Anda di halaman 1dari 15

KONSEP DASAR

BAYI BARU LAHIR NORMAL (BBLN)

A. Pengertian
Bayi baru lahir normal (BBLN) adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37
minggu – 42 minggu dan berat badan lahir 2500 gram – 4000 gram secara
spontan tanpa ada penyulit yang menyertai. (Depkes, 2002)
Masa neonatus merupakan masa terjadinya kehidupan baru diluar uterus.
Terjadi proses adaptasi semua system organ tubuh, diawali dengan aktivitas
pernafasan pertama, penyesuaian denyut jantung janin, pergerakan bayi,
pengeluaran mekonium, dan defekasi. Perubahan fungsi organ lain, seperti
ginjal, hati, dan system kekebalan tubuh yang belum sempurna
(Muslihatun,2002)

B. Ciri – Ciri BBLN


Menurut Depkes.(2002) ciri – ciri BBLN adalah:
1. Berat badan 2500 – 4000 gram
2. Panjang badan 48 cm – 52 cm
3. Lingkar kepala 33 cm – 35 cm
4. Lingkar dada 30 cm – 38 cm
5. Bunyi jantung dalam menit pertama cepat 180 x/menit, kemudian
turun menjadi 120 – 140 x/menit.
6. Pernapasan pada menit pertama cepat kira kira 180 x/menit kemudian
turun setelah tenang kira kira 40 x/menit
7. Kulit kemerahan dan licin karena jaringan subcutan cukup terbatas dan
diselimuti vernick caseosa.
8. Rambut laguna tidak terlihat, rambut kepala tebal sempurna.
9. Kuku telah panjang dan lemas.
10. Genetalia labia mayora sudah menutupi labia minora pada (♀) testis
sudah turun pada (♂).
11. Reflek isap dan menelan (sucking) sudah terbentuk dengan baik.
12. Reflek mencari putting susu dengan rangsangan taktil pada pipi dan
daerah mulut (rooting) sudah terbentuk dengan baik.
13. Reflek (moro) baik bila bayi dikagetkan akan memperlihatkan gerakan
seperti memeluk sudah terbentuk dengan baik.
14. Gerak refleks sudah baik, apabila diletakkan suatu benda diatas
telapak tangan bayi akan menggenggam (grasping).
15. Eliminasi, urin dan mekonium akan keluar dalam 24 jam pertama,
meconium berwarna kuning kecoklatan.
C. 6 Refleks Wajib Pada Bayi
Menurut Hidayat. (2008) enam refleks wajib pada bayi adalah:
1. Refleks Morro
Bila bayi baru lahir dikejutkan, tangan dan kakinya akan terentang ke
depan tubuhnya seperti mencari pegangan, dengan jari-jari terbuka.
2. Refleks Mencucur
Bila salah satu sudut mulut bayi disentuh, bayi akan memalingkan
kepalanya ke sisi tersebut. Refleks ini membantu bayi baru lahir untuk
menemukan putting.
3. Refleks Menghisap (sucking)
Bila suatu benda diletakkan dalam mulut bayi, maka bayi akan segera
menghisapnya.
4. Refleks Mencari Puting (rooting)
Begitu sudut bibir dan pipi bayi disentuh dengan tangan Anda, si kecil
akan langsung memiringkan kepalanya ke arah datangnya sentuhan
dengan mulut yang membuka.
5. Refleks Menggenggam (babinski)
Kalau jari Anda diletakkan di tengah telapak tangan atau di bawah jari
kakinya, secara otomatis ia akan menekuk dan mengerutkan jari-
jarinya seolah-olah ingin menggenggam atau menjepit dengan erat.
6. Refleks Melangkah
Bila tubuh bayi dipegang pada bagian bawah ketiaknya dalam posisi
tegak (pastikan kepalanya tertopang dengan baik!), lalu kakinya
menyentuh bidang yang datar, secara otomatis si kecil akan
meluruskan tungkainya seolah-olah hendak berdiri. Begitu tubuhnya
dimiringkan ke depan, kakinya akan bergerak seakan-akan ingin
melangkah.

Mekanisme kehilangan panas pada bayi (APN. 2012):


1) Evaporasi
Kehilangan panas yang utama pada tubuh bayi, dikarenakan
menguapnya cairan ketuban karena bayi tidak dapat
dikeringkan atau terjadi setelah bayi dimandikan.
2) Konduksi
Kehilangan panas melalui kontak langsung antara tubuh bayi
dengan permukaan yang dingin (contoh : di meja, tempat tidur,
timbangan).
3) Konveksi
Kehilangan panas yang terjadi saat bayi terpapar dengan udara
sekitar yang lebih dingin. Contoh : kipas angin, AC, dll.
4) Radiasi
Kehilangan panas yang terjadi pada saat bayi ditempatkan
dekat dengan benda yang mempunyai temperatur tubuh yang
lebih rendah dari tubuh bayi.

D. Penilaian BBLN Waktu Lahir


Menurut Prawihardjo. (2005) penilaian bayi baru lahir adalah:

Skor 0 1 2 Angka
A : Appearance color warna Normal,Badan merah, Warna kulit normal ……
(warna kulit) pucat (ektremitas pucat) (marata diseluruh
diseluruh tubuh) kemerah –
tubuh atau merahan
kebiru-
biruan
P : Pulse (heart rate) Tidak ada Dibawah 100 X/menit Normal (Diatas 100 ……
X/menit)
G : Grimace (reaksi Tidak ada Sedikit gerakan mimic Menangis,batuk/ bersin ……
terhadap rangsangan) respon (perubahan mimik
sama sekali wajah hanya ketika
dirangsang)
A : Activity (tonus Tidak ada Ekstremitas dalam Gerakan aktif, ……
otot) gerakan keadaan fleksi dan pergerakan spontan
sama sekali sedikit pergerakan
R : Respiration (usaha Tidak ada Lemah,tidak teratur Normal,tanpa usaha ……
nafas) dan menangis pelan bernafas yang
berlebih,Menangis kuat
Jumlah ……
Keterangan:

0–3 = Asfiksia bera

4–6 = Asfiksia sedang ringan

7 – 10 = bayi normal

E. Penanganan Bayi Baru Lahir


Menurut APN, (2012) penanganan bayi baru lahir adalah:
Segera setelah bayi dilahirkan
1. Secara cepat menilai pernapasannya, letakkan bayi dengan handuk di
atas perut ibu.
2. Dengan kain bersih dan kering atau kasa lap darah dan lendir dari wajah
bayi, untuk mencegah jalan udaranya terhalang.
3. Klem dan potong tali pusat
a. Mengklem tali pusat dengan dua buah klem, pada titik kira-kira 2
dan 3cm dari pangkal pusat bayi.
b. Memotong tali pusat di antara kedua klem sambil melindungi perut
bayi dari gunting dengan tangan kiri anda.
c. Mempertahankan kebersihan pada saat memotong tali pusat,
mengganti sarung tangan bila ternyata sudah kotor, memotong tali
pusat dengan pisau atau gunting yang steril atau desinfeksi tingkat
tinggi.
d. Memeriksa tali pusat setiap 15 menit, apabila masih ada pendarahan
lakukan peningkatan ulang yang lebih ketat.
4. Jagalah agar bayi tetap hangat
a. Memastikan bayi tersebut tetap hangat dan terjadi kontak antara
kulit bayi dan kulit ibu.
b. Mengganti handuk atau kain yang basah dan bungkus bayi tersebut
dengan selimut dan jangan lupa memastikan bahwa kepala telah
terlindung dengan baik untuk mencegah keluarnya panas tubuh.
5. Kontak dini dengan ibu
a. Memberikan bayi kepada ibunya secepat mungkin untuk
kehangatan.
b. Untuk ikatan batin dan pemberian ASI
6. Pernapasan
Periksa pernapasan dan warna kulit bayi setiap 5 menit.
7. Perawatan Mata
Obat mata eritromisin 0,5% atau tetrasiklin 1% dianjurkan untuk
mencegah penyakit mata karena klamidia.
8. Pemeriksaan Fisik Bayi
a. Kepala
Simetris atau tidak, terdapat caput succedanum atau tidak, terdapat
cephal hematoma atau tidak.
b. Telinga
Periksa hubungan letak dengan mata dan kepala.
c. Mata
Tanda-tanda infeksi yakni pus
d. Hidung dan mulut
Bibir dan langitan, periksa adanya sumbing reflek hisap, dinilai
dengan mengamati bayi pada saat menyusui.
e. Leher
Ada pembengkakan atau tidak
f. Dada
Simetris atau tidak, bunyi nafas, bunyi jantung, putingnya menonjol
atau tidak.
g. Bahu, lengan dan tangan
Gerakan normal atau tidak, jumlah jari (syndaktil atau polydaktil)
h. Perut
Bentuk, penonjolan sekitar tali pusat pada saat menangis,
pendarahan tali pusat
i. Jenis kelamin
♂ : testis berada dalam skrotum, penis berlubang dan pada ujung
letak lubang.
♀ : vagina berlubang, uretra berlubang, labia mayora sudah
menutupi labia minora atau tidak.
j. Tungkai dan kaki
Gerakan kaki normal, tampak normal, jumlah jari.
k. Punggung dan anus pembengkakan atau ada cekungan spima bifida
atau tidak.
l. Kulit
Verniks, warna, pembengkakan tanda-tanda lahir.
m. Sistem syaraf
Adanya reflek morro, lakukan rangsangan dengan suara keras, yaitu
pemeriksaan bertepuk tangan.

Hal – Hal Yang Perlu Diingat Pada Pemberian Asuhan BBL


Menurut Hidayat .(2008) hal – hal yang perlu diingat pada pemberian asuhan
BBL adalah:
1. Nilai bayi dalam 30 menit, ambil tindakan segera jika dijumpai kegawatan.
2. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi
3. Gunakan perlengkapan dan bahan-bahan DTT/steril.
4. Jangan isap lendir bayi secara rutin
5. Keringkan dan beri rangsangan.
6. Ganti handuk basah dengan selimut/kain bersih
7. Tunda timbang bayi selama beberapa jam dan bayi tetap diselimuti.
8. Tunggu sedikitnya 6 jam sebelum memandikan.
9. Jaga agar tubuh dan kepala bayi terselimuti dengan baik
10. Anjurkan memulai pemberian ASI dalam 1 jam pertama.
11. Ibu dan bayi ditempatkan dalam satu tempat tidur yang sama.
12. Berikan profilaksis mata dalam satu jam pertama.
F. Pemantauan Bayi Baru Lahir
Tujuannya adalah untuk mengetahui aktivitas bayi normal/tidak dan
identifikasi masalah kesehatan, bayi baru lahir yang memerlukan perhatian
keluarga dan penolong persalinan serta tindak lanjut petugas kesehatan.
1. Dua jam pertama sesudah lahir yang dinilai meliputi :
a. Kemampuan menghisap kuat atau lemah
b. Bayi gerak aktif atau lunglai
c. Bayi kemerahan atau biru.
2. Sebelum penolong persalinan meninggalkan ibu dan bayinya,
lakukan pemeriksaan dan penilaian terhadap ada atau tidaknya
masalah kesehatan yang memerlukan tindak lanjut seperti
a. Gangguan pernafasan
b. Hipotermia
c. Infeksi
d. Cacat bawaan
e. Trauma lahir
f. Bayi kecil untuk masa kehamilan/bayi kurang bulan.

G. Yang Perlu Dipantau Pada Bayi Baru Lahir


1. Suhu badan dan lingkungan.
2. Tanda-tanda vital.
a. Suhu tubuh bayi diukur melalui ketiak/dubur (35,50 C – 370 C)
b. Pada pernafasan normal perut dan dada bergerak hampir
bersamaan tanpa adanya retraksi tanpa terdengar suara pada
waktu inspirasi maupun ekspirasi (30 – 50 x/menit).
c. Nadi dapat dipantau disemua titik-titik nadi perifer (100 – 115 /
42 – 80 mmHg)
3. Berat badan.
4. Mandi, perawatan kulit dan pakaian.
5. Perawatan tali pusat.
H. Pemeriksaan Antropometri
a. Sirkumferensia suboksipitobregmatika (OB) = 32 cm
b. Sirkumferensia frontal oksipitalis (OS) = 34 cm
c. Sirkumferensia mento-oksipitalis (OK) = 35 cm
d. Lingkar dada = 34 cm
e. Panjang badan = 48 cm – 52 cm
f. Berat badan = 2500 – 4000 gram
I. Melakukan Pengkajian Reflek Bayi
Menurut Hidayat.2008 pengkajian reflek terhadap bayi adalah:
a. Reflek moro : (+) seolah-olah gerakan tangan bayi merangkul
b. Reflek rooting : (+) menoleh saat diberi rangsangan pada pipi
c. Reflek grasping : (+) menggengam saat diberi rangsangan sentuh
d. Reflek sucking : (+) menghisap dengan kuat saat disusukan
e. Reflek walking : (+) bayi seolah-olah berjalan ketika diangkat dengan
posisi berdiri
DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN
BAYI BARU LAHIR
DI PUSKESMAS GADANG HANYAR BANJARMASIN
TAHUN 2015

Hari / Tanggal : Rabu / 14 Januari 2015


Pukul : 17.00 WITA
No. Reg : 91-xx

Identitas Orang Tua

Isteri Suami
Nama Ny. A Tn. A.G
Umur 26 tahun 28 tahun
Suku/Bangsa Banjar/Indonesia Banjar/Indonesia
Agama Islam Islam
Pendidikan SD SMP
Pekerjaan IRT Swasta
Alamat Jl. Pekapuran Laut RT. 16, Jl. Pekapuran Laut RT. 16,
Banjarmasin tengah. Banjarmasin tengah.

Prolog :
Ibu datang ke puskesmas jam 11.00 WITA tanggal 13 januari 2015, mengatakan
perut terasa kencang-kencang sejak tadi malam, keluar lendir (-), darah (-), HPHT :
13-04-2015, TP : 21-01-2015, UK sekarang 39 minggu, Sebelumnya diperiksa oleh
bidan pada pukul 11.15 WITA didapatkan hasil TFU 2 jari dibawah prx (30 cm),
puka, DJJ (142 x/menit), presentasi kepala, pembukaan 8, penurunan kepala di Hodge
3. Ketuban pecah pada pukul 13.39 warna jernih. Bayi lahir spontan belakang kepala
segera menangis pada pukul 13.45 WITA. Ibu mempunyai 2 anak hidup, dan tidak
pernah abortus. Anak pertama berumur 7 tahun, anak kedua berumur 3 tahun.
Riwayat perkawinan 8 tahun. Sebelumnya sudah memeriksakan kehamilannya di
puskesmas sebanyak 10 kali. Kontrasepsi terakhir suntik KB depo progestine,
menikah usia 18 tahun.
DATA SUBJEKTIF
-

DATA OBJEKTIF
KU Baik, APGAR SCORE = 8,9,10, BB : 2700 gram, PB: 50 cm, RR: 50 x/menit,
T : 3,640C, N : 128x/menit, Lingkar Kepala : 33 cm, OB : 36 cm, OS : 31 cm, OK: 28
cm, Lingkar Dada: 33 cm, Lingkar Lengan:11 cm, testis sudah turun ke skrotum,
anus (+), Reflek moro (+) seolah – olah gerakan bayi merangkul, Reflek rooting (+)
menoleh saat diberi rangsangan pada pipi , Reflek gasping (+) menggenggam saat
diberi rangsangan sentuhan, Reflek sucking (+) menghisap dengan kuat saat
disusukan, Tali pusat masih basah, BAB (-), BAK (+), 1 kali

ANALISA DATA
Neonatus Cukup Bulan Sesuai Masa Kehamilan Bayi Baru Lahir umur 0 jam dengan
kondisi baik.

PENATALAKSANAAN
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada Ibu bahwa keadaan bayi baik.
“Ibu mengerti”
2. Melakukan penilaian APGAR SCORE, score bayi 8,9,10. “APGAR SCORE
sudah dinilai”
3. Menjaga kehangatan bayi untuk melakukan pencegahan kehilangan panas
dengan cara mengeringkan tubuh bayi dengan handuk kering, bersih dan
lembut tanpa membersihkan verniks mulai dari kepala, muka, dan, bagian
tubuh lainnya kecuali tangan kemudian menyelimuti bayi.
4. Mengklem dan memotong tali pusat ”Tali pusat sudah di klem dan dipotong”
5. Melakukan pemantauan tanda-tanda bahaya “Pemantauan sudah dilakukan”
6. Mengukur tanda-tanda vital, didapatkan hasil RR: 50 x/menit, T : 36,4 0C, N :
128x/menit. “Pemeriksaan sudah dilakukan”
7. Mengukur antropometri, didapatkan hasil BB : 2700 gram, PB: 50 cm,
Lingkar Kepala : 33 cm, OB : 36 cm, OS : 31 cm, OK: 28 cm, Lingkar Dada:
33 cm, Lingkar Lengan:11 cm.
8. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan dalam bentuk SOAP. “Hasil telah
didokumentasikan”
CATATAN PERKEMBANGAN

Hari / Tanggal Keterangan


Rabu, Data Subjektif
14 Januari 2015, -
14.45 WITA
Data Objektif
KU bayi baik, warna kulit kemerahan, T:36,5 0C, N: 127 x/menit,
RR:48x/menit.

Analisa Data
Bayi Baru Lahir Sesuai Masa Kehamilan umur 1 jam fisiologis

Penatalaksanaan
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada Ibu bahwa
kondisi bayi baik. “Ibu mengerti”
2. Memberikan injeksi Vit.K dengan dosis 1 mg IM pada 1/3
paha kiri atas bagian luar. “Injeksi Vit.K sudah diberikan”
3. Memberikan salep mata antibiotika eritromisin 1 %.
“Salep mata sudah diberikan”
4. Menjaga kehangatan bayi dengan cara membedong dan
memberikan topi bayi “Bayi sudah dibedong dan
diberikan topi”
5. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan. “Hasil telah
didokumentasikan”

Kamis, Data Subjektif


15 januari 2015, -
pukul 09.25 WITA
Data Objektif
KU bayi baik, warna kulit kemerahan, T:36,5 0C, N: 127 x/menit,
RR:48x/menit.

Analisa Data
Bayi Baru Lahir umur 1 hari fisiologis

Penatalaksanaan
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada Ibu bahwa
kondisi bayi baik. “Ibu mengerti”
2. Menjaga kebersihan bayi dengan cara memandikan bayi
dengan air hangat “Bayi sudah dimandikan”
3. Melakukan perawatan tali pusat dengan membungkus tali
pusat menggunakan kasa steril tanpa diberi apapun
(alcohol,betadine,dll)
4. Memberikan imunisasi HB0 pada 1/3 paha kanan atas
“Imunisasi sudah diberikan”
5. Menjaga kehangatan bayi dengan cara membedong bayi
“Bayi sudah dibedong”
6. Memberikan KIE kepada Ibu
- Menjelaskan kepada Ibu agar sering mendekap bayi untuk
menjaga kehangatan bayi
- Menjelaskan kepada Ibu cara memberikan ASI yang
benar.
- Menjelaskan kepada Ibu untuk menyusui bayi sesuai
kemauan bayi (on demand)
- Menjelaskan kepada Ibu untuk tidak memberikan apapun
kepada bayi selain ASI
-Menjelaskan kepada Ibu cara melakukan perawatan tali
pusat.
- Memberitahukan kepada Ibu tentang tanda-tanda bahaya
bayi baru lahir
a. Pernafasan lebih cepat
b. Suhu tubuh menjadi panas
c. Tali pusat merah atau bernanah
d. Mata bengkak
e. Tidak ada BAK atau BAB dalam 24 jam.
Apabila terdapat tanda-tanda bahaya seperti
diatas, segera hubungi bidan atau tenaga
kesehatan lainnya. “Ibu mengerti dan
melaksanakan”
6. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan. “Hasil telah
didokumentasikan”

DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN


BAYI BARU LAHIR 2 JAM
DI PUSKESMAS GADANG HANYAR BANJARMASIN
TAHUN 2015

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktik Klinik Kebidanan I

Dosen Pembimbing : Darmayanti, S.Si.T. M.Kes

Oleh

Tiara Noviantari

NIM. P07124113189

Semester III A

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES BANJARMASIN

PROGRAM DIPLOMA TIGA JURUSAN KEBIDANAN

2014/2015

Anda mungkin juga menyukai