Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS JURNAL PICO

TERAPI KOMPRES HANGAT REBUSAN JAHE PADA LANSIA


PENDERITA ASAM URAT

Diajukan untuk melengkapi Mata Kuliah Keperawatan Keluarga dengan Dosen :


Ns. Hera Hastuti, M.Kep., Sp.Kep. kom

Disusun Oleh :
DINA ROSDIANTI (1914201080)

SARJANA KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMDIYAH TANGERANG
2021/2022
TEMPLATE TELAAH JURNAL

Jurnal article
1. Jurnal of community Volume 09, Nomor 02, November
2018 Hal. 161-167 (Kompres hangat rebusan jahe
berpengaruh pada nyeri sendi lansia penderita asam
urat)
2. Jurnal fakultas ilmu kesehatan (Efektivitas kompres
jahe terhadap perubahan skala nyeri sendi asam urat
(gout) pada lansia di upt panti sosial tresna werdha
kabupaten magetan)

Peneliti 1. Khoiroh Umah, Ursula Fitria Anggreini


2. Yulanda Amang Sundari, Nurul Sri Wahyuni, Saiful
Nurhidayat

Tujuan penelitian 1. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menurunkan


nyeri sendi pada lansia penderita asam urat.
2. Tujuan penelitian ini untuk Mengidentifikasi
Efektivitas Kompres Jahe Terhadap Perubahan Skala
Nyeri Sendi Asam Urat (Gout) Pada Lansia di UPT
Panti Sosial Tresna Werdha Kabupaten Magetan.

Metode penelitian 1. Penelitian ini menggunakan Pra Eksperimental dalam


satu kelompok (One Group Pre test-Post test
Design).Responden pada penelitian ini berjumlah 16
responden dengan teknik purposive sampling.Variabel
independen adalah kompres hangat rebusan jahe dan
variabel dependen adalah penurunan nyeri sendi pada
lansia penderita asam urat. Kompres hangat rebusan
jahe dilakukan selama 14 hari dilakukan sehari sekali.
2. Penelitian ini menggunakan rancangan quasy
eksperimental dengan desain one group pretest- posttest
design.Populasi dalam penelitian ini adalah 43
responden yang mengalami nyeri sendi asam urat
(gout) di UPT Panti Sosial Tresna Werdha Kabupaten
Magetan. Pengambilan sampel dalam penelitian ini
dilakukan dengan teknik purposive sampling dengan
sampel sejumlah 21 sampel sesuai kriteria peneliti.

Hasil penelitian 1. Hasil penelitian menunjukkan sebelum dilakukan


intervensi kompres hangat rebusan jahe nilai rata-rata
nyeri sendi 5,19 dan sesudah dilakukan intervensi
kompres hangat rebusan jahe nilai rata-rata nyeri sendi
2,44 nilai signifikan (2-tailed) = 0,00 yang berarti
bahwa (α hitung) ≤ 0,05 maka H1 diterima dan H0
ditolak artinya ada pengaruh kompres hangat rebusan
jahe terhadap penurunan nyeri sendi lansia penderita
asam urat.
2. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 21 responden
didapatkan adanya penurunan rata-rata skala nyeri
responden sebelum diberikan kompres hangat dengan
tumbukan jahe sebesar 6,14 (nyeri sedang), namun
setelah diberikan kompres hangat dengan tumbukan
jahe rata-rata skala nyeri responden sebesar 3,29 (nyeri
ringan). Hasil penelitian dengan uji Paired t test
menunjukkan nilai signifikansi p value sebesar 0,000
karena (p < 0,05) disimpulkan Ho ditolak. Dengan
demikian dapat dinyatakan ada pengaruh kompres
hangat tumbukkan jahe terhadap perubahan skala nyeri
sendi asam urat (gout) pada lansia di UPT Panti Sosial
Tresna Werdha Kabupaten.

Kesimpulan 1. Sebelum dilakukan kompres hangat rebusan jahe


sebagian besar responden mengalami nyeri sendi
sedang. Sesudah dilakukan kompres hangat rebusan
jahe sebagian besar responden mengalami nyeri
sendi ringan. Ada pengaruh sebelum dan sesudah
dilakukan kompres hangat rebusan jahe terhadap
penurunan nyeri sendi lansia penderita asam urat.
2. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat
disimpulkan sebagai berikut: Skala nyeri sendi
sebelum diberikan kompres hangat tumbukan jahe
di UPT Panti Sosial Tresna Werdha Kabupaten
Magetan di dapatkan hasil dari total 21 responden
memiliki rata-rata skala nyeri sebesar 6,14 dengan
skala nyeri tertinggi sebesar 8 dan skala nyeri
terkecil sebesar 4. Skala nyeri sendi sesudah
diberikan kompres hangat tumbukan jahe rata-rata
skala nyeri 21 responden sebesar 3,29 dengan skala
nyeri tertinggi sebesar 5 dan skala nyeri terkecil
sebesar 1. Kompres hangat tumbukkan jahe efektif
terhadap perubahan skala nyeri sendi asam urat
(gout) pada lansia dengan nilai signifikansi p value
0,000 < 0,05.

Populasi/problem (P) 1. Nyeri sendi adalah tanda atau gejala yang


mengganggu bagian persendian, nyeri sendi akan
mengganggu kinerja bagian tubuh pada nyeri sendi
biasanya akan muncul rasa tidak nyaman untuk
disentuh, muncul pembengkakan, peradangan
kekakuan dan pembatasan pergerakan.
Berdasarkan survei awal di Desa Panggang
kecamatan Cerme banyak yang mengalami nyeri
sendi karena asam urat sebanyak 32 orang penderita
nyeri sendi. Berdasarkan wawancara, didapatkan 32
orang dari 40 orang yang menderita asam urat
kurang mengatur pola makan terutama pada
kacang-kacangan sehingga merasakan nyeri pada
sendi-sendinya, sebagian lansia penderita asam urat
mengaku hanya menggunakan obat–obatan Pereda
nyeri asam urat dan menghindari makanan yang
menyebabkan asam urat untuk menghindari nyeri
akibat asam urat.
2. Asam urat (gout) merupakan suatu penyakit
peradangan pada persendian yang dapat diakibatkan
oleh kelebihan kadar senyawa asam urat di dalam
tubuh, baik karena produksi berlebih atau
peningkatan asupan purin (Putri Dwi dkk, 2017).
Prevalensi asam urat pada penduduk di Jawa Timur
adalah sebesar 24,3% pada laki-laki dan 11,7%
pada perempuan (Kesmas- Unsoed, 2011).
Kabupaten Magetan pada tahun 2014 jumlah lansia
yang mengalami nyeri sendi sebesar 23,3% dari
jumlah lansia yang ada di Kabupaten Magetan
(Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan, 2014).
Berdasarkan hasil survey di UPT Panti Sosial
Tresna Werdha Kabupaten Magetan didapatkan
hasil dari 87 lansia, terdapat 43 lansia yang
mengalami nyeri sendi dan 21 diantaranya
mengalami nyeri sendi asam urat (Data Poliklinik
Kesehatan UPT PSTW Kabupaten Magetan, 2018).

Intervensi (I) 1. Kompres hangat rebusan jahe merupakan tindakan


yang sering kali digunakan sebagai penurun nyeri
sendi karena kandungan gingerol dan rasa hangat
yang ditimbulkannya membuat pembuluh darah
terbuka dan memperlancar sirkulasi darah, sehingga
suplai makanan dan oksigen lebih baik dan nyeri
sendi berkurang (Utami dan Puspaningtyas, 2013).
Upaya kompres hangat rebusan jahe ini dirasakan
lebih unggul dibandingkan tindakan
nonfarmakologis lainnya dikarenakan tindakan ini
lebih efektif dan efisien serta di dapat hasil yang
optimum dibandingkan dengan teknik lainnya,
selain itu juga pasien dapat mengerjakannya sendiri
tanpa bantuan oleh orang lain, selain obat- obatan
dan terapi untuk pertolongan pertama.Untuk itu
peneliti tertarik untuk melakukan kompres hangat
rebusan jahe untuk menurunkan nyeri sendi pada
lansia yang menderita asam urat.
Cara kompres air hangat rebusan jahe :
- Siapkan baskom, washlap atau handuk kecil, 5
rimpang jahe (+ 100 gram), 1 liter air.
- cuci 5 rimpang jahe dan iris tipis-tipis,
masukkan irisan ke dalam 1 liter air, rebus
irisan irisan jahe sampai mendidih
- tuang rebusan jahe ke dalam baskom, tunggu
hingga suhu rebusan jahe menjadi hangat
(sesuai batas toleransi pasien) tanpa campuran
air dingin, rebusan jahe siap digunakan.
- Atur posisi nyaman pasien;
- cuci tangan pakai sabun
- Ambil waslap, basahi dengan air rebusan jahe,
lalu peras sedikit.
- tutup waskom rebusan jahe supaya panasnya
tidak cepat menghilang
- Tempelkan pada area yang sakit sampai
kehangatan washlap terasa berkurang.
- ulangi langkah tersebut jika masih terasa nyeri
pada sendi.
2. Jahe memiliki efek farmakologis yairtu rasa panas
dan pedas, dimana rasa panas dapat meredakan
nyeri, kaku, dan spasme otot atau terjadinya
vasodilatasi pembuluh darah. Manfaat yang
maksimal akan dicapai dalam waktu 20 menit
setelah aplikasi panas (Bachtiar, 2010). Efek
farmakologi yang dimiliki jahe diantaranya
merangsang ereksi, menghambat keluarnya enzim
5-lipooksigenase dan siklooksigenase serta
meningkatkan aktivitas kelenjar endokrin (Beriana,
2009).
Ketika dilakukan kompres hangat penumpukkan
kristal-kristal purin akan berkurang dan hilang
dengan proses pengeluaran keringat dan pengaruh
panas yang diterima (Buku Saku Artritis 2006).
Sehingga kompres jahe bisa digunakan sebagai
terapi non farmakologi yang bisa digunakan untuk
mengurangi nyeri sendi yang dirasakan oleh lansia.

Comperation (C) 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum


dilakukan intervensi kompres hangat rebusan
jahe sebagian besar mengalami nyeri sedang
sebanyak 10 responden. Dan sesudah dilakukan
kompres hangat rebusan jahe sebagian besar
mengalami nyeri ringan sebanyak 13 responden.
Hasil uji statistic Wilcoxon nilai sign (2-tailed)
p = 0,00 yang berarti (αhitung) ≤ 0,05 maka H1
diterima dan H0 ditolak artinya ada pengaruh
kompres hangat rebusan jahe terhadap
penurunan nyeri sendi pada lansia penderita
asam urat.
2. Dengan hasil pengujian statistik pada Tabel 5.6
menggunakan uji t berpasangan didapatkan nilai
signifikansi p value sebesar 0,000 karena (p <
0,05) disimpulkan Ho ditolak. Dengan demikian
dapat dinyatakan ada pengaruh kompres hangat
tumbukkan jahe terhadap perubahan skala nyeri
sendi asam urat (gout) pada lansia di UPT Panti
Sosial Tresna Werdha Kabupaten Magetan.
Ketika diberikan kompres jahe rasa pedas dan
hangat dari kompres jahe tersebut akan
membuat pembuluh darah terbuka dan
memperlancar sirkulasi darah, mengurangi
peradangan, meredakan nyeri, kaku, dan spasme
otot (hasim dan relawati, 2017). Sehingga jahe
dapat digunakan sebagai salah satu terapi non
farmakologi untuk menurunkan nyeri sendi
asam urat pada lansia.

KOMPRESI PADA KEDUA JURNAL INI ADALAH

Terdapat Persamaan diantara kedua jurnal yang telah di


lakukan oleh peniliti yaitu Kompres hangat rebusan jahe
pada lansia penderita asam urat terhadap penurunan tingkat
nyeri sendi.

1. Setelah responden melakukan terapi tersebut yaitu,


Kompres hangat rebusan jahe pada lansia penderita
asam urat terhadap penurunan tingkat nyeri sendi.
Hal tersebut untuk menurunkan nyeri sendi,
membuat pembuluh darah terbuka dan
memperlancar sirkulasi darah, mencegah terjadinya
peradangan di sekitar sendi.
2. Ketika melakukan terapi kompres hangat rebusan
jahe. Kompres jahe menurunkan nyeri sendi pada
tahap tranduksi, dimana pada tahap ini jahe
memiliki gingerol yang mengandung
siklooksigenase yang bisa menghambat
terbentuknya prostaglandin sebagai mediator nyeri.
Sehingga, jahe dapat digunakan sebagai salah satu
alternative terapi non farmakologi untuk
menurunkan nyeri sendi (Puspaningtyas dan Utami
2013 dalam Novera 2016). Hal ini disebabkan
karena jahe mengandung senyawa gingerol dan
shogaol yaitu senyawa panas dan pedas yang
terdapat di dalam jahe yang memiliki efek anti
inflamasi (Sriwiyati dan Noviyanti, 2018).
Sehingga dengan kompres jahe penumpukkan
kristal-kristal purin akan berkurang dengan proses
pengeluaran keringat dan pengaruh panas yang
diterima.

Outcome (O) Setelah dilakukan Kompres hangat rebusan jahe pada


lansia penderita asam urat terhadap penurunan tingkat nyeri
sendi didapatkan hasil bahwa teraoi tersebut memiliki
pengaruh yang signifikan untuk mengurangi rasa nyeri
pada sendi atau asam urat. Berdasarkan artikel tersebut
didapatkan hasil bahwa untuk mengurangi rasa nyeri sendi
atau asam urat pada lansia dapat diatasi dengan cara terapi
tersebut.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMBERIAN KOMPRES HANGAT
REBUSAN JAHE PADA LANSIA PENDERITA ASAM URAT

Dx keperawatan :

 Nyeri akut b.d Agen pencedera biologis.


 Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri sendi.

PENGERTIAN Kompres hangat rebusan jahe merupakan


tindakan yang sering kali digunakan sebagai
penurun nyeri sendi karena kandungan
gingerol dan rasa hangat yang ditimbulkannya
membuat pembuluh darah terbuka dan
memperlancar sirkulasi darah, sehingga suplai
makanan dan oksigen lebih baik dan nyeri
sendi berkurang (Utami dan Puspaningtyas,
2013).

TUJUAN 1. untuk menurunkan nyeri sendi


2. membuat pembuluh darah terbuka dan
memperlancar sirkulasi darah.
3. Untuk mendapatkan efek anti nyeri
pada sendi berkurang
4. Mencegah terjadinya peradangan di
sekitar sendi.

ALAT DAN BAHAN 1. Baskom berupa air hangat rebusan jahe


2. Handuk/waslap
3. Handuk pengering
4. Perlak pengalas

PROSEDUR TINDAKAN Cara kompres air hangat rebusan jahe :


- Siapkan baskom, washlap atau
handuk kecil, 5 rimpang jahe (+ 100
gram), 1 liter air.
- cuci 5 rimpang jahe dan iris tipis-
tipis, masukkan irisan ke dalam 1
liter air, rebus irisan irisan jahe
sampai mendidih
- tuang rebusan jahe ke dalam
baskom, tunggu hingga suhu
rebusan jahe menjadi hangat (sesuai
batas toleransi pasien) tanpa
campuran air dingin, rebusan jahe
siap digunakan.
- Atur posisi nyaman pasien;
- cuci tangan pakai sabun
- Ambil waslap, basahi dengan air
rebusan jahe, lalu peras sedikit.
- tutup waskom rebusan jahe supaya
panasnya tidak cepat menghilang
- Tempelkan pada area yang sakit
sampai kehangatan washlap terasa
berkurang.
- ulangi langkah tersebut jika masih
terasa nyeri pada sendi.
EVALUASI 1. Respon klien
2. Kompres terpasang dengan benar
3. Skala nyeri klien menurun

DOKUMENTASI 1. Waktu pelaksanaan


2. Catat hasil dokumentasi setiap tindakan
yang dilakukan dan di evaluasi.

Anda mungkin juga menyukai