indera
Endang Lestari
Nikmat
NIKMAT
Hisab pada panca Indera merupakan bagian dari hisab terhadap badan
untuk apa ia gunakan
Hisab menurut istilah aqidah memiliki dua pengertian.
Pertama. Al ‘Aradh (penampakan dosa dan pengakuan),
mempunyai dua pengertian.
)٦۵( َْاليَ ْو َم ن َْختِ ُم َعلَى أ َ ْف َوا ِه ِْ ْم َوت ُ َِ ِل ُمنَا أ َ ْيدِي ِْ ْم َوت َ ْش َْ ُد أ َ ْر ُجلُ ُْ ْم بِ َما َِانُوا يَ ِْ ِسبُون
Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan tangan-tangan mereka
berkata kepada Kami dan kaki-kaki mereka memberi kesaksian
terhadap apa yang telah mereka usahakan. QS Yasin :65
علَى ُ الظ ْل ِم قَا َل َيقُو ُل َبلَى قَا َل فَ َيقُو ُل فَإِ ِني ََل أ ُ ِج
َ يز ُّ ب أَلَ ْم ت ُ ِج ْر ِني ِم ْن ِ ط َب ِة ْال َع ْب ِد َربههُ َيقُو ُل َيا َر
َ ِم ْن ُمخَا
ُ َش ِْيدًا َو ِب ْال ِِ َر ِام ْال َِاتِ ِبين
ش ُْودًا َ نَ ْف ِسي ِإ هَل شَا ِهدًا ِمنِي قَا َل فَ َيقُو ُل َِفَى ِبنَ ْف ِس َك ْال َي ْو َم
َ علَي َْك
“Aku tertawa karena ada percakapan hamba terhadap Rabbnya, hamba itu
berkata, “Wahai Rabbku! Bukankah engkau akan menjatuhkan hukuman
kepadaku lantaran kedzaliman? Allah menjawab, “Ya tentu.” Rasul
melanjutkan sabdanya, lalu hamba itu berkata, “Kalau begitu aku tidak mau
diberi sangsi kecuali ada saksi dari diriku sendiri, lalu Allah berfirman,
“Cukuplah dirimu pada hari ini menjadi saksi atas dirimu sendiri, dan para
Malaikat pencatat juga mnejadi saksi.”
Lalu dikuncilah mulutnya kemudian dikatakan kepada anggota-anggota
badannya, bicaralah kamu! Lalu anggota-anggota badan itu menceritakan
tentang amal perbuatannya. Kemudian ketika dia dibebaskan dan bisa bicara
lagi, ia berkata, “Celakalah kalian, padahal untuk kalianlah aku membela dan
membantah.” (HR Muslim)
Diantara para saksi yang dihadirkan pada hari
Kiamat, bisa jadi kesaksian yang diberikan anggota
tubuh dan panca inderalah yang paling dramatis
sekaligus menyakitkan. Semasa di dunia, anggota
tubuh sepenuhnya taat pada majikannya. Ia
dikendalikan sepenuhnya, untuk memegang,
berjalan dan beraktivitas. Hari itu, di luar
kesadarannya masing-masing memberi kesaksian.
Anggota tubuh dan panca indera justru malah
membeberkan aib-aib dan kesalahan sendiri secara
detil dan terang-terangan .
“Dan (ingatlah) hari (ketika) para musuh Allah digiring ke dalam neraka
lalu mereka dikumpulkan (semuanya). Sehingga apabila mereka
sampai ke neraka, pendengaran, penglihatan dan kulit mereka menjadi
saksi terhadap mereka tentang apa yang telah mereka kerjakan. Dan
mereka berkata kepada kulit mereka, “Mengapa kamu menjadi saksi
terhadap kami?” Kulit mereka menjawab, “Allah yang menjadikan
segala sesuatu pandai berkata telah menjadikan kami pandai (pula)
berkata, dan Dia-lah yang menciptakan kamu pada kali yang pertama
dan hanya kepada-Nya-lah kamu dikembalikan. Kamu senantiasa
menyembunyikan dosa-dosamu bukan sekali-kali lantaran kamu takut
terhadap persaksian pendengaran, penglihatan, dan kulitmu
terhadapmu, tetapi karena kamu mengira bahwa Allah tidak
mengetahui kebanyakan dari apa yang kamu kerjakan. Dan ini adalah
prasangka jelek yang kamu miliki sangka terhadap Tuhan-mu,
prasangka itu telah membinasakan kamu, maka jadilah kamu termasuk
orang-orang yang merugi.” (Qs. Fushilat: 19-23).
“ …agar supaya tidak ada alasan
bagi manusia membantah Allah.”
(Qs. An-Nisa: 165).
• Tangan adalah anggota tubuh yang paling kerap
menjamah dosa dan menjadi alat pemuas
angkara.
• Banyak ayat yang mengalamatkan perbuatan
dosa manusia sebagai perbuatan tangan manusia.
AllahTa’ala berfirman:
“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka
adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu
sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari
kesalahan-kesalahanmu).” (QS. Asy-Syura 42: 30)
• Di antara mufasir menjelaskan bahwa tangan paling banyak
melakukan dosa dibanding anggota badan yang lain.
• Dalam kontek kekinian, tangan bisa memukul, mengambil,
mengundi, memencet remot TV, mengklik mouse untuk
melihat tayangan internet, menulis kata-kata kotor.
menandatangani sebagai kesaksian untuk kepalsuan dan
masih banyak lagi.
• Kaki juga akan memberikan kesaksian bagi pemiliknya.
Kemana saja ia telah mengantarkan majikannya, siapa saja
yang telah ditendang dengan kakinya. Dan termasuk para
wanita yang suka memamerkan bagian dari kaki yang
merupakan aurat yang mesti dijaganya.
• Begitupun halnya dengan orang-orang yang telah
melakukan perbuatan zina ketika di dunia, wal ‘iyadzu
billah.