasannya.Namun ada balasan.
2.3. Tips untuk Pelamar Kerja
Satu hal yang tak boleh dilupakan oleh pelamar kerja adalah bahwa
pelamar kerja sebenarnya sedang menjual potensi diri kepada perusahaan secara
tertulis

baik

mencakup

kepribadian,kualifikasi,

pelatihan

yang

pernah

diikuti,pengalaman kerja dan hobi. Oleh karena itu, surat lamaran kerja dapat
juga dikatakan sebagai surat penjualan. Sebagai surat penjualanpaling tidak surat
tersebut harus mudah dipahami, jelas, ringkas, tepat atau sesuai dengan pekerjaan
dan rapi dalam penampilan.
Yang Perlu Anda Perhatikan
Pelamar kerja harus mempunyai kualifikasi atau pengalaman kerja untuk posisi
pekerjaan yang dikehendaki.
Bangkitkan pembaca, bukan dari sudut pandangn penulis.
Tekankan hal-hal yang membedakan dengan pelamar lainnya.
Minat terhadap kualifikasi yang dimiliki.
Tunjukan hal-hal yang positif.
Usahakan surat lamaran kerja rapi, bersih dan menarik.
Tulislah surat dari sudut pandang
Yang Harus Anda Hindari
Jangan melamar pekerjaan di luar kemampuan anda.
Jangan mengiriman surat lamaran kerja hasil fotokopi
Jangan mengataan bahwa anda menerima jenis pekerjaan apa
-

saja.
Hindari kata-kata yang berlebihan
Jangan meminta belas kasihan terhadap perusahaan yang

dilamar.
Hindari untuk

ditanyakan pada saat wawancara kerja.


Jangan memberi komentar langsung tentang karakter pribadi.

mempermasalahkan

gaji,

kecuali

ketika

2.4 Arti Penting Wawancara


Wawancara merupakan salah satu cara yang sangat penting bagi suatu
perusahaan untuk menjaring pelamar yang ada. Jumlah pelamar pada umumnya
jauh lebih banyak dari pada posisi atau lowongan yang tersedia. Oleh karena itu,
dibutuhkan alat penyaring atau alat seleksi yang dapat menemukan orang
orangyang paling cocok untuk menemempati posisi tersebut. Mengingat ketatnya
seleksi dari perusahaan, seorang pelamar mungkin saja diwawancarai lebih dari
satu kali.
Berbagai aspek, khususnya aspek kepribadian, baik secara verbal maupun
nonverbal,

sejak

memasuki

ruang

wawancara

akan

diperhatikan

oleh

pewawancara. Aspek aspek kepribadian yang akan dinilai mencakup:


1. Penampilan secara fisik
2. Gerak gerik dan sopan santun
3. Rasa percaya diri
4. Inisiatif
5. Kebijakan
6. Tanggup dan kerjasama
7. Ekspresi wajah
8. Kemampuan berkomunikasi
9. Sikap terhadap pekerjaan
10. Selera humor
Penilaian terhadap aspek diatas akan membantu pewawancara untuk
memprediksi

keberhasilan

pelamar

menduduki

posisi

tertentu

didalam

perusahaan.jika pelamar lemah dalam suatu aspek penting yang sangat dituntut
pada jabatan yang diinginkan, atau yang merupakan faktor penentu keberhasilan
dalam menduduki jabatan tersebut, tentunya pelamar tidak akan diterima.
Dalam proses wawancara, berikanlah informasi yang padat dan akurat dengan
jelas dan tidak berbelit belit. Jawablah semua pertanyaan yang diminta dengan
baik, dan janganlah memberikan informasi yang tidak ditanyakan atau tidak
relevan dengan pertanyaan pewawancara.

10

2.5 Persiapan Wawancara


Berkut merupakan berbagai hal yang perlu diperhatikan saat melakukan
wawancara kerja:
1. Datanng tepat pada waktunya
2. Bersikap yakin
3. Siapkan sertifikat diploma, dan surat surat penghargaan
4. Berpakaian yang rapi dan sopan
5. Bersikap tenang
6.

Ketuk pintu sebelum memasuki ruang wawancara, kecuali jika ada yang

mengantar
7. Tersenyumlah, tetapi jangan tersenyum terus
8. Tunggu sampai dipersilakanduduk, atau mintalah izin untuk duduk
9. Ingat nama pewawancara dengan benar
10. Tataplah pewawancara saat berbicara
11. Tunjukkan kemampuan diri tetapi jangan berlebihan
12. Perhatikan pertanyaan pewawancara dengan baik
13. Berbicaralah dengan jelas
14. Atur nada suara
15. Tunjukkan minat dan kesungguhan
16. Bersikap jujur
Berikut hal hal yang juga perlu diperhatikan saat melakukan wawancara kerja:
1. Jangan datang terlambat
2. Jangan kelihatan kesal karena sudahmenunggu lama
3. Jangan datang untuk wawancara tanpa persiapan
4. Jangan berpenampilan berlebihan
5. Jangan membawa tas belanja atau yang sejenisnya
6. Jangan membawa teman atau keluar saat wawancara
7. Jangan duduk sebelum dipersilakan
8. Janagn meletakkan tas diatas meja wawancara
9. Janagn membungkuk atau menundukkan kepala

11

10. Jangan bertopang dagu


11. Jangan merokok atau mengulum permen
12. Jangan membuka percakapan
13. Jangan memotong pewawancara di tengah kalimat
14. Jangan melebih lebihkan diri
15. Jangan melipat tangan dimuka dada
16. Jangan mengatakan kepada perusahaan hal hal yang seharusnya dilakukan
mereka kepada anda
17. Jangan membual
18. Jangan mengkritik diri sendiri
19. Jangan mengkritik atau menjelek jelekkan calon atasan atau mantan atasan
20. Jangan memberikan informasi yang tidak relevan
21. Jangan memberikan kesan sangat membutuhkan pekerjaan
22. Jangan berlama lama dengan apa yang ditawarkan perusahaan
23. Jangan mengajukan pertanyaan yang tidak berbobot
24. Jangan emosional
25. Jangan membuka rahasia perusahaan tempat kerja sebelumnya, atau tempat
kerja sekarang
26. Jangan memberikan kesan tidak sadar
2.6 Cara Mengenali Pekerjaan dan Perusahaan
Sebelum melakukan wawancara, perlu dicari berbagai informasi yang
berkaitan dengan pekerjaan yang dilamar dan perkembangan perusahaan yang
bersangkutan. Informasi dapat diperoleh dari berbagai publikasi resmi yang
dikeluarkan oleh perusahaan tersebut, baik yang berbentuk jurnal, majalah, atau
buletin. Wawancara sebagai bentuk komunikasi dua arah merupakan kesempatan
yang baik bagi pelamar untuk menanyakan secara langsung berbagai hal
mengenai pekerjaan dan perusahaan kepada pewawancara.
Pertanyaan pertanyaan yang diajukan pelamat dalam wawancara sangat
penting artinya bagi pewawancara, khususnya untuk mengetahui tingkat
keseriusan pelamar dalam melamar posisi kerja tersebut. Jika sudah diberi

12

kesempatan untuk menanyakan berbagai hal yang berkaitan dengan pekerjaan dan
perusahaan, tetapi tidak dimanfaatkan, pewawancara akan menilai bahwa pelamar
tidak serius.
2.7 Pertanyaan Penting dalam Wawancara
Dalam wawancara, berbagai pertanyaan akan diajukan kepada pelamar
sehingga pelamar harus benar benar mempersiapkan diri agar bisa menjawab
semua pertanyaan yang diajukan dengan bbaik dan benar.
Berbagai contoh pertanyaan yang sering dilakukan dalam wawancara kerja:
1. Pekerjaan yang dilamar
a.
b.
c.
d.

Mengapa anda ingin bekerja diperusahaan ini?


Apakah pengalaman kerja relevan dengan posisi kerja yang anda lamar?
Mengapa anda tertarik dengan posisi kerja yang anda lamar?
Apa yang anda ketahui tentang perusahaanini?

2. Pendidikan dan pelatihan


a. Mata kuliah apa yang paling menarik?
b. Apakah kuliah atau pelatihan membantu anda dalam pengembangan karier?
c. Apakah anda berencana menjutkan studi?
3. Latar belakang keluarga
a. Apakah pekerjaan orang tua anda?
b. Apakah pendidikan terakhir orang tua anda?
4. Kepriadian
a. Bagaimana anda menilai diri anda sendiri?
b. Apa kekuatan dan kelemahan diri anda sendiri?
5. Penilaian pribadi
a. Faktor faktor apa yang paling mendudkung pengembangan pribadi anda?
b. Bagaimana cara anada menghadapi rasa kesal diri?
6. Tujuan karier
a. Apa tujuan jangka panjang karier anda?
b. Apa posisi atau kedudukan yang anda harapkan dimasa yang akan datang?
c. Mengapa anda merasa cocok dengan posisi tersebut?
7. Hobi dan lain lain
a. Hobi apa yang anda sukai?
b. Apakah suatu perusahaan perlu melakukan penilitian pasar?
c. Apa yang dilakukan bila konsumen mengajukan keluhan?

13

2.8 Tindak Lanjut Wawancara


1. Ucapan Terimakasih
Setelah wawancara usai, berikan ucapan terima kasih kepada pewawancara
meskipun kecil kemungkinan bekerja di perusahaan tersebut. Hal itu dilakukan
untuk menunjukkan penghargaan atas waktu yang

telah disediakan untuk

wawancara.
2. Surat Penerimaan Kerja
Diterima bekerja dengan jabatan serta diperusahaan yang diinginkan merupakan
harapan setiap orang. Oleh karena itu, perusahaan harus bisa membuat surat
pemberitahuan dengan baik, dan mengirimkannya sesegera mungkin.Surat
peberitahuan penerimaan kerja dibuat oleh perusahaan menggunakan pendekatan
langsung. Pada pendekatan ini, bagian pembuka diawali dengan informasi yang
menyenangkan, diikuti dengan informasi konfirmasi dan paragraf penutup.
Setelah menerima surat penerimaan kerja, sebaiknya pelamar menulis surat
balasan. Rencana organisasional untuk surat balasan sama

dengan surat

pemberitahuan penerimaan kerja. Setidaknya, ada beberapa hal

yang perlu

diperhatikan saat menulis surat balasan (menerima tawaran kerja) yaitu:


a. Nyatakan dengan antusias kegembiraan terhadap tawaran tersebut
b. Konfirmasikan kedatangan kepada bagian personalia
c. Tunjukkan antisipasi terhadap penerimaan tawaran kerja tersebut
3. Surat Pengunduran Diri
Surat pengunduran diri merupakan surat yang dibuat oleh pelamar kerja atau
mereka yang sudahbekerja, tetapi mendapat ataumengharapkan pekerjaan
ditempat lain yng lebih menguntungkan atau yang menjanjikan prospek yang
lebih baik daripada pekerjaan yang telah ada. Pelamar kerja yang sudah mengikuti
sumua bentuk ujian seleksi, baik tertulis maupun wawancara, dapat membuat
surat pengunduran diri karena telah diterima bekerja diperusahaan lain.
Ketika seseorang berniat mengundurkan diri dari pekerjaan, sebenarnya tidak ada
keharusan untuk membuat surat pengunduran diri karena pada dasarnya itu dapat

14

dilakukan secara lisan. Disamping itu, tidak perlu membuat suratpengunduran diri
bila meninggalkan susuatu yang menyakitkan bagi organisasi.
Rencana organisasional surat pengunduran diri sebaiknya menggunakan
perencanaan tak langsung sebagaimana pada penulisan bad news. Pada bagian
awal surat dikemukakan hal yang bersifat positif atau netral, baru kemudian
menyampaikan pengunduran diri di bagian petengahan. Selanjutnya, surat ditutup
dengan ucapan terimakasih

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

15

Resume adalah suatu daftar dokumen yang berisi kualifikasi dan jalur karier
sesorang yang disusun secara teratur, rapi, dan menarik perhatian pembaca.
Melalui resume ini diharapkan pimpinan suatu organisasi/perusahaan sudah dapat
mengetahui kemampuan seseorang, walaupun belum pernah bertemu secara
langsung dengan orang tersebut.
Wawancara merupakan salah satu cara yang sangat penting bagi suatu perusahaan
untuk menjaring pelamar yang ada. Jumlah pelamar pada umumnya jauh lebih
banyak dari pada posisi atau lowongan yang tersedia

DAFTAR PUSTAKA
Dewi, Sutrisna. 2007. Komunikasi Bisnis. Yogyakarta: Penerbit Andi.
http://www.pradipha.com/2014/02/penulisan-resume.html
Bovee, L. Courtlan dan John V, Thill. 2002. Komunikasi Bisnis, Buku Kedua,
Edisi Keenam. Jakarta: PT Prenhallindo.

16

Anda mungkin juga menyukai