Anda di halaman 1dari 31

CBD

GLAUKOMA SEKUNDER ec
KATARAK SENILIS IMATUR
Disusun oleh :
Atika Nuryati
30101607615

Pembimbing :
Dr. Imam Tiharyo, Sp.M (K), M.Kes

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MATA


FAKULTAS KEDOKTERAN UNISSULA SEMARANG
2020
ANAMNESIS
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn.S
Usia : 50 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
No. CM : 01-4x-xx-xx
Agama : Islam
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Demak
Tanggal Pemeriksaan : 5 Januari 2021
Riwayat Penyakit Sekarang
Keluhan Utama : Mata cekot-cekot

Pasien mengatakan mata cekot-cekot


dirasakan sudah 1 bulan. Keluhan tersebut
disertai rasa nyeri, nrocos, kadang pasien
merasa pusing dan susah tidur. Pasien juga
mengeluhkan lama-kelamaan pandangan
pasien kabur dan pandangannya sempit.
Pasien merasa silau bila melihat cahaya dan
tidak mengalami mual muntah. Riwayat trauma
disangkal.
Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat hipertensi : -

Riwayat diabetes melitus : -

Riwayat alergi : -

Riwayat asma : -

Riwayat operasi mata : -


Riwayat Penyakit Keluarga

01 Riwayat diabetes melitus : -

Riwayat hipertensi :. -
02
03 Riwayat asma : -

Riwayat alergi : -
04
PEMERIKSAAN
FISIK
STATUS GENERALIS

Keadaan Umum : Baik


Kesadaran : Composmentis

Vital Sign
Tensi : 140/100 mmHg
Nadi : 90 x / menit
RR : 20 x / menit
Suhu : 36,6⁰C
Infographic Style
PEMERIKSAAN OPHTHALMOLOGY
OKULUS DEKSTRA OKULUS SINISTRA

Visus 6/7,5 6/45

Segmen Anterior

Supersilia Tidak rontok, simetris Tidak rontok, simetris

Silia Sekret (-), tidak rontok Sekret (-), tidak rontok

Palpebra Hiperemis (-), edem (-) Hiperemis (-), edem (-)

Konjungtiva
Edema (-), injeksi siliar (-), Edema (-), injeksi siliar (-),
injeksi konjungtiva (-) injeksi konjungtiva (-)
Kornea jernih, edem (-), keratik presipitat (-) Jernih, Edem (+), keratik presipitat (-)

COA Dalam, flare (-) Dangkal, flare (-)

Iris Warna coklat tua, sinekia (-), atrofi (-) Warna coklat tua, sinekia (-), atrofi (+)

Pupil Bulat, ukuran ± 2 mm, di sentral, reflex cahaya (+) Bulat,ukuran ± 5 mm di sentral, reflex cahaya (+)

Lensa Jernih Keruh, intumesensi lensa (+)

TIO N N+2

Lapang pandang N Menyempit

Segmen Posterior Tidak dilakukan Tidak dilakukan


RESUME
RESUME SUBJEKTIF

Mata cekot-cekot.
01
Penglihatan lama-kelamaan kabur
02
.
04 Silau
Nyeri
03
06
05 Nrocos

04
RESUME OBJEKTIF
VISUS :
01 OD : 6/7,5
OS : 6/45

02 COA dangkal

03 Edem kornea

04 Iris atrofi

05 Intumesensi
lensa
DIAGNOSIS DAN
TERAPI
DIAGNOSIS

OS Glaukoma sekunder ec katarak


senilis imatur

DD : Glaukoma primer sudut tertutup


TERAPI

Topikal :
Timolol maleat 0,5% 2 x 1 tetes / hari

Oral :
Asetazolamide 250 mg 2 x 1 Tablet / hari
Neurodex 1 x 1 tablet / hari
PROGNOSIS OS

 Ad vitam : Ad bonam
 Ad fungsional : Dubia ad malam
 Ad sanactionam : Ad bonam
THANK YOU
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Glaukoma merupakan penyakit dimana saraf
optik rusak, menyebabkan kehilangan
penglihatan progresif dan ireversibel.
Penyebab glaukoma yaitu :

01 02 03 04
Aliran humor Tekanan bola Kerusakan Kehilangan
akuos lemah mata normal saraf penglihatan
atau tinggi penglihatan menetap
KLASIFIKASI
01 Glaukoma sudut tertutup

02 Glaukoma sudut terbuka

03 Glaukoma kongenital

04 Glaukoma sekunder
Glaukoma primer sudut terbuka

Glaukoma primer sudut terbuka merupakan glaukoma yang


penyebabnya tidak diketahui, biasanya bersifat diturunkan di dalam
keluarga. Peningkatan TIO berjalan secara perlahan dengan sudut
terbuka sehingga sering tidak disadari oleh penderitanya. Gejala yang
dirasakan samar seperti: sakit kepala ringan : perasaan pedas atau
kelilipan, tekanan intra okuler terus-menerus meningkat sehingga
merusak saraf penglihatan. Tajam penglihatan turun secara perlahan
dan biasanya diketahui setelah terlambat yang berakhir dengan
kebutaan
Glaukoma primer sudut tertutup
Glaukoma primer sudut tertutup ditandai dengan
sudut bilik mata depan yang tertutup. Gejala yang
dirasakan oleh pasien, seperti : tajam penglihatan
kurang (kabur mendadak), mata merah, bengkak,
mata berair, pupil lebar, tekanan intraokuler
meningkat sehingga terjadi iskemik pada iris disertai
edema kornea yang membuat tajam penglihatan
berkurang, melihat halo (pelangi di sekitar objek),
nyeri hebat periorbita, pusing, bahkan mual-muntah.
Glaukoma kongenital

Glaukoma kongenital timbul saat lahir atau dalam tahun


pertama yang dapat terjadi akibat diturunkan. Gejala klinis :
adanya mata berair berlebihan, peningkatan diameter kornea
(buftalmos), komea keruh, fotofobia.
Glaukoma sekunder

Glaukoma sekunder merupakan glaukoma yang diketahui


penyebabnya. Bisa timbul sebagai akibat dari penyakit lain
yaitu :
• Perubahan lensa
• Kelainan uvea
• Trauma
• Obat-obatan seperti steroid
PEMERIKSAAN

1. Ketajaman visual
2. Perimetri
3. Focal iluminasi
4. Funduskopi
5. Slit lamp
6. Goldmann tonometri
7. Gonioskopi
8. Pachymetry
PENGOBATAN
 Mengurangi pengeluaran humor aquos

 Penghambat adrenergik beta yaitu Timolol maleat 0.25% dan 0,5%, betaksolol 0,25%
dan 0,5%, levobunolol 0.25% dan 0,5.

 Inhibitor karbonat anhidrase sistemik :


 Asetazolamid adalah yang paling banyak digunakan dengan dosis 250 mg tab,
½ - 4 tab/hari
 Diklorfenamid dan metazolamid- digunakan untuk glaukoma kronik apabila
terapi topikal tidak memberi hasil memuaskan dan pada glaukoma akut
dimana tekanan intraokular yang sangat tinggi perlu segera dikontrol
PENGOBATAN
 Meningkatkan pengeluaran humor aquos

 Miotika yaitu dengan Pilocarpine, larutan 0,5%, 1%, 2%, 3%, 4%, dan 6% selama 2-4/hari

 Simpatomimetik dengan Epinefrin 0,25-2% diteteskan sekali atau dua kali sehari dapat
meningkatkan aliran keluar humor aqueous humor dan sedikit banyak disertai penurunan
pembentukan humor aqueous humor

 Obat lainnya

 Obat–obat hiperosmotik darah menyebabkan menjadi hipertonik sehingga air tertarik keluar dari
vitreus dan menyebabkan penciutan vitreus. Selain itu juga terjadi penurunan produksi humor
aqueous.
 Glycerin (glycerol) oral 1 ml/kgBB dalam suatu larutan 50% dingin dicampur
dengan jus lemon adalah obat yang paling sering digunakan, tapi harus
berhati–hati bila digunakan pada pengidap
PENGOBATAN
 laser dapat digunakan untuk menciptakan lubang
pada perifer iris (iridotomy) dengan lisis jaringan
tanpa harus membuka bola mata. Operasi dapat
dilakukan dengan topikal anestesi.
 Peripheral iridectomy (incisional procedure) Dimana
kornea masih bengkak dengan edem pada iris dan
iris sangat tebal. prosefur terbuka dilakukan untuk
membuat suatu shunt. Incisi limbal dilakukan pada
posisi arah jam 12 dan pasien diberikan anestesi
topikal atau general. Iridektomi perifer sekarang ini
jarang dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai