Anda di halaman 1dari 20

ThemeGallery

Pembelajaran Fisika
Berbasis Inkuiri
Oleh:
Eko Suyanto
Ismu Wahyudi
Program Studi Pendidikan Fisika FKIP
Universitas Lampung

Join kegiatan PSPF FKIP Unila dengan


MGMP Fisika Kab. Lampung Timur
L/O/G/O 2022
Pembelajaran Fisika di Sekolah

• Menurut survei fisika adalah pelajaran


yang paling sulit dan paling tidak disukai,
benarkah?

• Apa yang menyebabkan?

• Apakah pembelajaran yang dilakukan sudah sesuai


dengan hakikat fisika itu sendiri?
Pengetahuan bermula dari rasa ingin tahu

Carious Pengetahuan
Hakikat Sains (IPA)

Sikap
Sains sebagai sikap:
Universal, komunalisme,
desinterestedness, skeptisisme,
objektif, jujur, teliti, dll

Sain Sains sebagai proses:


Observasi, berhipotesis,

s eksperimen , Pengumpulan
data, Klasifikasi, menyimpulkan

Produ Prose
Sains sebagai produk:
k s Fakta, konsep, prinsip, hukum,
dan teori

www.themegallery.com
Metode ilmiah dalam Science

- Perumusan masalah
- Membangun kerangka pikir
- berhipotesis
- Pengujian hipotesis
- menyimpulkan

Proses sains merujuk pada proses-proses pencarian


dan penemuan sains (science as the proses of inquiry)

Hakikat Science = Inquiry


Definisi Inkuiri

 Inkuiri  Inquiry (inggris)  berarti melakukan penyelidikan.

 Inkuiri berasal dari research training model (Richard schuman,


1926), untuk mengajarkan pebelajar tentang proses dalam
meneliti dan menjelaskan fenomena asing pada konsepsi
metode ilmiah (Joyce, at al., 2009)

 NRC (1996) menyatakan: inkuiri adalah kegiatan yang


melibatkan pengamatan; mengajukan pertanyaan; memeriksa
buku dan informasi dari sumber lain untuk melihat apa yang
telah diketahui; perencanaan investigasi; meninjau apa yang
sudah dikenal dari bukti percobaan; menggunakan alat untuk
mengumpulkan, menganalisis dan menafsirkann data;
mengusulkan jawaban, memberi penjelasan, dan
memprediksi; serta mengkomunikasikan.
Karakteristik Inkuiri

Karakteristik inkuiri dalam sains: membuat observasi;


menunjukkan keingintahuan; mendefinisikan pertanyaan
berdasarkan pengetahuan; mengumpulkan bukti dengan
teknologi dan matematika; menggunakan penelitian sebelumnya;
mengusulkan penjelasan yang mungkin; mempublikasikan
penjelasan berdasarkan bukti; mempertimbangkan bukti baru
dan menambahkan penjelasan, penjelasan yang
menginformasikan kebijakan publik
Karakteristik Inkuiri

Karakteristik inkuiri dalam kelas sains: menunjukan


keingintahuan, mendefinisikan pertanyaan dari
pengetahuan baru; mengajukan hipotesis;
merencanakan dan melakukan investigasi sederhana;
mengumpulkan bukti dari pengamatan; menjelaskan
berdasarkan bukti; mempertimbangkan penjelasan
lainya; mengkomunikasikan penjelasasn; menguji
penjelasan.
Karakteristik Inkuiri

Lima Karakteristik esensial pembelajaran inkuiri:


a) Siswa terlibat dengan pertanyaan berorientasi ilmiah;
b) Siswa mengutamakan bukti untuk mengembangkan dan
mengevaluasi penjelasan, menjawab pertanyaan yang
berorientasi ilmiah;
c) Siswa merumuskan penjelasan dari bukti untuk menjawab
pertanyaan berorientasi ilmiah;
d) Siswa mengevaluasi penjelasan mereka dengan keterangan
penjelasan alternatif, terutama yang mencerminkan
pemahaman ilmiah
e) Siswa mengkomunikasikan dan membenarkan penjelasan
yang diusulkan.
(The National Academy of Sciences (2000)
Model Pembelajaran Inkuiri

Tahapan pembelajaran inkuiri:


1. Pertanyaan ilmiah;
2. Merumuskan dan menguji hipotesis;
3. Menganalisis dan menginterpretasikan data;
4. Memahami dan menerapkan yang telah dipelajari;
5. Menilai yang telah dipelajari

(The National Academy of Sciences (2000)


Model Pembelajaran Inkuiri

Tahapan pembelajaran inkuiri menurut Joyce at al. (2009):


1. Penyajian masalah/orientasi masalah;
2. Pengumpulan dan verifikasi data;
3. Pengumpulan data - eksperimen;
4. Mengolah dan memformulasikan penjelasan;
5. Mengadakan analisis melalui proses penelitian.
Model Pembelajaran Inkuiri

Tahapan pembelajaran inkuiri menurut Depdiknas (2008):


1. Observasi;
2. Bertanya;
3. Berhipotesis;
4. Pengumpulan data;
5. Penyimpulan.
Model Pembelajaran Inkuiri

Level of inquiry (LoI) Model, Carl J. Wenning (2011):

Discovery Interactive Inquiry Inquiry Real-world Hypothetical


Learning Demonstration Lesson Lab Aplication Inquiry
(3 types) (2 types) (2 types)

Rendah  Kemampuan Intelektual  tinggi

Guru  Pihak Pengontrol  Siswa


Sintak LoI (Wenning, 2011)
Siswa mengamati fenomena, menyampaikan
Observasi analogi dan contoh fenomena2 lain, menetapkan
pertanyaan/masalah yang akan diselidiki

Sisw a mendiskusikan ide untuk melakukan Manipulasi


penyelidikan. Siswa merancang untuk
mengumpulkan data

Generalisasi Siswa membangun prinsip dan hukum terhadap


fenomena yang diselidiki dan memberikan
penjelasan

Siswa melakukan pengujian menggunakan


Verifikasi
pronsip dan hukum yang diperoleh dari tahap
generalisasi

Siswa menyampaikan kesimpulan dan


Aplikasi mengaplikasikan kesimpulan pada situasi atau
fenomena yang yang lain
Phases of Inquiry – Based Learning
Pedaste (2015)
Pembelajaran berbasis inkuiri dipandang sebagai pembelajaran untuk memecahkan masalah dan
melibatkan penerapan beberapa keterampilan pemecahan masalah yang menuntut siswa untuk
belajar sendiri (menemukan) dalam proses memecahkan masalah
Learning Outcome Pembelajaran Inkuiri

Tiga learning outcome dari pembelajaran berbasis inkuri:


1. pengetahuan ilmiah mengacu pada fakta-fakta, konsep,
prinsip, hukum, teori, dan model;
2. kemampuan mengintegrasikan struktur kompleks berbagai
jenis pengetahuan, ide-ide ilmu pengetahuan, hubungan
antara ide, alasan hubunganya, cara untuk menggunakan
ide-ide untuk menjelaskan dan memprediksi fenomena alam
lainnya, dan berbagai cara untuk menerapkannya pada
berbagai peristiwa. Meliputi kemampuan dalam
menggunakan pengetahuan dan kemampuan dalam
membedakan ide ilmiah atau bukan ilmiah;
3. kemampuan berinkuiri, seperti kemampuan merancang dan
melakukan penelitian ilmiah.

The National Academy of Sciences (2000)


Piramida Pembelajaran
PRAKTIKUM
BERDASARKAN
PENGALAMAN
1. Praktikum latihan; konfirmasi konsep
2. Praktikum investigasi (penyelidikan)

3. Praktikum project (memberi


pengalaman)
Referensi
• Depdiknas. (2008) Strategi Pembelajaran MIPA. Jakarta: Direktorat Tenaga
Kependidikan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga
Kependidikan.
• Joyce, B., Weil, M.,Calhoun, E., (2009). Models of Teaching Model-model
Pengajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
• National Academy of Sciences. (2000). Inquiry and theNational Science Education
Standards. Washington DC: National Academic Press.
• National Science Teacher Assocation in Collaboration with the Association for the
Education of Teacher Science. (1998). Standar for Science Teacher Preparation.
• NRC (National Research Council). (1996). The National Science Education
Standards. Washington DC: National Academic Press.
• NSTA & AETS. (1998). Standard for Science Teacher Preparation. USA.
• Pedaste, Maeots. M, Siiman. Leo A, Jong, T. de, Riesen, Siswa A.N. van, Kamp.
Ellen T, Manoli, Constantinos. C, Zacharia, Zacharias .C, & Tsourlidaki, E. 2015.
Phases Of Inquiry-Based Learning: Definitions and the Inquiry Cycle. Educational
Research Review. Online. 14 (2015) 47-61.
• Wenning, Carl.J. 2011. The Levels of Inquiry Model of Science Teaching. Jurnal
Physics Teacher Education. Online. 6(2).
www.themegallery.com

Thank You!
Your company slogan in here

L/O/G/O

Anda mungkin juga menyukai