Anda di halaman 1dari 17

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan studi

cross-sectional yang menilai hubungan antara faktor risiko dengan efek,

dengan cara pengumpulan data sekaligus pada satu saat (point of approach).

Gambar 3.1. Rancangan penelitian cross sectional


(Sastroasmoro, 2011)

3.2 Variabel dan Definisi Operasional

3.2.1. Variabel

a. Variabel bebas

Kadar gula darah sewaktu, kolestrol total, dan trigliserida.

b. Variabel terikat

Kejadian hipertensi.
3.2.1. Definisi operasional

a. Jenis kelamin

Status gender responden. Data jenis kelamin didapatkan dari dokumen

rekam medik pasien rawat jalan instalasi Poliklinik Penyakit Dalam

Rumah Sakit xxx Kota Semarang Tahun 2018.

1. Perempuan.

2. Laki-laki.

Skala data: nominal.

b. Umur

Umur adalah angka yang menunjukkan lama hidup seseorang dengan

satuan tahun. Umur responden dapat dilihat dari dari tanggal dan

tahun lahir yang tertera pada identitas catatan medik pasien rawat

jalan instalasi Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit xxx Kota

Semarang Tahun 2018.

1. 60 tahun

2. 45-59 tahun

3. 31-44 tahun

4. 18-30 tahun

Skala data: ordinal.

c. Agama

Agama adalah kepercayaan yang dianut oleh responden. Data agama

responden didapatkan dari dokumen rekam medik pasien rawat jalan


instalasi Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit xxx Kota Semarang

Tahun 2018. Terdapat 5 agama di Indonesia, yaitu :

1. Islam

2. Kristen Protestan

3. Kristen katolik

4. Hindu

5. Buddha

Skala data: Nominal

d. Pekerjaan

Pekerjaan adalah kegiatan rutin yang dilakukan oleh responden sehari-

hari. Data pekerjaan responden didapatkan dari dokumen rekam

medik pasien rawat jalan instalasi Poliklinik Penyakit Dalam Rumah

Sakit xxx Kota Semarang Tahun 2018. Pekerjaan dikategorikan

menjadi :

1. Tidak bekerja

2. Ibu rumah tangga

3. Petani/buruh

4. Pegawai swasta

5. Pelajar/mahasiswa

6. Wiraswasta

7. TNI/Polri, PNS

Skala data : Nominal


e. Status perkawinan

Status perkawinan adalah predikat yang dimiliki responden

berdasarkan pernikahan. Data status perkawinan didapatkan dari

dokumen rekam medik pasien rawat jalan instalasi Poliklinik Penyakit

Dalam Rumah Sakit xxx Kota Semarang Tahun 2018. Status

perkawinan dikategorikan menjadi :

1. Belum kawin

2. Kawin

Skala data : Nominal

f. Indeks Massa Tubuh (IMT)

Indeks masa tubuh merupakan alat atau cara yang sederhana untuk

memantau status gizi orang dewasa. Indeks masa tubuh didapatkan

dari data berat badan dan tinggi badan pada rekam medik pasien rawat

jalan instalasi Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit xxx Kota

Semarang Tahun 2018. Cara menghitung indeks masa tubuh dengan

cara

𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑎𝑑𝑎𝑛 (𝑘𝑔)


𝐼𝑀𝑇 =
𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑏𝑎𝑑𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 2

Indeks masa tubuh diklasifikasi menjadi :

1. Obesitas, jika indeks massa tubuh 25 kg/m2

2. Berat badan berlebih , jika indeks massa tubuh 23 – 24.9 kg/m2

3. Normal, jika indeks massa tubuh 18.5 – 22.9 kg/m2


4. Berat badan kurang, jika indeks massa tubuh <18.5 kg/m2

Skala data : Ordinal

g. Gula darah sewaktu

Gula darah sewaktu adalah suatu pemeriksaan gula darah yang

dilakukan setiap waktu tanpa memperhatikan makanan yang terakhir

dimakan dan kondisi tubuh orang tersebut. Data kadar gula darah

sewaktu didapatkan dari dokumen rekam medik pasien rawat jalan

instalasi Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit xxx Kota Semarang

Tahun 2018. Kadar gula darah sewaktu dibagi menjadi 3 kelompok,

yaitu :

1. 200 mg/dl

2. 100-199 mg/dl

3. <100 mg/dl

Skala data : Interval

h. Kolestrol total

Kadar kolestrol total yang terkandung dalam darah. Data kadar

kolesterol total didapatkan dari dokumen rekam medik pasien rawat

jalan instalasi Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit xxx Kota

Semarang Tahun 2018. Kadar kolestrol total dikategorikan menjadi 3,

yaitu:

1. 240 mg/dl ( tinggi )


2. 200-239 mg/dl ( borderline )
3. <200 mg/dl ( normal )
Skala data: interval.

i. Trigliserida
Trigliserida adalah konsentrasi trigliserida secara keseluruhan dalam

serum pasien. Data kadar Trigliserida didapatkan dokumen rekam

medik pasien rawat jalan instalasi Poliklinik Penyakit Dalam Rumah

Sakit xxx Kota Semarang Tahun 2018. Kadar triglycerida

dikategorikan menjadi 4, yaitu :

1. 500 mg/dl ( sangat tinggi )


2. 200-499 mg/dl ( tinggi )
3. 150-199 mg/dl ( borderline )
4. <150 mg/dl ( optimal )
Skala data: interval.

j. Hipertensi

Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik 140 mmHg dan atau

tekanan diastolik 90 mmHg. Data tekanan darah didapatkan dari

dokumen rekam medik pasien rawat jalan instalasi Poliklinik Penyakit

Dalam Rumah Sakit xxx Kota Semarang Tahun 2018 ketika pasien

kunjungan pertama kali.

1. Hipertensi, apabila Jika tekanan darah sistolik 140 mmHg dan atau

tekanan diastolik 90 mmHg.

2. Tidak hipertensi, apabila tekanan sistolik <140 mmHg dan atau tekanan

diasolik <90 mmHg.


Skala data : Nominal.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1. Populasi target

Pasien rawat jalan.

3.3.2. Populasi terjangkau

Pasien rawat jalan pada instalasi Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit

xxx Kota Semarang Tahun 2018.

3.3.3. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah pasien laki-laki dan perempuan yang

berobat pada instalasi rawat jalan Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit

xxx Kota Semarang Tahun 2018 dengan jumlah sampel 300 serta

memenuhi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi.

I. Kriteria inklusi

1 Semua pasien yang berobat di instalasi rawat jalan Poliklinik Penyakit

Dalam Rumah Sakit xxx Kota Semarang pada bulan Januari – Desember

tahun 2018.

2 Semua pasien berumur 18 tahun.

3 Semua pasien yang diukur tekanan darahnya yang tercatat pada rekam

medik instalasi rawat jalan Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit xxx

Kota Semarang pada bulan Januari – Desember tahun 2018. .

4 Semua pasien laki-laki dan perempuan, baik dengan berat badan normal

maupun yang memiliki kelebihan berat badan atau obesitas.


5 Semua rekam medik dalam keadaan baik dan tidak cacat ( robek dan basah )

6 Semua rekam medik pasien yang terdapat dan jelas dengan nama pasien dan

diagnosis penyakit pasien.

II. Kriteria eksklusi

1. Semua pasien perempuan yang tercatat sedang hamil dan yang sedang

menggunakan metode kontasepsi hormonal (Pil KB, Suntik KB, Implan).

2. Semua pasien yang tercatat mempunyai penyakit berat ketika dilakukan

pengukuran tekanan darah (penyakit stroke, jantung koroner, gagal jantung,

gagal ginjal, hipertensi vaskuler renal, hiperaldosteronisme primer, sindrom

cushing, feokromositoma, koarktasio aorta).

3. Semua pasien yang tercatat sedang mengonsumsi obat steroid atau anti

radang (Methyl prednisolone, ibuprofen, deksametason, hidrokortison).

4. Semua pasien yang tercatat pernah mendapatkan pengobatan yang berkaitan

dengan peningkatan tekanan darah pada tahun 2018.

5. Semua pasien yang tercatat pernah menderita penyakit hipertensi.

III. Cara pengambilan sampel

Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik non-probability sampling

dengan cara kuota sampling, Teknik sampling dari populasi yang

mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah kuota yang diinginkan terpenuhi

(Dahlan, 2009).
IV. Besar sampel

Jenis penelitian ini adalah observasional dan jumlah populasi (N) tidak

diketahui, maka besar sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus

Lemeschow. Rumus besar sampel Lemeschow sebagai berikut :

𝑍𝑎2 𝑃𝑄
n=
𝑑2

n = besar sampel
Zα = Nilai Z pada derajat kepercayaan. 5% = 1,96 (Dahlan, 2009)
p = Proporsi penyakit hipertensi di Kota Semarang tahun 2017
0,03015
q = 1-p
d = tingkat ketetapan absolut yang dikehendaki. (ditetapkan) 0,05
(Dahlan, 2009)

𝑍𝑎2 𝑃𝑄
n =
𝑑2
(1,96)2 . (0,03015). (1 − 0,03015)
n =
(0,05)2
(3,8416) . (0,03015). (0.96985)
n =
(0,0025)
0,11233214
n =
0,0025
n = 44.9
n = 45
Hasil perhitungan dengan menggunakan rumus di atas diperoleh jumlah

sampel sebanyak 45 orang, jadi sampel kasus dalam penelitian ini

sebanyak 45 responden.
3.4 Instrumen dan bahan penelitian

Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk pengumpulan

data. Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Lembar observasi dan alat tulis

Lembar observasi dan alat tulis digunakan untuk menyalin data yang telah

memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dari rekam medis ke lembar

observasi peneliti.

2. Kalkulator

Kalkulator digunakan untuk menghitung indeks massa tubuh ( IMT )

3.5 Cara penelitian

3.5.1. Perencanaan

Mulai dari perumusan masalah, mengadakan studi pendahuluan,

menentukan populasi dan sampel penelitian, rancangan penelitian

serta merumuskan teknik pengumpulan data.

3.5.2. Perijinan

Perijinan ke Diklat dan Instalasi Rekam Medis Rumah Sakit xx

Kota Semarang.

3.5.3. Pelaksanaan penelitian

1. Penelitian dimulai dengan melakukan pengambilan dan

pengumpulan data subjek penelitian yang merupakan seluruh

rekam medis pasien rawat jalan poliklinik penyakit dalam Rumah


Sakit xx Kota Semarang pada periode Januari – Desember 2018

yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.

2. Pengambilan data dilakukan di instalasi rekam medis Rumah Sakit

xx Kota Semarang yang meliputi identitas pasien ( nama, jenis

kelamin, umur, agama, pekerjaan, status perkawinan ), berat badan,

tinggi badan, hasil laboratorium gula darah sewaktu, kolesterol

total, dan trigliserida. Kemudia data tersebut ditulis di lembar

observasi peneliti
3.5.4. Alur penelitian

3.5.5.
Pembuatan usulan Pelaksanaan ujian Persetujuan
KTI usulan KTI penelitian

Melakukan Perijinan ke RS Pengajuan ethical


penelitian xx Kota clearance ke Bio
Semarang Etik

Memenuhi kriteria
Instalasi Rekam Medis
inklusi & kriteria
Rumah Sakit xx Kota
Semarang eksklusi

Melakukan pengisian lembar observasi yang


Sampel meliputi identitas pasien ( nama, jenis kelamin,
umur, agama, pekerjaan, status perkawinan ),
berat badan, tinggi badan, hasil laboratorium
gula darah sewaktu, kolesterol total, dan
trigliserida..

Analisis dan Pelaksanaan


hasil data ujian hasil
penelitian
dengan penguji Pengumpulan
hard cover &
softcopy KTI,
print out naskah

Gambar 3.2. Alur penelitian


3.6 Tempat dan waktu

3.6.1. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di Instalasi Rekam Medis Rumah Sakit xx Kota

Semarang.

3.6.2. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan Maret 2019.

3.6.3. Jadwal penelitian

Tabel 3.1. Matriks Jadwal Kegiatan Penelitian


Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kegiatan
Penyusunan
proposal
Ujian proposal
Revisi proposal
Pengumpulan
data
Pengolahan dan
analisis data
Ujian hasil

3.7 Analisis hasil

Analisis Univariat

Analisis univariat digunakan untuk melihat, menyajikan, dan

mendeskripsikan karakteristik dependen yaitu hipertensi maupun

independen yaitu jenis kelamin, umur, agama, status perkawinan,

pekerjaan, indeks massa tubuh, hasil laboratorium gula darah sewaktu,

kolesterol total, dan trigliserida. Penyajian data yang diolah berupa

tabel distribusi frekuensi.


Analisis Bivariat

Analisis bivariat digunakan untuk melihat hubungan yang

bermakna antara variabel dependen, hipertensi, dengan variabel

independen , gula darah sewaktu, kolesterol total dan trigliserida.

Penelitian ini menggunakan uji Chi Square karena uji Chi Square

merupakan suatu analisis non parametrik untuk menguji penaksiran

atau perbedan data berskala nominal serta dilakukan untuk 2

kelompok atau lebih yang tidak berpasangan dengan skala variabel

tergantung adalah kategorik. Uji Chi Square dapat digunakan jika nilai

persentase expected count less than 5 kurang dari 20%.

Dasar pengambilan keputusan penerimaan hipotesis penelitian

berdasarkan tingkat signifikasi (nilai p) adalah :

a. Jika nilai p >0,05 maka hipotesis penelitian ditolak

b. Jika nilai p ≤0,05 maka hipotesis penelitian diterima

Oleh karena penelitian ini adalah studi cross sectional, maka

dilakukan penghitungan Ratio Prevalence (RP). Dengan mengetahui

besarnya Ratio Prevalence, maka dapat diestimasi pengaruh dari

setiap variabel yang diteliti yakni : jenis kelamin, riwayat keluarga,

kebiasaan merokok, konsumsi kopi, dan olahraga terhadap penyakit

hipertensi
Tabel 3.2. Ratio Prevalence penelitian cross sectional
Faktor Risiko Kelompok Studi Total
Kasus Kontrol
Positif a b a+b
Negatif c d c+d
Total a+c b+d a+b+c+d

Keterangan :

A = jumlah kasus dengan risiko positif.

B = Jumlah kontrol dengan risiko positif

C = Jumlah kasus dengan risiko negatif.

D = Jumlah kontrol dengan risiko negatif.

Ratio Prevalence :

𝑎 𝑐
𝑅𝑃 = ∶
𝑎+𝑏 𝑐+𝑑

Ketentuan yang digunakan dalam Ratio Prevalence adalah :

1. Interval kepercayaan atau confidence interval (CI) sebesar 95%.

2. Nilai kemaknaan untuk melihat hubungan faktor risiko dengan kasus

ditentukan berdasarkan batas-batas (limit) sebagai berikut :

Nilai batas bawah (lower limit) = RP

Nilai batas atas ( upper limit) = RP

Interpretasi RP :

a. Jika RP = 1, bukan faktor risiko dengan terjadinya kasus

b. Jika RP <1, merupakan efek protektif terjadinya kasus.

c. Jika RP > 1, merupakan faktor risiko dengan terjadinya kasus.


Uji Analisis Multivariat

Variabel yang dapat diikutsertakan dalam uji multivariat adalah

variabel yang memenuhi syarat p <0,25 pada uji bivariat Binary

Logistic. Analisis dilakukan terhadap lebih dari dua variabel yaitu 1

variabel terikat dengan 3 variabel bebas. Analisis multivariat

digunakan untuk mengetahui variabel bebas yang mempunyai

hubungan paling besar terhadap variabel terikat. Uji statistik yang

digunakan yaitu uji Logistic Regression karena bertujuan menjelaskan

hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat secara bersamaan,

serta mengetahui variabel mana yang paling berpengaruh terhadap

variabel terikat.

Anda mungkin juga menyukai