Anda di halaman 1dari 26

HAKIKAT SAINS

HAKIKAT SAINS

• Menurut Sulistyorini (2007) pada hakikatnya sains


dipandang dari segi produk, proses dan dari segi
pengembangan sikap. Ketiga dimensi tersebut
saling terkait. Ini berarti bahwa proses belajar
mengajar sains seharusnya mengandung ketiga
dimensi sains tersebut.
HAKIKAT SAINS

• Demikian juga Carin dan Sund (Depdiknas, 2007)


mendefinisikan sains sebagai pengetahuan yang
sistematis dan tersusun secara teratur, berlaku
umum (universal), dan berupa kumpulan data hasil
observasi dan eksperimen.
HAKIKAT SAINS

• Moh. Amien (1987) sains adalah suatu kumpulan


pengetahuan yang diperoleh dengan
menggunakan metode-metode yang berdasarkan
observasi.
HAKIKAT SAINS

• Menurut Carin dan Sund (1989) IPA mempunyai tiga


elemen penting yaitu proses-proses atau metode-
metode sebagai cara untuk menyelidiki masalah-
masalah, mengamati sebagai bahan untuk
membuat hipotesis, merancang percobaan,
mengevaluasi data, dan mengukur. Terdiri dari
produk-produk seperti fakta-fakta, prinsip-prinsip,
hukum-hukum, dan teori-teori. Sikap-sikap manusia
seperti kepercayaan, nilai-nilai, dan pendapat-
pendapat.
HAKIKAT SAINS

• Menurut Depdiknas (2007) sains didefinisikan


sebagai pengetahuan yang diperoleh melalui
pengumpulan data dengan eksperimen,
pengamatan, dan deduksi untuk menghasilkan
suatu penjelasan tentang sebuah gejala yang
dapat dipercaya.
HAKIKAT SAINS

Ada tiga kemampuan dalam sains yaitu:


• Kemampuan untuk mengetahui apa yang diamati.
• Kemampuan untuk memprediksi apa yang belum
terjadi, dan kemampuan untuk menguji tindak
lanjut hasil eksperimen.
• Dikembangkannya sikap ilmiah.
HAKIKAT SAINS

Merujuk pada pengertian sains, maka yang dimaksud


hakikat sains meliputi empat unsur utama yaitu:
• Sikap: rasa ingin tahu tentang benda, fenomena alam,
makhluk hidup, serta hubungan sebab akibat yang
menimbulkan masalah baru yang dapat dipecahkan
melalui prosedur yang benar.
• Proses: prosedur pemecahan masalah melalui metode
ilmiah; metode ilmiah meliputi penyusunan hipotesis,
perancangan eksperimen atau percobaan, evaluasi,
pengukuran, dan penarikan kesimpulan.
• Produk: berupa fakta, prinsip, teori, dan hukum;
• Aplikasi: penerapan metode ilmiah dan konsep sains
dalam kehidupan sehari-hari.
METODE DAN SIKAP ILMIAH BIDANG
SAINS
Produk sains terdiri atas:

• Fakta dalam sains adalah pernyataan-pernyataan tentang


benda-benda yang benar-benar ada, atau peristiwa yang
betul-betul terjadi dan sudah dikonfirmasi secara objektif.
Contohnya fakta; Atom hidrogen mempunyai satu elektron

• Konsep dalam sains adalah suatu ide yang mempersatukan


fakta-fakta. Konsep merupakan penggabungan antara fakta-
fakta yang ada hubungannya satu sama lain. Contoh: semua
zat tersusun atas partikel-partikel

• Prinsip dalam sains adalah generalisasi tentang hubungan


antara konsep-konsep sains. Contohnya: udara yang
dipanaskan memuai
METODE DAN SIKAP ILMIAH BIDANG
SAINS
Produk sains terdiri atas:

• Prosedur (misalnya: pengamatan, pengukuran, tabulasi data,


analisis data).

• Teori ilmiah merupakan karangka yang lebih luas dari fakta-


fakta, konsep-konsep, dan prinsip-prinsip yang saling
berhubungan. Teori bisa juga dikatakan sebagai model, atau
gambar yang dibuat oleh ilmuan untuk menjelaskan gejala
alam.
• Hukum dan postulat (misal, hukum Boyle, Archimedes, Postulat
Kock, Hukum Mendel), Semua itu merupakan produk yang
diperoleh melalui serangkaian proses penemuan ilmiah
melalui metoda ilmiah yang didasari oleh sikap ilmiah.
METODE DAN SIKAP ILMIAH BIDANG
SAINS
Di tinjau dari segi proses, maka sains memiliki berbagai
keterampilan sains, misalnya:
• Mengidentifikasi dan menentukan variabel tetap/bebas
dan variabel berubah/tergayut.
• Menentukan apa yang diukur dan diamati,
• Keterampilan mengamati menggunakan sebanyak
mungkin indera (tidak hanya indera penglihat),
mengumpulkan fakta yang relevan, mencari kesamaan
dan perbedaan, mengklasifikasikan,
• Keterampilan dalam menafsirkan hasil pengamatan
seperti mencatat secara terpisah setiap jenis
pengamatan, dan dapat menghubung-hubungkan
hasil pengamatan.
METODE DAN SIKAP ILMIAH BIDANG
SAINS
• Keterampilan menemukan suatu pola dalam seri
pengamatan, dan keterampilan dalam mencari
kesimpulan hasil pengamatan.
• Keterampilan dalam meramalkan apa yang akan
terjadi berdasarkan hasil-hasil pengamatan, dan
• Keterampilan menggunakan alat/bahan dan
mengapa alat/bahan itu digunakan.
• Selain itu adalah keterampilan dalam menerapkan
konsep, baik penerapan konsep dalam situasi baru,
menggunakan konsep dalam pengalaman baru
untuk menjelaskan apa yang sedang terjadi,
maupun dalam menyusun hipotesis.
METODE DAN SIKAP ILMIAH BIDANG
SAINS
Keterampilan sains menyangkut keterampilan dalam
berkomunikasi seperti :
• Keterampilan menyusun laporan secara sistematis.
• Menjelaskan hasil percobaan atau pengamatan.
• Cara mendiskusikan hasil percobaan.
• Cara membaca grafik atau tabel, dan
• Keterampilan mengajukan pertanyaan, baik
bertanya apa, mengapa dan bagaimana,
maupun bertanya untuk meminta penjelasan serta
keterampilan mengajukan pertanyaan yang
berlatar belakang hipotesis.
TUJUAN PEMBELAJARAN SAINS

• Meningkatkan efisiensi dan efektivitas


pembelajaran.

• Meningkatkan minat dan motivasi.

• Beberapa kompetensi dasar dapat dicapai


sekaligus.
PROSES PEMBELAJARAN SAINS

• Belajar sains tidak hanya belajar dalam wujud


pengetahuan deklaratif berupa fakta, konsep,
prinsip, hukum, tetapi juga belajar tentang
pengetahuan prosedural berupa cara memperoleh
informasi, cara sains dan teknologi bekerja,
kebiasaan bekerja ilmiah, dan keterampilan
berpikir.
• Belajar sains memfokuskan kegiatan pada
penemuan dan pengolahan informasi melalui
kegiatan mengamati, mengukur, mengajukan
pertanyaan, mengklasifikasi, memecahkan
masalah, dan sebagainya.
PROSES PEMBELAJARAN SAINS

• Dalam belajar sains peserta didik diarahkan untuk


membandingkan hasil prediksi peserta didik dengan teori
melalui eksperimen dengan menggunakan metode ilmiah
• Pendidikan sains di sekolah diharapkan dapat menjadi
wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan
alam sekitarnya, serta prospek pengembangan lebih lanjut
dalam menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, yang
didasarkan pada metode ilmiah.
• Pembelajaran sains menekankan pada pengalaman
langsung untuk mengembangkan kompetensi agar peserta
didik mampu memahami alam sekitar melalui proses “mencari
tahu” dan “berbuat”, hal ini akan membantu peserta didik
untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam.
PROSES PEMBELAJARAN SAINS

Pembelajaran sains di sekolah sebaiknya:


• Memberikan pengalaman pada peserta didik sehingga
mereka kompeten melakukan pengukuran berbagai
besaran fisis;
• Menanamkan pada peserta didik pentingnya
pengamatan empiris dalam menguji suatu pernyataan
ilmiah (hipotesis). Hipotesis ini dapat berasal dari
pengamatan terhadap kejadian sehari-hari yang
memerlukan pembuktian secara ilmiah.
• Latihan berpikir kuantitatif yang mendukung kegiatan
belajar matematika, yaitu sebagai penerapan
matematika pada masalah-masalah nyata yang
berkaitan dengan peristiwa alam.
PROSES PEMBELAJARAN SAINS

• Memperkenalkan dunia teknologi melalui kegiatan


kreatif dalam kegiatan perancangan dan
pembuatan alat-alat sederhana maupun
penjelasan berbagai gejala dan keampuhan sains
dalam menjawab berbagai masalah.
• Belajar tidak hanya sekedar menghafal. Siswa harus
mengkonstruksikan pengetahuan di benak mereka
sendiri.
• Anak belajar dari mengalami. Anak mencatat
sendiri pola-pola bermakna dari pengetahuan
baru, dan bukan diberi begitu saja oleh guru.
PROSES PEMBELAJARAN SAINS

• Para ahli sepakat bahwa pengetahuan yang dimiliki sesorang


itu terorganisasi dan mencerminkan pemahaman yang
mendalam tentang sesuatu persoalan.
• Pengetahuan tidak dapat dipisah-pisahkan menjadi fakta-
fakta atau proposisi yang terpisah, tetapi mencerminkan
keterampilan yang dapat diterapkan.
• Manusia mempunyai tingkatan yang berbeda dalam
menyikapi situasi baru.
• Siswa perlu dibiasakan memecahkan masalah, menemukan
sesuatu yang berguna bagi dirinya, dan bergelut dengan ide-
ide.
• Proses belajar dapat mengubah struktur otak. Perubahan
struktur otak itu berjalan terus seiring dengan perkembangan
organisasi pengetahuan dan keterampilan sesorang.
PROSES PEMBELAJARAN SAINS

Pembelajaran sains menekankan pada pemberian


pengalaman langsung. Dengan demikian, siswa
perlu dibantu untuk mampu mengembangkan
sejumlah pengetahuan yang menyangkut kerja
ilmiah dan pemahaman konsep serta aplikasinya.
Bahan kajian kerja ilmiah adalah:
• Mampu menggali pengetahuan melalui
penyelidikan/penelitian.
• Mampu mengkomunikasikan pengetahuannya.
Mampu mengembangkan keterampilan berpikir.
• Mampu mengembangkan sikap dan nilai ilmiah.
HASIL BELAJAR SAINS

• Hasil belajar sains adalah penguasaan produk sains


yang mengacu pada perubahan dimensi kognitif
siswa (pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis,
dan sintesis) yang dicapai siswa sebagai hasil dari
proses pembelajaran sains yang ditempuh selama
kurun waktu tertentu berdasarkan tujuan
pembelajaran yang ditetapkan.

Anda mungkin juga menyukai