Anda di halaman 1dari 15

Gambaran Radiologi Perforasi /

Pneumoperitoneum
Oleh:
Ghucyka Jhonelta 1740312415
Masyfuk Zuhdi Jamhur 1740312241

Preseptor:
dr. Dina Arfiani Rusjdi, Sp.Rad

BAGIAN RADIOLOGI
RSUP DR. M. DJAMIL PADANG
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
2018
Latar Belakang
Pneumoperitoneum 
terdapat udara bebas dalam ruang
peritoneum.
Penyebab terbanyak :
- perforasi saluran pencernaan
- pecahnya divertikulum
- trauma tumpul abdomen
- ulkus jinak
- tumor
Deteksi pneumoperitoneum dengan pencitraan
radiologi :
• Foto polos abdomen
• Ultrasonography (USG)
• Computed Tomography (CT) scan
• Magnetic Resonance Imaging (MRI)
Batasan Masalah
Referat ini akan membahas tentang pneumoperitoneum
khususnya dari segi gambaran radiologis

Tujuan Penulisan
• Mengetahui tentang pneumoperitoneum dari definisi,
etiologi, manifestasi klinis, penegakan diagnosa, dan
pengobatannya.
• Mengetahui gambaran radiologis pada pneumoperitoneum

Metode Penulisan
Metode penulisan referat ini adalah tinjauan kepustakaan
yang merujuk pada berbagai literatur
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Pneumoperitoneum adalah adanya udara bebas
dalam ruang peritoneum yang biasanya terkait
dengan perforasi dari usus kecil
Anatomi
Peritoneum terdiri dari dua lapisan:
- peritoneum parietal (melapisi permukaan
dinding abdomen dan dinding pelvic)
- peritoneum viseral (melapisi organ-organ di
dalam rongga intraperitoneum, seperti liver,
gaster, dan limpa)
Dalam rongga peritoneal terdapat lapisan tipis
yang mengandung cairan peritoneal
Fungsi :
 menjaga kelembaban peritoneum
 mencegah terjadinya gesekan antar organ
ketika bergerak
 memungkinkan untuk pergerakan dari traktus
digestivus
 melindungi dari infeksi karena cairan
peritoneal terdiri dari leukosit dan antibodi
Gambar 2.1 Anatomi Dinding Abdomen
Perdarahan dan persarafan dinding perut
 kraniodorsal  perdarahan dari cabang aa.
Intercostalis VI – XII dan a. epigastrika superior
 Kaudal  a. iliaca a. sircumfleksa superfisialis,
a. pudenda eksterna dan a. epigastrika inferior
 Dinding perut dipersyarafi secara segmental
oleh n.thorakalis VI – XII dan n. lumbalis
Formasi peritoneal
• Mesenterium
• Ligamen peritoneal
• Omentum
- Omentum Mayor ( 3 Bagian)
- Omentum Minor
Gambar 2.2. Anatomi Abdomen Potongan Melintang
Gambar 2.3. Anatomi Omentum
Etiologi
Bervariasi tergantung pada usia :
• Neonatus : perforasi lambung sekunder
enterocolitis necrotizing atau obstruksi usus,
iatrogenik.
• Bayi dan anak-anak : trauma tumpul dengan
pecahnya viskus berongga, trauma penetrasi,
perforasi saluran pencernaan
Penyebab utama terjadinya pneumoperitoneum
adalah :
• Ruptur viskus berongga
• Faktor iatrogenik
• Infeksi rongga peritoneum dengan organisme
membentuk gas dan atau pecahnya abses yang
berdekatan
• Pneumatosis intestinalis
Manifestasi Klinis
- kaku perut
- tidak ada bising usus
- nyeri epigastrium
- Shock berat
Patofisiologi dan Predileksi
Gambar 2.4. Tempat Predileksi Pneumoperitoneum pada Posisi
Supine
(a) subhepatik; (b) Morrison’s pouch; (c) antara dinding anterior
abdomen dengan hepar.
(a) (b) (c)

Anda mungkin juga menyukai