Anda di halaman 1dari 49

ANATOMI MATA

COASS DEPARTEMEN MATA RSPAD GATOT SOEBROTO


PERIODE 12 SEPTEMBER - 15 OKTOBER 2022
Orbita

1. Atap/Superior : os. Frontalis


2. Lateral : os. Frontal, os. Zigomatik, ala magna os. Sfenoid
3. Inferior : os. Zigomatik, os. maksila, os. palatina
4. Nasal : os. maksila, os. lacrimal, os. etmoid
Otot Penggerak Bola Mata
PALPEBRA
Kelopak atau palpebra mempunyai fungsi melindungi bola mata, serta
mengeluarkan sekresi kelenjar yang membentuk film air mata di depan kornea.

Palpebra superior

Palpebra inferior
PALPEBRA

Kelopak merupakan alat menutup bola mata yang berguna untuk melindungi
bola mata terhadap trauma, sinar dan keringnya bola mata.

Lapisan palpebral dari anterior-posterior


1. Kulit
2. Jaringan Subkutan
3. Otot protaktor ( m. orbicularis oculi)
4. Septum orbita
5. Tarsus
6. Tunica konjungtiva
1. Kulit dan Jaringan Subkutan

kulit palpebra merupakan kulit yang paling tipis dibanding kulit permukaan
tubuh lainnya, bersifat mobile dengan sedikit jaringan subkutis
Mengandung kelenjar sebasea, kelenjar keringat dan folikel rambut

2. Otot Protaktor (m. orbicularis oculi)

Terdiri dari :
pars orbicularis :
pars palpebralis
3. Septum Orbita

Septum orbita merupakan perpanjangan periosteum ke dalam palpebral


superior dan inferior dari margo orbitalis.

4. Tarsus

Tarsus merupakan jaringan ikat di dalam kelopak


yang memberikan bentuk dan penyokong pada
palpebra
Mengandung 40 kelenjar meibom pada palpebra
superior dan 20 kelenjar meibom pada palpebra
inferior yang bermuara pada margo palpebra
PEMBULUH DARAH PALPEBRA

Vaskularisasi palpebra superior dan inferior


berasal dari arteri carotis interna yang
bercabang menjadi :
a. Oftalmika, a. Supraorbitalis dan a. Lakrimalis
dan
arteri carotis eksterna yang bercabang menjadi
a. Angularis dan a. Temporalis.
Konjungtiva
Konjungtiva adalah lapisan membran mukosa tipis dan transparan
yang melapisi kelopak mata bagian dalam, dimulai dari taut
mukotaneus, kemudian melapisi luar bola mata hingga mencapai
limbus korneasklera
Fungsi Konjungtiva: proteksi pada sklera dan memberi pelumasan
pada bola mata
Anatomi Konjungtiva
Konjungtiva Palpebra
Dimulai dari mucotaneus junction dan melapisi
bagian dalam bola mata. Terdiri dari 3 bagian ;
marginal, tarsal, orbital

Konjungtiva Fornices superior dan inferior


Transisi antara konjungtiva palpebra dan
bulbaris

Konjungtiva bulbi
Melekat erat pada sklera dan berlanjut dengan
epitel kornea pada limbus
Anatomi
Konjungtiva
Vaskularisasi
A. Siliaris anterior
A. Palpebralis
Epitel Konjungtiva
Epitel berlapis nonkeratin dengan ketebalan bervariasi
Daerah tarsal 2 lapis, taut korneasklera 5-7 lapis
Pada basal terdapat sel kuboid yang akan berubah menjadi sel
polihedral pipih sebelum mencapai permukaan
Epitel konjungtiva forniks tersusun kolumnar
Epitel konjungtiva palpebra tersusun kuboid
Epitel konjungtiva bulbar terdiri dari 6-9 lapis epitel skuamos
kompleks nonkeratin yang tersusun iregular
Sel Goblet

Sel yang mensekresi musin dan tersusun uniselular, terbanyak di inferonasal konjungtiva
forniks

Bekerja seperti kelenjar apokrin -> teraktivasi dan terstimulasi -> sekret keluar
Musin yang disekresikan merupakan sumber utama musin yang telarut pada lapisan air mata
Musin yang disintesis oleh sel goblet pada konjungtiva manusia normal MUC5A6

Fungsi musin sebagai proteksi, hidrasi, dan lubrikasi permukaan konjungtiva

Tidak ditemukan di perbatasan korneoskleara serta margo palpebra


Sel Goblet
Kornea
Kornea adalah selaput bening mata, bagian selaput mata yang tembus cahaya,
merupakan lapisan jaringan yang menutup bola mata sebelah depan.
Lapisan
Kornea
Epitel

Tebal = 50 um
Terdiri dari 5 lapis sel : sel basal, sel
sayap (wing cells), sel squamosa.
Sel basal saling melekat erat
membentuk membran basal sebagai
sel barier.

Membran Bowman

Kolagen yang tersusun tidak teratur


yang berasal dari bagian depan stroma.
Tidak memiliki daya regenerasi.
Stroma

90% ketebalan kornea.


Lamel : susunan kolagen yang
sejajar, pada perifer
bercabang.
Terbentuk +- 15 bulan.
Keratosit : sel fibroblas

Membran Descemet
Endotel
Membran aselular dibentuk oleh sel endotel.
Sangat elastik dan berkembang seumur hidup. Satu lapis sel heksagonal.
Ketebalan 40 um. Ketebalan 20-40 um.
Tidak memiliki daya regenerasi.
Sklera
Adalah salah satu struktur dari tunica
fibrosa bola mata
Fungsi:
Mempertahankan bentuk bola mata
Melindungi isi bola mata dari cedera
Ketebalan 0.3 mm di insersi otot rectus,
0.6 mm di tempat lain
Diinverasi oleh nervus siliaris
Camera Oculi Anterior (COA)

Ruang antara cornea dan badan iris yang berisi aqueous


humor. dibatasi oleh permukaan posterior kornea dan
dibelakang oleh iris dan kapsular anterior lensa.
COA dan CAP saling berkelanjutan melalui lubang pupil.
Camera ini dipenuhi oleh cairan (humor aquosus), yang
disekresikan ke dalam camera posterior bulbi, mengalir ke
camera anterior bulbi melalui pupil, dan diserap ke dalam
sinus venosus sclerae (canalis dari Schlemm), yang
merupakan saluran vena sirkuler pada pertemuan antara
cornea dan iris
Aqueous Humour
Fungsinya untuk mempertahankan struktur bola mata, sebagai medium transparan penunjang sistem optik, serta pemberi
nutiri bagi kornea dan lensa yang merupakan organ avaskular.
Berperan dalam mekanisme flushing

aliran berlangsung selama 24 jam, puncak di pagi hari dan


berkurang pada pertengahan malam hari.
rerata aliran adalah 2,9 uL/menit pada dewasa muda. penurunan
aliran humor akuous menurun sebanyak 2,4% setiap dekade usia.
Jalur Trabekular

Jalur Uveoskleral

FU= Fc- C(IOP-Pev)

Skema Aliran Aqueous Humour


LENSA
Terletak di belakang iris dan di
depan badan kaca
Lensa berbentuk bikonveks,
transparan, avaskuler dan
noninnervasi
Lensa bergantung pada posisinya
oleh zonula zinnii, yang melekat
pada korpus siliaris
Permukaan posterior lensa lebih cembung dari permukaan anterior
Titik pusat permukaan anterior dan posterior → polus anterior dan polus posterior
Polus anterior dan posterior dihubungkan oleh sebuah garis khayal → Aksis
Meridian = garis-garis yang melewati tengah permukaan lensa baik pada
permukaan anterior maupun permukaan posterior lensa.
Ekuator = garis yang mengelilingi lensa dan tegak lurus terhadap aksis
LENSA TERDIRI ATAS
Kapsul. Memberi bentuk pada
lensa sebagai respon terhadap
tarikan serat zonuler selama
akomodasi
Epitel. Kemampuan metabolisme
aktif dan menghasilkan ATP.
Korteks. Serat lensa yang baru
terbentuk dan terletak dilapisan
luar
Nukleus. Serat lensa yang
terbentuk paling awal dan terletak
di sentral
LENSA TERDIRI ATAS
Kapsul. Memberi bentuk pada lensa Korteks. Serat lensa yang baru
sebagai respon terhadap tarikan terbentuk dan terletak dilapisan luar
serat zonuler selama akomodasi Nukleus. Serat lensa yang terbentuk
Epitel. Kemampuan metabolisme paling awal dan terletak di sentral
aktif dan menghasilkan ATP.
BADAN VITREUS
Merupakan media optic gelatinosa avascular dan jernih, yang memiliki peran penting dalam
mempertahankan integritas structural bola mata, memberi nutrisi.

Memiliki bentuk sferis dengan


cekungan pada anterior (fossa
patelaris).
Memiliki dua zona:
Zona perifer
Zona sentral
Vitreus secara normal memiliki aposisi mekanik dengan banyak struktur di
sekitarnya
Pada daerah pars plana BV beraposisi dengan lamina epitel tak berpigmen,
sedangkan di retina beraposisi dengan dengan membrane limitans interna
Perlekatan VB di vitreuose base
RETINA
Comprehensive Ophthalmology 4th Ed.

Tunika neural
Membran tipis dan transparan
Tampak merah pada pemeriksaan karena warna ungu sel batang dan vaskularisasi koroid
Poles (dipisahkan oleh retinal equator):
Posterior (slit-lamp, direct ophthalmoscopy):
Optic disc: Pink, berbatas tegas, physiological cup (CRA, CRV)
Macula lutea: Merah tua, temporan dari optic disc, fovea, foveola, FAZ, parafoveal,

perifoveal
Perifer (indirect ophthalmoscopy):
Ora serrata
Terluar, 1 lapis, berpigmen,

berikatan dengan membran Bruch

Fotoreseptor:
Batang: Rhodopsin & scotopic

vision (peripheral & low light)


Kerucut: Photopic

(discriminatory central) &

color vision

Fenestrasi

Nukleus sel batang dan kerucut

Menghubungkan fotoreseptor

dengan dendrit sel bipolar dan

horizontal

Badan sel bipolar, horizontal,

Muller, dan kapiler CRA

Comprehensive Ophthalmology 4th Ed.


Akson sel bipolar dan dendrit sel

ganglion

Badan sel ganglion:


Midget (macula): 1 dendrit

berhubungan dengan 1 akson

sel bipolar
Polysynaptic (retina perifer): 1

dendrit dengan banyak akson

sel bipolar

Akson sel ganglion, melalui lamina

cribrosa untuk membentuk CN. II

Terdalam, memisahkan retina dari

vitreous

Comprehensive Ophthalmology 4th Ed.


FOVEA

CENTRALIS
Seluruhnya sel kerucut,

lapisan retina lainnya tipis


Foveola: sel kurucut tanpa

lapisan retina lain kecuali inner

limiting membrane

Comprehensive Ophthalmology 4th Ed.


DIVISI FUNGSIONAL
Temporal retina
Ipsilateral CN. II & optic tract

-> ipsilateral geniculate body


Nasal retina
CN. II -> optic chiasm ->

contralteral optic tract ->

contralateral geniculate body

Comprehensive Ophthalmology 4th Ed.


VASKULARISASI
Pembuluh darah koroid

CRA
Superior-nasal
Superior-temporal
Inferior-nasal
Inferior-temporal

Vena
CRVO -> sinus

kavernosus atau

superior ophthalmic v.

Comprehensive Ophthalmology 4th Ed.


Kelenjar Lakrimal
Sistem Produksi:
Glandula Lacrimal

Sistem Ekskresi:
Punctum lacrimal
Kanalikuli lacrimal
Sakus lacrimal
Ductus nasolacrimal
Anatomi Glandula Lakrimal
Glandula Lacrimal Utama
Lobus occipital
Lobus Palpebra

Glandula Lacrimal Asesorius


Kelenjar Krause
Kelenjar Wolfring
Vaskularisasi dan

Inervasi Glandula

Lakrimal

Vaskularisasi:
Arteri Lacrimalis

Inervasi:
Sensorik: N. Lacrimalis
Simpatetik: Plexus Carotid
Parasimpatetik: N. Fascialis
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai