RIRIN
DOSEN PENGAMPU :
Dr. dr.Yusrawati,SpOG(K)
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, beserta shalawat dan salam kepada Rasulullah SAW,
kebidanan dan neonatal dengan judul “Plasenta Previa”. Makalah ini disusun
Neonatal yang diampu oleh ibu Dr.dr Yusrawati, SpOG(K). program pascasarjana
Penulis berharap makalah ini dapat dijadikan sumber informasi lebih lanjut
makalah ini masih belum sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini, sehingga dapat berguna
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan lama
seluruh dunia lebih dari 585.000 ibu meninggal tiap tahun saat hamil atau
bersalin, artinya setiap menit ada satu perempuan yang meninggal. Menurut
Ibu (AKI) di Indonesia masih cukup tinggi yaitu 359 per 100.000 kelahiran
Angka Kematian Ibu (AKI) di Provinsi Sumatera Barat adalah 212 per
komplikasi masa purpureum sebanyak 8%, dan masalah lain sebanyak 11%
plasenta 19%, koagulopati 14%, robekan jalan lahir termasuk ruptur uteri
16%, plasenta previa 7% dan plasenta akreta atau inkreta dan perkreta 6% dan
yang aman dan perawatan masa nifas yang baik. Di dalam kehamilan
perawat) dalam membina suatu hubungan dalam proses pelayanan pada ibu
hamil untuk persiapan persalinannya. Yang harus dilakukan ibu hamil secara
teratur adalah pemeriksaan ANC, sementara keteraturan ANC sendiri adalah
pada masa kehamilan, persalinan dan masa nifas. Salah satu penyebab
seluruh atau sebagian dari ostium uteri internum (OUI). Pada beberapa rumah
sakit umum pemerintah angka kejadian plasenta previa berkisar 1,7% sampai
(Prawirohardjo, 2009)
pembukaan jalan lahir. Gejala utama plasenta previa yaitu perdarahan pada
kehamilan setelah 28 minggu atau pada kehamilan lanjut (trimester III). Sifat
(recurrent) (Sofian, 2012).
plasenta previa yaitu usia , paritas, riwayat secsio cesarea, jarak persalinan
lambat.
dengan plasenta previa yaitu terdapat jaringan parut, riwayat plasenta previa
sebelumnya, tumor-tumor rahim seperti mioma uteri, kehamilan ganda,
(2009-2011) didapatkan hasil faktor risiko dari plasenta previa yaitu usia ≥ 35
tahun memiliki risiko 1,87 kali lebih besar dibandingkan usia < 35 tahun,
paritas ≥ 3 yaitu 2,07 kali lebih besar, riwayat secsio cesarea 1,35 kali lebih
besar, riwayat abortus 2,34 kali lebih besar. Pada penelitian yang telah
dilakukan oleh Davood, dkk (2008) didapatkan hasil ibu dengan riwayat
Untuk mengetahui
b Untuk mengetahui
c Untuk mengetahui
d Untuk mengetahui
e Untuk mengetahui
f Untuk mengetahui
g untuk mengetahui
LANDASAN TEORI
2. Plasenta Previa
kurang dari 500 gram atau 20% dari berat janin. Tali pusat yang
atas (marginalis).
air, lemak, protein, mineral dan garam anorganik dan plasenta akan
berada pada segmen atas uterus atau bagian fundus uteri (melekat pada
pada segmen bawah uterus dan menutupi jalan lahir, dapat mengakibatkan
rahim atau di fundus uteri (Mose, dkk, 2012). Sedangkan menurut Sofian
Internum).
3. Klasifikasi
Menurut Mose, dkk (2013), plasenta previa dibagi menjadi beberapa jenis
oleh plasenta.
oleh plasenta.
uteri internum
2. Plasenta previa lateralis
plasenta.
belakang
depan
(Sofian, 2012)
Etiologi
secsio sesarea, bekas aborsi, dan kelainan janin. Penyebab secara pasti
previa yaitu :
pada janin dan vili korealis pada chorion leave yang persisten.
4. Faktor Risiko
Menurut Mochtar yang dikutip pada buku Norma, dkk (2013), ada
diantaranya :
1. Usia
Hasil penelitian Wardana (2007) di dalam Abdat (2010)
a. Usia ≤ 20 tahun
dkk, 2013).
(Prawirohardjo, 2008).
yang kurang dan atrofi desidua akibat persalinan masa lampau. Aliran
sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan perut. Secsio cesarea
juga dapat didefinisikan sebagai suatu histeretomia untuk melahirkan
leher rahim. Jika leher rahim terbuka, hal itu bisa menyebabkan
2011)
tempat implantasi yang lebih baik yaitu di tempat yang rendah dekat
2013).
1. Riwayat Abortus
atau pengeluaran hasil konsepsi (pertemuan sel telur dan sel sperma)
dari 500 gram, sebelum janin dapat hudup di luar kandungan. Apabila
selanjutnya 4-8%..
Polip atau tumor jinak atau fibroid atau mioma dalam rahim,
umumnya terjadi pada wanita usia 30an. Tumor pada rahim tersebut
(Manuaba, 2007)
4. Kehamilan ganda
apabila 2 atau lebih ovum dilepaskan dan dibuahi atau bila satu ovum
yang dihadapi ibu. Resiko tersebut salah satunya yaitu plasenta previa
(Norma, dkk, 2013). Menurut Mose, dkk (2013) hal ini dapat
2011).
5. Merokok
batang sehari.
resiko untuk terjadinya plasenta previa. gizi yang tidak memadai akan
5. Patofisiologi
dari plasenta previa yaitu perdarahan bewarna merah segar, tanpa rasa
nyeri, tanpa sebab (Maryunani, dkk, 2009). Akan tetapi, perdarahan ini
umumnya terjadi pada trimester III karena segmen bawah uterus lebih
rahim lebih cepat tumbuh dari pada rahim sendiri, akibatnya istmus
uteri tertarik dan menjadi bagian dinding dari korpus uteri yang disebut
istmus uteri. Jadi dalam kehamilan tidak perlu ada ada his untuk
6. Gambaran Klinis
klien mungkin berdarah waktu tidur dan sama sekali tidak terbangun,
c. janin biasanya masih baik namun dapat juga disertai gawat janin
2009)
postpartum juga besar karena luka plasenta lebih dekat pada ostium
dan merupakan Porte d`entree yang mudah tercapai. Lagi pula, klien
7. Diagnosis
bangun tidur. Pagi hari tanpa disadari tempat tidur sudah penuh
pada besar dan banyaknya pembuluh darah yang robek dan plasenta
1. Inspeksi
banyak maka ibu terlihat pucar atau anemis (Rukiyah, dkk, 2010).
2. Pemeriksaan Fisik
1) Palpasi abdomen
dkk, 2010)
3) Pemeriksaan Inspekulo
4) Pemeriksaan Dalam
pertolongan segera
b. Terjadi infeksi
sedikit, perlahan-lahan
antepartum :
antepartum :
d. Perdarahan banyak >500 cc
(Sofian, 2012)
4. Pemeriksaan radio-isotop
2. Sitografi
3. Plasentografi Indirek
5. Amniografi
6. Radioisotop
2012).
7. Pemeriksaan penunjang
2012).
>28 minggu
3. Labolatorium: darah perifer lengkap. Bila akan
(Zaman, 2014)
8. Penanganan
plasenta previa. Setiap ibu yang dicurigai plasenta previa harus dikirim
ke rumah sakit yang memiliki fasilitas untuk transfusi darah dan operasi.
Kriteria :
Penanganan :
hematinik, antibiotika, tokolitik bila ada his. Bila selama 3 hari tidak
keras dan segera ke rumah sakit bila terjadi perdarahan. Nasihat ini
juga dianjurkan bagi pasien yang didiagnosis plasenta previa dengan
ibu dan janin maka dilakukan resusitasi cairan dan penangan secara
gram
Kriteria :
ada tanda-tanda gawat janin, keadaan umum ibu tidak baik dan ibu
pemecahan kulit ketuban agar bagian bawah janin dapat masuk pintu
atas panggul menekan plasenta yang berdarah. Bila his tidak adekuat
plasenta previa totalis baik janin hidup maupun mati, plasenta previa
persalinan yaitu :
1. Persalinan pervaginam :
a. Amniotomi
Cara :
e. Metreurynter
dipakai lagi.
berlebihan dan tidak dapat diatasi dengan cara yang ada. Jika
2) bila anak sudah ada dan cukup, yang paling baik adalah
a. Lakukan amniotomi
(Sofian, 2012)
9. Komplikasi
Ada beberapa komplikasi yang bila terjadi pada ibu hamil dengan
(Winkjosastro, 2011)
3) Dapat terjadi robekan pada serviks dan segmen bawah rahim yang
rapuh.
mortalitas dan morbiditas ibu dan bayi sangat tinggi, mortalitas ibu
A. Kesimpulan
B. Saran