2.1.1 Defenisi
1) Menurut Saifuddin, (2002) Bayi baru lahir adalah bayi yang baru lahir selama satu
2) Menurut Donna L. Wong, (2003) Bayi baru lahir adalah bayi dari lahir sampai usia 4
3) Menurut Dep. Kes RI, (2005) Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan
umur kehamilan 37 minggu sampai usia 42 minggu dan berat lahir 2500 gram
4) Menurut M. Sholeh Kosim (2007) Bayi baru lahir normal adalah berat lahir antara
2500 – 4000 gr, cukup bulan, lahir langsung menangis, dan tidak ada kelainan
2) Panjang badan 48 – 52 cm
3) Lingkar dada 30 – 38 cm
4) Lingkar kepala 33 – 35 cm
9) Genitalia :
13) Eliminasi baik, mekonium akan keluar dalam 24 jam pertama, mekonium berwarna
hitam kecoklatan.
1) Mata
Bayi berkedip pada pemunculan sinar terang yaitu tiba-tiba atau pada pandel atau
objek ke arah kornea, jika tidak ada maka menunjukkan adanya kerusakan pada
syaraf cranial.
b. Pupil
c. Glabella
Ketukan halus pada glabella (bagian dahi antara 2 alis mata) menyebabkan mata
a. Menghisap
Bayi harus memulai gerakan menghisap kuat pada area sirkumoral sebagai respon
terhadap rangsangan, reflek ini harus tetap ada selama masa bayi, bahkan tanpa
b. Muntah
Stimulasi terhadap faring posterior oleh makanan, hisapan atau masuknya selang
harus menyebabkan bayi mengalami reflek muntah, reflek ini harus menetap.
c. Rooting
Menyentuh dan menekan dagu sepanjang sisi mulut akan menyebabkan bayi
membalikkan kepala kearah sisi tersebut dan mulai menghisap, harus hilang pada
d. Ekstruksi
Bila lidah disentuh atau ditekan bayi merespon dengan mendorongnya keeluar
e. Menguap
f. Batuk
Iritasi membrane mukosa laring menyebabkan batuk, reflek ini harus terus ada,
3) Ekstermitas
a. Menggenggam
Sentuhan pada telapak tangan atau telapak kaki dekat dasar kaki menyebabkan fleksi
b. Babinski
Tekanan di telapak kaki bagian luar kearah atas dari tumit dan menyilang bantalan
c. Masa tubuh
a) Reflek moro
ekstensi dan abduksi ekstermitas yang tiba-tiba serta mengisap jari dengan jari
telunjuk dan ibu jari membentuk “C” diikuti dengan fleksi dan abduksi
b) Starle
Suara keras yang tiba-tiba menyebabkan abduksi lengan dengan fleksi siku
c) Tonik leher
Jika kepala bayi dimiringkan dengan cepat ke salah sisi, lengan dan kakinya
akan berekstensi pada sisi tersebut dan lengan yang berlawanan dan kaki
fleksi.
d) Neck – righting
Jika bayi telentang, kepala dipalingkan ke salah satu sisi, bahu dan batang
Menurut JNPK-KR/POGI, APN, (2007) asuhan segera, aman dan bersih untuk
A. Pencegahan infeksi
1. Cuci tangan dengan seksama sebelum dan setelah bersentuhan dengan bayi.
2. Pakai sarung tangan bersih pada saat menangani bayi yang belum dimandikan.
3. Pastikan semua peralatan dan bahan yang digunakan, terutama klem, gunting,
penghisap lendir De Lee dan benang tali pusat telah di desinfeksi tingkat tinggi
atau steril.
4. Pastikan semua pakaian, handuk, selimut dan kain yang digunakan bayi sudah
termometer, stetoskop.
B. Melakukan penilaian
Jika bayi tidak bernafas atau bernafas megap-megap atau lemah maka segera
1. Evaporasi
Penguapan cairan ketuban pada permukaan tubuh oleh panas tubuh bayi
2. Konduksi
Kehilangan panas tubuh melalui kontak langsung antara tubuh bayi dengan
lebih rendah dari tubuh bayi akan menyerap panas tubuh bayi bila bayi
3. Konveksi
Kehilangan panas tubuh terjadi saat bayi terpapar udara sekitar yang lebih
dingin, ruangan yang dingin, adanya aliran udara dari kipas angin, hembusan
4. Radiasi
Kehilangan panas yang terjadi karena bayi ditempatkan di dekat benda-benda
yang mempunyai suhu tubuh lebih rendah dari suhu tubuh bayi, karena benda-
pernafasannya.
2. Selimuti bayi dengan selimut atau kain bersih dan hangat. Ganti handuk atau
kain yang telah basah oleh cairan ketuban dengan selimut atau kain yang baru
3. Selimuti bagian kepala bayi. Bagian kepala bayi memiliki luas permukaan
yang relatif luas dan bayi akan dengan cepat kehilangan panas jika bagian
4. Anjurkan ibu untuk memeluk dan menyusui bayinya. Pelukan ibu pada tubuh
Sebaiknya pemberian ASI harus dimulai dalam waktu satu (1) jam pertama
kelahiran
5. Jangan segera menimbang atau memandikan bayi baru lahir. Karena bayi baru
penimbangan, terlebih dahulu selimuti bayi dengan kain atau selimut bersih
dan kering. Berat badan bayi dapat dinilai dari selisih berat bayi pada saat
setelah lahir, apabila bayi tidak lansung menangis, penolong persalinan segera
1. Letakkan bayi pada posisi terlentang di tempat yang keras dan hangat.
2. Gulung sepotong kain dan letakkan di bawah bahu sehingga leher bayi lebih
lurus dan kepala tidak menekuk. Posisi kepala iatur lurus sedikit tengadah ke
belakang.
3. Bersihkan hidung, rongga mulut dan tenggorokan bayi dengan jari tangan yang
4. Tepuk kedua telapak kaki bayi sebanyak 2-3 kali atau gosok kulit bayi dengan
5. Alat penghisap lendir mulut (De Lee) atau alat penghisap lainnya yang steril,
7. Warna kulit, adanya cairan atau mekonium dalam hidung atau mulut harus
diperhatikan.
1. Setelah plasenta dilahirkan dan kondisi ibu dianggap stabil, ikat atau jepitkan
4. Keringkan tangan (bersarung tangan) tersebut dengan handuk atau kain bersih
dan kering.
5. Ikat ujung tali pusat sekitar 1 cm dari pusat bayi dengan menggunakan benang
DTT atau klem plastik tali pusat (DTT). Lakukan simpul kunci atau jepit kan
6. Jika menggunakan benang tali pusat, lingkarkan benang sekeliling ujung tali
pusat dan dilakukan pengikatan kedua dengan simpul kunci di bagian tali pusat
7. Lepaskan klem penjepit tali pusat dan letakkan di dalam larutan klorin 0,5%.
8. Selimuti ulang bayi dengan kain bersih dan kering, pastikan bahwa bagian
F. Identifikasi bayi
pasca persalinan. Alat pengenal yang efektif harus diberikan kepada bayi
setiap bayi baru lahir dan harus tetap ditempatnya sampai waktu bayi
dipulangkan.
3. Alat yang digunakan sebaiknya adalah yang kebal air, dengan tepi yang halus
tidak mudah melukai, tidak mudah sobek dan tidak mudah lepas.
4. Pada alat atau gelang identifikasi harus tercantum nama (bayi, nyonya) tanggal
5. Di setiap tempat tidur harus diberi tanda dengan mencantumkan nama, tanggal