Anda di halaman 1dari 29

ANATOMI BOLA MATA

Oleh:
Aulia Rahman
J510195031
COP
Uvea Lensa

Corpus
COA
Vitreum

Sklera Retina

Kornea
Bulbus N.
Oculi opticus
KORNEA
 Cornum = seperti tanduk
 Selaput bening  tembus cahaya
 Pembiasan sinar terkuat dilakukan oleh kornea
 Avaskular
 Kornea dipersarafi :
1. Saraf siliar longus
2. Saraf nasosiliar
3. Saraf V saraf siliar longus
4. Berjalan suprakoroid  masuk kedalam stroma
kornea  menembus membran bowman 
melepaskan selubung schwannya
Lapisan kornea (dari luar ke dalam)

1. Epitel
 5 lapisan sel squamosal (lanjutan dari epitel
konjungtiva bulbi)
2. Membran bowman
 Terletak dibawah membran basal epitel kornea yang
merupakan kolagen yang tersusun tidak teratur
seperti stroma
 Tidak mempunyai daya regenerasi

3. Stroma
 Terdiri dari lamel yang merupakan susunan kolagen
yang sejajar satu dengan yang lain → kornea jernih
 Terdapat semen, badan-badan kornea, leukosit,
wandering cells yang terdapat didalam lakuna
4. Membran Descement
 Merupakan membran aselular
 Bersifat elastik dan berkembang terus seumur hidup
 Bersifat lebih resisten terhadap trauma dan proses patologik
 Dibagian perifer membran descement membentuk meshwork
disudut bilik mata dan dinamakan ligamentum pektinatum
5. Endotel
 Satu lapisan sel gepeng (bagian posterior membran
descement, juga membungkus meshwork dan melapisi iris)
 Permeabilitas kornea ditentukan oleh epitel dan endotel
 Mempertahankan kejernihan kornea
 Rusak  air dapat masuk kedalam jaringan kornea  edem
kornea  gangguan penglihatan
UVEA

Iris
 Membagi bola mata menjadi dua segmen, yaitu segmen
anterior dan posterior
 Iris membagi COA dan COP
 Otot-otot yang ada di dalamnya
1. M. Sphincter Pupillae
2. M. Dilatator Pupillae
 Vaskularisasi
1. A. Siliaris Posterior Longus
 Persarafan
1. Saraf aferen (melalui N.II)
2. Saraf eferen (melalui N III)
UVEA

Corpus Siliaris
1. Pars Korona (Anterior, bergerigi)
 Diliputi 2 epitel sebagai kelanjutan dari epitel iris
 Prosesus Siliaris
 Zonula zinni
 Otot siliaris (untuk akomodasi)
2. Pars Plana (Posterior, tidak bergerigi)
 Terdiri dari satu lapisan tipis jaringan otot dengan
pembuluh darah dan diliputi epitel
UVEA

Koroid

Bagian paling belakang dari


jaringan uvea (lapisan antara
retina dan sklera)

Fungsinya  pemasok makanan


lapisan luar retina
UVEA

Lapisan Koroid terdiri dari :


 Supra Koroid  Mengandung sel-sel pigmen jaringan
elastis dan kolagen
 Lapisan vaskuler  Mengandung pembuluh darah besar
dan kecil dgn sel-sel pigmen yg terdapat dalam stroma di
sekitar pembuluh darah.
 Koroid kapiler  terdiri dari pembuluh-pembuluh kapiler
 Membran bruch  menyuplai makanan melalui bagian
dasar retina, yang merupakan lapisan membran jaringan
PUPI
L

Fungsi mengecilnya pupil untuk mencegah aberasi kromatis pada


akomodasi dan untuk memperdalam fokus (seperti pada kamera foto
yang diagfragmanya dikecilkan)
LENS
A
 Lempeng cakram bikonveks, bagian posterior lebih konveks
 Penggantung lensa : Zonula zinni
 Lensa dibentuk oleh sel epitel lensa yang membentuk serat lensa
didalam kapsul lensa (kapsula lentis).
 Nukleus lensa
 Kortek lensa

 Fungsi : memfokuskan cahaya di retina


CORPUS
VITREUM

 99% air dan 1% jaringan kolagen dan Hyaluronic


Acid  konsistensi seperti agar.
 Fungsi As. Hialuron  Menentukan kapasitas
ikatan air, bertindak sebagai subtansiperekat, sel-
sel mirip makrofag, memberikan kelenturan cairan
corpus vitreum
 Tidak berwarna (tidak terdapat pembuluh darah
dan sel)
CORPUS
VITREUM

Fungsi
 Refraksi
 Mempertahankan bentuk dari bola mata
 Sebagai penyangga  melindungi retina dari
tekanan dari luar, juga terhadap gelombang-
gelombang kejut akibat gerakan bolamata
 Sebagai jembatan  memindahkan metabolik
antar bagian depan dan belakang bola mata
RETINA

Lapisan terdalam dari ketiga dinding bolamata, yang berupa membran tipis, bening dan
mirip jala dengan nilai metabolisme Oksigen yang tinggi

Sel Batang (Rod) 


Sel Kerucut (Cones) 
Scotoptic vision, berperan
photoptic vision, berfungsi
untuk melihat cahaya dengan
Retina berisi 2 macam terhadap penglihatan warna,
intensitas rendah, tidak dapat
Photoreseptor cahaya dengan intensitas
melihat warna, untuk
tinggi dan penglihatan sentral
penglihatan perifer dan
(ketajaman penglihatan)
orientasi ruangan
RETINA
Lapisan-lapisan retina :
1. Lapisan epitel pigmen
2. Lapisan fotoreseptor (lapisan batang dan
kerucut, penerima cahaya)
3. Membran limitan eksterna
4. Lapisan nuklear luar (nukleus dari batang
dan kerucut)
5. Lapisan plexiform luar
6. Lapisan nuklear dalam (nukleus dari sel
bipoler)
7. Lapisan plexiform dalam
8. Lapisan sel-sel ganglion
9. Lapisan serabut saraf (axon dari sel-sel
ganglion)
10. Membrana limitan interna
RETINA

Makula Lutea  Bagian tengah retina, makula ber pigmen sangat padat kurang lebih 1,5mm. Ditengahnya terdapat
fovea (daerah yang berbentuk lonjong dan avaskuler).

Warna Makula kuning muda  pigmen xantofil karotenoid (melindungi kerucut makula terhadap cahaya yang
menyilaukan)

Fungsi Retina
• Menyerap, meneruskan, & menyebarkan impuls cahaya  berjalan melalui
syaraf optik menuju visual korteks yang mana di interprestasikan sebagai
penglihatan.
NERVUS OPTICUS

 Saraf optik yang keluar dari polus posterior bola


mata membawa 2 jenis serabut saraf : saraf
penglihat dan saraf pupilomotor
 Kelainan saraf optik menggambarkan gangguan
yang diakibatkan tekanan langsung atau tidak
langsung terhadap saraf optik atau perubahan
toksik dan anoksik yang mempengaruhi aliran
listrik
SKLERA

 Pembungkus dan pelindung bola


mata
 Sangat kuat dan elastis, tebal 1 mm
 Sklera berjalan dari papil optic nerve
sampai kornea
 Sklera ditembus N.opticus
 Tempat dimana N.opticus menembus
sklera disebut lamina kribrosa
 Sedikit mengandung pembuluh darah
TRABEKULUM

 Jaringan yang menyerupai jala/tapis yang terletak


di sudut COA
 Sebagai saluran keluarnya Aqueous humor dari
trabekulum aqueous  kanal schlem 
pembuluh darah vena
Camera Oculi

Camera Oculi Anterior (COA)


 Ruang antara cornea dan iris yang berisi
Aqueous humor. Dibatasi oleh permukaan
posterior kornea dan disebelah belakang oleh
iris dan kapsul anterior lensa.

Camera Okuli Posterior (COP)


 Ruang antara iris dengan lensa yang berisi
Aqueous humor
MEKANISME & PERSEPSI
INDERA PENGLIHATAN

Rangsangan
Lensa Retina
Cahaya

Traktus optikus Kiasma optikus Saraf optikus

Nukleus/ korpus Radiasi optik / Korteks visual di


puncak lobus
genukulatum optic projection oksipital, area
lateral fibers kalkarina.
PERSYARAFAN BOLA MATA

Saraf motorik
N. Okulomotor,
mensarafi :
* Otot Rektus Medialis
* Otot Rektus Superior
* Otot Rektus Inferior
* Otot Oblik Inferior
N. Trocklear mensarafi
* Otot Oblik Superior
N. Abdusens mensarafi :
* Otot Rektus Lateral
PERSYARAFAN BOLA MATA

Saraf Sensorik
N. Opthalmik (cabang pertama n.
trigeminus  saraf sensorik untuk
bolamata dan adnexa)
PERSYARAFAN BOLA MATA

Saraf Autonom
Saraf simpatis di dalam
ganglion servikal superior di
bagian kranial rantai simpatis,
membentuk akar simpatis
ganglion siliar dan mensarafi
otot-otot polos berikut :
* Otot Muler (didalam
orbita)
* Otot dilatator (pupil
didalam mata)
* Otot Muler (didalam
kelopak mata)
VASKULARISA
SI
 Terutama disuplai oleh arteri
ophtalmicus dan infraorbitalis.
 Arteri yang mensuplai retina adalah
arteri retina central. Arteri ini
berjalan dibawah nervus optikus dan
masuk ke bola mata melalui papil
optic. Arteri ini mensuplai permukaan
interna retina.
VASKULARISA
SI
 Vena utama adalah v. infra orbital &
v. optalmika inferior dan superior.
 Vena optalmika inferior dan superior
bergabung menjadi vena centralis
retina. Vena ini masuk ke fisura
orbitalis superior

Anda mungkin juga menyukai