Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR

PADA BY. NY. F


DI PUSKESMAS DONGKO TRENGGALEK

NAMA : ENGGAR WAHYU ANGGRAINI

NIM : 202206091100

PRODI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS KADIRI


LEMBAR PENGESAHAN

“Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir Pada By. Ny. F di Puskesmas Dongko
Trenggalek”, mahasiswa atas nama :

Nama : Enggar Wahyu Anggraini

NIM : 202206091100

Telah disahkan pada tanggal :..................................................................................

Pembimbing Institusi

Siswi Wulandari, S.ST., Bd, M.Keb.


TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Bayi Baru Lahir


2.1.1 Bayi baru lahir
2.1.1.1 Pengertian
Bayi baru lahir nornal adalah bayi yang lahir menangis kuat,
bergerak aktif, dan warna kulit kemerahan pada usia kehamilan
genap 37 minggu sampai dengan 42 minggu, dengan berat badan
2500-4000 gram, (APGAR) > 7 dan tanpa cacat bawaan (Rukiyah
dan Yulianti, 2010).
Neonatus ialah bayi yang baru mengalami proses kelahiran dan
harus menyesuaikan diri dari kehidupan intrauterine ke kehidupan
ekstrauterin. Beralih dari ketergantungan mutlak pada ibu menuju
kemandirian fisiologi (Rukiyah dan Yulianti, 2010).
2.1.1.2 Tanda-tanda bayi baru lahir normal
Bayi baru lahir dikatakan normal jika mempunyai beberapa
antara lain:
1) Appearance color (warna kulit), seluruh tubuh ke merah-
merahan
2) Pulse (heart rate) atau frekuensi jantung > 100x/menit,
3) Gremace (reaksi terhadap rangsangan), menangis atau
batur/bersin
4) Activity (tonus otot), gerak aktif
5) Respiration (usaha napas), bayi terlalu ingin (kurang dari 36°C)

Tabel 1.1 Tanda APGAR

Nilai 0 1 2
Warna kulit tubuh Warna kulit tubuh,
Appearance normal merah tangan dan kaki
Seluruh badan
color (warna muda, tetapi normal merah
biru atau pucat
kulit) tangan dan kaki muda, tidak ada
kebiruan sianosis
Pulse (heart
rate)
Tidak ada < 100 x/menit >100 x/menit
Atau frekuensi
Jantung
Meringis atau
Grimace Tidak ada Meringis atau
bersin atau batuk
(reaksi terhadap respon terhadap menangis lemah
saat stimukasi
rangsangan) stimulasi ketika distimulasi
saluran nafas
Lemah atau
Activity
tidak ada Sedikit gerakan Bergerak aktif
(tonus otot)

Menangis kuat,
Respiration Lemah atau tidak
Tidak ada pernafasan baik
(usaha nafas) teratur
dan teratur
Sumber : (Rukiyah & Yulianti, 2010)

2.1.1.3 Ciri-ciri Bayi Baru Lahir Normal


1) Lahir aterm antara 37-42 minggu.
2) Berat badan 2.500-4000 gram.
3) Panjang badan 48-52 cm.
4) Lingkar dada 30-38 cm.
5) Lingkar kepala 33-35 cm.
6) Lingkar lengan 11-12 cm.
7) Frekuensi denyut jantung 120-160 x/menit.
8) Pernafasan 40-60 x/menit.
9) Kulit kemerah-kemerahan dan licin karena jaringan subkutan
yang cukup
10) Rambut lanugo tidak terlihat dan rambut kepala biasanya telah
sempurna.
11) Kuku agak panjang dan lemas.
12) Menangis kuat, gerakan aktif, kulit kemerahan
13) Refleks rooting (mencari puting susu dengan rangsangan taktil
pada pipi dan daerah mulut) sudah terbentuk dengan baik
14) Refleks sucking dan swallowing (isap dan menelan) sudah
terbentuk dengan baik.
15) Refleks morro (gerakan memeluk bila dikagetkan) sudah
terbentuk dengan baik.
16) Refleks grapsing (menggenggam) sudah baik.
17) Genetalia
Pada laki-laki kematangan ditandai dengan testis yang berada
pada skrotum dan penis yang berlubang.Pada perempuan
kematangan ditandai dengan vagina dan uretra yang berlubang,
serta adanya labia minora dan mayora. Eliminasi baik yang
ditandai dengan keluarnya mekonium dalam 24 jam pertama
dan berwarna hitam kecoklatan (Maryanti, 2011).
2.1.1.4 Tanda-Tanda Bahaya Bayi Baru Lahir
Beberapa tanda bahaya pada bayi baru lahir antara lain:
1) Pernafasan sulit atau lebih dari 60 kali per menit,
2) Suhu terlalu panas atau lebih dari 38°C atau terlalu dingin
suhu kurang dari 36°C.
3) Warna abnormal, yaitu kulit atau bibir biru atau pucat,
memar atau sangat kuning (terutama pada 24 jam pertama)
4) Pemberian ASI sulit (hisapan lemah, mengantuk
berlebihan, banyak muntah)
5) Tali pusat merah, bengkak keluar cairan, bau busuk,
berdarah, serta adanya infeksi yang ditandai dengan suhu
tubuh meningkat, merah, bengkak, keluar cairan (pus), bau
busuk, pernafasan sulit.
6) Mekoneum tidak keluar setelah 3 hari pertama kelahiran,
urine tidak keluar dalam 24 jam pertama, muntah, terus
menerus, distensi abdomen, faeses hijau/berlendir/darah.
7) Bayi menggigil atau menangis tidak seperti biasa, lemas,
mengantuk, lunglai, kejang-kejang, (Muslihatun, 2010).
2.1.1.5 Rencana Asuhan Bayi Baru lahir
Menurut Muslihatun (2010), rencana asuhan pada bayi
baru lahir adalah sebagai berikut
1) Penilaian
Segera setelah lahir, letakan bayi diatas kain yang
bersih dan kering yang sudah disiapkan diatas perut
ibu. Apabila tali pusat pendek, maka letakan bayi
diantara kedua kaki ibu, pastikan bahwa tempat
tersebut dalam keadaan bersih dan kering. Segara
lakukan penilaian awal pada bayi baru lahir.
a. Apakah bayi bernafas atau menangis kuat tanpa
kesulitan ?
b. Apakah bayi bergerak aktif ?
c. Bagiamana warna kulit, apakah berwarna kemerahan
atau kah ada sianosis ?
2) Penanganan
a. Menjaga bayi agar tetap hangat,
Bayi dapat kehilangan panas tubuhnya melalui :
 Evaporasi, yaitu penguapan cairan ketuban pada
tubuh bayi sendiri karena setelah lahir tidak
segera dikeringkan dan diselimuti.
 Konduksi, yaitu melalui kontak langsung antara
tubuh bayi dan permukaan yang dingin.
 Konveksi, yaitu pada saat bayi terpapar udara
yang lebih dingin (misalnya melalui kipas
angina, hembusan udara, atau pendingin
ruangan).
 Radiasi, yaitu ketika bayi ditempatkan di dekat
benda-benda yang mempunyai suhu lebih
rendah dari suhu tubuh bayi (walaupun tidak
bersentuhan secara langsung) (Rukiyah dan
Yulianti, 2010).
b. Membersihkan saluran nafas (jika perlu),
mengeringkan tubuh bayi (kecuali telapak tangan),
memantau tanda bahaya, memotong tali pusat,
melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD),
memberikan suntik vitamin K1 secara IM
(Intramuskular), dengan dosis tunggal 1 mg pada
setiap bayi baru lahir, memberikan salep mata
antibiotic tetrasiklin 1% pada kedua mata,
melakukan pemeriksaan fisik memberikan imunisasi
Hepatitis B0 0,5 ml secara IM (intramuskular) di
paha kanan anteroleteral, diberi kira-kira 1-2 jam
setelah pemberian vitamin K1 (Sujianti, 2011).
c. Perawatan Tali pusat
Tali pusat harus selalu kering dan bersih. Sisa tali
pusat harus ditutupi kasa steril.
d. Memastikan Bayi minum yang cukup
Anjurkan ibu untuk memberikan ASI dini (dalam 30
menit 1 jam setelah lahir) dan eksklusif. ASI
eksklusif mengandung zat gizi yang diperlukan
untuk tumbuh kembang bayi, mudah dicerna dan
efesien, mencegah berbagai penyakit infeksi. Cara
menyusui bayi : topang seluruh tubuh, kepala dan
tubuh lurus menghadap payudara, hidung dekat
puting susu, tunggu mulut bayi terbuka lebar,
gerakan mulut kearah puting sehingga bibir bawah
jauh dibelakang areola,bayi menghisap kuat
e. Memastikan bayi sudah Buang Air Besar (BAB)
Kotoran yang dikeluarkan oleh bayi baru lahir pada
hari-hari pertama kehidupannya adalah berupa
mekoneum. Mekoneum ini keluar pertama kali dalam
waktu 24 jam setelah lahir. Mekoneum dikeluarkan
seluruhnya 2-3 hari setelah lahir. Mekoneum yang
telah keluar 24 jam menandakan anus bayi baru lahir
telah berfungsi.
f. Memastikan bayi sudah Buang Air Kecil (BAK)
Bayi baru lahir harus sudah BAK dalam waktu 24
jam setelah lahir. Hari selanjutnya bayi akan BAK
sebanyak 6-8 kali/hari
g. Menjaga Kebersihan Kulit Bayi
Kulit bayi masih sangat sensitif terhadap
kemungkinan terjadinya infeksi. Untuk mencegah
terjadinya infeksi pada kulit bayi, keutuhan kullit
harus senantiasa dijaga. Verniks kaseosa bermanfaat
untuk melindungi kulit bayi, sehingga jangan
dibersihkan pada saat memandikan bayi. Untuk
menjaga kebersihan kulit bayi, bidan atau petugas
kesehatan harus memastikan semua pakaian, handuk,
selimut dan kain yang digunakan untuk bayi selalu
bersih dan kering. Memandikan bayi terlalu awal
(dalam waktu 24 jam pertama) cenderung
meningkatkan kejadian hipotermi. Untuk
menghindari terjadinya hipotermi, sebaiknya
memandikan bayi setelah suhu tubuh bayi stabil
(setelah 24 jam).
h. Keamanan Bayi
Bayi merupakan sosok yang masih lemah dan rentan
mengalami kecelakaan. Untuk menghindari
terjadinya kecelakaan atau hal-hal yang tidak
diinginkan pada bayi, sebaiknya tidak membiarkan
bayi sendiri tanpa ada yang menunggu. Tidak
membiarkan bayi sendirian dalam air atau tempat
tidur, kursi atau meja. Tidak memberikan apapun
lewat mulut selain ASI karena bayi biasa tersedak.
Membaringkan bayi pada alas yang cukup keras pada
punggung/sisi badannya. Hati-hati menggunakan
bantal dibelakang kepala dan ditempat tidurnya
karena dapat menutupi muka.

B. Konsep Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir


2.2.1. Pengertian
Asuhan kebidanan adalah suatu aktifitas atau interaksi yang dilakukan oleh
bidan kepada klien yang membutuhkan atau mempunyai permasalahan dalam
memberikan Asuhan kebidanan.
Dalam memberikan Asuhan Kebidanan kepada klien, bidan menggunakan
metode pendekatan pemecahan masalah dengan difokuskan pada suatu proses
sistimatis atau analisis. Dalam memberikan Asuhan ini, kita menggunakan “ 7
langkah kebidanan menurut Varney”, yaitu :
I. Pengkajian
II. Identifikasi Diagnosa dan Masalah
III. Identifikasi Diagnosa Potensial dan Masalah potensial
IV. Identifikasi identifikasi Kebutuhan Segera
V. Intervensi
VI. Implementasi
VII. Evaluasi

2.2.2. Manajemen Kebidanan Varney


I. Pengkajian
Yaitu Tahap awal dari proses keperawatan / kebidanan dan merupakan
suatu proses yang sisematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data
untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan klien (Iyer et al,
1996)
Pengkajian dilakukan oleh petugas kesehatan dengan cara :
 wawancara, dan
 pemeriksaan langsung pada pasien.
Tetapi apabila pasien dalam keadaan koma, maka wawancarara dilakukan kepada
keluarga , pengantar atau pendamping pasien.
Data yang tercantum di dalam pengkajian adalah :
a) Data Subyektif
Adalah suatu data yang diperoleh dengan melakukan wawancara , baik
secara langsung kepada pasien ataupun kepada keluarganya. Data subyektif terdiri
dari anamnesa terhadap pasien mulai dari keluhan utama, kebiasaan sehari-hari
sampai riwayat kehamilan dan persalinannya.
1) Anamnesa
Yaitu suatu data yang diambil dari hasil wawancara dengan pasien untuk
mengetahui riwayat kesehatannya.
 Nama bayi dan orang tua
Untuk mengetahui identitas pasien
 Umur bayi dan orang tua
Tanggal dan jam bayi dilahirkan Untuk mengetahui umur bayi
 Jenis kelamin bayi
 Berat badan dan panjang badan bayi
 Agama orang tua
Untuk mengetahui kepercayaan klien sehingga memudahkan petugas
dalam memberikan asuhan kebidanan.
 Pendidikan orang tua
Untuk memudahkan petugas dalam memberikan konseling.
 Pekerjaan orang tua.
 Alamat
Untuk mengetahui suku, daerah, adat istiadat dan kepercayaan
sehingga memudahkan petugas untuk berkomunikasi.
2) Riwayat Penyakit Kehamilan
Untuk mengetahui penyakit yang pernah diderita ibu saat hamil baik
dimasa lalu ataupun sekarang,supaya tindakan medis yang diberikan
tepat dan aman bagi ibu dan bayinya.
3) Kebiasaan Waktu Hamil
Aktifitas yang dilakukan ibu sewaktu hamil seperti :
 Makanan dan Minuman
 Obat-obatan / Jamu
 Kebiasaan Merokok
 Dan Lain-lainnya
4) Riwayat Persalinan Sekarang
 Jenis Persalinan : Normal / SC / Episiotomi / VE
 Ditolong Oleh : Dukun / Bidan / Dokter
b) Data Obyektif
Adalah suatu data yang diperoleh dengan cara melakukan pemeriksaan secara
langsung kepada pasien, untuk mengetahui keadaan pasien sekarang.
1. Pemeriksaan fisik
Untuk mengetahui keadaan fisik pasien. Dilakukan secara “Head to toe”.
- Tanda-tanda Vital
 Keadaan umum
 Suhu : normalnya 36˚ C, suhu rectal 36,5˚ C s/d 37,8˚ C.
 Pernafasan : BBL bernafas tidak teratur dengan jumlah
pernafasan 30 80 x/ menit, dengan rata-rata 40 x/menit.
 Nadi / HR : normalnya untuk BBL 110 – 160 x/menit, rata-
ratanya 130 x/menit. Tempat perhitungannya di brachial, apeks,
dan pangkal tali pusat.
 BB sekarang : Bayi aterm BB normalnya antara 2500 – 4000
gram.ngan caira.Sebaiknya tiap hari BB bayi dipantau.Penurunan
BB lebih dari 5 % BB waktu lahir menunjukkan kekurangan
cairan.
 Kesadaran dan reaksi terhadap sekeliling :Perlu dikenali
kurangnya reaksi terhadap rayuan,rangsangan sakit atau suara
keras yang mengejutkan atau suara mainan.
 Keaktifan:Bayi normal melakukan gerakan-gerakan tangan dan
kaki yang simetris pada waktu bangun.Aadanya tremor pada bibir
,kaki ,dan tangan pada waktu menangis adalah normal,tetapi bila
hal ini terjadi pada waktu tidur kemungkinan gejala suatu
kelainan kelainan yang perlu dilaksanakan pemeriksaan lebih
lanjut.
 Simetri : Apakah secara keseluruhan badan seimbang.
- Pemeriksaan Fisik Secara Sistematis
Dilakukan dengan cara : Inspeksi, Palpasi, dan Auskultasi.
 Kepala
 Periksa kesimetrisan kepala
 Adanya kelainan cephal haematoma, caput succadenum,
anansefalus, meningokel.
 Ubun-ubun
 Sutura frontalis dextra + sinistra
 Sutura coronaria ( sela mahkota )
 Sutura lomboidea ( sela lamda )
 Sutura sagitalis ( sela panah )
 Muka
Periksa ekspresi, adanya kelainan seperti tidak dapat mengerutkan
dahi atau menutup mata sebelah, sudut bibir tertarik ke satu sisi
(paralysis wajah)
 Mata
 Periksa pupil, sclera, konjungtiva
 Tanda-tanda infeksi seperti pus
 Telinga
 Periksa kesimetrisan, dengan cara menarik garis antara telinga
dan mata bayi.
 Ada tidaknya serumen
 Hidung
 Periksa adanya pernafasan cuping hidung.
 Periksa kesimetrisan hidung kanan dan kiri.
 Mulut
 Periksa adanya sumbing “ palatogenatoskizis “
 Periksa bibir dan palatum
 Refleks hisap dan menoleh, dinilai pada saat menyusui.
 Salivasi tidak terdapat pada bayi normal. Bila terdapat secret
yang berlebihan, kemungkinan ada kelainan bawaan saluran
cerna.
 Leher
 Periksa kesimetrisan
 Periksa adanya pembesaran kelenjar tiroid, kelenjar limfe, dan
vena jugularis
 Periksa adanya cedera akibat persalinan..
 Dada
 Periksa kesimetrisan dan bentuk dada
 Putting susu menonjol atau tidak (pada bayi perempuan)
 Dengarkan bunyi nafas dan bunyi jantung.
 Periksa adanya cedera akibat persalinan.
 Tali pusat
 Periksa adanya penonjolan disekitar tali pusat pada saat bayi
menangis.
 Keadaan tali pusat (kebersihannya, bau atau tidak, perdarahan,
dan bernanah/tidak).
 Tali pusat lembek saat tidak menangis.
 Punggung
 Periksa adanya spina bifida atau mielo meningokel (defek
tulang punggung sehingga medulla spinallis dan slaput otak
menonjol).
 Extremitas
 Perlu diperhatikan bentuk ,gerakannya,fraktus paresis.
 Periksa adanya kelainan jari seperti :
- Mikroamelia : jumlah jari < 5
- Polidaktili : jumlah jari >5
- Amelia : tidak mempunyai jari.
- Sindaktili : jari seperti jari-jari katak, ada selaput antara
satu dan lainnya.
 Periksa adanya kelainan pada kaki seperti :
- Pes varus : kedua kaki mengarah kedalam,
seperti huruf “O”
- Pes valgus : kedua kaki mengarah keluar
seperti huruf “X”
 Genetalia
 Kelamin laki-laki
- Testis berada didalam skrotum
- Penis
 Kelamin perempuan
- Vagina berlubang
- Uretra berlubang
- Labia mayora menutupi labia minora
 Anus
 Periksa adanya atresia ani atau anus imperforate
dengan colok anus dengan term rectal.
 Kulit dan Kuku
Dalam keadaan normal kulit berwarna kemerahan.
Kadang-kadang didapatkan kulit yang mengelupas
ringan. Pengelupasan yang berlebihan harus
dipikirkan kemungkinan adanya kelainan. Waspada
timbulnya kulit dengan warna yang tak rata ”cuti
mammorata” telapak tangan . Telapak kaki atau kuku
yang menjadi biru, kulit menjadi pucat atau kuning.
Bercak-bercak besar biru yang terdapat disekitar
bokong (Mongolion spot) akan menghilang pada
umur 1-5 tahun.
2. Reflek
 Reflek Moro
Reflek memeluk, terjadi jika kita menepuk tangan bayi
maka bayi akan kaget dgn pergerakan tangan simetris
secara spontan.
 Reflek Rooting
Reflek menoleh, terjadi jika kita menyentuh pipi bayi
maka bayi akan menoleh ke sumber rangsangan.
 Reflek Walking
Reflek berjalan, terjadi jika bayi diletakkan di perut ibu
maka bayi akan merangkak menuju putting susu.

 Reflek Graps / Plantar


Reflek tangan menggenggam , terjadi saat kita gosokkan
jari jari kita ke tangan (bagian telapak ) dan telapak kaki
bayi maka bayi akan menggenggam.
 Reflek Sucking
Reflek menghisap, terjadi apabila terdapat benda
menyentuh bibir bayi dan disertai reflek menelan. Bisa
diamati saat bayi menyusu pada ibunya.
 Reflek Tonick Neck
Reflek mengangkat kepala, sesaat setelah bayi bayi lahir
ditengkurapkan diatas perut ibu untuk menyusu.
3. Antropometri
 Lingkar Kepala , dibagi menjadi 3 yaitu :
 SOB “Sub Occipito Brecmatica”
Pengukuran dari Foramen magnum ke Ubun-Ubun
Besar. (Normalnya :32 cm)
 FO “Fronto Occipito”
Pengukuran dari pangkal hidung ke titik yang
terjauh pada belakang kepala.(Normalnya : 34 cm)
 MO “Mento Occipito”
Pengukuran dari dagu ke titik yang terjauh pada
belakang kepala.(Normalnya : 35 cm)
4. Eliminasi
 Miksi
- Pada 24 jam pertama berjumlah 15 – 20 cc ,
berangsur-angsur meningkat hingga dapat 200 cc
pada hari ke-6.
- Bila dalam 24 jam pertama bayi belum kencing
harus diselidiki penyebabnya : apakah ada anuria
atau retensi.
 Meconium
Ialah tinja yang dikeluarkan bayi.
- Biasanya pada 1 jam – 2 jam pertama, bila >10 jam
Post Partum belum ada meconium ingat kelainan
kongenintal.
- Setelah 3 – 4 hari meconium berubah warna dan
disebut “Transitional stool” yang berlangsung
selama 2 hari, dan kemudian disusul dengan Feces
normal.
- Frekwensi dan sifat tinja bayi tergantung dari
macam susu yang diberikan.
- Adanya darah dalam tinja bayi dapat berasal dari
darah ibu atau dari bayi sendiri.
II. Identifikasi Diagnosa Dan Masalah
Digunakan untuk menentukan diagnosa dan masalah berdasarkan
data subyektif dan obyektif.
III. Identifikasi Diagnosa Dan Masalah Potensial
Digunakan untuk menentukan diagnosa dan masalah potensial
sesuai dengan diagnosa dan masalah yang sudah diidentifikasi.
IV. Identifikasi Kebutuhan Segera
Digunakan untuk mengidentifikasi perlunya tindakan segera guna
dikonsulkan atau ditangani bersama dgn anggota tim kesehatan yg
lain.
V. Intervensi
Menyusun rencana yang menyeluruh disertai dengan rasional yang
meliputi :
1) Terapi dan asuhan
2) Pendidikan kesehatan
3) Konseling
4) Kolaborasi
5) Rujukan
6) Tindak lanjut

VI. Implementasi
Merupakan pelaksanaan dari Asuhan secara menyeluruh sesuai
dengan intervensi.
VII. Evaluasi
Dilakukan sebagai evaluasi keefektifan dari Asuhan yang telah
diberika
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR
PADA BY. NY. F DI PUSKESMAS DONGKO TRENGGALEK

Tanggal Pengkajian 28 Januari 2023 Jam 14.00 WIB


Ruang : Poned
3.1 PENGKAJIAN
3.1.1 DATA SUBJEKTIF
3.1.1.1 Identitas
Nama bayi : By. Ny. F
Umur : 0 hari
Tanggal/jam lahir : 28-1-2023/ 12.15
Jenis kelamin : Laki-Laki
No register : 005/B/155/1.22
Nama Istri : Ny. F Nama Suami : Tn G
Umur : 26 tahun Umur : 30 tahun
Pendidikan : SMP Pendidikan Suami : SMP
Pekerjaan : IRT Pekerjaan Suami : Swasta
Alamat : Trenggalek
3.1.1.2 Riwayat kehamilan
a. Gravida : Ke- 2
b. Abortus : Tidak pernah
c. Aterm :1
d. Anak hidup :1
e. Selama hamil memeriksakan kehamilan di bidan dan dokter
f. Keluhan yang dirasakan selama hamil mual dan muntah
g. Riwayat penyakit kehamilan
- Perdarahan : Tidak pernah
- Pre eklampsia/eklampsia : Tidak pernah
- Penyakit kelamin : Tidak pernah
- Lain-lain : Tidak pernah
h. Kebiasaan selama hamil
- Makanan : 3 x sehari, porsi 1 piring nasi+ lauk, 1
gelas susu
- Obat-obatan/jamu : Tidak pernah
- Merokok : Tidak pernah
- Lain-lain :-
3.1.1.3 Riwayat persalinan
a. Jenis persalinan : Spontan
b. Penolong : Bidan
c. Lama persalinan : 6 jam 55 menit
- Kala I : 4 jam
- Kala II : 45 menit
d. Ketuban pecah : 09.30 WIB
Lamanya : 2 jam
Warna jernih Bau amis Jumlah ± 1000 cc
e. Komplikasi persalinan
- Ibu : tidak ada
- Bayi : tidak ada
f. Nilai APGAR : .7-8
g. BB : 3000 gram
h. PB : 49 cm
i. Keadaan bayi waktu lahir: menangis kuat, gerakan aktif
j. Resusitasi : tidak dilakukan

3.1.1.4 Riwayat masuk rumah sakit


-
3.1.1.5 Alasan kunjungan
-
3.1.1.6 Keluhan utama
-
3.1.1 DATA OBYEKTIF
3.1.1.1 Keadaan Umum : Composmetis
3.1.1.2 Pemeriksaan Umum
- Suhu : 369 ºC, Pukul : 14.10
- Nadi : 121 x/mnt, Teratur : iya Pukul: 14.12
- Pernafasan : 40 x/mnt, Teratur: iya Pukul: 14.14
- Berat badan sekarang : 3000 gr
3.1.1.3 Pemeriksaan Fisik
- Kepala : Bentuk simetris, keadaan UUB membuka
berdenyut, tidak cekung dan cembung, tidak
terdapat caput sucsedanium dan chepal hematuma,
tidak ada molase
- Mata : Mata lengkap, simetris, konjungtiva merah muda,
sklera putih, terdapat secret, gerak bola mata baik,
reflek pupil terhadap cahaya baik, tidak ada
strabismus, tidak ada pembekakan pada kelopak
mata.
- Hidung : Simetris, tidak odem, terdapat dua lubang, tidak
terdapat atresia lubang hidung, tidak terdapat
pernafasan cuping hidung, kemampuan bernafas
melalui hidung baik.
- Telinga : Lengkap, simetris, tidak ada kelainan, bentuk
sesuai.
- Mulut : Warna kemerahan, mukosa bibir lembab, tidak ada
labioskisis, labiopalatoskisis, lidah bersih, tidak
tumbuh gigi, bibir tidak sianosis, ovula garis
tenggah sesuai.
- Leher : Simetris, tidak ada kaku kuduk, tidak terdapat
bendungan vena jugularis, tidak terdapat kelenjar
tyroid, tidak terdapat pembesaran kelenjar bull neck.
- Dada : dada simetris, frekuensi pernafasan normal,tidak
ada pembesaran kelenjar payudara
- Perut : perut normal, simetris
- Tali pusat : tidak ada infeksi, tidak berbau
- Punggung : tidak ada spina bifida, tidak ada massa
- Ekstremitas: Gerakan simetris, tidak ada kelainan congenital ,
tidak polidaktil,tidak sindaktil
- Genetalia : tidak ada hernia inguinalis, testis sudah turun
dalam skrotum, tidak ada trauma
- Anus : tidak ada atresia ani
3.1.1.4 Refleks
- Refleks Moro : (+)
- Refleks Rooting : (+)
- Refleks Walking : (+)
- Refleks graphs/plantar : (+)
- Refleks Sucking : (+)
- Refleks Tonic Neck : (+)
3.1.1.5 Antropometri
- Ukuran Kepala : suboccipito Bregmatica : 32 cm
Fronto occipitalis : 34 cm
Mento occipitalis : 35 cm
- Lingkar kepala : 33 cm
- Lingkar lengan atas : 12 cm
3.1.1.6 Eliminasi
- Miksi : (+) Warna: kuning jernih tanggal/jam: 13.00 wib
- Mekoneum : (+) Warna: hitam tanggal/jam: 12.45 wib

3.2 INTERPRESTASI DATA DASAR


Diagnosa : NCB SMK 4 jam
Ds : Bayi lahir spontan
Do : Bayi lahir tgl 28 Januari 2023 jam 12.15 WIB

KU : Baik
Kesadaran : CM
TTV : N 121/mnt, S 36,8‫ﹾ‬C, R 40x/mnt
Antropometri : BB 4000, PB 49 cm, lila 11 cm, lida 32 cm
Reflek rooting, sucking, swallowing, morro, grasphing,
dan babinski : Baik

3.3 MASALAH POTENSIAL


Tidak ada

3.4 TINDAKAN/KEBUTUHAN SEGERA


Tidak ada

3.5 INTERVENSI

1. Observasi KU dan TTV


R : Agar tahu perkembangan KU dan TTV bayi
2. Jaga kehangatan bayi dengan mengganti pakaian bayi bila basah atau
kotor.
R : Agar bayi tetap bersih dan nyaman
3. Beri ASI sesering mungkin pada bayi minimal tiap 2 jam atau sesuai
kebutuhan.
R : Agar nutrisi bayi terpenuhi
4. Observasi BAB dan BAK.
R : Mencegah terjadinya komplikasi
5. Memandikan bayi setelah 6 jam post partum selanjutnya 2 x sehari.
R : agar bayi tetap bersih dan nyaman
6. Berikan injeksi vitamin K, injeksi HBO dan tetes mata segera setelah bayi
lahir.
R : Mencegah perdarahan pada bayi, terlindungi dari penyakit hepatitis,
dan mencegah infeksi pada mata
7. Rawat tali pusat dengan prinsip antiseptik.
R : mencegah infeksi pada tali pusat
3.6 IMPLEMENTASI
Tanggal/jam Kegiatan/Monitoring
28- 1- 2022 1. Mengobservasi KU dan TTV
Jam. 14.25 2. Menjelaskan keadaan bayi kepada ibu dan keluarga
pasien
3. Menjaga kehangatan bayi dengan mengganti
pakaian bayi bila basah atau kotor.
4. Memberi ASI sesering mungkin pada bayi minimal
tiap 2 jam atau sesuai kebutuhan
5. Mengobservasi BAB dan BAK.
6. Memandikan bayi setelah 6 jam post partum
selanjutnya 2 x sehari.
7. Memberikan injeksi vitamin K 1 mg secara IM
pada paha kiri 1/3 bagian luar atas dan HBO di
paha kanan, dan tetes mata eritromycin 0,5 %
sebanyal 1 tetes pada mata kanan dan mata
kiri  segera setelah bayi lahir.
8. Merawat tali pusat dengan prinsip antiseptik
dengan cara membungkus tali pusat bayi dengan
kassa steril.

b. EVALUASI (Tanggal 28-1-2023 Jam 14.45 wib)


Subjektif :-
Objektif : bayi tampak tenang dan nyaman
Assesment : NCB SMK 6 jam
Planing :

1. Memandikan bayi setelah 6 jam post partum selanjutnya 2 x


sehari.
2. Merawat tali pusat dengan prinsip antiseptik dengan cara
membungkus tali pusat bayi dengan kassa steril.
3. Anjurkan ibu untuk memberikan Asi Eksklusif sampai bayi usia 6
bulan.
4. Anjurkan ibu untuk menberi ASI bayinya sehari minimal 8 kali.
5. Anjurkan ibu untuk perawatan payudara dan senam nifas
6. Anjurkan ibu untuk makan-makanan yang mengandung gizi
seimbang

Anda mungkin juga menyukai