Anda di halaman 1dari 62

Anatomi & Kelainan

Mata

Dr. Hj. Rinda Wati,SpM


Mata normal
– Silia posisi normal
– Konjungtiva tenang
– Kornea jernih
– Refleks pupil normal
EMBRIOLOGI
EKTODERM SUPERFISIAL
1. Lensa
2. Gld. Lakrimal
3. Epitel Kornea
4. Konjungtiva
5. Gld. Adneksa
6. Epidermis Palpebra
7. Krista Neuralis  Keratosit Kornea
Endotel Kornea
Trabekula
Corpus vitrius
Stroma Iris
M. Siliaris
koroid
EKTODERM NEURAL
1. Retina
2. RPE
3. Epitel Posterior
4. M. Dilator Pupil , M. Spinter Pupil
5. N. Optikus dan Glia

MESODERM
6. Otot Extro Okuler
7. Endotel
TOPOGRAFI
• BOLA MATA
Terletak dalam satu rongga yang disebut orbita
Orbita berisi:
- Otot – otot penggerak bola mata
- N. Opticus
- Gld. Lakrimal pada fosa lakirimalis
- Lemak

Dari limbus sampai ke n.opticus bola mata dibungkus


oleh membrana fibrosa yang disebut : Kapsula Tenon.
BOLA MATA
Hampir Bulat Kornea didepan lebih cembung,
n.opticus dibelakang medial.
Pada posisi primer  sumbu Bola mata dan sumbu
orbita membentuk sudut 23°
Sumbu Bola Mata Bayi ±16,5 mm sedangkan Dewasa
± 24,5 mm
BOLA MATA

Gerakan  Duksi ( gerakan satu mata )


Versi ( gerakan kedua mata)

Berhubungan dengan dunia luar, Pelindung


bagian depan : - Palpebra
- Aparat lakrimalis
- Konjungtiva
OTOT PENGGERAK BOLA MATA
4 otot rectus :
1. M.Rectus lateral
2. M.Rectus medial
3. M.Rectus superior
4. M.Rectus inferior
Masing2 otot rectus berorigo pada sclera di
depan equator

2 otot oblique :
1. M.Oblique superior
2. M.Oblique inferior
 Masing2 otot oblique berorigo pada sclera
bagian lateral di belakang equator
Anatomi Orbita
1. Orbita skematis berbentuk spt
piramid
2. Bagian basis ( dasar ) menghadap
kedepanapex orbita
3. Dinding lateral dan dinding medial
membentuk sudut ± 45°
4. Kedua dinding lateral membentuk
sudut 90° / tegak lurus satu sama
lain.
Anatomi Orbita
5. Tulang wajah yang membentuk Orbita :

- Os. Frontal
- Os. Spenoidal
- Os. Zygramatuis
- Os. Palatinum
- Os. Maxila
- Os. Ethmoidalis
- Os. Lakrimalis
APEKS ORBITA
1. Foramen Optikum
2.Fissura Orbitalis Superior
a. N.Abduscen bagian lateral
b. N.Trochlearis
c. N.Oculomotorius
d. N.Ophtalmica (N.V1)
3.Fissura orbitalis inferior
4. Annulus zinn (insersi otot-otot
penggerak bola mata)
Vaskularisasi
A. OFTALMIKA
• A. Centralis RetinaMenembus N. opticus 1cm
dibelakang sklera. Vaskularisasi 2/3 Bagian dalam
retina.Vena sentralis retina kembali beriringan
dengan arteri sentralis retina. Normal aa : vv = 2 : 3

• A. Cyliaris Posterior Brevis (4 buah) Menembus


sklera sekitar papil syaraf optik dan koroid

• A. Cyliaris Posterior Langus Berjalan kedepan


menembus ke sklera membentuk flexus koroid
sampai ke korpus siliare. Vena vena koroid keluar
menembus sklera membentuk vena verticosa ( 4
buah ).
Vaskularisasi

A. OFTALMIKA
Cyliaris Anterior Merupakn cabang-
cabang muskularis,Vaskularisasi sklera,
epi sklera dan limbus.

ACPL dan ACA dipangkal iris membentuk


sirkulus arteriosus mayor.
• Cabang paling depan membentuk
anastemose dengan sirkulasi arteri
karotis eksterna melalui arteri fasialis
Kelopak Mata
Konyungtiva
• Merupakan membran mukosa yg transparan & tipis.
• Terbagi:
1. kony. Palpebra: membungkus permukaam posterior
kelopak mata
2. Kony. Bulbi: membungkus permukaan antarior sklera
3. Kony.Fornik
• Fungsi sakus konyungtiva
• Pergerakan bola mata
• Artikulasi lapisan
• Proteksi bola mata
Konyungtiva
Aparat lakrimalis
KORNEA

Dinding 1/3 depan bola mata.


Pada Neonatus Kornea nya relatif lebih besar, lebih
gepeng,disentral lebih tebal.mencapai bentuk normal
pada usia 2 tahun
Transparan, licin dan mengkilat
Tebal sentral 0,54 mm
Pinggir 0,65 mm
Daya refraksi + 42 dioptri
Indeks Bias 1,337
Avaskuler sehingga nutrisi kornea berasal dari
Pembuluh darah limbus, air mata, dan akuos humor.
Syaraf sensoris N.V1 = N. opthalmica
 Lapisan Kornea
Kornea terdiri atas 5 lapis :
1. Epitel : terdiri atas 5-6 lapis sel berbentuk kubus
sampai gepeng, lanjutan dari epitel konjungtiva. 10
% dari ketebalan kornea.
2. Membrana Bowman
3. Stroma terdiri dari kumpulan sel – sel yang
membentuk jaringan ikat yang kuat, merupakan 90
% dari ketebalan kornea.
4. Membrana Dessemet
5. Endotel, merupakan satu lapis sel berbentuk kubus
Sklera

Merupakan 5/6 bagian dinding bola mata dan


merupakan jaringan yang kuat berwarna putih
Pembungkus fibrosa pelindung mata di bagian
luar.
Permukaan luar sklera anterior di bungkus
oleh lapisan tipis jar.elastik halus: episklera,
menggandung banyak pem.darah sklera
Terdiri dari 3 lapisan:
- epislera
- sklera
- lamina fusca
Sklera
Sudut Kamera Okuli Anterior
• Merupakan persambungan kornea perifer
dengan akar iris membentuk sudut 45°
• Akhir dari endotel kornea membentuk garis
yang disebut Garis Schwalbe
• Dibawah garis Schwalbe terdapat jaringan
berbentuk jala yang disebut Trabecular
Meshwort
• Dibelakang Trabecular meshwort terdapat
kanal sclemm yang berhubungan dengan vena
Verticosa
• Fungsi Ekskresi Akuoshumor
Pupil
Pupil
UVEA
IRIS :
- Permukaan Pipih dengan Apertura ditengah  Pupil
Stroma
- M. Sfinter Pupil : Parasimpatis
- M. Dilator Pupil : Simpatis
- Fungsi Mengatur Sinar

KORPUS SILIARE
- Pars Plikata : permukaan berombak terdiri atas 2
lapis sel, lap.tak berpigmen didalam (lanjutan dari
retina) dan lapisan berpigmen ( lanjutan dari RPE )
Fungsi sekresi Akuoshumor
- Pars Plana : Pipih sedikit pembuluh darah
Muskulus Siliaris
Tersusun dr gabungan serat yang bersilangan
1. Longitudinal melanjut ke jala trabekula
didepan
2. Sirkuler: kontraksi & relaksasi zonula zinii
3. Radial

Khoroid
- Merupakan segmen posterior uvea diantara
Retina dan Sklera seolah – olah sebagai bantal
bagi retina
- Tersusun dr 3 lapisan pem.darah koroid; besar
sedang, kecil
Bagian dalam pembuluh darah dikenal sebagai
Khoriokapilaris.

Darah dari Khoroid dialirkan melalui vena


Verticosa,

Antara Khoroid dan retina terdapat Blood


Retinal Barrier

Antara khoroid dan RPE terdapat membrana


BRUCH

Antara Khoroid dan sklera terdapat Supra


Khoroid yang longgar
Akuos Humor
Diproduksi oleh Korpus Siliare melalui kamera
okuli posterior pupil, mengisi ruangan kamera
okuli anterior dan di eksresi melalui trabekula
Antara sirkulasi dan akuos humor pada korpus
siliare terdapat rintangan Blood Aquos Barrier
sehingga molekul- molekul yang halus yang dapat
masuk ke akuos humor

• Fungsi :
1. Nutrisi Lensa dan Kornea sampai ke epitel
2. Mempertahankan tekanan intra okuler,normal
10 sampai 20 mmHg
Dan 10 % di eksresi melalui Iris
Lensa
Lensa
• LENSA KRISTALIN
Neonatus : Hampir bulat konstitensi cair, Daya Akomodasi
sangat kuat untuk mengimbangi sumbu bola mata yang masih
pendek.

Dewasa (35 thn) :


Bentuk cembung ganda, permukaan anterior lebih flat
daripada posterior
Diameter 9 mm, tebal 4,5 – 6 mm
Bening keabu-abuan, Transparan, Avaskuler
Daya refraksi +16 dioptri - + 20 dioptri
Indeks Bias 1,337
Konstitensi 65 % air dan 35 % protein ( Kristalin )
Menggantung ke korpus siliare melalui zonula zinnii
Lensa
Kapsul yang menutupi seluruh lensa pada sub kapsul
anterior terdapat selapis sel subkapsuler

Kortex antara kapsul dan nukleus


Nukleus Lebih padat dari kortex dan dapat terlihat
Y dan Y terbalik yang merupakan nukleolus

Lensa Kristalin ini tumbuh seumur hidup di ekuator


lensa semakin tua usia lensa semakin padat sehingga
daya akomadi menurun sehingga pada usia 60 tahun
daya akomodasi hampir tidak ada.
Kelainan pada lensa
Korpus Vitreus
• Merupakan 2/3 bagian isi bola mata sehingga bola
mata selalu bulat.
• Berbentuk gel dengan konstitensi 99% air
• Mengisi ruangan yg dibatasi oleh lensa, retina dan
diskus optikus.
Media Refraksi

Kornea
Akuos Humor
Lensa Kristalin
Korpus Vitreus

Dengan daya refraksi bola mata ± +62 dioptri


sehingga memungkinkan sinar yang masuk
kemata difokuskan tepat pada retina.
RETINA
Merupakan Jaringan Saraf setipis kertas rokok
yang semi transparan dan Multi Lapis membentang
dari papil Syaraf Optic kedepan sampai Oraserata

Tebal 0,1 mm
0,23 mm pada polus posterior dan
Oraserata

Makula secara klinis merupakan pigmentasi


kekuningan ( Xantofil )yang dibatasi arcade arteri
retina sentralis sehingga Fovea Avaskuler
Fovea Sentralis ditengah makula ± 3,5 mm lateral,
merupakan cekungan sehingga menghasilkan
pantulan khusus dengan ophtalmoscop yang disebut
reflek Fovea

Foveola bagian paling tengah dari fovea seluruhnya


sel foto reseptornya merupakan sel Cone. Makin
keperifer Sel Cone digantikan sel Rod

Sel saraf dari makula disebut Yuxta Papilaris


Lapisan retina
• Dari Dalam Keluar
1. Membrana lumitan Interna
2. Lap. serat saraf
3. Kapiler
4. Lap. Sel Ganglion
5. Lap. Flexiform Dalam
6. Lap. Inti Dalam
7. Lap. Flexiform Luar
8. Lap. Inti Luar
9. Membrana Lumitan Eksterna
10. Lap. Foto Reseptor Cone – Rod
Retinal Pigmen Epitelium
Membrana Bruch
Khoroid
Nervus Opticus

Kumpulan satu juta serat saraf

Bagian Pars Intra Okuler


Papil saraf optik  Diameter : 1,5 mm
berwarna merah muda, batas tegas,
tempat keluar masuk arteri dan vena
sentralis retina.

Terdapat cekungan ( cup ) normal


dibanding papil
( disc ) C/D = 0,3
Nervus Opticus

Bagian Pars Intra Orbita


Keluar dari sklera, diameter menjadi 3
mm panjang 25 – 30 mm. Berbentuk S,
berjalan dalam bentuk Muskuler memasuki
foramen optikum 4- 9 mm

Bagian Pars Intra Kranial


10 mm bergabung dengan n.optikus
sebelahnya membentuk kiasma optikum.
v
a

Makula 6/6
Papil N.
Papil N.
Optik
Optik
Retina 1/60
Nervus Opticus
Thank you

Anda mungkin juga menyukai