Anda di halaman 1dari 13

ANATOMI MATA

BAGIAN LUAR MATA

1. Alis mata
 Terdapat di atas mata
 Fungsi : Mencegah masuknya keringat ke mata
2. Kelopak Mata
 Fungsi : Menutup bola mata
 Kelopak mata akan menutup bila :
a. Cahaya terlalu terang
b. Ada benda atau kotoran yang masuk ke mata
 Gerakan kelopak mata termasuk gerak reflex
 Fungsi kelopak mata ketika berkedip
a. Membasahi mata
b. Menggiring kotoran keluar dari mata
c. Mengistirahatkan retina dari cahaya yang masuk terus menerus
3. Kelenjar air mata
 Terdapat pada bagian atas kelopak mata
 Selalu menghasilkan air mata
 Fungsi air mata :
a. Membasahi kornea
b. Melindungi mata dari kuman
c. Menjaga mata dan bagian dalam kelopak mata agar tetap sehat dan lembut
4. Bulu mata
 Seperti tirai dari mata
 Fungsi bulu mata :
a. Mengurangi cahaya yang masuk ke mata
b. Mencegah debu dan kotoran agar tidak masuk ke mata

Bagian dalam mata :


Bagian-bagian pada organ mata bekerjasama mengantarkan cahaya dari sumbernya menuju ke
otak untuk dapat dicerna oleh sistem saraf manusia. Bagian-bagian tersebut adalah:
1. Kornea
 Merupakan bagian terluar dari bola mata yang menerima cahaya dari sumber cahaya.
 Jaringan bening, avaskular, membentuk 1/6 bagian depan bola mata, diameter 11
mme
 Merupakan kelanjutan sklera. Pertemuan kornea sclera : limbus
 Pemberian nutrisi: mll humor akuos & air mata
 Susunan: 5 lapisan  epitel, membrane Bowman, stroma, membrana Descemet, &
endotelium.
a. Epitel:
Kerusakan pada epitel bisa sembuh dengan waktu yang relatif
Peka terhadap sentuhan
Berfungsi sebagai proteksi.
b. Membrana Bowman:
Terletak di bawah epitel
Bila terjadi kerusakan akan sembuh dengan terbentuknya jaringan parut
(sikatrik)
c. Stroma:
Bagian kornea yang paling tebal. Meliputi 90 % tebal kornea.
Merupakan jaringan fibrosa yang berwarna bening.
d. Membrana descemet:
Terletak di bawah stroma
Merupakan lapisan tipis, kuat, tetapi sangat lentur
e. Endotelium:
Selapis sel
fungsi: mengatur jml cairan dalam kornea.

 Mengandung banyak serabut saraf.


 Keratoplasti
Pencangkokan kornea
Tujuannya adalah mengganti kornea yg rusak
Prognosisnya tergantung penyebab penyakit
Ada 2 macam keratoplasti:
a. Keratoplasti lameler: bila parut kornea superfisial dibuang, diganti dg graft
separo ketebalan kornea
b. Keratoplasti ketebalan penuh: daerah parut total diambil, diganti dg graft tebal
penuh.
2. Sklera
Sklera merupakan jaringan ikat dengan serat yang kuat; berwarna putih buram (tidak
tembus cahaya), kecuali di bagian depan bersifat transparan, disebut kornea.
3. Konjungtiva
 Adalah membrana mukosa (selaput lendir) yang melapisi kelopak & melipat ke bola
mata untuk melapisi bagian depan bola mata sampai limbus.
 Konjungtiva ada 2, yaitu konjungtiva palpebra (melapisi kelopak) & konjungtiva
bulbi (menutupi bagian depan bola mata).
 Fungsi konjungtiva: proteksi pd sklera & memberi pelumasan pd bola mata.
 Mengandung banyak pembuluh darah
4. Pupil dan iris
Dari kornea, cahaya akan diteruskan ke pupil. Pupil menentukan kuantitas cahaya yang
masuk ke bagian mata yang lebih dalam. Pupil mata akan melebar jika kondisi ruangan
yang gelap, dan akan menyempit jika kondisi ruangan terang. Lebar pupil dipengaruhi
oleh iris di sekelilingnya.Iris berfungsi sebagai diafragma. Iris inilah terlihat sebagai
bagian yang berwarna pada mata.
 Iris: membrana sirkuler yg berwarna, terletak di belakang kornea, tepat di depan
lensa. Pd bagian pusatnya terdapat lubang yg disebut pupil.
 Iris membagi ruangan yg berisi humor akuos antara kornea & lensa mjd 2, yaitu
kamera anterior & kamera posterior.
 Iris terdiri dr jaringan halus yg mengandung sel-sel pigmen, otot polos, pembuluh
darah & saraf.
 Warna iris tergantung pd susunan pigmen iris.
 Otot pd iris adalah otot polos yg tersusun sirkuler & radier. Otot sirkuler bila
kontraksi akan mengecilkan pupil, dirangsang oleh cahaya shg melindungi retina thd
cahaya yg sangat kuat. Otot radier dari tepi pupil, bila kontraksi menyebabkan dilatasi
pupil. Bila cahaya lemah, otot radier akan kontraksi, shg pupil dilatasi utk
memasukkan cahaya lebih banyak.
 Fungsi iris: mengatur jml cahaya yg masuk mata. Pengendalian oleh saraf otonom
5. Badan Siliar
 Menghubungkan koroid dg iris.
 Tersusun dlm lipatan-lipatan yg berjalan radier ke dalam, meyusun prosesus siliaris
yg mengelilingi tepi lensa. Prosesus ini banyak mengandung pembuluh darah & saraf.
 Menghasilkan akuos humour.
6. Koroid
 adalah membran berwarna coklat, yg melapisi permukaan dalam sklera.
 Mengandung banyak pembuluh darah & sel-sel pigmen yg memberi warna gelap.
 Fungsi: memberi nutrisi ke retina & badan kaca, & mencegah refleksi internal cahaya.
7. Badan Kaca dan Akuous Humour
 Tekanan mata dipengaruhi tekanan badan kaca pd posterior mata & humor akuos yg
mengisi kamera anterior (bilik depan).
 Normal: volume badan kaca tetap.
 Humor akuos bertanggung jawab mengatur tekanan intraokuler. Perubahan kecepatan
masuknya humor akuos ke dalam mata dr prosesus siliaris atau kecepatan keluarnya
humor akuos dr sudut filtrasi mempengaruhi tekanan intraokuler.
a. Badan Kaca :
 Mrp jaringan albuminosa setengah cair yg bening, yg mengisi ruang antara
lensa & retina.
 Mengisi 4/5 bagian belakang bola mata & mempertahankan bentuk bola
mata & mempertahankan retina utk mengadakan aposisi dg koroid
 Badan kaca tdk mengandung pembuluh darah  mendapat nutrisi dr
jaringan sekitarnya.
 Kekeruhan badan kaca dpt disebabkan oleh krn sisa-sisa pembuluh darah
yg ada dalam bola mata selama perkembangan janin.
b. Akuous Humour :
 Adalah cairan yg diproduksi scr terus - menerus oleh kapiler venosa dlm
prosesus siliar.
 Humor akuos berjalan dr kamera posterior melewati pupil ke kamera
anterior, meninggalkan mata mll trabekula menujukanalis Schlemm (suatu
sinus yg berjalan melingkar, di perbatasan kornea & sklera)  melewati
sekeliling mata, kmd melewati vasa-vasa kecil menuju vena di permukaan
mata.
8. Lensa mata
Lensa mata menerima cahaya dari pupil dan meneruskannya pada retina. Fungsi lensa
mata adalah mengatur fokus cahaya, sehingga cahaya jatuh tepat pada bintik kuning
retina. Untuk melihat objek yang jauh (cahaya datang dari jauh), lensa mata akan
menipis. Sedangkan untuk melihat objek yang dekat (cahaya datang dari dekat), lensa
mata akan menebal.
 Letak: di depan badan kaca & di belakang iris.
 Mrp bangunan lunak, bening, & bikonveks (cembung), yg dilapisi oleh kapsul tipis
yg homogen.
 Titik pusat permukan anterior & posterior disebut polus anterior & polus posterior,
garis yg melewati kedua polus disebut sumbu (aksis).
 Lensa dibungkus suatu kapsul, yg mrp membran bening yg menutup lensa dg erat &
tebal pd permukaan anterior.
 Fungsi kapsul: mengubah bentuk lensa & melindungi dr badan kaca & humor akuos,
& berperan pd proses akomodasi.
 Lensa dipertahankan pd posisinya krn dr depan ditekan oleh humor akuos & dr
belakang di tekan oleh humor vitreus (badan kaca) & zonula (ligamentum
suspensorium) yg mrp membran tipis yg menutupi permukaan badan siliar, prosesus
siliaris, & lensa.
 Sifat fisik lensa  sesuai usia. Pd fetus:lensa hampir sferis & agak lunak. Pd dws,
permukaan anterior kurang cembung dibandingkan permukaan posterior & lebih
keras. Pd umur 40-45 tahun, lensa bertambah besar & pipih, warna kekuningan, &
lebih keras.
a. Pembiasan Cahaya :
 Lensa berperan penting pd pembiasan cahaya (refraksi). lensa
membelokkan cahaya agar cahaya dpt difokuskan di retina. dr retina
cahaya diubah mjd impuls yg dihantarkan mll n.optikus ke pusat
penglihatan di lobus occipitalis otak.
 Saat cahaya datang di bangunan bening mata (media refrakta), mk cahaya
akan dibelokkan. Media refrakta: kornea,lensa, & badan kaca.
 Utk melihat objek dekat dg jelas  kecembungan lensa berubah spy jarak
fokus berubah. Proses ini disebut akomodasi.
 Bila m.siliaris kontraksi  ligamentum suspensorium relaksasi 
menambah kelengkungan lensa  konvergensi mata & konstriksi pupil 
cahaya melewati bagian sentral lensa.
 Mata normal dpt melihat objek dekat pd jarak 25 cm.
9. Retina atau Selaput Jala
Retina adalah bagian mata yang paling peka terhadap cahaya, khususnya bagian retina
yang disebut bintik kuning. Setelah retina, cahaya diteruskan ke saraf optik.
 Lapisan paling dalam pd mata lapisan penerima cahaya.
 Membran lunak, rapuh, tipis. Tebal dari 0,4 mm dekat masuknya saraf optikus smpai
0,1 mm pd orra serata.
 Warna merah ungu krn adanya rodopsin.
 Mpy bintik kuning (makula lutea).
 Elemen peka cahaya mengandung sel-sel batang & kerucut. Sel batang utk intensitas
cahaya rendah cara: mengubah rangsang cahaya mjd impuls listrik yg berjalan
sepanjang serabut saraf sensoris menuju pusat penglihatan di otak.
 Sel kerucut: utk penglihatan cahaya terang & utk penglihatan warna. Letak di pusat
retina.
a. Lintasan Penglihatan :
 Impuls saraf dr retina dihantarkan sepanjang n.optikus ke otak.
 N.optikus berjalan ke belakang lekuk mata melalui foramen optikum
menuju rongga tengkorak, bersatu di chiasma optikum. Kemudian serabut
saraf dari sisi medial retina menyilang ke sisi seberangnya & bersatu
dengan serabut dari sisi lateral retina yang tetap berada pada sisi yang
sama. Serabut-serabut kemudian membentuk traktus optikus, melewati
korpus genikulatum lateral menuju korteks penglihatan di lobus occipitalis
otak.

10. Saraf optik


Saraf yang memasuki sel tali dan kerucut dalam retina, untuk menuju ke otak.[1]
 Saraf optikus menghubungkan retina dengan cara membelah jalurnya. Sebagian serat
saraf menyilang ke sisi yang berlawanan pada kiasma optikus (suatu daerah yang
berada tepat di bawah otak bagian depan). Kemudian sebelum sampai ke otak bagian
belakang, berkas saraf tersebut akan bergabung kembali.

Bagian Bola Mata :


Bola mata terbenam dalam corpus adiposum orbitae, namun terpisah darinya oleh
selubung fascia bola mata. Bola mata terdiri atas tiga lapisan dari luar ke dalam, yaitu :

1. Tunica Fibrosa
Tunica fibrosa terdiri atas bagian posterior yang opaque atau sklera dan bagian
anterior yang transparan atau kornea. Sklera merupakan jaringan ikat padat fibrosa dan
tampak putih. Daerah ini relatif lemah dan dapat menonjol ke dalam bola mata oleh
perbesaran cavum subarachnoidea yang mengelilingi nervus opticus. Jika tekanan
intraokular meningkat, lamina fibrosa akan menonjol ke luar yang menyebabkan discus
menjadi cekung bila dilihat melalui oftalmoskop.
Sklera juga ditembus oleh n. ciliaris dan pembuluh balik yang terkait yaitu
vv.vorticosae. Sklera langsung tersambung dengan kornea di depannya pada batas
limbus. Kornea yang transparan, mempunyai fungsi utama merefraksikan cahaya yang
masuk ke mata. Tersusun atas lapisan-lapisan berikut ini dari luar ke dalam sama dengan:
(1) epitel kornea (epithelium anterius) yang bersambung dengan epitel konjungtiva. (2)
substansia propria, terdiri atas jaringan ikat transparan. (3) lamina limitans posterior dan
(4) endothel (epithelium posterius) yang berhubungan dengan aqueous humour.
2. Lamina vasculosa
Dari belakang ke depan disusun oleh sama dengan : (1) choroidea (terdiri atas lapis
luar berpigmen dan lapis dalam yang sangat vaskular) (2) corpus ciliare (ke belakang
bersambung dengan choroidea dan ke anterior terletak di belakang tepi perifer iris) terdiri
atas corona ciliaris, procesus ciliaris dan musculus ciliaris (3) iris (adalah diafragma
berpigmen yang tipis dan kontraktil dengan lubang di pusatnya yaitu pupil) iris membagi
ruang diantara lensa dan kornea menjadi camera anterior dan posterior, serat-serat otot
iris bersifat involunter dan terdiri atas serat-serat sirkuler dan radier.
3. Tunica sensoria (retina)
Retina terdiri atas pars pigmentosa luar dan pars nervosa di dalamnya. Permukaan
luarnya melekat pada choroidea dan permukaan dalamnya berkontak dengan corpus
vitreum. Tiga perempat posterior retina merupakan organ reseptornya. Ujung anterior
membentuk cincin berombak, yaitu ora serrata, di tempat inilah jaringan syaraf berakhir.
Bagian anterior retina bersifat non-reseptif dan hanya terdiri atas sel-sel pigmen dengan
lapisan epitel silindris di bawahnya. Bagian anterior retina ini menutupi procesus ciliaris
dan bagian belakang iris.
Di pusat bagian posterior retina terdapat daerah lonjong kekuningan, macula lutea,
merupakan daerah retina untuk penglihatan paling jelas. Bagian tengahnya berlekuk
disebut fovea sentralis.
Nervus opticus meninggalkan retina lebih kurang 3 mm medial dari macula lutea
melalui discus nervus optici. Discus nervus optici agak berlekuk di pusatnya yaitu tempat
dimana ditembus oleh a. centralis retinae. Pada discus ini sama sekali tidak ditemui coni
dan bacili, sehingga tidak peka terhadap cahaya dan disebut sebagai bintik buta. Pada
pengamatan dengan oftalmoskop, bintik buta ini tampak berwarna merah muda pucat,
jauh lebih pucat dari retina di sekitarnya.

Otot Penggerak Bola Mata :


Otot ini menggerakkan mata dengan fungsi ganda dan untuk pergerakan mata tergantung pada
letak serta sumbu penglihatan ketika otot beraksi. Otot penggerak bola mata terdiri dari :
 Musculus oblik inferior yang memiliki aksi primer eksotorsi dalam abduksi, dan memiliki
aksi sekunder elevasi dalam adduksi, abduksi dalam elevasi.
 Musculus oblik superior memiliki aksi primer intorsi dan adduksi, dan aksi sekunder
berupa depresi dalam aduksi, dan abduksi dalam depresi.
 Musculus rektus inferior memiliki aksi primer berupa gerakan depresi pada abduksi dan
memiliki aksi sekunder berupa gerakan ekstorsi dan aduksi dalam depresi.
 Musculus rectus lateral memiliki aksi gerakan abduksi.
 Musculus rectus medius memiliki aksi gerakan aduksi.
 Musculus rectus superior memiliki aksi primer yaitu elevasi dalam abduksi dan aksi
sekunder berupa intorsi dalam aduksi serta aduksi dalam elevasi.
Beberapa otot bekerjasama menggerakkan mata. Setiap otot dirangsang oleh saraf cranial
tertentu.

SISTEM LIMFATIK MATA


Terdiri atas:
 Pleksus Superfisial
 Pleksus Profunda

Vaskularisasi Mata :
Ada 2 sistem vaskularisasi bola mata:
A. Sistem arteri siliar, terdiri dari: A siliaris anterior (9), A siliarisposterior brevis (7), A
siliaris posterior longus (4)
B. Sistem arteri sentralis retina (12)

Anda mungkin juga menyukai