LANDASAN TEORI
A. Pengertian
1. Bayi baru lahir adalah hasil konsepsi yang keluar dari rahim
seorang ibu melalui jalan lahir normal atau dengan gangguan alat tertentu
sampai berusia 1 tahun (Hamilton, 1995 : 127).
2. Bayi baru lahir normal adalah yang lahirdari kehamilan 37 minggu
sampai 42 minggu dan BB lahir 2500 gram sampai 4000 gram.
(DepKes. R.I, 1993 : 79)
10. Genetalia labia mayora menutupi labio minora untuk wanita, testis
sudah turun untuk laki-laki.
11. Reflek isap dan menelan sudah terbentuk dengan baik.
12. Reflek moro bayi baik, bayi bila dikagetkan akan memperlihatkan
gerakan seperti memeluk.
13. Gerak reflek sudah baik apabila diletakkan sesuatu benda diatas
telapak tangan, bayi akan menggengam.
14. Eliminasi baik urine dan mekoneum akan keluar 14 jam pertama,
mekoneum berwarna coklat kehitaman (Pusdiknakes, 1993 : 70-71).
E. Penanganan BBL
Tujuan utama perawatan bayi segera sesudah lahir adalah :
1. Membersihkan jalan nafas.
4. Pencegahan infeksi
(Saifuddin, 2002 : 133)
G. Penglajian Data
1. Data subyektif
1) Nutrisi
Dalam waktu 2 jam setelah lahir akan terjadi penurunan kadar gula
darah untuk menambah energi pada jam pertama kehidupannya.
Pada hari I BB akan turun karena keluar masuknya makanan/cairan
belum mencukupi, tetapi BB akan naik lagi. Pada hari ke 3 bayi
harus setelah disusui selama 10 menit dengan jarak waktu tiap 3-4
jam.
2) Eliminasi
BAK : Air kencing pada bayi akan keluar dalam 2 jam yang
harus dicatat adalah frekuensi berikutnya.
BAB : Berbentuk meconeum berwarna hijau dinilai 30 menit
setelah bayi lahir.
(Hanifa, 2007 : 256)
3) Istirahat tidur
Kebutuhan istirahat tidur untuk bayi umur 1 hari adalah 18-20
jam/hari (Suryanah, 1996 : 80).
2. Data obyektif
a. Keadaan umum
Bayi yang sehat tampak kemerahan, aktif, tonus otot baik, menangis
keras, minum baik.
S : 36,5-37,5oC
R : 30-60 x/mnt
N : 120-160 x/mnt
BB : 2500-4000 gr
LD : 30-38 cm
LK : 30-35 cm
(Pusdiknakes, 1993 : 70)
b. Pemeriksaan fisik
H. Diagnosa Kebidanan
Bayi baru lahir, jenis kelamin ., AS., BB.., PB
prognosa.dengan masalah :
1. Hipotermi sehubungan dengan perubahan suhu intra uterin ke
ekstra uterin.
2. Infeksi tali pusat sehubungan dengan tali pusat masih basah.
I. Perencanaan
Diagnosa : Bayi baru lahir, jenis kelamin ., AS., BB..,
PBprognosa.dengan masalah :
1. Masalah I : Hipotermi sehubungan dengan perubahan suhu intra
uterin ke ekstra uterin.
Tujuan : Hipotermia tidak terjadi pada bayi
Kriteria : - Suhu tubuh bayi normal (36,5-37,5oC)
- Tidak cianosis
- Akral hangat
Intervensi
a. Keringkan dan bungkus bayi dengan kain bersih dan hangat.
R/ Mencegah dan bungkus bayi dengan kain bersih dan hangat.
b. Ganti segera pakaian/popok yang basah akibat air kencing, feses
atau keringat.
R/ Mengurangi kehilangan panas secara induksi.
c. Mandikan bayi dengan air hangat setelah 6 jam.
R/ Mengurangi kehilangan panas secara konduksi.
d. Rawat gabung.
R/ Bayi akan lebih hangat diperlukan ibu.
e. Observasi suhu tiap 8 jam.
R/ Mengetahui kelainan secara dini.
2. Masalah II : Infeksi tali pusat
Tujuan : Tidak terjadi infeksi tali pusat
Kriteria : - Tali pusat bersih
- Tidak ada tanda-tanda infeksi (kemerahan,
perdarahan, keluar pus berbau busuk)
- TTV batas normal
S : 36,5-37,5oC
R : 40-80 x/mnt
N : 120-160 x/mnt
Intervensi
a. Rawat tali pusat dengan teknik aseptic, cuci dengan sabun dan
bilas dengan air hangat.
R/ Mencegah infeksi tali pusat.
b. Bungkus tali pusat dan rawat 2x sehari setelah mandi.
R/ Menjaga kebersihan tali pusat.
c. Bungkus tali pusat dengan kasa yang dibasahi alcohol 70%.
R/ Alkohol berfungsi sebagai antiseptic.
J. Penatalaksanaan
Langkah penatalaksanaan dalam asuhan dilakukan sesuai dengan rencana
yang telah ditetapkan baik secara mandiri, kolaborasi/rujukan.
Penatalaksanaan tindakan diupayakan dalam waktu yang singkat dan efektif,
hemat dan berkualitas (Depkes RI, 1995 : 11).
K. Evaluasi
Evaluasi merupakan langkah akhir dari proses asuhan kebidanan. Tindakan
pengukuran keberhasilan dan rencana. Tujuan untuk mengetahui sejauh mana
keberhasilan asuhan kebidanan yang dilakukan (Depkes RI, 1995 : 11).
Terdiri dari :
S : Data subyektif
Menggambarkan pengumpulan data dari anamnesa
O : Data obyektif
Menggambarkan pengumpulan data dari pemeriksaan fisik laboratorium,
tes diagnosa dan dirumuskan dalam data focus yang mendukung
assesment.
A : Assesment
Menggambarkan hasil analisa dan interpretasi data subyektif dan
obyektif dalam suatu identifikasi dan diagnosa antisipasi.
P : Planning
Menggambarkan pendokumentasian, perencanaan tindakan, evaluasi
berdasarkan assessment
BAB II
TUNJAUAN KASUS
A. Pengkajian
Tanggal pendataan : 26 Januari 2009, pukul 16.58 WIB
1. Pengumpulan data
a. Data subyektif
1) Biodata
Nama : By. Ny. T
Lahir tanggal : 26 Januari 2209, pukul 16.50 WIB
Jenis kelamin : Perempuan
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Anak ke :2
Ibu Ayah
Nama : Ny. Y Tn. R
Umur : 18 th 30 th
Agama : Islam Islam
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMK SD
Pekerjaan : IRT Swasta
Penghasilan :- Rp. 25.000/hari
Status marital : Nikah Nikah
Usia nikah : 17 thn 29 thn
Nikah berapa kali : 1x 1x
Lama nikah : 1 tahun 1 tahun
Alamat : Sumber Sawit, Plaosan
2) Riwayat prenatal
Mekanisme
Zat kimia/toxin
Hormon
Radiasi
Riwayat antenatal
Riwayat natal
Ibu mengatakan sudah mulai merasakan kenceng-kenceng
mulai pukul 21.00 WIB pembukaan 2 cm pada pukul 08.30
WIB dan pada pukul 15.30 WIB pembukaan 10 cm, ketuban
pecah pada pukul 15.30 WIB warna putih jernih. Dan pada
pukul 16.50 WIB lahir bayi spontan belakang kepala, jenis
kelamin perempuan, sesudah lahir ASI sudah keluar.
b. Data obyektif
Ekstremitas
- Jari-jari tangan dan kaki kemerahan, pergerakan
aktif, jumlah jari-jari lengkap, tidak ada polidaktili,
andaktili maupun sindaktili kuku sudah sampai ujung jari.
- Reflek ekstremitas atas
a) Reflek graps (menggenggam) pada waktu telapak
jari menyentuh telapak tangan bayi, maka jari-jarinya
akan langsung menggenggam dengan kuat.
b) Reflek moro saat bayi diangkat maka bayi seolah-
olah mendekatkan tubuhnya pada orang-orang yang
mendekapnya.
- Reflek ekstremitas bawah
a) Reflek graps ada telapak kaki disentuh dengan
ganda, jari-jari kaki langsung membelok kea rah ganda
itu.
b) Reflek stapping ada, saat bayi diangkat tegak
seolah-olah bayi akan berjalan.
Ukuran kepala
- Diameter biparietal : 8 cm
- Diameter biparietal : 8 cm
- Ukuran muka belakang
a) Diameter suboccipito bregmatika : 11 cm
2. Analisa data
No Tgl/jam Diagnosa/masala Data dasar
h
1. 26-1- BBL normal, DS : -
2009 aterm lahir DO : - Bayi lahir tanggal 26-
Pkl. spontan, anak 01-2009 pukul 16.50
18.00 pertama WIB spontan
WIB belakang kepala.
- Rambut tebal
dan merata, UUB
belum menutup,
UUB tidak cekung,
LK 35 cm, pupil
myosis terdapat
cahaya, koordinasi
gerakan bola mata
belum sempurna,
rooting, sucking dan
swalloeing reflek
ada, tonic reflek ada,
LD : 38 cm, labia
mayora sudah
menutupi labia
minora, terdapat
lanugo, kuku sudah
sampai ujung jari.
- Vital sign
S : 36,5oC
N : 120 x/mnt
R : 40 x/mnt
- Apgar score 1
menit pertama 10
Badan
keseluruhan
merah : 2
Denyut
jantung > 100
x/mnt : 2
Reflek
bersin/batuk : 2
Ekstremitas
gerakan aktif : 2
Menangis kuat
:2
- Apgar score 5
menit
Badan
keseluruhan
merah : 2
Denyut
jantung > 100
x/mnt : 2
Menyeringai :
2
Tonus otot
gerakan aktif : 2
Pernafasan
tidak teratur : 1
Pernafasan
tidak teratur : 1
- BBL : 3600
gram
- PBL : 49 cm
- LIKA : 35 cm
- LIDA : 38 cm
- LILA : 13 cm
2. 26-1-09 Resiko hypotermi DS : -
Jam DO : - BBL spontan, warna
18.00 tubuh kemerahan,
WIB akral dingin
- Vital sign :
S : 36,5oC
N : 120 x/mnt
R : 40 x/mnt
3. 26-01- Resiko infeksi tali DS : -
09, jam pusat Do : - Tali pusat basah
18.00 - Tali pusat
WIB terikat dengan baik
- Terjadi
pengerutan selai
warton
- Tali pusat
terbungkus kasa
steril.
B. Diagnosa Kebidanan
Bayi baru lahir normal, aterm, lahir normal, dengan masalah Resiko
hypotermi, Resiko infeksi tali pusat.
Prognosa baik
C. Perencanaan
Tanggal 26 Januri 2009, pukul 18.15 WIB
1. Diagnosa : Bayi baru lahir normal, aterm, lahir normal.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan asuhan kebidanan maka bayi baru
lahir dapat melewati masa transisi dengan normal dan tidak
terjadi komplikasi.
Kriteria : - AS : 10
- Pernafasan 30-60 x/mnt
N : 120-140 x/mnt
S : 36,5-37oC
- Kemampuan menghisap bertambah kuat
Intervensi
a. Perkembangan bayi sehari-hari.
E. Evaluasi
Tanggal 27 Januari 2009, pkl 06.00 WIB
1. Diagnosa : Bayi baru lahir normal, aterm, lahir normal
S : Ibu menyatakan anaknya BAK 1 kali dan BAB 1 kali warna
kehijauan.
O : - Keadaan umum bayi baik.
- Bayi belum dimandikan
- Nadi 20 x/menit, S : 36,8oC
- Suhu lingkungan hangat
- Kulit terutama daerah lipatan tidak tampak terdapat bedak yang
lembab
- Popok tidak basah
A : BBL normal hari I
P : Lanjutkan intervensi
- Perawatan bayi sehari-hari
- Memberikan ASI
- Meletakkan bayi dengan ibu
- Mengobservasi
Tanda vital
Depkes RI, 1993. Asuhan Kesehatan Anak Dalam Konteks Keluarga, Jakarta :
Pusdiknakes.