Anda di halaman 1dari 88

Mata

Dr Anna Lewi S

Mata
Organ fotosensitif sebagai penerima pada sistem visual (fotoreceptor)/penglihatan, yang letaknya didalam rongga orbita. Fungsi mata: mengumpulkan, memproses, meneruskan informasi visual ke otak. Terdiri dari:
Bola mata Lensa Lapisan fotosensitif Sistem sel dan saraf

Bola mata
Bulatan sedikit asimetris Agak gepeng dari atas ke bawah Sumbu geometrik:
Kutub anterior: lengkungan kornea dan sklera Kutub posterior: fovea dan papila optik

Sumbu optik: garis antara pusat pupil dan fovea Ekuator anatomik: garis melingkar yang membagi bola mata anterior-posterior Meridian:garis melingkar melalui kutub, memotong ekuator tegak lurus.

Garis ekuator-meridian, membagi mata menjadi 4 kuadran.


Vertikal: membagi mata pada nasal-temporal Horisontal/transversal: membagi mata pada atasbawah

Bola mata terdiri dari:


Jaringan ikat fibroelastis kuat (bagian luar) untuk mempertahankan bentuknya. Pada pria>wanita. Mirip duramater
Putih keruh, 5/6 posterior bola mata (sklera) Terang, jernih, 1/6 anterior (kornea)

Bagian dalam: lapisan vaskuler-retina, mirip laps pia arachnoid. Fungsi: nutrisi.

Tiga lapisan konsentris mata


1. Lapisan luar: sklera, kornea. 2. Lapisan tengah/ lapisan vaskuler (uvea): koroid, badan siliar, iris [traktus uvea (spt anggur), berisi p darah + sel pigmen] 3. Lapisan dalam: jaringan saraf, retina
a) Epitel pigmen (luar). b) Retina (dalam). Pada posterior sampai ora serata. Retinanervus optikusserebrum.

Tiga kompartement mata


1. Kamera okuli anterior
Anterior: posterior kornea. Posterior: lensa, iris. Anterior badan siliar. Lateral: sudut iris/limbusjaringan trabekular (ligamentum pektinata). Tempat keluar humour aqueous ke kanal schlemm.

2. Kamera okuli posterior


Anterior: iris. Posterior: anterior lensa dan zonula. Perifer: proccessus siliaris

Kamera anterior dan posterior berisi humour aqueous (cairan encer), sekresi dari:
Epitel siliar Difussi kapiler dalam proccessus siliar Cairan ini dapat berdiffusi dengan plasma darah, memiliki kadar protein rendah(0,02%), serum (7%) Jalur sekresi: kamera okuli posteriorkamera okuli anteriorpupilsudut antara kornea & basal irisjaringan trabekellimbuskanal schlemm vena-vena kecil di sklerakeluar. Sekresi harus seimbang; in = out (TIO = 23mmhg) bila tersumbatTIO meningkat=glaukoma. Akibatnya: kerusakan retinakebutaan.

3. Badan vitreus/ruang vitreus/badan kaca/substansi gelatinosa


Anterior: posterior lensa + perlekatan zonula Posterior: nervous opticus Perifer: retina Memenuhi ruang antara retina dan lensa, berbentuk sferoid/bundar dengan lekukan pada bagian anterior: sesuai lensa. Melekat pd epitel siliar (diskus optik + ora serata) tepinya pada membran limitans interna. Isi: 99% air (glikosaminoglikans terhidrasi, asam hialuronat, kolagen halus). Pada daerah tepi, kolagen lebih padat ( sel makrofag, sel hialosit)untuk sintesis, pemeliharaan kolagen, asam hialuronat. Fungsi: memelihara bentuk dan kekenyalan bola mata.

Sklera
Kutub posterior: tebal 1mm. Equator: 0,3mm. Anterior: 0,6-0,8mm, dekat korneoskleral. Jaringan ikat padat kuat (kolagen gepeng, berselang-seling, sejajar permukaan bola mata) Serat elastis, diantara kolagen. Substansi dasar: fibroblas pipih bercabang. Lapisan paling luar: episklera (kolagen halus, jar ikat longgar) gabung dg jar ikat padat = kapsula tenon.

Tendon otot extraokuler melalui kapsula tenoninsersi ke sklera Antara kapsula tenon dan sklera: ruang tenon (jar ikat longgar, jar lemak orbital)bola mata dpt bergerak Antara sklera dan koroid = lamina suprakoroid/lamina fuska (jar ikat kolagen longgar, tipis, banyak serat elastis, fibroblast, melanosit) Posterior sklera, ditembus serat saraf optik pada lamina kribosa Relatif tidak ada pembuluh darah

Kornea
Jernih, transparan, tidak berwarna, 1/6 anterior mata. Permukaan licin, avaskular Tidak melengkung secara uniform/seragam, bagian tengah (zona optikal)radius kelengkungan < dari tepi, posterior > melengkung dr anterior, sehingga bagian tengah kornea < tipis dr tepi. Daya refraksi kornea (index refraksi+radius lengkung) > lensa

Secara anatomis, kornea dibagi 2


Kornea asli (avaskular) Limbus (peralihan: lebar 1mm pada tepi kornea)

Secara histologi (kornea asli) terdiri dari 5 lapisan.


1. 2. 3. 4. 5.

Epitel Membran bowman Stroma/substansia propria Membran descement Endothel


Diffusi p perifer dlm limbus Humour aqueous kamera okuli anterior

Nutrisi kornea:

Epitel
Pada permukaan luar Berlapis pipih tanpa tanduk (1-2lapis), lapis 3-4: sel polihedral (sayap) Tebal 50-70 m Lapisan basal: silindris rendah, banyak mitosis kornea memp daya regenerasi yg bagus. Masa pergantian sel 7 hr Sangat sensitif, krn akhir saraf bebas terbanyak Permukaan ada mikrovilliterjulur kedalam ruang laps tipis air mata prakornea Dilindungi lapisan lipid+glikoprotein 7 m

Membran bowman
Lapisan homogen 7- 12 m Serat kolagen tersusun acak Substansi antar sel memadat, tidak ada sel Berakhir pada limbus secara mendadak Membantu stabilitas + kekuatan kornea

Massa kornea (90%) Sifat tembus cahaya, terdiri dari lamel kolagen yg melebar spt pita (berlapis berkas kolagen yg paralel, saling menyilang tegak lurus) Lamel saling melekat, krn ada pertukaran serat antar lamel Diameter lamel: 25-30nmperiodisitas khas Substansi antar sel:glikoprotein(terhidrasi), kondroitin sulfat, fibroblast like star (pipih dg cab ramping) Avaskular Sel2 limfoid

Stroma

Membran descement
Struktur homogen Tebal, bag tengah: 5-7m, tepi: 8-10m Berlanjut menjadi jaringan trabekular (lig pektinata) pd sudut iridica ME: serat kecil (filamen kolagen halus), periodisitas 100nm, tersusun heksagona teratur (3 dimensi)

Endothel
Membran descement=membran basal untuk endothel Selapis kubis, saling bertaut kompleks Pertukaran antar sel tidak teratur, banyak vesikula pinositotik: transport cairan + larutan Fungsi:
Mempertahankan kejernihan kornea Transport Na+ ke apikal Transport Cl-, H2O pasif

Limbus
Tebal 1mm Epitel kornea menebal >10xlalu melanjutkan diri dg konjunctiva Dilimbus ini tempat:
membran bowman berakhir Membran descement menipis, lalu pecah menjadi trabekula ligamentum pektinata Stroma kornea kurang teraturbertahap menjadi spt sklera Vaskularisasi baik ( byk p darah, saraf siliaris) proses inflamasi kornea

Kanal schlemm
Saluran (satu lumen), bentuk cincin (pleksiform) melingkari mata pd anterior & external scleral spur Batas luar: jar sklera Batas dalam: laps jar trabekula Dilapisi endotel 1 m Tempat keluarnya humour aqueous melalui ruang trabekularmenembus sklera beranastomosis plexus sklera dalam + p darah efferen ke plexus vena episklera (diluar limbus)

Jaring trabekular(ligamentum pektinatum)


Mirip busa ( jar trabekel dg ruangan diantaranya, tempt humour aqueous mengalir) Letak: antara kamera okuli anterior dan kanal schlemm Irisan meridional: bentuk segitiga Dilapisi endotel Terdapat ujung saraf halus plexus suprasiliaris

Lensa kristalina/lensa mata


Transparan bikonvex, posterior lebih melengkung dr anterior, sangat elastis Letak: anterior: posterior iris. Posterior: badan vitreus Ditengah anterior lensa: pupil (celah bulat ditengah iris dg beragam) Bagian center lensa: kutub anterior + posterior
Garis penghubung = axis (tebal 3,6mm bisa 4,5mm saat akomodasi Batas keliling = equator, 9mm

Sifat lensa elastis (orang muda)akan tambah keras + sklerotik usia tua Lensa cenderung bulat, akan memipih karena tegangan dari zonula Tiga komponen (struktural)
1. Kapsul lensa 2. Endotel subkapsularis 3. Substansia lensa

Lensa ditopang oleh lig suspensorium (zonula) terdiri dari: microfibrilar dan badan siliar ke ekuator lensameliputi lensa (sist sirkuler) saat itu serat zonula memecah menjadi serat halus, menyatu kapsul lensa.

Fungsi: akomodasi untuk memfokuskan obyek dekat dan jauh (mengubah kecembungan lensa) Obyek jauh: musc siliaris relax, lensa diregangkan oleh zonula pd bidang tegak lurus sumbu optikmjd gepeng Obyek dekat: musc siliaris berkontraksikoroid, badan siliar tertarik kedepanzonula rengganglensa menebal (cembung)daya refraksi meningkat. Usia semakin tua, elastisitas lensa menurun, shg sulit berakomodasi pd obyek dekat disebut presbiopia. Dikoreksi dengan lensa konveks Usia tua, pigmen kecoklatan terkumpul dlm serat lensashg kurang transparankeruh=katarak. Penyebab: radiasi UV, diabetes mellitus

Zonula zinii

Kapsul lensa
Meliputi lensa Tebal anterior: 10m. Posterior: 5-6m Homogen, elastis (glikoprotein, kolagen tipe IV Melekat pada zonula (sbg ligamen suspensorium/penyokong)badan siliar Sel kapsul memanjang pada ekuator

Endotel subkapsularis
Hanya pada permukaan anterior (dibawah kapsul) Selapis sel kuboid:
Apex didalam kapsulkomplx junc dg serat lensa Dasar diluar kapsul

Ke arah equatorsel bertambah tinggiserat lensa

Substansia lensa
Serat lensa: prisma heksagonal (konsentris, sejajar permukaan lensa) Panjang: 8-10mm, lebar: 8-10m, tebal: 2m Permukaan (cortex) serat lebih muda, inti +, beberapa organel Tengah (inti ) serat lebih tua, inti-, homogen Avaskuler Nutrisi: humour aqueous + badan vitreus Sifat tembus cahaya, membran impermeabel (ion kecil). Bila terganggu, lensa keruh (katarak)penglihatan terganggubuta total

Koroid
Membran coklat seperti busa Plexus vena luas, diantaranya ada jar ikat longgar berisi: banyak fibroblas, makrofag, limfosit, sel mast, sel plasma, serat kolagen, serat elastis, melanosit (hitam)bila mati akan mengempis Tebal: 0,1-0,3mm Nutrisi retina: laps koriokapilerp darah kecil (laps dalam) Terpisah dg sklera oleh rongga perikoroid (suprakoroidal)jar ikat longgar kaya melanosit.

Empat lapisan koroid:


1. 2. 3. 4. Epikoroid. Lapisan pembuluh darah. Koriokapiler. Lamina elastika (membran Bruch).

Saraf koroid (simpatis) saraf siliarotot-otot p darahberhubungan dengan sel-sel ganglion multipolar. Papila optikus : masuknya nerv optikusbola mata.

1. Epikoroid
Laps paling luar, tebal 20-30 m. Serat kolagen, elastis longgar yang sebagian melintasi rongga perikoroidal. Banyak melanosit.

2. Lapisan pembuluh
Epikoroid bagian dalam, menyatu dg lapisan pembuluh. Bagian tebal koroid, banyak melanosit. P darah arteri + vena jar ikat longgar. P darah besar terletak di luar. P darah kecil ke arah fovea.

3. Koriokapiler Tempat berakhirnya arteri koroid. Nutrisi untuk retina luar. Diameter besar, dilapisi endotel tipe 2. Antara kapiler terdapat:
Serat elastis dan kolagen halus. Sedikit fibroblast gepeng. Melanosit.

Melapisi posterior bola mata sampai ora serata

4. Lamina elastika (membran bruch) Homogen, berkilau, membran hialin tipis 1-4 m. Meluas ke anteriorbadan siliar. Keposterior discus optik. Memisahkan lapisan koriokapiler dari retina. Terdiri dari 5 lapisan:
1. 2. 3. 4. 5. Lamina basal kapiler dr laps koriokapiler. Lapisan serat kolagen. Anyaman serat elastin. Lapisan serat kolagen. Lamina basal epitel pigmen.

Badan siliar
Koroid menebal (cincin, tebal-utuh) menjadi badan siliarmelingkari mata (pd permukaan dalam bag anterior sklera). Irisan meridional (melintang): segitiga, dengan dasar: lensa + kamera okuli posterior. Sisi luar: sklera yg dipisahkan ruang perikoroid. Sisi dalam: kontak badan vitreus (retina pars siliaris-non saraf) Permukaan badan siliar: tidak teraturalur-alur dangkal (striae siliaris). Dari ora serata ke depanalur lebih dalam, radial, rigi-rigi di anterior = proccessus siliaris.

Badan siliar diliputi 2 lapisan sel kuboid (epitel siliaris)


Lapisan luar: berlanjut menjadi pigmen retina, lamina basal berhubungan dg membran bruch. Lapisan dalam: epitel siliaris
Tidak berpigmen. Permukaan tidak teratur. Perpanjangan ke depan retina saraf (sensorik).

Kedua lapisan ini menuju kedepan, menjadi permukaan posterior iris.

Bagian dalam dr 2 laps di atas: membran limitans interna ( membran tipis) yg mengikuti permukaan badan siliar yg tidak teratur. Ke anterior, membran ini + materi padat dan serat = zonula zinii

Sudut luar: melekat pada scleral spur (sanggurdi sklera)ujung anterior sklera yg menonjol ke dalammenjadi bilik depan/kamera okuli anterior. Sudut dalam bebas: menonjol ke dalam anterior terhadap ekuator lensa. Badan siliar meluas ke anterior retina dan koroid, kecuali lapisan koriokapilaris. Badan siliar terdiri dari:
Jar ikat longgar: serat elastin, p darah, melanosit, mengelilingi muskulus.

Musculus siliaris (terbesar): 2 berkas otot polos. Insersi:

anterior pada sklera, posterior pada badan siliar. Fungsi otot polos: akomodasi visual dengan meregangkan koroid, bila kontraksi akan mengendurkan tegangan lensa.

Proccessus siliaris:
Penjuluran badan siliar mirip rabung (ridge). Pusat: jar ikat longgar, kapiler bertingkapditutup oleh retina 2 lapis. Serat zonula: insersi didalam kapsula lentis, origonya pada membran basal (desmosom).

Iris (pelangi)
Paling anterior dari uvea. Celah ditengahnya: pupilbayangan kecil yg memantul pada kornea, latar belakang hitam dr pupil. Warna iris bervariasi menurut individu + usia tergantung pigmen melanin stroma iris (jumlah sel, cabang panjang)menentukan warna mata.
Sedikit/tidak ada: cahaya dipantulkan biru Semakin banyak cahaya yg dipantulkan: biru kehijuan, kelabu, coklat, hitam. Albino (hampir tidak memiliki pigmen) warna iris merah muda, karena pantulan cahaya dr p darah iris.

Perluasan dr koroid yg menutupi sebagian lensa. Perifer lebih tipisakar iris melekat pd badan siliar, bagian tengah tebal. Tepi pupil tipis, menyandar pada permukaan anterior lensa. Bentuk: kerucut gepeng, menjorok kedepan dr perlekatannya dg badan siliar. Permukaan anterior: kasar, tidak teratur (ada raung-ridge) dan alur (groove)dibagi:
Zona siliar perifer. Zona tengah pupilair.

Permukaan posterior: hitam, alur dangkalrata, 2 lapis epitel lanjutan dr badan siliar, proccessus siliar

1. Lapisan anterior: bag dr uvea (mesodermal), berhubungan dg bilik posterior (melanin)



Membran seluler tidak jelas. Fibroblast, sel berpigmen tidak kontinue. Ruang antar sel: serat kolagen. Stroma:
Lapisan p darah. Otot polos sebagai sfingter + dilatator pupilae

I.

Otot sfingter (tepi pupil).


Saraf parasimpatis N III (nukleus edinger-westphal). Sinaps pd ganglion siliaris. Tepat di anterior epitel pigmen posterior. Bukan otot sejati (bag laps basal iris, sel dr mielin servikalis superior)

II. Otot dilatator (tipis, radier, lapisan tidak jelas).

2. Lapisan posterior: bagian ectodermal (pars iridica).

Permukaan: rata, banyak pigmen: 2 lapisan kuboid lanjutan dr badan siliarproccessus siliar.
Lapisan basal ( anterior), berdampingan dg stroma, berasal dr bag apikal sel mioepitel. Lapisan posterior: komplx tautan, dipisahkan dr kamera okuli posterior oleh membran limitans iris (lamina basal).

Banyaknya pigmen melanin mencegah masuknya cahaya ke dalam mata (cahaya mengganggu pembentukan bayangan) kecuali melalui pupil. Pigmen gelap berfungsi: menyerap cahaya setelah fotoreceptor terangsang.

Lapisan dalam bola mata dibagi 2 bagian:


1. Anterior: tidak fotosintesis (tdk peka), pada lapisan dalam badan siliar dan bagian posterior iris. 2. Posterior: fotosintesis (organ fotoreseptor)/alat penerima cahaya.

Retina

Berasal dari evaginasi vesikel sefalik anterior/proensefalon = vesikel optik. Vesikel optik berhubungan dg otak melalui tangkai optik saraf optik. Vesikel optik kontak dg ectoderm, bagian pusat (invaginasi) menjadi mangkuk optik berdinding ganda (2lapis).
1. Lapisan luar: epitel pigmen (membran tipis) 2. Lapisan dalam: retina saraf optik/retina neural Diantara lapisan ini terdapat ruang potensial, tempat penonjolan sel pigmen.

Epitel pigmen
Sel silindris (poligonal) teratursampai ora serata,sel menjadi pipih.
Tinggi: 10-14m. Apex: mikrovilli gepeng. Selubung silindris (ujung-ujung fotoreceptor).

Inti di basal, basal melekat erat pada membran bruch dg invaginasi. Terdapat banyak mitokondria untuk aktifitas transport ion. Ciri khas:
Daerah apikal dan basal tertutup rapat, ada komunikasi antar sel. Ada perbedaan potensial listriktransport ion.

Ablasio retina: terlepasnya epitel pigmen dr retina neural. Terapi : bedah laser. Sitoplasma sel epitel pigmen: banyak RES (esterifikasi & transport vit A ke fotoreceptor). Ada juga RER, app golgi, lipofuksin, banyak melanin + premelanosom, badan residu/fagosom (sampah lamelar dr fagositosis membran lamel dr ujung external segmen luar fotoreseptor) Fungsi:
Menyerap cahaya. Mencegah pemantulan. Nutrisi fotoreseptor. Penggantian lamel membran. Pembentukan rhodopsin serta pergerakannya dg menimbun + melepas vit A (precursor rhodopsin).

Retina optikal
Melapisi koroid mulai papilla saraf optik (posterior) sampai ora serata (anterior). Terdapat:
Fovea centralis = cekungan dangkal, letaknya 2,5mm temporal papilla optik (penglihatan terjelas). Bintik kuning/makula lutea = sekeliling fovea. Papilla optik ( tidak ada fotoreseptor)=bintik buta.

Unsur retina neural (4 komponen sel):


1. Fotoreseptor: sel batang + sel kerucut. 2. Neuron konduksi langsung :sel bipolar+sel ganglion. 3. Neuron asosiasi dan sentrifugal (tersebar merata di laps retina): sel horisontal, sel amakrin. 4. Unsur penyokong: serat Mller, neuroglia.

Lapisan retina (dr luar ke dalam)


1. 2. 3. 4. 5. Epitel pigmen. Lapisan batang + kerucut (fotoreseptor). Membran limitan externa. Lapisan inti luar. Lapisan pleksiform luar (laps sinaptik, tempat sinap neuron 1 dan 2). 6. Lapisan inti dalam (inti sel bipolar, tersusun rapat, sel asosiasi, unsur penyokong). 7. Lapisan pleksiform dalam (laps sinap neuron 2 dan 3). 8. Lapisan sel ganglion/neuroglia (saraf optik tak bermielin). 9. Lapisan serat saraf. 10. Membran limitan interna (memisahkan retina dr badan vitreus).

Lapisan retina:
No1-4 = neuron pertama. No 5-7= neuron kedua. No 8-10= neuron ketiga.

Melalui dendrit, mengirim axon ke SSP, axon berkumpul di papilla optikus membentuk nerv optikus. Struktur terbalik: cahayalapisan ganglion lapisan bipolarlapisan batang + kerucut (cahaya harus melalui seluruh ketebalan retina untuk mencapai fotoreseptor).

Fotoreseptor batang + kerucut:(neuron terpolarisasi, 2 kutub):


1. Dendrit fotosensitif (konduksi luar)laps inti luar (badan sel). 2. Sinaps dg sel bipolar (konduksi dalam)laps pleksiform luar.

Sel BATANG Sel khusus (tipis memanjang) 50x3m Terdiri dari 2 bagian:
1. Segmen luar. 2. Segmen dalam.

1. Segmen luar: silindris, p: 28m.


Isi: 600- >1000 lamel membran gepeng/diskus/cakram yg bertumpuk seperti uang logam. Tiap cakram terdiri dr 2 membran dg tebal 6nm, bag perifer bersatu, terpisah dr membran plasma yg membungkusnya. Bag basal menyempit (leher sempit penghubung segmen luar + dalam). Leher bag exentris timbul silium (modifikasi silia), 9 doubletperifer(tanpa singlet sentral)yg berasal: badan basal ujung terluar segmen dalam.

Ujung segmen luar tertanam dlm epitel pigmen, ada garis transversal. Cakram berisi pigmen ungu visual/ rhodopsin. Bila kena cahaya, pigmen tersebut memutih dan menginisiasi rangs visual. Rhodopsin terdiri dari aldehid vit A (retinaldehida)+protein spesifik (opsin).

2. Segmen dalam: panj: 32m.


Suatu elipsoid luar: banyak mitokondria (produksi energi) untuk proses penglihatan. Mioid dalam: golgi komplx, RES, glikogen, polisom, RER,guna sintesis protein baru. Protein akan keluar ke segmen luar melalui leher, menyatu dlm cakram baru, proses ini terus berlangsung. Cakram yg lama (ujung segmen luar, dekat epitel pigmen) difagositosis-dihancurkan oleh sel epitel pigmen. Siklus lengkap 10 hr. Fungsi: metabolik unt biosintesis penghasil energi.

Pada manusia 120 jt sel batang. Sangat sensitif terhadap cahayaterpakai saat cahaya rendah (senja, malam hari). Resolusi rendah, sehingga bayangan yg dibentuk tidak terlalu detil & tidak peka thd warna. Sel batang dihubungkan ke lapisan inti luar oleh serat batang luar (ramping) menembus membr limitans externa. Serat batang dalam ke lapisan pleksiform luarakhir sinaptik. Akhir sinaptik: gelembung sinaptik/pita sinaptik/batangcakram padat yg menempel dendrit sel bipolar di lapisan inti dalam & axon horizontal. Inti sel batang didekat pusat segmen dalam.

Sel KERUCUT
Neuron, panj 60x1,5m. Retina manusia: 6 jt sel kerucut. Struktur mirip sel batang (segmen luar & dalam, badan basal dg silium, akumulasi mitokondria, poliribosom). Segmen luar mengecil lalu membesar ke arah segmen dalam (spt botol). Proximal Membran segmen luar menyatu dg membran plasma luar (invaginasi). Protein hasil sintesa segmen dalam tersebar merata diseluruh segmen luar. Batang: ditimbun dlm cakram.

Inti sel kerucut > inti sel batang, kromatin tidak sepadat batang. Inti terletak sebelah dalam membran limitan externa, sehingga serat kerucut luar pendek, dan serat kerucut dalam panjang, lebih tebal, bag akhir melebar pd lapisan pleksiform luarmembentuk kaki kerucut (cone pedicle)-tonjolan kecil. Berisi pigmen iodopsin (sensitivitas max di area merah, hijau atau biru dr spektrum cahaya yg terlihat (persepsi warna). Peka thd cahaya intensitas tinggi (ambang batas tinggi)/kurang peka cahaya, ketajaman penglihatan lebih baik.

Pada fovea: hanya sel kerucut (tiap kaki sel kerucut berhubungan dg sebuah sel bipolar yg letaknya serong sekeliling batas tepi fovea) Diluar fovea:
Satu lapis inti kerucut di luar. Empat lapis inti batang di dalam.

Bentuk sel kerucut berbeda di beda tempat:


Fovea: panjang, ramping, tersusun rapat (mempertajam penglihatan halus). Segmen dalam=segmen luar. Bentuknya tidak terlalu kerucut. Perifer retina: sel kerucut pendek dan tebal.

Sebagian besar badan sel disentral inti dalam Dibagi:

Sel BIPOLAR

Dendrit panjang (bipolar pel bertangkai/map). Dendrit pendek (bipolar sikat). Dendrit dpt expansi menembus simpul batang. Axon lurus, vertikal ke laps pleksiform dalam berhubungan dg dendrit sel ganglion.

Sel bipolar diffusa (sinaps dg bbrp fotoreseptor). Dendrit menempel simpul batang/kelompok (6 kaki kerucut) pd laps pleksiform luar. Sel bipolar monosinaps/kerdil, berhubungan dg axon, satu sel kerucut dg satu sel ganglionmenembus laps pleksiform dalam jalur satu-satu sel kerucut dan sel bipolar laps pleksiform dalamsatu ganglion.

Sel GANGLION
Letak: retina dalam (laps 8). Dendrit: laps pleksiform dalam. Axon: serat saraf optik, tidak bercabang. Ciri khas: sel saraf besar neuron otak, inti eukromatik besar, badan nisll basofilic. Dua tipe sel:
Tipe diffus: dendrit berhubungan dg beberapa sel bipolar. Tipe monosinaps/kecil: dendrit berhubungan dg sebuah sel kerucut/bipolar kerdil.

Sel saraf optik (tdk bermielin)lempeng kribiform (papila optik)bermielin. Pada daerah bintik buta: papil nervus optikus, kepala nervus optikus, axon sel ganglion, berkumpul membentuk nervus optikus (daerah yg bebas reseptor).

Sel HORIZONTAL
Badan sel> sel bipolar. Dibagian luar lapisan inti dalam. Dendrit + axon dibagian dalam laps pleksiform luar. Dendrit berakhir dlm keranjang cangkir di kaki kerucut. Menghubungkan berbagai fotoreseptor: kelp sel kerucut dgn kelp sel batang daerah lain, kelp sel kerucut dgn kelp sel kerucut daerah lain. Fungsi: belum jelas, untuk integrasi rangsangan (meningkatkan atau menurunkan ambang fungsional antara sel batang, sel kerucut dengan sel bipolar.

Sel AMAKRIN
Letak: 2-3 baris sebelah dalam (laps inti dlm). Bentuk: bulat pear, tonjolan ke dalam masuklaps pleksiform dlmbercabang sinaps dg bbrp sel ganglion. Fungsi belum jelas.

Sel NEUROGLIA
Fungsi: menyokong, mengisolasi, nutrisi. Terdiri dari:sel Mller dg astroglia (banyak cabang), glia perivaskuler (astrosit) ectoderm dan mikrogliamesoderm.

Sel MLLER (gliosit retina)


Ukuran raksasa, bersama-sama inti sel bipolar didalam laps inti dalam. Juluran sitoplasma panjang + tipis meluas ke membr limitans interna + externamelewati hampir seluruh ketebalan retina, mengelilingi fotoreseptor, sel bipolar, sel ganglion sehingga menempati sebagian besar volume total retina. Ruang antar sel sedikit. Fungsi: penunjang, nutrisi, menyelubungi neuron+serat retina.

Unsur GLIA lain


Spongioblas interstitial: jalinan neuroglia haluspada lapisan inti dalam. Astrositbanyak pd saraf optik, discus. Astrosit bintanglaps sel ganglion, laps pleksiform dalam dan luar. Mikroglia pd semua lapisan: sifat fagositik.

MEMBRAN LIMITAN
Externa: ikatan (taut erat) antara fotoreseptor dan sel mller. Interna: lamina basal antara sel mller dan vitreus

Bagian pusat/ sentral retina


Pusat:
Konsentrasi fotoreseptor tinggi. Khusus penglihatan siang hari. Kumpulan sel ganglion > 1 baris. Kumpulan padat sel kerucut + bipolar.

Perifer:
Susunan lebih kasar. Untuk menerima rangsangan lemah dg penerangan kurang.

Makula lutea: 3mm mengelilingi fovea. Sangat sedikit pigmen, shg tampak pucat. Fovea sentralis (kutub posterior sumbu optik)
Sumur dangkal berbentuk bulat. Letak: 4 mm arah temporal dr lempeng optik. 0,8mm dibawah meridian horizontal. Dasar: hanya ada sel kerucut, avaskuler, sangat tipis. Tepi: akumulasi sel bipolar + sel ganglion.

Papila optik dan saraf optik


Papila optik dibentuk oleh penumpukan serat sarafmeninggalkan retinamasuk saraf optik. Lekukan kecil ditengahtempat keluar arteri + vena retina. Nutrisi retina: arteri sentralis, bila tersumbat (buta permanen), arteri ini masuk papila optik pd posterior bola mata. Perkecualian:ada yg makulanya mendpt nutrisi art silio retinal, shg bila art sentralis tersumbat penglihatan perifer saja yg hilang.

Lempeng optik:
Agak lonjong: 1,5 mm, arah nasal kutub posterior. Tepi lempeng: semua laps retina berhenti, kecuali serat saraf optik. Celahnya pd sklera terisi lamina kribosa (fibrosa padat) ditembus berkas saraf optik.

Saraf optik:traktus SSP, antara sel ganglion retina + otak tengah (mid brain) ke posterior, masuk chiasma optik (>1000 serat saraf bermielin, jar penyokong neuroglia(astrosit)).

Saraf optik dibungkus oleh selaput otak, ruang subarachnoid (otak). Saraf optik berisi:
Serat aferen fotoreseptor retina. Serat ke tektum otak untuk reflex pupil. Serat ke kolikulus superior. Serat saraf autonom Serat eferen ke retina; fgs blm diketahui.

Histofisiologi retina
Berkas cahayafokus oleh kornea + lensa (dg mengubah kecembungan lensa)bayangan terbalik, benar, lalu diperkecil dr obyek pd laps batang + kerucut di retina. Pada sel batang + kerucut cahaya diserap proses sangat sensitif = penglihatan. Cahayamol rhodopsinretinaldehid isomerisasi all cis ke all transdisosiasi retinaldehid dari opsin=reaksi pemutihan (bleaching) meningkatkan kalsiumkalsium difusi ke intrasel disegmen luar fotoreseptor

Kalsium membran selmenurunkan permiabilitas Na+sel hiperpolarisasisinyal listrik menyebar ke segmen dalammenembus ke sel-sel sebelahnya. Pigmen visual dirakit ulang, ion kalsium kembali ke cakram melalui transport energi (mitokondria). Reseptor lain: depolarisasi sel. Saat sel batang+kerucut hiperpolarisasisignal ke sel bipolaramakrinsel horizontalsel ganglion (potensial aksi bangkit)di axoninformasi ke otak.

Bila retina terlepas, akan rusak, karena sel-sel fotosensitif mendapat metabolit dr laps koriokapiler. Oftalmoskop (alat) unt melihat p darah retina (superfisial) penting untuk diagnosa + evaluasi kelainan p darah pd penderita diabetes mellitus dan hipertensi.

Organ tambahan mata


KELOPAK MATA: Kelopak mata atas dan bawah, bila menutup=fisura palpebra (transversal), dapat digerakkan. Fungsi: melindungi mata. Jar ikat, otot rangka (bag tengah). Kulit (bag luar). Membran mukosa (bag dalam). Kulit:
Tipis (jar ikat longgar) dg rambut kecil. Kelj keringat, sebasea. Dermis: jar ikat elastin halus. Ada 3-4 baris rambut kaku = bulu mata.

Kulit:
Posterior,ada kelj keringat modifikasi (besar), dg sal akhir lurus,ke folikel bulu mata = kelj Moll. Dapat membengkak dan kembali normal. Kelj Zeis = modifikasi kelj sebasea (< moll) yg berhubungan dg folikel rambut.

Bagian tengah:
Otot lurik (palpebra muskulus orbikularis okuli pd inti kelopak mata) Serat insersi otot levator palpebra superior Otot polos tipis: otot palpebra (Mller).

Bagian dalam:
Jar fibrosa (pd tepi, septum orbital). Lempeng tarsal (jar ikat padat, melengkung sesuai bentuk bola mata, D. Batas horizontal (dibawah) pada bagian tepi kelopak. Kelopak atas: lempeng tarsal lebih lebar Didalam tarsal: kelj sebasea/kelj tarsal (meibom)sal keluar pd tepi kelopak yg tdk berhubungan dg folikel rambut. Hasilnya: substrat sebaseus unt membentuk laps berminyak pd permukaan film air mata, yg fungsinya: memperlambat penguapan laps air mata normal Posterior lempeng tarsal menyatu dg konjungtiva epidermis perbatasan dalam pd tepi kelopak.

KONJUNGTIVA
Membran mukosa tipis, transparan melapisi permukaan dalam kelopak matamelipat (lipatan: forniks superior + inferior) menutupi anterior bola mata (tepi kornea). Epitel konjungtiva beragam, menurut tempatnya:
o Lapisan basal: sel kuboid. o Lapisan permukaan: sel kerucut/silindris. o Lapisan intermedia: 1-3 lapis sel poligonal. o Antara sel epitel: sel goblet (sekret: mukus). o Tepi kornea:epitel berlapis pipih mirip epitel kornea.

Lamina propria: jar ikat longgar (fibroelastis halus)laps adenoid (limfosit banyak)jar ikat fibrosa padat (laps luar). APPARATUS LAKRIMAL, terdiri dari: Kelenjar lakrimalis Kanalikuli lakrimalis Sakus lakrimalis Duktus nasolakrimalis

Kelenjar lakrimalis: penghasil air mata. Letak: anterosuperior temporal orbita (didlm tepi rongga mata), sejajar tendo muskulus levator palpebra superiortepat dibawah forniks superior konjungtiva. Ukuran: sebesar almond (kenari). Bentuk: tubuloasinar, serosa sel asinar parotis, dg 6-12 duct excretorius dilateral forniks superior konjungtiva. Histologi: granul sekresi pucat, lamina basal+, sel mioepitel mengelilingi sekresi.

Ada banyak kelj lakrimal tambahan/ asesorius di dalam lamina propria kelopak mata atas + bawah. Sekresi: cairan steril yg kaya lisosom ( enz menghidrolisis dinding sel bakteri tertentu). Sekret dr kelj lakrimalkantung konjungtiva (sebagian menguap) ke permukaan kornea & konjungtiva bulbi, palpebra. Fungsi: memelihara kelembaban epitelnya. Prosesnya: kedipan kelopak mataair mata tersebar di atas kornea spt wiper kaca mobil, yg juga berguna unt mengeluarkan benda asing (partikel debu).

Penguapan dicegah: oleh laps/film mukus (sel goblet tarsal) dan film air dan minyak (kelj meibom) diatasnya. Kelebihan air matake medialmasuk punctum lakrimal ( 0,5mm) pd tepi medial kelopak atas + bawahkanalikuli lakrimalis ( 1mm. Panj: 8mm)kanalikuli komunisbermuara ke sakus lakrimalis ( epitel berlapis pipih)kebawah duktus nasolakrimalismasuk meatus inferior hidung. Divertikulum kanalikulus komunis rentan infeksi.

PRAKTIKUM (yang dapat dilihat)


Kornea & lapisannya. Limbus. Konjungtiva bulbi. Ligamentum pektinatum & spatia angularis iridici fontana. Kanal schlemm. Iris & ototnya. Pupil. Lensa kristalina. Korpus siliaris & ototnya. Proccessus siliaris. Zonula zinii. Nerv optikus. Retina pars iridica, pars siliaris. Ora serata. Scleral spur. Koroid. Kamera anterior, posterior, korpus vitreus. Retina pars optika + koroid (lapisannya). Makula lutea, fovea sentralis. Papil nerv optikus, rxcavatio nervi optici. Lamina kribosa. Arteri + vena sentralis.

Anda mungkin juga menyukai