Mata
“Berlibur ke Desa”
Narasi Case 1
Saat liburan semester, Melati diajak ibunya pulang ke Desa Kemuning. Melati
menyempatkan diri berjalan jalan disekitar rumah. Dia sangat senang melihat taman yang
ditumbuhi bunga beraneka warna, ada bunga yang berwarna merah, kuning, ungu dan putih.
Melati juga melihat papan besar yang berjarak sekitar 50 meter, tetapi Melati belum bisa
membaca dengan jelas tulisannya. Setelah berjarak sekitar 5 meter, Melati baru bisa
membaca dengan jelas tulisan “Selamat Datang di Air Terjun Jumog”.
Tak terasa hari semakin siang, tetapi Melati masih senang bermain di taman bunga. Tanpa
sengaja, saat melihat keatas pohon yang lebih tinggi, Melati menatap matahari, sehingga
matanya terasa silau, dan Melati refleks memicingkan mata dan berkedip serta mengeluarkan
sedikit air mata.
Menjelang sore, kabut mulai turun. Melati tak lagi mampu melihat dengan jelas jembatan
kaca di Sky Hill yang berada di kejauhan. Melati kemudian bersiap siap untuk kembali ke
rumah.
Poin Pemahaman
ANATOMI MATA
Komponen
Vaskularisasi
Inervasi
HISTOLOGI MATA
1. Mata
1. Tunika Fibrosa
2. Tunika Vaskulosa
3. Tunika Neural
2. Kelopak Mata
3. Apparatus Lakrimal
FISIOLOGI MATA
Proses Penglihatan
1. Sumber Cahaya
2. Cahaya masuk ke mata melalui kornea
3. Cahaya melewati pupil sehingga jumlah cahaya yang masuk dapat diatur
4. Cahaya melewati lensa
5. Pemrosesan informasi di retina
6. Dari saraf optik rangsangan diteruskan menuju otak
Fototransduksi
Kondisi Gelap (Tidak ada atau Sedikit Cahaya)
Kondisi Melihat (Ada Cahaya)
Akomodasi
Fungsi pakai kacamata:
Proteksi dan Sekresi Mata
Air Mata
EMBRIOLOGI MATA
ANATOMI MATA
Komponen
1. Bola Mata (bulbus oculi) merupakan bola yang berisi cairan, terdapat tiga lapisan
utama
a. Tunika Fibrosa
b. Tunika Vaskulosa
Dari belakang terbentuk koroid dan di depan membentuk badan cilliaris
yang mempunyai proccessus cilliaris, ligamen suspensor (serat zonular)
dan Iris, pada badan cilliaris terdapat otot cilliaris
c. Tunika Neural
Pada bulbus oculi juga terdapat 3 rongga utama, camera oculi anterior yang terletak
didepan iris dan dibelakang kornea, serta camera oculi posterior yang terletak
dibelakang iris dan didepan lensa berisi aqueous humor, yang berfungsi memberi
nutrisi pada komponen sekitarnya dan juga berperan sedikit dalam pembiasan cahaya
yang masuk.
Lalu pada badan vitreous berisi dengan vitreous humor, cairan ini berfungsi dalam
mempertahankan bentuk bola mata dan juga berperan sedikit dalam pembiasaan
cahaya.
2. Kelopak Mata
Terdapat di bagian superior yang menjadi penghasil utama dari air mata, lalu
disalurkan melalui duktus lakrimalis menuju lacrimal sac melalui punctum
dan canaliculi lacrimalis. Lacrimal sac terhubung dengan nasolacrimalis yang
bermuara di rongga hidung.
Vaskularisasi
1. Arteri
Perdarahan arteri mata dimulai dari arteria carotid interna yang kemudian bercabang
menjadi arteria ophthalmica. Arteria ophthalmica mempunyai sembilan cabang yang
memperdarahi mata manusia. Untuk memudahkan mengingat bisa menggunakan
singkatan DR.MCLESSI :
a. Arteria Dorsal Nasi
Arteri ini memperdarahi pars superior dari nasal.
b. Arteria Centralis Retinae
Arteri ini memasuki nervus opticus dan memperdarahi retina.
c. Arteria Muscularis
Arteri ini memperdarahi otot-otot intrinsik mata.
d. Arteria Cilliaris
Arteri ini terbagi menjadi tiga, yaitu arteria cilliaris posterior longus yang
memperdarahi iris, arteria cilliaris posterior brevis yang memperdarahi sclera,
dan arteria cilliaris anterior.
e. Arteria Lacrimalis
Arteri ini memperdarahi glandula lacrimalis.
f. Arteria Ethmoidalis
Arteri ini terbagi menjadi anterior dan posterior. Arteria ethmoidalis anterior
memperdarahi septum. Arteria ethmoidalis posterior memperdarahi cavum nasi.
g. Arteria Supratrochlearis
Arteri ini memperdarahi bagian dahi.
h. Arteria Supraorbitalis
Arteri ini memperdarahi otot dan kulit dahi serta musculus levator palpebrae
superior.
i. Arteria Palpebrae Interna/Arteria Palpebrae Medial
Arteri ini memperdarahi bagian medial dari kelopak mata.
2. Vena
Terdapat dua saluran vena di cavum orbita, yaitu vena ophthalmica superior dan vena
ophthalmica inferior. Vena ophthalmica superior mendrainasekan pars posterior dari
bulbus oculi. Vena ophthalmica inferior mendrainase otot-otot bola mata.
Inervasi
Mata dipersarafi oleh lima saraf kranial yaitu nervus opticus (II), nervus
oculomotorius (III), nervus trochlearis (IV), nervus ophthalmicus (V1), dan nervus
abducens (VI).
1. Nervus opticus (II): Sensorik mata pada retina, menerima dan meneruskan rangsangan
cahaya untuk penglihatan
2. Nervus Oculomotorius (III): Mengatur;
a. M. Rectus Superior
b. M. Rectus Inferior
c. M. Rectus Medialis
d. M. Obliquus Inferior
e. M. Ciliaris (berfungsi dalam akomodasi lensa)
f. M. Constrictor Pupillae (parasimpatetik)
g. M. Levator Palpebrae superior
3. Nervus Trochlearis (IV): M. Obliquus Superior
4. Nervus Ophthalmicus (V1):
a. Kelenjar Lacrimal
b. M. Dilator Pupillae (Simpatetik)
5. Nervus Abducens (VI): M. Rectus Lateralis
C.N III, IV, V1 dan VI melewati fissura orbitalis superior
C.N II melewati canalis opticus
HISTOLOGI MATA
1. Mata (Bulbus Oculi)
2. Kelopak Mata (Palpebra)
3. Apparatus Lakrimalis
1. Mata
Mata memiliki 3 lapisan utama
1. Tunika Fibrosa
a. Sklera
b. Kornea terdiri dari lima lapisan, yaitu :
v. Lapisan endotel
2. Tunika Vaskulosa
a. Koroid
b. Badan Ciliaris
i. Processus Ciliaris
ii. M.Ciliaris
iii. Ligamen Suspensor
c. Iris
3. Tunika Neural
a. Retina 10 Lapis (Pars optica)
1. Epitel berpigmen
Sinaps aksodendritik antara sel fotoreseptor dengan dendrit sel bipolar & sel
horizontal
Terdapat inti sel bipolar, sel amakrin, horizontal & inti sel Muller
Sinaps aksodendritik akson sel bipolar dengan dendrit sel ganglion & sel
amakrin
8. Lapisan ganglionar
2. Kelopak Mata
Palpebra dilapisi kulit (eksterna), dilapisi konjungtiva (interna). Dalam kelopak mata
juga terdapat Muscularis Orbicularis Oculi. Palpebra memiliki 3 kelenjar penting
1. Kelenjar Meibom: Kelenjar sebasea yang terletak pada tarsus palpebra, sekret
dari kelenjar ini berfungsi untuk mencegah evaporasi tear film.
2. Kelenjar Zeiss: Kelenjar sebasea yang lebih kecil dari meibom berada dekat
folikel rambut (bulu mata)
3. Kelenjar Moll: Kelenjar apokrin pada
folikel rambut (bulu mata)
C: Konjungtiva
CSJ: Corneoscleral Junction (Perbatasan)
SVS: Scleral Venous Sinus (Berfungsi dalam proses
Reabsorbsi Aqueous Humor)
S: Sclera
AC: Anterior Chamber
PC: Posterior Chamber
CM: Ciliary Muscle
CP: Ciliary Processes
CZ: Ciliary Zonules (Ligamen Suspensor)
VC: Vitreous Chamber
3. Apparatus Lakrimal
Terdiri dari:
a. Kelenjar lakrimal
- Kelenjar serosa, tubuloalveolar
- Sekresi air mata
b. Kanalikuli lakrimal
c. Sakus lakrimal
d. Duktus nasolakrimal: mengalirkan air mata ke ruang nasal
FISIOLOGI MATA
Mata bertanggung jawab untuk mendeteksi cahaya tampak, bagian dari spektrum
elektromagnetik dengan panjang gelombang berkisar antara 400 hingga 700 nm
Sumber: Tortora-Princ of anat-physio 14th Ed
Setiap mata adalah struktur bulat berisi cairan yang dibungkus oleh tiga lapisan. Dari bagian
paling luar hingga paling dalam, lapisan- lapisan tersebut adalah:
(1) sklera/kornea;
(2) koroidl/Badan siliaris/ iris
(3) retina
Sebagian besar bola mata ditutupi oleh suatu lapisan kuat jaringan ikat, Sklera yang
membentuk bagian putih mata
Di sebelah anterior, lapisan luar terdiri dari kornea transparan, yang dapat ditembus
oleh berkas cahaya untuk masuk ke interior mata.
Lapisan tengah di bawah sklera adalah koroid yang berpigmen banyak dan
mengandung banyak pembuluh darah yang memberi nutrisi bagi retina. Lapisan koroid di
sebelah anterior mengalami spesialisasi membentuk badan siliaris dan iris.
Lapisan paling dalam di bawah koroid adalah retina, yang terdiri dari lapisan
berpigmen di sebelah luar dan lapisan jaringan saraf di sebelah dalam. Lapisan jaringan saraf
mengandung sel batang dan sel kerucut.
Bagian interior mata terdiri dari dua rongga berisi cairan yang dipisahkan oleh sebuah
lensa elips, yang semuanya transparan agar cahaya dapat menembus mata dari kornea hingga
ke retina.
Rongga posterior yang lebih besar antara lensa dan retina mengandung bahan cair
mirip gel, Cairan vitreous membantu posterior yang lebih besar antara lensa dan retina
mengandung bahan cair mirip gel, cairan vitreous. Cairan vitreous membantu
mempertahankan bentuk bola mata tetap bulat.
Rongga anterior antara kornea dan lensa mengandung cairan jernih encer, cairan
aqueous. Cairan aqueous membawa nutrien bagi kornea dan lensa, yaitu dua struktur yang
tidak memiliki aliran darah. Adanya pembuluh darah di struktur-struktur ini akan
mengganggu lewatnya cahaya ke fotoreseptor.
Cairan aqueous dihasilkan dihasilkan dengan kecepatan sekitar 5 mL/ hari oleh suatu
jaringan kapiler di dalam badan siliaris, yang merupakan turunan anterior khusus lapisan
koroid. Cairan ini mengalir ke kanalis di tepi kornea dan akhirnya masuk ke darah
1. Sumber Cahaya
Cahaya yang dapat dilihat manusia merupakan gelombang elektromagnetik dengan
rentang panjang gelombang kurang lebih sekitar 400-700 nm.
3. Cahaya melewati pupil sehingga jumlah cahaya yang masuk dapat diatur
- Ukuran pupil dapat disesuaikan oleh kontraksi otot-otot iris untuk menerima
sinar agar lebih banyak atau lebih sedikit.
- Serat otot memendek ketika berkontraksi, pupil menjadi lebih kecil ketika otot
sirkular (atau konstriktor) berkontraksi dan membentuk cincin yang lebih kecil.
Konstriksi pupil refleks ini terjadi pada keadaan sinar terang untuk mengurangi
jumlah cahaya yang masuk ke mata.
- Jika otot radial (atau dilator) berkontraksi, ukuran pupil bertambah. Dilatasi
pupil ini terjadi pada cahaya redup agar sinar yang masuk ke mata lebih banyak.
- Otot-otot iris dikendalikan oleh sistem saraf autonom. Serat saraf parasimpatis
mensarafi otot sirkular (menyebabkan konstriksi pupil) sementara serat simpatis
mensarafi otot radial (menyebabkan dilatasi pupil).
- Bahan lensa bersifat lentur dan kapsul lensa memiliki elastisitas signifikan,
lensa tertarik ke suatu bentuk yang menggepeng.
- Lensa juga melakukan akomodasi mata sehingga meningkatkan kekuatan lensa
untuk melihat dekat.
- Proses bagaimana bentuk lensa diubah disebut akomodasi.
- Fotoreseptor (sel batang dan sel kerucut) terdiri dari tiga bagian:
SEL KERUCUT MEMBERIKAN PENGLIHATAN BERWARNA;
Ada 4 fotopigmen berbeda, satu pada sel batang dan satu pada setiap jenis dari ketiga jenis
sel kerucut (sel kerucut merah, hijau, dan biru).
● Sel batang
● Sel kerucut
6. Dari saraf optik rangsangan diteruskan menuju otak
- Pusat penglihatan pada otak terletak di korteks cerebral
- Bayangan yang direpresentasikan oleh retina dalam keadaan terbalik akan di
terima oleh otak dan di kembalikan ke bayangan asli nya.
Fototransduksi
- Sel Batang memiliki Rodopsin yang merupakan gabungan Opsin (Skotopsin) +
Retinal,
- Sel Kerucut memiliki Iodopsin yang merupakan gabungan Opsin (Fotopsin) + Retinal
Fototransduksi adalah proses perubahan rangsangan cahaya menjadi respons elektrokimia
berbentuk listrik, proses ini terjadi pada lapisan retina pars optica mata. Pada retina terdapat
beberapa komponen yang berperan dalam fototransduksi.
1. Fotoreseptor (Sel Kerucut ataupun Sel Batang)
2. Sel Bipolar
3. Sel Ganglion
4. Sel Horizontal
5. Sel Amacrine
Air Mata
Air mata dihasilkan kelenjar lakrimal, ia dapat hilang oleh evaporasi ataupun reabsorpsi
melalui duktus nasolakrimal, berikut salurannya.
Nice to know: Pada saat pilek, inflamasi cavum nasi dapat menyebabkan obstruksi duktus
nasolakrimal, sehingga menyebabkan air mata menumpuk.
Air mata berfungsi dalam melumasi, melembabkan dan melindungi. Persebaran air mata
dibantu oleh berkedip.
Nice to know: Air mata dihasilkan 1mL setiap hari oleh setiap kelenjar lakrimal
EMBRIOLOGI MATA
Sedikit tentang embriologi mata, kalau berdasarkan kasus gak terlalu penting dan
terkait tapi nice to know.
Cupula Optica
Minggu ke 6,5
A. Akhir minggu ke 4, B. Akhir Minggu ke 3, C. Minggu ke 4