Anda di halaman 1dari 89

Mata

Dr Anna Lewi Santoso, MSi


Mata
• Organ fotosensitif sebagai penerima pada
sistem visual (fotoreceptor)/penglihatan, yang
letaknya didalam rongga orbita.
• Fungsi mata: mengumpulkan, memproses,
meneruskan informasi visual ke otak.
• Terdiri dari:
– Bola mata
– Lensa
– Lapisan fotosensitif
– Sistem sel dan saraf
Bola mata
• Bulatan sedikit asimetris
• Agak gepeng dari atas ke bawah
• Sumbu geometrik:
Kutub anterior: lengkungan kornea dan sklera
Kutub posterior: fovea dan papila optik
• Sumbu optik: garis antara pusat pupil dan fovea
• Ekuator anatomik: garis melingkar yang membagi
bola mata anterior-posterior
• Meridian:garis melingkar melalui kutub,
memotong ekuator tegak lurus.
• Garis ekuator-meridian, membagi mata
menjadi 4 kuadran.
Vertikal: membagi mata pada nasal-temporal
Horisontal/transversal: membagi mata pada atas-
bawah
• Bola mata terdiri dari:
Jaringan ikat fibroelastis kuat (bagian luar) untuk
mempertahankan bentuknya. Pada pria>wanita.
Mirip duramater
Putih keruh, 5/6 posterior bola mata (sklera)
Terang, jernih, 1/6 anterior (kornea)
Bagian dalam: lapisan vaskuler-retina, mirip laps
pia arachnoid. Fungsi: nutrisi.
Tiga lapisan konsentris mata

1. Lapisan luar: sklera, kornea.


2. Lapisan tengah/ lapisan vaskuler (uvea):
koroid, badan siliar, iris [traktus uvea (spt
anggur), berisi p darah + sel pigmen]
3. Lapisan dalam: jaringan saraf, retina
a) Epitel pigmen (luar).
b) Retina (dalam). Pada posterior sampai ora serata.
Retina—nervus optikus—serebrum.
Tiga kompartement mata
1. Kamera okuli anterior
Anterior: posterior kornea.
Posterior: lensa, iris. Anterior badan siliar.
Lateral: sudut iris/limbus—jaringan trabekular
(ligamentum pektinata). Tempat keluar humour
aqueous ke kanal schlemm.
2. Kamera okuli posterior
Anterior: iris.
Posterior: anterior lensa dan zonula.
Perifer: proccessus siliaris
Kamera anterior dan posterior berisi humour
aqueous (cairan encer), sekresi dari:
Epitel siliar
Difussi kapiler dalam proccessus siliar
Cairan ini dapat berdiffusi dengan plasma darah,
memiliki kadar protein rendah(0,02%), serum (7%)
Jalur sekresi: kamera okuli posterior—kamera okuli
anterior—pupil—sudut antara kornea & basal
iris—jaringan trabekel—limbus—kanal schlemm—
vena-vena kecil di sklera—keluar.
Sekresi harus seimbang; in = out (TIO = 23mmhg)
bila tersumbat—TIO meningkat=glaukoma.
Akibatnya: kerusakan retina—kebutaan.
3. Badan vitreus/ruang vitreus/badan kaca/substansi
gelatinosa
Anterior: posterior lensa + perlekatan zonula
Posterior: nervous opticus
Perifer: retina
Memenuhi ruang antara retina dan lensa, berbentuk
sferoid/bundar dengan lekukan pada bagian anterior:
sesuai lensa.
Melekat pd epitel siliar (diskus optik + ora serata)—
tepinya pada membran limitans interna.
Isi: ± 99% air (glikosaminoglikans terhidrasi, asam
hialuronat, kolagen halus). Pada daerah tepi, kolagen
lebih padat ( sel makrofag, sel hialosit)untuk sintesis,
pemeliharaan kolagen, asam hialuronat.
Fungsi: memelihara bentuk dan kekenyalan bola mata.
Sklera
• Kutub posterior: tebal 1mm. Equator: 0,3mm.
Anterior: 0,6-0,8mm, dekat korneoskleral.
• Jaringan ikat padat kuat (kolagen gepeng,
berselang-seling, sejajar permukaan bola
mata)
• Serat elastis, diantara kolagen.
• Substansi dasar: fibroblas pipih bercabang.
• Lapisan paling luar: episklera (kolagen halus,
jar ikat longgar)– gabung dg jar ikat padat =
kapsula tenon.
• Tendon otot extraokuler melalui kapsula
tenon—insersi ke sklera
• Antara kapsula tenon dan sklera: ruang tenon
(jar ikat longgar, jar lemak orbital)—bola mata
dpt bergerak
• Antara sklera dan koroid = lamina
suprakoroid/lamina fuska (jar ikat kolagen
longgar, tipis, banyak serat elastis, fibroblast,
melanosit)
• Posterior sklera, ditembus serat saraf optik
pada lamina kribosa
• Relatif tidak ada pembuluh darah
Kornea
• Jernih, transparan, tidak berwarna, 1/6
anterior mata.
• Permukaan licin, avaskular
• Tidak melengkung secara uniform/seragam,
bagian tengah (zona optikal)—radius
kelengkungan < dari tepi, posterior >
melengkung dr anterior, sehingga bagian
tengah kornea < tipis dr tepi.
• Daya refraksi kornea (index refraksi+radius
lengkung) > lensa
• Secara anatomis, kornea dibagi 2
Kornea asli (avaskular)
Limbus (peralihan: lebar ± 1mm pada tepi kornea)
• Secara histologi (kornea asli) terdiri dari 5 lapisan.
1. Epitel
2. Membran bowman
3. Stroma/substansia propria
4. Membran descement
5. Endothel
• Nutrisi kornea:
– Diffusi p perifer dlm limbus
– Humour aqueous kamera okuli anterior
Epitel
• Pada permukaan luar
• Berlapis pipih tanpa tanduk (1-2lapis), lapis 3-4:
sel polihedral (‘sayap’)
• Tebal 50-70 µm
• Lapisan basal: silindris rendah, banyak mitosis—
kornea memp daya regenerasi yg bagus. Masa
pergantian sel ± 7 hr
• Sangat sensitif, krn akhir saraf bebas terbanyak
• Permukaan ada mikrovilli—terjulur kedalam
ruang laps tipis air mata prakornea
• Dilindungi lapisan lipid+glikoprotein ± 7 µm
Membran bowman

• Lapisan homogen 7- 12 µm
• Serat kolagen tersusun acak
• Substansi antar sel memadat, tidak ada sel
• Berakhir pada limbus secara mendadak
• Membantu stabilitas + kekuatan kornea
Stroma
• Massa kornea (90%)
• Sifat tembus cahaya, terdiri dari lamel kolagen yg
melebar spt pita (berlapis berkas kolagen yg
paralel, saling menyilang tegak lurus)
• Lamel saling melekat, krn ada pertukaran serat
antar lamel
• Diameter lamel: 25-30nm—periodisitas khas
• Substansi antar sel:glikoprotein↗↗(terhidrasi),
kondroitin sulfat, fibroblast like star (pipih dg cab
ramping)
• Avaskular
• Sel2 limfoid
Membran descement

• Struktur homogen
• Tebal, bag tengah: 5-7µm, tepi: 8-10µm
• Berlanjut menjadi jaringan trabekular (lig
pektinata) pd sudut iridica
• ME: serat kecil (filamen kolagen halus),
periodisitas 100nm, tersusun heksagona
teratur (3 dimensi)
Endothel
• Membran descement=membran basal untuk
endothel
• Selapis kubis, saling bertaut kompleks
• Pertukaran antar sel tidak teratur, banyak
vesikula pinositotik: transport cairan + larutan
• Fungsi:
Mempertahankan kejernihan kornea
Transport Na+ ke apikal
Transport Cl-, H2O pasif
Limbus
• Tebal 1mm
• Epitel kornea menebal >10x—lalu
melanjutkan diri dg konjunctiva
• Dilimbus ini tempat:
membran bowman berakhir
Membran descement menipis, lalu pecah menjadi
trabekula ligamentum pektinata
Stroma kornea kurang teratur—bertahap menjadi
spt sklera
Vaskularisasi baik ( byk p darah, saraf siliaris)—
proses inflamasi kornea
Kanal schlemm
• Saluran (satu lumen), bentuk cincin
(pleksiform) melingkari mata pd anterior &
external “scleral spur”
• Batas luar: jar sklera
• Batas dalam: laps jar trabekula
• Dilapisi endotel ± 1 µm
• Tempat keluarnya humour aqueous melalui
ruang trabekular—menembus sklera—
beranastomosis plexus sklera dalam + p darah
efferen ke plexus vena episklera (diluar
limbus)
Jaring trabekular(ligamentum
pektinatum)

• Mirip busa ( jar trabekel dg ruangan


diantaranya, tempt humour aqueous
mengalir)
• Letak: antara kamera okuli anterior dan kanal
schlemm
• Irisan meridional: bentuk segitiga
• Dilapisi endotel
• Terdapat ujung saraf halus plexus suprasiliaris
Lensa kristalina/lensa mata
• Transparan bikonvex, posterior lebih
melengkung dr anterior, sangat elastis
• Letak: anterior: posterior iris. Posterior: badan
vitreus
• Ditengah anterior lensa: pupil (celah bulat
ditengah iris dg ø beragam)
• Bagian center lensa: kutub anterior + posterior
– Garis penghubung = axis (tebal ± 3,6mm – bisa
4,5mm saat akomodasi
– Batas keliling = equator, ø ± 9mm
• Sifat lensa elastis (orang muda)—akan tambah
keras + sklerotik – usia tua
• Lensa cenderung bulat, akan memipih karena
tegangan dari zonula
• Tiga komponen (struktural)
1. Kapsul lensa
2. Endotel subkapsularis
3. Substansia lensa
Lensa ditopang oleh lig suspensorium (zonula)
terdiri dari: microfibrilar dan badan siliar ke
ekuator lensa—meliputi lensa (sist sirkuler)—
saat itu serat zonula memecah menjadi serat
halus, menyatu kapsul lensa.
Zonula zinii
• Fungsi: akomodasi untuk memfokuskan obyek dekat
dan jauh (mengubah kecembungan lensa)
• Obyek jauh: musc siliaris relax, lensa diregangkan oleh
zonula pd bidang tegak lurus sumbu optik—mjd
gepeng
• Obyek dekat: musc siliaris berkontraksi—koroid, badan
siliar tertarik kedepan—zonula renggang—lensa
menebal (cembung)—daya refraksi meningkat.
• Usia semakin tua, elastisitas lensa menurun, shg sulit
berakomodasi pd obyek dekat disebut presbiopia.
Dikoreksi dengan lensa konveks
• Usia tua, pigmen kecoklatan terkumpul dlm serat
lensa—shg kurang transparan—keruh=katarak.
Penyebab: radiasi UV, diabetes mellitus
Kapsul lensa

• Meliputi lensa
• Tebal anterior: ± 10µm. Posterior: 5-6µm
• Homogen, elastis (glikoprotein, kolagen tipe IV
• Melekat pada zonula (sbg ligamen
suspensorium/penyokong)—badan siliar
• Sel kapsul memanjang pada ekuator
Endotel subkapsularis
• Hanya pada permukaan anterior (dibawah
kapsul)
• Selapis sel kuboid:
Apex didalam kapsul—komplx junc dg serat lensa
Dasar diluar kapsul
• Ke arah equator—sel bertambah tinggi—serat
lensa
Substansia lensa
• Serat lensa: prisma heksagonal (konsentris,
sejajar permukaan lensa)
• Panjang: 8-10mm, lebar: 8-10µm, tebal: 2µm
• Permukaan (cortex) serat lebih muda, inti +,
beberapa organel
• Tengah (inti ) serat lebih tua, inti-, homogen
• Avaskuler
• Nutrisi: humour aqueous + badan vitreus
• Sifat tembus cahaya, membran impermeabel
(ion kecil). Bila terganggu, lensa keruh
(katarak)—penglihatan terganggu—buta total
Koroid
• Membran coklat seperti busa
• Plexus vena luas, diantaranya ada jar ikat longgar
berisi: banyak fibroblas, makrofag, limfosit, sel
mast, sel plasma, serat kolagen, serat elastis,
melanosit (hitam)—bila mati akan mengempis
• Tebal: ± 0,1-0,3mm
• Nutrisi retina: laps koriokapiler—p darah kecil
(laps dalam)
• Terpisah dg sklera oleh rongga perikoroid
(suprakoroidal)—jar ikat longgar kaya melanosit.
• Empat lapisan koroid:
1. Epikoroid.
2. Lapisan pembuluh darah.
3. Koriokapiler.
4. Lamina elastika (membran Bruch).
• Saraf koroid (simpatis) saraf siliar—otot-otot
p darah—berhubungan dengan sel-sel
ganglion multipolar.
• Papila optikus : masuknya nerv optikus—bola
mata.
1. Epikoroid
Laps paling luar, tebal 20-30 µm.
Serat kolagen, elastis longgar yang sebagian
melintasi rongga perikoroidal.
Banyak melanosit.
2. Lapisan pembuluh
Epikoroid bagian dalam, menyatu dg lapisan
pembuluh.
Bagian tebal koroid, banyak melanosit.
P darah arteri + vena – jar ikat longgar.
P darah besar terletak di luar.
P darah kecil ke arah fovea.
3. Koriokapiler
Tempat berakhirnya arteri koroid.
Nutrisi untuk retina luar.
Diameter besar, dilapisi endotel tipe 2.
Antara kapiler terdapat:
Serat elastis dan kolagen halus.
Sedikit fibroblast gepeng.
Melanosit.
Melapisi posterior bola mata sampai ora serata
4. Lamina elastika (membran bruch)
Homogen, berkilau, membran hialin tipis 1-4 µm.
Meluas ke anterior—badan siliar. Keposterior—
discus optik.
Memisahkan lapisan koriokapiler dari retina.
Terdiri dari 5 lapisan:
1. Lamina basal kapiler dr laps koriokapiler.
2. Lapisan serat kolagen.
3. Anyaman serat elastin.
4. Lapisan serat kolagen.
5. Lamina basal epitel pigmen.
Badan siliar
• Koroid menebal (cincin, tebal-utuh) menjadi
badan siliar—melingkari mata (pd permukaan
dalam bag anterior sklera).
• Irisan meridional (melintang): segitiga, dengan
dasar: lensa + kamera okuli posterior. Sisi luar:
sklera yg dipisahkan ruang perikoroid. Sisi dalam:
kontak badan vitreus (retina pars siliaris-non
saraf)
• Permukaan badan siliar: tidak teratur—alur-alur
dangkal (striae siliaris). Dari ora serata ke depan-
alur lebih dalam, radial, rigi-rigi di anterior =
proccessus siliaris.
• Badan siliar diliputi 2 lapisan sel kuboid (epitel
siliaris)
Lapisan luar: berlanjut menjadi pigmen retina, lamina
basal berhubungan dg membran bruch.
Lapisan dalam: epitel siliaris
Tidak berpigmen.
Permukaan tidak teratur.
Perpanjangan ke depan retina saraf (sensorik).
Kedua lapisan ini menuju kedepan, menjadi
permukaan posterior iris.
• Bagian dalam dr 2 laps di atas: membran limitans
interna ( membran tipis) yg mengikuti permukaan
badan siliar yg tidak teratur. Ke anterior,
membran ini + materi padat dan serat = zonula
zinii
• Sudut luar: melekat pada scleral spur
(sanggurdi sklera)—ujung anterior sklera yg
menonjol ke dalam—menjadi bilik
depan/kamera okuli anterior.
• Sudut dalam bebas: menonjol ke dalam–
anterior terhadap ekuator lensa.
• Badan siliar meluas ke anterior retina dan
koroid, kecuali lapisan koriokapilaris.
• Badan siliar terdiri dari:
– Jar ikat longgar: serat elastin, p darah, melanosit,
mengelilingi muskulus.
• Musculus siliaris (terbesar): 2 berkas otot polos. Insersi:
anterior pada sklera, posterior pada badan siliar. Fungsi otot
polos: akomodasi visual dengan meregangkan koroid, bila
kontraksi akan mengendurkan tegangan lensa.
• Proccessus siliaris:
Penjuluran badan siliar mirip rabung (ridge).
Pusat: jar ikat longgar, kapiler bertingkap—ditutup
oleh retina 2 lapis.
Serat zonula: insersi didalam kapsula lentis,
origonya pada membran basal (desmosom).
Iris (pelangi)
• Paling anterior dari uvea.
• Celah ditengahnya: pupil—bayangan kecil yg
memantul pada kornea, latar belakang hitam dr
pupil.
• Warna iris bervariasi menurut individu + usia–
tergantung pigmen melanin stroma iris (jumlah
sel, cabang panjang)—menentukan warna mata.
– Sedikit/tidak ada: cahaya dipantulkan biru
– Semakin banyak cahaya yg dipantulkan: biru kehijuan,
kelabu, coklat, hitam.
– Albino (hampir tidak memiliki pigmen)– warna iris
merah muda, karena pantulan cahaya dr p darah iris.
• Perluasan dr koroid yg menutupi sebagian lensa.
• Perifer lebih tipis—akar iris melekat pd badan
siliar, bagian tengah tebal.
• Tepi pupil tipis, menyandar pada permukaan
anterior lensa.
• Bentuk: kerucut gepeng, menjorok kedepan dr
perlekatannya dg badan siliar.
• Permukaan anterior: kasar, tidak teratur (ada
raung-ridge) dan alur (groove)dibagi:
– Zona siliar perifer.
– Zona tengah pupilair.
• Permukaan posterior: hitam, alur dangkal≈rata, 2
lapis epitel lanjutan dr badan siliar, proccessus
siliar
1. Lapisan anterior: bag dr uvea (mesodermal),
berhubungan dg bilik posterior (melanin)
– Membran seluler tidak jelas.
– Fibroblast, sel berpigmen tidak kontinue.
– Ruang antar sel: serat kolagen.
– Stroma:
• Lapisan p darah.
• Otot polos sebagai sfingter + dilatator pupilae
I. Otot sfingter (tepi pupil).
• Saraf parasimpatis N III (nukleus edinger-westphal).
• Sinaps pd ganglion siliaris.
II. Otot dilatator (tipis, radier, lapisan tidak jelas).
• Tepat di anterior epitel pigmen posterior.
• Bukan otot sejati (bag laps basal iris, sel dr mielin servikalis
superior)
2. Lapisan posterior: bagian ectodermal (pars iridica).
– Permukaan: rata, banyak pigmen: 2 lapisan kuboid—
lanjutan dr badan siliar—proccessus siliar.
• Lapisan basal ( anterior), berdampingan dg stroma,
berasal dr bag apikal sel mioepitel.
• Lapisan posterior: komplx tautan, dipisahkan dr kamera
okuli posterior oleh membran limitans iris (lamina
basal).
– Banyaknya pigmen melanin mencegah masuknya
cahaya ke dalam mata (cahaya mengganggu
pembentukan bayangan) kecuali melalui pupil.
– Pigmen gelap berfungsi: menyerap cahaya setelah
fotoreceptor terangsang.
Retina
• Lapisan dalam bola mata dibagi 2 bagian:
1. Anterior: tidak fotosintesis (tdk peka), pada lapisan dalam
badan siliar dan bagian posterior iris.
2. Posterior: fotosintesis (organ fotoreseptor)/alat penerima
cahaya.
• Berasal dari evaginasi vesikel sefalik anterior/proensefalon
= vesikel optik.
• Vesikel optik berhubungan dg otak melalui tangkai optik—
saraf optik.
• Vesikel optik kontak dg ectoderm, bagian pusat
(invaginasi) menjadi mangkuk optik berdinding ganda
(2lapis).
1. Lapisan luar: epitel pigmen (membran tipis)
2. Lapisan dalam: retina saraf optik/retina neural
Diantara lapisan ini terdapat ruang potensial, tempat penonjolan
sel pigmen.
Epitel pigmen
• Sel silindris (poligonal) teratur—sampai ora
serata,sel menjadi pipih.
– Tinggi: 10-14µm.
– Apex: mikrovilli gepeng.
– Selubung silindris (ujung-ujung fotoreceptor).
• Inti di basal, basal melekat erat pada membran
bruch dg invaginasi. Terdapat banyak mitokondria
untuk aktifitas transport ion.
• Ciri khas:
– Daerah apikal dan basal tertutup rapat, ada
komunikasi antar sel.
– Ada perbedaan potensial listrik—transport ion.
• Ablasio retina: terlepasnya epitel pigmen dr
retina neural. Terapi : bedah laser.
• Sitoplasma sel epitel pigmen: banyak RES
(esterifikasi & transport vit A ke fotoreceptor).
Ada juga RER, app golgi, lipofuksin, banyak
melanin + premelanosom, badan residu/fagosom
(sampah lamelar dr fagositosis membran lamel dr
ujung external segmen luar fotoreseptor)
• Fungsi:
– Menyerap cahaya.
– Mencegah pemantulan.
– Nutrisi fotoreseptor.
– Penggantian lamel membran.
– Pembentukan rhodopsin serta pergerakannya dg
menimbun + melepas vit A (precursor rhodopsin).
Retina optikal
• Melapisi koroid mulai papilla saraf optik
(posterior) sampai ora serata (anterior).
• Terdapat:
Fovea centralis = cekungan dangkal, letaknya 2,5mm
temporal papilla optik (penglihatan terjelas).
Bintik kuning/makula lutea = sekeliling fovea.
Papilla optik ( tidak ada fotoreseptor)=bintik buta.
• Unsur retina neural (4 komponen sel):
1. Fotoreseptor: sel batang + sel kerucut.
2. Neuron konduksi langsung :sel bipolar+sel ganglion.
3. Neuron asosiasi dan sentrifugal (tersebar merata di
laps retina): sel horisontal, sel amakrin.
4. Unsur penyokong: serat Műller, neuroglia.
• Lapisan retina (dr luar ke dalam)
1. Epitel pigmen.
2. Lapisan batang + kerucut (fotoreseptor).
3. Membran limitan externa.
4. Lapisan inti luar.
5. Lapisan pleksiform luar (laps sinaptik, tempat sinap
neuron 1 dan 2).
6. Lapisan inti dalam (inti sel bipolar, tersusun rapat, sel
asosiasi, unsur penyokong).
7. Lapisan pleksiform dalam (laps sinap neuron 2 dan 3).
8. Lapisan sel ganglion/neuroglia (saraf optik tak
bermielin).
9. Lapisan serat saraf.
10. Membran limitan interna (memisahkan retina dr
badan vitreus).
• Lapisan retina:
– No1-4 = neuron pertama.
– No 5-7= neuron kedua.
– No 8-10= neuron ketiga.
• Melalui dendrit, mengirim axon ke SSP, axon
berkumpul di papilla optikus membentuk nerv
optikus.
• Struktur terbalik: cahaya—lapisan ganglion—
lapisan bipolar—lapisan batang + kerucut
(cahaya harus melalui seluruh ketebalan retina
untuk mencapai fotoreseptor).
• Fotoreseptor batang + kerucut:(neuron
terpolarisasi, 2 kutub):
1. Dendrit fotosensitif (konduksi luar)—laps inti
luar (badan sel).
2. Sinaps dg sel bipolar (konduksi dalam)—laps
pleksiform luar.
Sel BATANG
 Sel khusus (tipis memanjang) 50x3µm
 Terdiri dari 2 bagian:
1. Segmen luar.
2. Segmen dalam.
1. Segmen luar: silindris, p: ± 28µm.
Isi: 600- >1000 lamel membran
gepeng/diskus/cakram yg bertumpuk seperti
uang logam.
Tiap cakram terdiri dr 2 membran dg tebal ±
6nm, bag perifer bersatu, terpisah dr membran
plasma yg membungkusnya.
Bag basal menyempit (leher sempit penghubung
segmen luar + dalam). Leher bag exentris timbul
silium (modifikasi silia), 9 ‘doublet’perifer(tanpa
singlet sentral)yg berasal: badan basal ujung
terluar segmen dalam.
Ujung segmen luar tertanam dlm epitel
pigmen, ada garis transversal.
Cakram berisi pigmen ungu visual/ rhodopsin.
Bila kena cahaya, pigmen tersebut memutih
dan menginisiasi rangs visual.
Rhodopsin terdiri dari aldehid vit A
(retinaldehida)+protein spesifik (opsin).
2. Segmen dalam: panj: ± 32µm.
Suatu ‘elipsoid’ luar: banyak mitokondria (produksi
energi) untuk proses penglihatan.
Mioid dalam: golgi komplx, RES, glikogen, polisom,
RER,guna sintesis protein baru.
Protein akan keluar ke segmen luar melalui leher,
menyatu dlm cakram baru, proses ini terus
berlangsung.
Cakram yg lama (ujung segmen luar, dekat epitel
pigmen) difagositosis-dihancurkan oleh sel epitel
pigmen.
Siklus lengkap ± 10 hr.
Fungsi: metabolik unt biosintesis penghasil energi.
 Pada manusia ± 120 jt sel batang. Sangat sensitif
terhadap cahaya—terpakai saat cahaya rendah (senja,
malam hari). Resolusi rendah, sehingga bayangan yg
dibentuk tidak terlalu detil & tidak peka thd warna.
 Sel batang dihubungkan ke lapisan inti luar oleh serat
batang luar (ramping) menembus membr limitans
externa.
 Serat batang dalam ke lapisan pleksiform luar—akhir
sinaptik.
 Akhir sinaptik: gelembung sinaptik/pita
sinaptik/batang—cakram padat yg menempel dendrit
sel bipolar di lapisan inti dalam & axon horizontal.
 Inti sel batang didekat pusat segmen dalam.
Sel KERUCUT
Neuron, panj 60x1,5µm.
Retina manusia: ± 6 jt sel kerucut.
Struktur mirip sel batang (segmen luar & dalam,
badan basal dg silium, akumulasi mitokondria,
poliribosom).
Segmen luar mengecil lalu membesar ke arah
segmen dalam (spt botol). Proximal Membran
segmen luar menyatu dg membran plasma luar
(invaginasi).
Protein hasil sintesa segmen dalam tersebar
merata diseluruh segmen luar. Batang: ditimbun
dlm cakram.
Inti sel kerucut > inti sel batang, kromatin tidak
sepadat batang. Inti terletak sebelah dalam
membran limitan externa, sehingga serat kerucut
luar pendek, dan serat kerucut dalam panjang,
lebih tebal, bag akhir melebar pd lapisan
pleksiform luar—membentuk kaki kerucut (cone
pedicle)-tonjolan kecil.
Berisi pigmen iodopsin (sensitivitas max di area
merah, hijau atau biru dr spektrum cahaya yg
terlihat (persepsi warna).
Peka thd cahaya intensitas tinggi (ambang batas
tinggi)/kurang peka cahaya, ketajaman
penglihatan lebih baik.
Pada fovea: hanya sel kerucut (tiap kaki sel
kerucut berhubungan dg sebuah sel bipolar yg
letaknya serong sekeliling batas tepi fovea)
Diluar fovea:
Satu lapis inti kerucut di luar.
Empat lapis inti batang di dalam.
Bentuk sel kerucut berbeda di beda tempat:
Fovea: panjang, ramping, tersusun rapat
(mempertajam penglihatan halus). Segmen
dalam=segmen luar. Bentuknya tidak terlalu kerucut.
Perifer retina: sel kerucut pendek dan tebal.
Sel BIPOLAR
 Sebagian besar badan sel disentral inti dalam
 Dibagi:
 Sel bipolar diffusa (sinaps dg bbrp fotoreseptor). Dendrit
menempel simpul batang/kelompok (±6 kaki kerucut) pd
laps pleksiform luar.
 Sel bipolar monosinaps/kerdil, berhubungan dg axon, satu
sel kerucut dg satu sel ganglion—menembus laps
pleksiform dalam ≈ jalur satu-satu sel kerucut dan sel
bipolar –laps pleksiform dalam—satu ganglion.
 Dendrit panjang (bipolar ‘pel bertangkai’/map).
Dendrit pendek (bipolar sikat).
 Dendrit dpt expansi menembus simpul batang.
 Axon lurus, vertikal ke laps pleksiform dalam—
berhubungan dg dendrit sel ganglion.
Sel GANGLION
¤ Letak: retina dalam (laps 8). Dendrit: laps pleksiform
dalam. Axon: serat saraf optik, tidak bercabang.
¤ Ciri khas: sel saraf besar ≈ neuron otak, inti eukromatik
besar, badan nisll basofilic.
¤ Dua tipe sel:
¤ Tipe diffus: dendrit berhubungan dg beberapa sel bipolar.
¤ Tipe monosinaps/kecil: dendrit berhubungan dg sebuah
sel kerucut/bipolar kerdil.
¤ Sel saraf optik (tdk bermielin)—lempeng kribiform
(papila optik)—bermielin.
¤ Pada daerah bintik buta: papil nervus optikus, kepala
nervus optikus, axon sel ganglion, berkumpul
membentuk nervus optikus (daerah yg bebas reseptor).
Sel HORIZONTAL
Badan sel> sel bipolar. Dibagian luar lapisan inti
dalam.
Dendrit + axon dibagian dalam laps pleksiform
luar. Dendrit berakhir dlm ‘keranjang’ ≈ cangkir di
kaki kerucut.
Menghubungkan berbagai fotoreseptor: kelp sel
kerucut dgn kelp sel batang daerah lain, kelp sel
kerucut dgn kelp sel kerucut daerah lain.
Fungsi: belum jelas, untuk integrasi rangsangan
(meningkatkan atau menurunkan ambang
fungsional antara sel batang, sel kerucut dengan
sel bipolar.
Sel AMAKRIN
Letak: 2-3 baris sebelah dalam (laps inti dlm).
Bentuk: bulat pear, tonjolan ke dalam
masuk—laps pleksiform dlm—bercabang—
sinaps dg bbrp sel ganglion.
Fungsi belum jelas.
Sel NEUROGLIA
Fungsi: menyokong, mengisolasi, nutrisi.
Terdiri dari:sel Műller dg astroglia (banyak
cabang), glia perivaskuler (astrosit)—
ectoderm dan mikroglia—mesoderm.
Sel MűLLER (gliosit retina)
Ukuran raksasa, bersama-sama inti sel bipolar
didalam laps inti dalam.
Juluran sitoplasma panjang + tipis meluas ke
membr limitans interna + externa—melewati
hampir seluruh ketebalan retina, mengelilingi
fotoreseptor, sel bipolar, sel ganglion sehingga
menempati sebagian besar volume total
retina.
Ruang antar sel sedikit.
Fungsi: penunjang, nutrisi, menyelubungi
neuron+serat retina.
Unsur GLIA lain

• Spongioblas interstitial: jalinan neuroglia


halus—pada lapisan inti dalam.
• Astrosit—banyak pd saraf optik, discus.
• Astrosit bintang—laps sel ganglion, laps
pleksiform dalam dan luar.
• Mikroglia pd semua lapisan: sifat fagositik.
MEMBRAN LIMITAN
Externa: ikatan (taut erat) antara fotoreseptor
dan sel műller.
Interna: lamina basal antara sel műller dan
vitreus
Bagian pusat/ sentral retina
Pusat:
Konsentrasi fotoreseptor tinggi.
Khusus penglihatan siang hari.
Kumpulan sel ganglion > 1 baris.
Kumpulan padat sel kerucut + bipolar.
Perifer:
Susunan lebih kasar.
Untuk menerima rangsangan lemah dg penerangan
kurang.
Makula lutea: ø ± 3mm mengelilingi fovea. Sangat
sedikit pigmen, shg tampak pucat.
Fovea sentralis (kutub posterior sumbu optik)
Sumur dangkal berbentuk bulat.
Letak: 4 mm arah temporal dr lempeng optik. 0,8mm
dibawah meridian horizontal.
Dasar: hanya ada sel kerucut, avaskuler, sangat tipis.
Tepi: akumulasi sel bipolar + sel ganglion.
Papila optik dan saraf optik
Papila optik dibentuk oleh penumpukan serat
saraf—meninggalkan retina—masuk saraf optik.
Lekukan kecil ditengah—tempat keluar arteri +
vena retina.
Nutrisi retina: arteri sentralis, bila tersumbat
(buta permanen), arteri ini masuk papila optik pd
posterior bola mata.
Perkecualian:ada yg makulanya mendpt nutrisi
art silio retinal, shg bila art sentralis tersumbat—
penglihatan perifer saja yg hilang.
Lempeng optik:
Agak lonjong: ø 1,5 mm, arah nasal kutub
posterior.
Tepi lempeng: semua laps retina berhenti, kecuali
serat saraf optik.
Celahnya pd sklera terisi lamina kribosa (fibrosa
padat) ditembus berkas saraf optik.
Saraf optik:traktus SSP, antara sel ganglion
retina + otak tengah (mid brain) ke posterior,
masuk chiasma optik (>1000 serat saraf
bermielin, jar penyokong neuroglia(astrosit)).
Saraf optik dibungkus oleh selaput otak, ruang
subarachnoid (otak).
Saraf optik berisi:
Serat aferen fotoreseptor retina.
Serat ke tektum otak untuk reflex pupil.
Serat ke kolikulus superior.
Serat saraf autonom
Serat eferen ke retina; fgs blm diketahui.
Histofisiologi retina
• Berkas cahaya—fokus oleh kornea + lensa (dg
mengubah kecembungan lensa)—bayangan
terbalik, benar, lalu diperkecil dr obyek pd laps
batang + kerucut di retina.
• Pada sel batang + kerucut cahaya diserap—
proses sangat sensitif = penglihatan.
• Cahaya—mol rhodopsin—retinaldehid—
isomerisasi all cis ke all trans—disosiasi
retinaldehid dari opsin=reaksi pemutihan
(bleaching) meningkatkan kalsium—kalsium
difusi ke intrasel disegmen luar fotoreseptor
• Kalsium membran sel—menurunkan
permiabilitas Na+sel hiperpolarisasi—sinyal
listrik menyebar ke segmen dalam—menembus
ke sel-sel sebelahnya.
• Pigmen visual dirakit ulang, ion kalsium kembali
ke cakram melalui transport energi (mitokondria).
• Reseptor lain: depolarisasi sel. Saat sel
batang+kerucut hiperpolarisasi—signal ke sel
bipolar—amakrin—sel horizontal—sel ganglion
(potensial aksi bangkit)di axon—informasi ke
otak.
• Bila retina terlepas, akan rusak, karena sel-sel
fotosensitif mendapat metabolit dr laps
koriokapiler.
• Oftalmoskop (alat) unt melihat p darah retina
(superfisial) penting untuk diagnosa +
evaluasi kelainan p darah pd penderita
diabetes mellitus dan hipertensi.
Organ tambahan mata
KELOPAK MATA:
 Kelopak mata atas dan bawah, bila
menutup=fisura palpebra (transversal), dapat
digerakkan. Fungsi: melindungi mata.
 Jar ikat, otot rangka (bag tengah). Kulit (bag luar).
Membran mukosa (bag dalam).
 Kulit:
 Tipis (jar ikat longgar) dg rambut kecil.
 Kelj keringat, sebasea.
 Dermis: jar ikat elastin halus. Ada 3-4 baris rambut
kaku = bulu mata.
Kulit:
 Posterior,ada kelj keringat modifikasi (besar), dg
sal akhir lurus,ke folikel bulu mata = kelj Moll.
 Dapat membengkak dan kembali normal.
 Kelj Zeis = modifikasi kelj sebasea (< moll) yg
berhubungan dg folikel rambut.
Bagian tengah:
Otot lurik (palpebra muskulus orbikularis okuli—
pd inti kelopak mata)
Serat insersi otot “levator palpebra superior”
Otot polos tipis: otot palpebra (Műller).
 Bagian dalam:
Jar fibrosa (pd tepi, septum orbital).
Lempeng tarsal (jar ikat padat, melengkung sesuai
bentuk bola mata, D. Batas horizontal (dibawah)—
pada bagian tepi kelopak.
Kelopak atas: lempeng tarsal lebih lebar
Didalam tarsal: kelj sebasea/kelj tarsal (meibom)—sal
keluar pd tepi kelopak yg tdk berhubungan dg folikel
rambut. Hasilnya: substrat sebaseus unt membentuk
laps berminyak pd permukaan film air mata, yg
fungsinya: memperlambat penguapan laps air mata
normal
Posterior lempeng tarsal menyatu dg konjungtiva—
epidermis perbatasan dalam pd tepi kelopak.
KONJUNGTIVA
Membran mukosa tipis, transparan melapisi
permukaan dalam kelopak mata—melipat
(lipatan: forniks superior + inferior) menutupi
anterior bola mata (tepi kornea).
Epitel konjungtiva beragam, menurut tempatnya:
o Lapisan basal: sel kuboid.
o Lapisan permukaan: sel kerucut/silindris.
o Lapisan intermedia: 1-3 lapis sel poligonal.
o Antara sel epitel: sel goblet (sekret: mukus).
o Tepi kornea:epitel berlapis pipih mirip epitel kornea.
Lamina propria: jar ikat longgar (fibroelastis
halus)—laps adenoid (limfosit banyak)—jar
ikat fibrosa padat (laps luar).
APPARATUS LAKRIMAL, terdiri dari:
Kelenjar lakrimalis
Kanalikuli lakrimalis
Sakus lakrimalis
Duktus nasolakrimalis
Kelenjar lakrimalis: penghasil air mata.
Letak: anterosuperior temporal orbita (didlm
tepi rongga mata), sejajar tendo muskulus
levator palpebra superior—tepat dibawah
forniks superior konjungtiva.
Ukuran: sebesar almond (kenari).
Bentuk: tubuloasinar, serosa ≈ sel asinar
parotis, dg 6-12 duct excretorius dilateral
forniks superior konjungtiva.
Histologi: granul sekresi pucat, lamina basal+,
sel mioepitel mengelilingi sekresi.
Ada banyak kelj lakrimal tambahan/ asesorius di
dalam lamina propria kelopak mata atas + bawah.
Sekresi: cairan steril yg kaya lisosom ( enz
menghidrolisis dinding sel bakteri tertentu).
Sekret dr kelj lakrimal—kantung konjungtiva
(sebagian menguap) ke permukaan kornea &
konjungtiva bulbi, palpebra. Fungsi: memelihara
kelembaban epitelnya. Prosesnya: kedipan
kelopak mata—air mata tersebar di atas kornea
‘spt wiper kaca mobil’, yg juga berguna unt
mengeluarkan benda asing (partikel debu).
Penguapan dicegah: oleh laps/film mukus (sel
goblet tarsal) dan film air dan minyak (kelj
meibom) diatasnya.
Kelebihan air mata—ke medial—masuk punctum
lakrimal (ø 0,5mm) pd tepi medial kelopak atas +
bawah—kanalikuli lakrimalis (ø ± 1mm. Panj:
8mm)—kanalikuli komunis—bermuara ke sakus
lakrimalis ( epitel berlapis pipih)—kebawah—
duktus nasolakrimalis—masuk meatus inferior
hidung.
Divertikulum kanalikulus komunis rentan
infeksi.
PRAKTIKUM
(yang dapat dilihat)
• Kornea & lapisannya. • Retina pars iridica, pars siliaris.
• Limbus. • Ora serata.
• Konjungtiva bulbi. • Scleral spur.
• Ligamentum pektinatum & • Koroid.
spatia angularis iridici fontana. • Kamera anterior, posterior,
• Kanal schlemm. korpus vitreus.
• Iris & ototnya. • Retina pars optika + koroid
• Pupil. (lapisannya).
• Lensa kristalina. • Makula lutea, fovea sentralis.
• Korpus siliaris & ototnya. • Papil nerv optikus, rxcavatio
• Proccessus siliaris. nervi optici.
• Zonula zinii. • Lamina kribosa.
• Nerv optikus. • Arteri + vena sentralis.

Anda mungkin juga menyukai