• Lapisan homogen 7- 12 µm
• Serat kolagen tersusun acak
• Substansi antar sel memadat, tidak ada sel
• Berakhir pada limbus secara mendadak
• Membantu stabilitas + kekuatan kornea
Stroma
• Massa kornea (90%)
• Sifat tembus cahaya, terdiri dari lamel kolagen yg
melebar spt pita (berlapis berkas kolagen yg
paralel, saling menyilang tegak lurus)
• Lamel saling melekat, krn ada pertukaran serat
antar lamel
• Diameter lamel: 25-30nm—periodisitas khas
• Substansi antar sel:glikoprotein↗↗(terhidrasi),
kondroitin sulfat, fibroblast like star (pipih dg cab
ramping)
• Avaskular
• Sel2 limfoid
Membran descement
• Struktur homogen
• Tebal, bag tengah: 5-7µm, tepi: 8-10µm
• Berlanjut menjadi jaringan trabekular (lig
pektinata) pd sudut iridica
• ME: serat kecil (filamen kolagen halus),
periodisitas 100nm, tersusun heksagona
teratur (3 dimensi)
Endothel
• Membran descement=membran basal untuk
endothel
• Selapis kubis, saling bertaut kompleks
• Pertukaran antar sel tidak teratur, banyak
vesikula pinositotik: transport cairan + larutan
• Fungsi:
Mempertahankan kejernihan kornea
Transport Na+ ke apikal
Transport Cl-, H2O pasif
Limbus
• Tebal 1mm
• Epitel kornea menebal >10x—lalu
melanjutkan diri dg konjunctiva
• Dilimbus ini tempat:
membran bowman berakhir
Membran descement menipis, lalu pecah menjadi
trabekula ligamentum pektinata
Stroma kornea kurang teratur—bertahap menjadi
spt sklera
Vaskularisasi baik ( byk p darah, saraf siliaris)—
proses inflamasi kornea
Kanal schlemm
• Saluran (satu lumen), bentuk cincin
(pleksiform) melingkari mata pd anterior &
external “scleral spur”
• Batas luar: jar sklera
• Batas dalam: laps jar trabekula
• Dilapisi endotel ± 1 µm
• Tempat keluarnya humour aqueous melalui
ruang trabekular—menembus sklera—
beranastomosis plexus sklera dalam + p darah
efferen ke plexus vena episklera (diluar
limbus)
Jaring trabekular(ligamentum
pektinatum)
• Meliputi lensa
• Tebal anterior: ± 10µm. Posterior: 5-6µm
• Homogen, elastis (glikoprotein, kolagen tipe IV
• Melekat pada zonula (sbg ligamen
suspensorium/penyokong)—badan siliar
• Sel kapsul memanjang pada ekuator
Endotel subkapsularis
• Hanya pada permukaan anterior (dibawah
kapsul)
• Selapis sel kuboid:
Apex didalam kapsul—komplx junc dg serat lensa
Dasar diluar kapsul
• Ke arah equator—sel bertambah tinggi—serat
lensa
Substansia lensa
• Serat lensa: prisma heksagonal (konsentris,
sejajar permukaan lensa)
• Panjang: 8-10mm, lebar: 8-10µm, tebal: 2µm
• Permukaan (cortex) serat lebih muda, inti +,
beberapa organel
• Tengah (inti ) serat lebih tua, inti-, homogen
• Avaskuler
• Nutrisi: humour aqueous + badan vitreus
• Sifat tembus cahaya, membran impermeabel
(ion kecil). Bila terganggu, lensa keruh
(katarak)—penglihatan terganggu—buta total
Koroid
• Membran coklat seperti busa
• Plexus vena luas, diantaranya ada jar ikat longgar
berisi: banyak fibroblas, makrofag, limfosit, sel
mast, sel plasma, serat kolagen, serat elastis,
melanosit (hitam)—bila mati akan mengempis
• Tebal: ± 0,1-0,3mm
• Nutrisi retina: laps koriokapiler—p darah kecil
(laps dalam)
• Terpisah dg sklera oleh rongga perikoroid
(suprakoroidal)—jar ikat longgar kaya melanosit.
• Empat lapisan koroid:
1. Epikoroid.
2. Lapisan pembuluh darah.
3. Koriokapiler.
4. Lamina elastika (membran Bruch).
• Saraf koroid (simpatis) saraf siliar—otot-otot
p darah—berhubungan dengan sel-sel
ganglion multipolar.
• Papila optikus : masuknya nerv optikus—bola
mata.
1. Epikoroid
Laps paling luar, tebal 20-30 µm.
Serat kolagen, elastis longgar yang sebagian
melintasi rongga perikoroidal.
Banyak melanosit.
2. Lapisan pembuluh
Epikoroid bagian dalam, menyatu dg lapisan
pembuluh.
Bagian tebal koroid, banyak melanosit.
P darah arteri + vena – jar ikat longgar.
P darah besar terletak di luar.
P darah kecil ke arah fovea.
3. Koriokapiler
Tempat berakhirnya arteri koroid.
Nutrisi untuk retina luar.
Diameter besar, dilapisi endotel tipe 2.
Antara kapiler terdapat:
Serat elastis dan kolagen halus.
Sedikit fibroblast gepeng.
Melanosit.
Melapisi posterior bola mata sampai ora serata
4. Lamina elastika (membran bruch)
Homogen, berkilau, membran hialin tipis 1-4 µm.
Meluas ke anterior—badan siliar. Keposterior—
discus optik.
Memisahkan lapisan koriokapiler dari retina.
Terdiri dari 5 lapisan:
1. Lamina basal kapiler dr laps koriokapiler.
2. Lapisan serat kolagen.
3. Anyaman serat elastin.
4. Lapisan serat kolagen.
5. Lamina basal epitel pigmen.
Badan siliar
• Koroid menebal (cincin, tebal-utuh) menjadi
badan siliar—melingkari mata (pd permukaan
dalam bag anterior sklera).
• Irisan meridional (melintang): segitiga, dengan
dasar: lensa + kamera okuli posterior. Sisi luar:
sklera yg dipisahkan ruang perikoroid. Sisi dalam:
kontak badan vitreus (retina pars siliaris-non
saraf)
• Permukaan badan siliar: tidak teratur—alur-alur
dangkal (striae siliaris). Dari ora serata ke depan-
alur lebih dalam, radial, rigi-rigi di anterior =
proccessus siliaris.
• Badan siliar diliputi 2 lapisan sel kuboid (epitel
siliaris)
Lapisan luar: berlanjut menjadi pigmen retina, lamina
basal berhubungan dg membran bruch.
Lapisan dalam: epitel siliaris
Tidak berpigmen.
Permukaan tidak teratur.
Perpanjangan ke depan retina saraf (sensorik).
Kedua lapisan ini menuju kedepan, menjadi
permukaan posterior iris.
• Bagian dalam dr 2 laps di atas: membran limitans
interna ( membran tipis) yg mengikuti permukaan
badan siliar yg tidak teratur. Ke anterior,
membran ini + materi padat dan serat = zonula
zinii
• Sudut luar: melekat pada scleral spur
(sanggurdi sklera)—ujung anterior sklera yg
menonjol ke dalam—menjadi bilik
depan/kamera okuli anterior.
• Sudut dalam bebas: menonjol ke dalam–
anterior terhadap ekuator lensa.
• Badan siliar meluas ke anterior retina dan
koroid, kecuali lapisan koriokapilaris.
• Badan siliar terdiri dari:
– Jar ikat longgar: serat elastin, p darah, melanosit,
mengelilingi muskulus.
• Musculus siliaris (terbesar): 2 berkas otot polos. Insersi:
anterior pada sklera, posterior pada badan siliar. Fungsi otot
polos: akomodasi visual dengan meregangkan koroid, bila
kontraksi akan mengendurkan tegangan lensa.
• Proccessus siliaris:
Penjuluran badan siliar mirip rabung (ridge).
Pusat: jar ikat longgar, kapiler bertingkap—ditutup
oleh retina 2 lapis.
Serat zonula: insersi didalam kapsula lentis,
origonya pada membran basal (desmosom).
Iris (pelangi)
• Paling anterior dari uvea.
• Celah ditengahnya: pupil—bayangan kecil yg
memantul pada kornea, latar belakang hitam dr
pupil.
• Warna iris bervariasi menurut individu + usia–
tergantung pigmen melanin stroma iris (jumlah
sel, cabang panjang)—menentukan warna mata.
– Sedikit/tidak ada: cahaya dipantulkan biru
– Semakin banyak cahaya yg dipantulkan: biru kehijuan,
kelabu, coklat, hitam.
– Albino (hampir tidak memiliki pigmen)– warna iris
merah muda, karena pantulan cahaya dr p darah iris.
• Perluasan dr koroid yg menutupi sebagian lensa.
• Perifer lebih tipis—akar iris melekat pd badan
siliar, bagian tengah tebal.
• Tepi pupil tipis, menyandar pada permukaan
anterior lensa.
• Bentuk: kerucut gepeng, menjorok kedepan dr
perlekatannya dg badan siliar.
• Permukaan anterior: kasar, tidak teratur (ada
raung-ridge) dan alur (groove)dibagi:
– Zona siliar perifer.
– Zona tengah pupilair.
• Permukaan posterior: hitam, alur dangkal≈rata, 2
lapis epitel lanjutan dr badan siliar, proccessus
siliar
1. Lapisan anterior: bag dr uvea (mesodermal),
berhubungan dg bilik posterior (melanin)
– Membran seluler tidak jelas.
– Fibroblast, sel berpigmen tidak kontinue.
– Ruang antar sel: serat kolagen.
– Stroma:
• Lapisan p darah.
• Otot polos sebagai sfingter + dilatator pupilae
I. Otot sfingter (tepi pupil).
• Saraf parasimpatis N III (nukleus edinger-westphal).
• Sinaps pd ganglion siliaris.
II. Otot dilatator (tipis, radier, lapisan tidak jelas).
• Tepat di anterior epitel pigmen posterior.
• Bukan otot sejati (bag laps basal iris, sel dr mielin servikalis
superior)
2. Lapisan posterior: bagian ectodermal (pars iridica).
– Permukaan: rata, banyak pigmen: 2 lapisan kuboid—
lanjutan dr badan siliar—proccessus siliar.
• Lapisan basal ( anterior), berdampingan dg stroma,
berasal dr bag apikal sel mioepitel.
• Lapisan posterior: komplx tautan, dipisahkan dr kamera
okuli posterior oleh membran limitans iris (lamina
basal).
– Banyaknya pigmen melanin mencegah masuknya
cahaya ke dalam mata (cahaya mengganggu
pembentukan bayangan) kecuali melalui pupil.
– Pigmen gelap berfungsi: menyerap cahaya setelah
fotoreceptor terangsang.
Retina
• Lapisan dalam bola mata dibagi 2 bagian:
1. Anterior: tidak fotosintesis (tdk peka), pada lapisan dalam
badan siliar dan bagian posterior iris.
2. Posterior: fotosintesis (organ fotoreseptor)/alat penerima
cahaya.
• Berasal dari evaginasi vesikel sefalik anterior/proensefalon
= vesikel optik.
• Vesikel optik berhubungan dg otak melalui tangkai optik—
saraf optik.
• Vesikel optik kontak dg ectoderm, bagian pusat
(invaginasi) menjadi mangkuk optik berdinding ganda
(2lapis).
1. Lapisan luar: epitel pigmen (membran tipis)
2. Lapisan dalam: retina saraf optik/retina neural
Diantara lapisan ini terdapat ruang potensial, tempat penonjolan
sel pigmen.
Epitel pigmen
• Sel silindris (poligonal) teratur—sampai ora
serata,sel menjadi pipih.
– Tinggi: 10-14µm.
– Apex: mikrovilli gepeng.
– Selubung silindris (ujung-ujung fotoreceptor).
• Inti di basal, basal melekat erat pada membran
bruch dg invaginasi. Terdapat banyak mitokondria
untuk aktifitas transport ion.
• Ciri khas:
– Daerah apikal dan basal tertutup rapat, ada
komunikasi antar sel.
– Ada perbedaan potensial listrik—transport ion.
• Ablasio retina: terlepasnya epitel pigmen dr
retina neural. Terapi : bedah laser.
• Sitoplasma sel epitel pigmen: banyak RES
(esterifikasi & transport vit A ke fotoreceptor).
Ada juga RER, app golgi, lipofuksin, banyak
melanin + premelanosom, badan residu/fagosom
(sampah lamelar dr fagositosis membran lamel dr
ujung external segmen luar fotoreseptor)
• Fungsi:
– Menyerap cahaya.
– Mencegah pemantulan.
– Nutrisi fotoreseptor.
– Penggantian lamel membran.
– Pembentukan rhodopsin serta pergerakannya dg
menimbun + melepas vit A (precursor rhodopsin).
Retina optikal
• Melapisi koroid mulai papilla saraf optik
(posterior) sampai ora serata (anterior).
• Terdapat:
Fovea centralis = cekungan dangkal, letaknya 2,5mm
temporal papilla optik (penglihatan terjelas).
Bintik kuning/makula lutea = sekeliling fovea.
Papilla optik ( tidak ada fotoreseptor)=bintik buta.
• Unsur retina neural (4 komponen sel):
1. Fotoreseptor: sel batang + sel kerucut.
2. Neuron konduksi langsung :sel bipolar+sel ganglion.
3. Neuron asosiasi dan sentrifugal (tersebar merata di
laps retina): sel horisontal, sel amakrin.
4. Unsur penyokong: serat Műller, neuroglia.
• Lapisan retina (dr luar ke dalam)
1. Epitel pigmen.
2. Lapisan batang + kerucut (fotoreseptor).
3. Membran limitan externa.
4. Lapisan inti luar.
5. Lapisan pleksiform luar (laps sinaptik, tempat sinap
neuron 1 dan 2).
6. Lapisan inti dalam (inti sel bipolar, tersusun rapat, sel
asosiasi, unsur penyokong).
7. Lapisan pleksiform dalam (laps sinap neuron 2 dan 3).
8. Lapisan sel ganglion/neuroglia (saraf optik tak
bermielin).
9. Lapisan serat saraf.
10. Membran limitan interna (memisahkan retina dr
badan vitreus).
• Lapisan retina:
– No1-4 = neuron pertama.
– No 5-7= neuron kedua.
– No 8-10= neuron ketiga.
• Melalui dendrit, mengirim axon ke SSP, axon
berkumpul di papilla optikus membentuk nerv
optikus.
• Struktur terbalik: cahaya—lapisan ganglion—
lapisan bipolar—lapisan batang + kerucut
(cahaya harus melalui seluruh ketebalan retina
untuk mencapai fotoreseptor).
• Fotoreseptor batang + kerucut:(neuron
terpolarisasi, 2 kutub):
1. Dendrit fotosensitif (konduksi luar)—laps inti
luar (badan sel).
2. Sinaps dg sel bipolar (konduksi dalam)—laps
pleksiform luar.
Sel BATANG
Sel khusus (tipis memanjang) 50x3µm
Terdiri dari 2 bagian:
1. Segmen luar.
2. Segmen dalam.
1. Segmen luar: silindris, p: ± 28µm.
Isi: 600- >1000 lamel membran
gepeng/diskus/cakram yg bertumpuk seperti
uang logam.
Tiap cakram terdiri dr 2 membran dg tebal ±
6nm, bag perifer bersatu, terpisah dr membran
plasma yg membungkusnya.
Bag basal menyempit (leher sempit penghubung
segmen luar + dalam). Leher bag exentris timbul
silium (modifikasi silia), 9 ‘doublet’perifer(tanpa
singlet sentral)yg berasal: badan basal ujung
terluar segmen dalam.
Ujung segmen luar tertanam dlm epitel
pigmen, ada garis transversal.
Cakram berisi pigmen ungu visual/ rhodopsin.
Bila kena cahaya, pigmen tersebut memutih
dan menginisiasi rangs visual.
Rhodopsin terdiri dari aldehid vit A
(retinaldehida)+protein spesifik (opsin).
2. Segmen dalam: panj: ± 32µm.
Suatu ‘elipsoid’ luar: banyak mitokondria (produksi
energi) untuk proses penglihatan.
Mioid dalam: golgi komplx, RES, glikogen, polisom,
RER,guna sintesis protein baru.
Protein akan keluar ke segmen luar melalui leher,
menyatu dlm cakram baru, proses ini terus
berlangsung.
Cakram yg lama (ujung segmen luar, dekat epitel
pigmen) difagositosis-dihancurkan oleh sel epitel
pigmen.
Siklus lengkap ± 10 hr.
Fungsi: metabolik unt biosintesis penghasil energi.
Pada manusia ± 120 jt sel batang. Sangat sensitif
terhadap cahaya—terpakai saat cahaya rendah (senja,
malam hari). Resolusi rendah, sehingga bayangan yg
dibentuk tidak terlalu detil & tidak peka thd warna.
Sel batang dihubungkan ke lapisan inti luar oleh serat
batang luar (ramping) menembus membr limitans
externa.
Serat batang dalam ke lapisan pleksiform luar—akhir
sinaptik.
Akhir sinaptik: gelembung sinaptik/pita
sinaptik/batang—cakram padat yg menempel dendrit
sel bipolar di lapisan inti dalam & axon horizontal.
Inti sel batang didekat pusat segmen dalam.
Sel KERUCUT
Neuron, panj 60x1,5µm.
Retina manusia: ± 6 jt sel kerucut.
Struktur mirip sel batang (segmen luar & dalam,
badan basal dg silium, akumulasi mitokondria,
poliribosom).
Segmen luar mengecil lalu membesar ke arah
segmen dalam (spt botol). Proximal Membran
segmen luar menyatu dg membran plasma luar
(invaginasi).
Protein hasil sintesa segmen dalam tersebar
merata diseluruh segmen luar. Batang: ditimbun
dlm cakram.
Inti sel kerucut > inti sel batang, kromatin tidak
sepadat batang. Inti terletak sebelah dalam
membran limitan externa, sehingga serat kerucut
luar pendek, dan serat kerucut dalam panjang,
lebih tebal, bag akhir melebar pd lapisan
pleksiform luar—membentuk kaki kerucut (cone
pedicle)-tonjolan kecil.
Berisi pigmen iodopsin (sensitivitas max di area
merah, hijau atau biru dr spektrum cahaya yg
terlihat (persepsi warna).
Peka thd cahaya intensitas tinggi (ambang batas
tinggi)/kurang peka cahaya, ketajaman
penglihatan lebih baik.
Pada fovea: hanya sel kerucut (tiap kaki sel
kerucut berhubungan dg sebuah sel bipolar yg
letaknya serong sekeliling batas tepi fovea)
Diluar fovea:
Satu lapis inti kerucut di luar.
Empat lapis inti batang di dalam.
Bentuk sel kerucut berbeda di beda tempat:
Fovea: panjang, ramping, tersusun rapat
(mempertajam penglihatan halus). Segmen
dalam=segmen luar. Bentuknya tidak terlalu kerucut.
Perifer retina: sel kerucut pendek dan tebal.
Sel BIPOLAR
Sebagian besar badan sel disentral inti dalam
Dibagi:
Sel bipolar diffusa (sinaps dg bbrp fotoreseptor). Dendrit
menempel simpul batang/kelompok (±6 kaki kerucut) pd
laps pleksiform luar.
Sel bipolar monosinaps/kerdil, berhubungan dg axon, satu
sel kerucut dg satu sel ganglion—menembus laps
pleksiform dalam ≈ jalur satu-satu sel kerucut dan sel
bipolar –laps pleksiform dalam—satu ganglion.
Dendrit panjang (bipolar ‘pel bertangkai’/map).
Dendrit pendek (bipolar sikat).
Dendrit dpt expansi menembus simpul batang.
Axon lurus, vertikal ke laps pleksiform dalam—
berhubungan dg dendrit sel ganglion.
Sel GANGLION
¤ Letak: retina dalam (laps 8). Dendrit: laps pleksiform
dalam. Axon: serat saraf optik, tidak bercabang.
¤ Ciri khas: sel saraf besar ≈ neuron otak, inti eukromatik
besar, badan nisll basofilic.
¤ Dua tipe sel:
¤ Tipe diffus: dendrit berhubungan dg beberapa sel bipolar.
¤ Tipe monosinaps/kecil: dendrit berhubungan dg sebuah
sel kerucut/bipolar kerdil.
¤ Sel saraf optik (tdk bermielin)—lempeng kribiform
(papila optik)—bermielin.
¤ Pada daerah bintik buta: papil nervus optikus, kepala
nervus optikus, axon sel ganglion, berkumpul
membentuk nervus optikus (daerah yg bebas reseptor).
Sel HORIZONTAL
Badan sel> sel bipolar. Dibagian luar lapisan inti
dalam.
Dendrit + axon dibagian dalam laps pleksiform
luar. Dendrit berakhir dlm ‘keranjang’ ≈ cangkir di
kaki kerucut.
Menghubungkan berbagai fotoreseptor: kelp sel
kerucut dgn kelp sel batang daerah lain, kelp sel
kerucut dgn kelp sel kerucut daerah lain.
Fungsi: belum jelas, untuk integrasi rangsangan
(meningkatkan atau menurunkan ambang
fungsional antara sel batang, sel kerucut dengan
sel bipolar.
Sel AMAKRIN
Letak: 2-3 baris sebelah dalam (laps inti dlm).
Bentuk: bulat pear, tonjolan ke dalam
masuk—laps pleksiform dlm—bercabang—
sinaps dg bbrp sel ganglion.
Fungsi belum jelas.
Sel NEUROGLIA
Fungsi: menyokong, mengisolasi, nutrisi.
Terdiri dari:sel Műller dg astroglia (banyak
cabang), glia perivaskuler (astrosit)—
ectoderm dan mikroglia—mesoderm.
Sel MűLLER (gliosit retina)
Ukuran raksasa, bersama-sama inti sel bipolar
didalam laps inti dalam.
Juluran sitoplasma panjang + tipis meluas ke
membr limitans interna + externa—melewati
hampir seluruh ketebalan retina, mengelilingi
fotoreseptor, sel bipolar, sel ganglion sehingga
menempati sebagian besar volume total
retina.
Ruang antar sel sedikit.
Fungsi: penunjang, nutrisi, menyelubungi
neuron+serat retina.
Unsur GLIA lain