Anda di halaman 1dari 23

METODE ILMIAH

PERTEMUAN 1 – METODE PENELITIAN EKONOMI


DR. IR. H. HASANAWI MT., M.P.
DEFINISI METODE ILMIAH

• Proses berpikir untuk mendapatkan cara penyelesaian yang mungkin


berdasarkan bukti-bukti.
• Metode ilmiah adalah cara kerja dari ilmu pengetahuan, bersifat ilmiah
serta merupakan langkah-langkah sistematis yang digunakan dalam
ilmu-ilmu tertentu baik direfleksikan atau diterima begitu saja.
KRITERIA METODE ILMIAH

1. Berdasarkan fakta.
2. Bebas dari prasangka
3. Menggunakan prinsip-prinsip analisa.
4. Menggunakan hipotesa
5. Menggunakah ukuran objektif.
6. Menggunakan teknik kuantifikasi.
BERDASARKAN FAKTA

• Keterangan-keterangan yang ingin diperoleh dalam


penelitian, baik yang akan dikumpulkan dan yang dianalisa
haruslah berdasarkan fakta-fakta yang nyata. Janganlah
penemuan atau pembuktian didasarkan pada daya khayal,
kira-kira, legenda-legenda atau kegiatan sejenis.

BEBAS DARI PRASANGKA


• Metode ilmiah harus mempunyai sifat bebas prasangka,
bersih dan jauh dari pertimbangan subjektif. Menggunakan
suatu fakta haruslah dengan alasan dan bukti yang lengkap
dan dengan pembuktian yang objektif.
MENGGUNAKAN PRINSIP-PRINSIP ANALISA

• Dalam memahami serta memberi arti terhadap fenomena,


harus digunakan prinsip analisa. Semua masalah harus
dicari sebab-musabab serta pemecahannya dengan
menggunakan analisa yang logis, dan fakta yang
mendukung dengan menggunakan analisa yang tajam.
MENGGUNAKAN HIPOTESA

• Dalam metode ilmiah, peneliti harus dituntun dalam proses berpikir


dengan menggunakan analisa. Hipotesa harus ada untuk memadu jalan
pikiran ke arah tujuan yang ingin dicapai sehingga hasil yang ingin
diperoleh akan mengenai sasaran dengan tepat. Hipotesa merupakan
pegangan yang khas dalam menuntun jalan pikiran peneliti.

MENGGUNAKAN UKURAN OBJEKTIF


• Kerja penelitian dan analisa harus dinyatakan dengan ukuran yang
objektif. Ukuran tidak boleh dengan merasa-rasa atau menuruti hati
nurani. Pertimbangan-pertimbangan harus dibuat secara objektif dan
dengan menggunakan pikiran yang waras.
MENGGUNAKAN TEKNIK KUANTIFIKASI

• Dalam memperlakukan data ukuran kuantitatif, Jauhi ukuran-ukuran


seperti: sejauh mata memandang, sejauh sebatang rokok, dan
sebagainya. Kuantifikasi yang termudah adalah dengan menggunakan
ukuran nominal, ranking dan rating.
Syarat Pengetahuan ilmiah

• Pengetahuan disebut ilmiah apabila memenuhi syarat-syarat :


• Bersifat obyektif,
• Bersifat luas,
• Bersifat dalam,
• Bersifat relatif,
• Dapat diabstraksikan,
• Dapat dikongkritisasi,
• Berupa sistem,
• Berkembang,
• Memiliki disiplin dan metode instrumentalis
Syarat Pengetahuan ilmiah
• Pengetahuan disebut ilmiah apabila memenuhi syarat-syarat :
• Bersifat obyektif,
• Sesuai dengan kenyataan
• Bersifat luas,
• Jika ia bersifat sempit maka jika diperlluas dapat terjadi bahwa kesimpulan-
kesimpulan menjadi keliru, tetapi tidak sebaliknya.
• Bersifat dalam,
• Misalnya suatu masalah timbul, cara berpikir untuk mengatasi masalah tersebut
tidak hanya pada cara pragmatis, tetapi mampu sampai kepada penyebab masalah
dan mencari alternatif-alternatif pemecahannya.
Syarat Pengetahuan ilmiah
• Bersifat relatif,
• Maksudnya ia bersandar pada asumsi-asumsi tertentu, dimana bila asumsinya
berubah maka nilai-nilainya pun ikut berubah.
• Contoh, jika anda berjalan didalam kereta api yang sedang melaju kearah belakang.
Dilihat dari dalam kereta api memang anda bergerak mundur, tetapi kalau dilihat
dari luar kereta maka akan terlihat anda sedang bergerak maju. Hal ini terjadi karena
perubahan asumsi cara pandang.
• Dapat diabstraksikan,
• Maksudnya adalah seperti diketahui bahwa suatu ilmu tertentu sebagai suatu sistem
tidak akan terlepas dari ilmu lainnya, sehingga ilmu-ilmu ini akan menjadi satu
kesatuan ilmu pengetahuan. Oleh karenanya satu ilmu dengan ilmu lainnya harus
dapat diatur atau dipisahkan sebagai satu ilmu yang berbeda.
Syarat Pengetahuan ilmiah

• Dapat dikongkritisasi,
• Artinya kalau ada pertanyaan mengenai ilmu tertentu walaupun dengan pola pertanyaan 5W-1H
(what, why, where, who dan how), maka akan dapat dijawab secara kongret.
• Berupa sistem,
• Artinya suatu ilmu akan memiliki kaitan dengan ilmu lain. Ia juga melakukan transformasi, memiliki
input dan output sesuai dengan definisi sistem.
• Berkembang,
• Maksudnya adalah bahwa dunia yang semakin maju dan berkembang ini menjadikan masalah-
masalah menjadi lebih kompleks, oleh karena itu ilmu tertentu yang dibuat pada masa lalu dan
berasumsi pada situasi masa lalu perlu disesuaikan dengan situasi saat ini dan situasi akan datang
Syarat Pengetahuan ilmiah

• Memiliki disiplin dan metode instrumentalis


• Dalam hal disiplin, misalkan ilmu x akan dipakai oleh ilmu y untuk mengaplikasikan suatu riset.
Maka hendaknya pelu diperhatikan terminologi ilmu x pada ilmu y. Misalnya istilah yang sama di
ilmu X dan ilmu Y ternyata mempunyai arti yang berbeda tetapi oleh periset dianggap sama, maka
hal ini akan berakibat fatal.
Kaidah Ilmiah Wajib memenuhi 3 unsur

• Rasional
• Semua aspek pada penelitian (lokus, populasi, sample, responde, waktu, teknik pengambilan
data) harus masuk akal.

• Empiris
• Data peneletian harus dapat dibuktikan dengan Panca Indera

• Sistematis
• Semua tahap penelitian harus dilaksanakan secara berurutan sesuai pedoman
TUJUAN METODE ILMIAH

1. Mendapatkan pengetahuan ilmiah (yang rasional, yang teruji) sehingga


merupakan pengetahuan yang dapat diandalkan.
2. Merupakan suatu pengejaran terhadap kebenaran yang diatur oleh
pertimbangan-pertimbangan logis.
3. Untuk mencari ilmu pengetahuan yang dimulai dari penentuan masalah,
pengumpulan data yang relevan, analisis data dan interpretasi temuan,
diakhiri dengan penarikan kesimpulan.
SIKAP ILMIAH

• Beberapa karakter peneliti:


1. Daya nalar tinggi
2. Daya Ingat kuat dan logis
3. Akurat
4. Konsentrasi tinggi, tidak mudah putus asa
5. Kooperatif (sikap yang menunjukkan bekerjasama), terbuka,
koordinatif (dapat mengikuti peraturan)
6. Tekun, sabar
7. Bersemangat tinggi dan mempunyai motivasi yang kuat
8. JUJUR dan bertanggung jawab
LANGKAH-LANGKAH PENULISAN
ILMIAH

1. Observasi
2. Identifikasi masalah
3. Hipotesis
4. Eksperimen
5. Analisis Hasil
6. Kesimpulan

Publikasi Hasil
OBSERVASI

• Setelah topik yang akan diteliti dalam proyek ilmiah


ditentukan, langkah pertama untuk melakukan proyek ilmiah
adalah melakukan observasi awal untuk mengumpulkan
informasi segala sesuatu yang berhubungan dengan topik
tersebut melalui pengalaman, berbagai sumber ilmu
pengetahuan, berkonsultasi dengan ahli yang sesuai.
1. Gunakan semua referensi: buku, jurnal, majalah, koran, internet, interview,
dll.
2. Kumpulkan informasi dari ahli: instruktur, peneliti, insinyur, dll.
3. Lakukan eksplorasi lain yang berhubungan dengan topik.
IDENTIFIKASI MASALAH

• Permasalahan merupakan pertanyaan ilmiah yang harus


diselesaikan. Permasalahan dinyatakan dalam pertanyaan
terbuka yaitu pertanyaan dengan jawaban berupa suatu
pernyataan, bukan jawaban ya atau tidak. Sebagai contoh:
Bagaimana pengaruh tayangan program musik dahsyat
terhadap sikap remaja di kel. Tugu Kelapa Dua-Depok?
1. Batasi permasalahan seperlunya agar tidak terlalu luas.
2. Pilih permasalahan yang penting dan menarik untuk diteliti.
3. Pilih permasalahan yang dapat diselesaikan secara eksperimen.
HIPOTESIS

• Hipotesis merupakan suatu ide atau dugaan


sementara tentang penyelesaian masalah yang diajukan
dalam proyek ilmiah. Hipotesis dirumuskan atau dinyatakan
sebelum penelitian yang seksama atas topik proyek ilmiah
dilakukan, karenanya kebenaran hipotesis ini perlu diuji
lebih lanjut melalui penelitian yang seksama. Yang perlu
diingat, jika menurut hasil pengujian ternyata hipotesis tidak
benar bukan berarti penelitian yang dilakukan salah.
1. Gunakan pengalaman atau pengamatan lalu sebagai dasar hipotesis
2. Rumuskan hipotesis sebelum memulai proyek eksperimen
EKSPERIMEN

• Eksperimen dirancang dan dilakukan untuk menguji


hipotesis yang diajukan. Perhitungkan semua variabel, yaitu
semua yang berpengaruh pada eksperimen.
 Usahakan hanya satu variabel bebas selama eksperimen.
 Pertahankan kondisi yang tetap pada variabel-variabel yang diasumsikan
konstan.
 Lakukan eksperimen berulang kali untuk memvariasi hasil.
 Catat hasil eksperimen secara lengkap dan seksama.
ANALISIS DATA

• Data yang diperoleh di analisis


• Statistik  alat untuk membuktikan hasil dari hubungan kedua variabel
(kuantitatif)
• Menggunakan triangulasi (uji validasi data)  kualitatif
PUBLIKASI HASIL

• Hasil penelitian dipublikasikan kepada khalayak


• Dalam bentuk laporan penelitian, misalnya: Jurnal
• Naskah publikasi memuat:
1.Abstract
2.Pendahuluan
3.Teori dan Metode
4.Hasil dan Pembahasan
5.Diskusi
6.Referensi/Daftar Pustaka
KESIMPULAN

• Kesimpulan proyek merupakan ringkasan hasil proyek eksperimen dan


pernyataan bagaimana hubungan antara hasil eksperimen dengan hipotesis.
Kesimpulan dapat diakhiri dengan memberikan pemikiran untuk penelitian
lebih lanjut.
 Jika hasil eksperimen tidak sesuai dengan hipotesis:
 Jangan ubah hipotesis
 Jangan abaikan hasil eksperimen
 Berikan alasan yang masuk akal mengapa tidak sesuai
 Berikan cara-cara yang mungkin dilakukan selanjutnya untuk menemukan
penyebab ketidaksesuaian
 Bila cukup waktu lakukan eksperimen sekali lagi atau susun ulang
eksperimen.

Anda mungkin juga menyukai