Anda di halaman 1dari 5

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

ARTHRITIS GOUT

A. Pengkajian
Pengumpulan data klien, baik subjektif maupun objektif melalui
anamnesis riwayat kesehatan dahulu, sekarang, riwayat penyakit keuarga,
pola makan, aktivitas, pemeriksaan fisik melalui tekhnik inspeksi, auskultasi
dan palpasi.
1. Anamnesis
Identitas ( meliputi nama,tempat tanggal lahir, jenis kelamin, alamat,
agama, status perkawinan.
2. Riwayat penyakit sekarang
Pengumulan data dilakukan sejak munculnya keluhan dan secara umum
mencakup awal gejala dan bagaimana gejala tersebut berkembang. Penting
ditanyakan berapa lama pemakaian obat analgesic, allopurinol.
3. Riwayat penyakit dahulu
Pada pengkajian ini, ditemukan kemungkinan penyebab yang mendukung
terjadinya gout (misalnya penyakit gagal ginjal kronis, leukemia,
hiperparatiroidisme). Masalah lain yang perlu ditanyakan adalah pernakah
klien dirawat dengan maslah yang sama. Kaji adanya pemakaian alkohol
yang berlebihan, penggunaan obat diuretic.
4. Riwayat penyakit keluarga
Kaji adanya keluarga dari generasi terdahulu yang mempunyai keluhan
yang sama dengan klien karena klien gout dipengaruhi oleh faktor genetic.
5. Aktivitas dulu dan sekarang
Seseorang yang tak pernah berolahraga atau diikutsertakan dalam aktivitas
mungkin memiliki kesukaran dalam memulai suatu program latihan di usia
lanjut, terutama jika aktivitas tersebut sulit atau menyakitkan.
6. Pola nutrisi
Menggambarkan masukan nutrisi, nafsu makan, pola makan, kesulitan
menelan dan mual muntah.
7. Pola eliminasi
Menjelaskan pola fungsi ekskresi,defekasi, ada tidaknya masalah defekasi.
8. Personal Hygine
Berbagai kesulitan melaksanakan aktivitas pribadi, ketergantungan.
9. Neurosensori
Kebas / kesemutan tangan dan kaki, hilang sensasi jari tangan,
pembengkakan pada sendi.

B. Diagnosa keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan penurunan fungsi
tulang.
2. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan ketidakmauan untuk
melakukan pergerakan.
3. Resiko injury berhubungan dengan ketidakmampuan dalam bergerak.
4. Kurang pengetahuan tentang pengobatan dan perawatan dirumah.

C. Intervensi
1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubugan dengan fungsi tulang.
- Tujuan:
Setelah di lakukan tindakan asuhan keperawatan selama 3 x 24 jam
masalah nyeri klien teratasi
- Kriteria hasil :
a. Nyeri hilang atau terkontrol
b. Ekspresi wajah klien rilek
c. Skala nyeri 3
- Rencana tindakan :
a. Kaji keluhan nyeri, catat lokasi, intensitas dan kualitas nyeri ( 0-10 ).
b. Beri matras atau kasur keras, bantal kecil.tinggikan linen tempat
tidur sesuai kebutuhan.
c. Biarkan pasien mengambil posisi yang nyaman waktu tidur/ duduk
di kursi.
d. Tingkatkan istirahat di tempat tidur sesuai kebutuhan.
e. Dorong untuk sering ubah posisi
f. Bantu passien bergerak di tempat tidur.
g. Sokong sendi yang sakit di atas dan di bawah, hindari gerakan yang
mennyentak.
h. Anjurkan pasien mandi air hangat atau air pancur saat bangun pagi.
i. Berikan masase yang lembut.
j. Kolaborasi obat sebellum aktivitas atau latihan yang di rencanakan.

2. Kerusakan mobilitas fisik b/d ketidakmauan untuk melakukan


pergerakan.
- Tujuan jangka panjang:
Setelah dilakukan kunjungan selama 4 kali dalam seminggu klien
mampu berjalan dengan baik
- Tujuan jangka pendek:
Setelah 3 kali kunjungan klien mampu melakukan latihan pergerakan
ROM
- Kriteria hasil
a. Mampu menyebutkan manfaat latihan ROM
b. Dapat mempraktekan latihan ROM
- Rencana tindakan :
a. kaji pengetahuan klien dan keluarga dalam hal perawatan bagi
penderita gangguan mobilitas
b. nilai keyakinan klien terhadap setiap usaha perawatan
c. monitor cara latihan yang telah dilakukan oleh klien
d. monitor tanda-tanda vital
e. monitor kekuatan otot dan ROM pada klien
f. diskusikan cara-cara melatih pergerakan pada klien
g. demonstrasikan cara-cara melatih pergerakan pada klien dan
keluarga.
h. Kolaborasi, beri lingkungan yang aman dan anjurkan untuk
menggukan alat bantu
i. Kolaborasi obat – obatan sesuai indikasi ( steroid ).

3. Resiko injury berhubungan dengan ketidakmampuan dalam bergerak.


- Tujuan jangka panjang :
Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam
masalah cidera klien tidak terjadi.
- Tujuan jangka pendek :
Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam klien
dapat meminimalkan resiko cidera.
- Kriteria hasil:
a. tidak ada laporan jatuh darikeluarga atau klien
b. tidak terdapat tanda-tanda jatuh pada klien
- Rencana Tindakan:
a. Kaji pengetahuan klien dan keluarga terhadap perubahan fisik
pada lanjut usia dan akibatnya
b. Monitor tanda-tanda jatuh pada klien
c. Diskusikan dengan klien dan keluarganya mengenai
perubahan pada lanjut usia proses menua, batasan lanjut usia,
perubahan pada system tubuh, akibat perubahan.
d. Gali pengetahuan klien dan keluarga mengenai upaya
pencegahan agar klien tidak jatuh
e. Monitor sumber-sumber dalam keluarga yang ada dan dan
dapat digunakan peralatan biaya tenaga
f. Kaji factor pendukung terjadinya jatuh: kondisi rumah,
kondisi penderita
g. Diskusikan cara-cara pencegahan jatuh pada klien modifikasi
lingkungan
h. Beri motivasi klien dan keluarga untuk mempraktekkan cara
pencegahan
i. Beri pujian atas usaha yang dilakukan.

4. Kurang pengetahuan tentang pengobatan dan perawatan dirumah


- Tujuan:
Setalah di lakukan tindakan asuha keperawatan selama 3 x 24 jam
Pasien dan keluarga dapat memahami penggunaan obat dan
perawatan dirumah.
- Intervensi :
a. Kaji kemampuan pasien dalam mengungkapkan instruksi yang
diberikan oleh dokter atau perawat.
b. Berikan Jadwal obat yang harus di gunakan meliputi nama obat,
dosis, tujuan dan efek samping
c. Bantu pasien dalam merencanakan program latihan dan istirahat
yang teratur.
d. Tekankan pentingnya melanjutkan manajemen farmako
terapeutik.
e. Berikan informasi mengenai alat-alat bantu yang mungkin
dibutuhkan.
f. Jelaskan pada pasien tentang asal mula penyakit
g. Kolaborasi dengan sumber- sumber komunitas arthritis.

Anda mungkin juga menyukai