DISUSUN OLEH :
FAUZIO NURUL KHAIRA (2013730037)
Sesak sejak 2
hari SMRS,
bertambah Lemas ,
saat mudah lelah,
beraktivitas, pusing, pucat
Terbangun Berobat ke RS
malam hari Islam Jakarta
karena sesak, Cempaka
tidur nyaman Putih
menggunakan
3 bantal
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat TB (-)
Riwayat Transfusi darah (+)
Riwayat hipertensi (-)
Riwayat penyakit jantung (+)
Riwayat DM (-)
Riwayat asma (-)
Riwayat Penyakit Keluarga
Di keluarga tidak ada menderita keluhan yang
sama. Riwayat penyakit hipertensi, DM,
penyakit jantung, dan asma pada anggota
keluarga disangkal
Riwayat Pengobatan
Pasien pernah masuk RS karena keluhan yang
sama, dan sampai di transfuse darah.
Riwayat Psikososial
Pasien jarang berolahraga, tidak merokok dan
tidak mengkonsumsi alkohol, aktivitas pasien
juga terganggu
Riwayat Alergi
Pasien tidak memiliki alergi terhadap obat,
makanan, debu, cuaca maupun bulu binatang
Riwayat Psikososial
Pasien jarang berolahraga, tidak merokok
dan tidak mengkonsumsi alkohol. Pola
makan pasien tidak teratur, kuantitas dan
kualitas makanan kurang. Anak pasien
mengaku pasien makan hanya seukuran
telapak tangan, tidak mau makan daging.
Pasien juga jarang minum dan kalau minum
sedikit-sedikit.
Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : tampak sakit sedang, pucat, dan lemah.
Kesadaran : composmentis
Tanda Vital
Suhu : 37oC
Nadi : 122x/menit, reguler, kuat angkat, Isi
cukup
Pernapasan : 24x/menit
Tekanan Darah : 120/70 mmHg
Status Gizi
BB Sebelum Sakit : 48 kg
BB Saat Sakit : 45 kg
TB : 155 cm
IMT : 18,7 kg/m2
Kesan : normoweight
STATUS GENERALIS
Kepala
Bentuk kepala Normocephal, allopesia (-), hematom (-), tidak
ada tanda-tanda trauma atau luka
• Mata: konjungtiva anemis (+/+), Sklera ikterik (-/-), reflek
pupil (+/+), pupil ishokor diameter 3 mm, reflek cahaya
langsung (+/+)
• Hidung: normonasi, tidak ada pernapasan cuping hidup,
secret (-), deviasi septum (-), tidak ada tanda-tanda
trauma, tidak ada perdarahan.
• Telinga: bentuk normotia, secret (-), serumen (-), tragus
sign (-), nyeri Tarik aurikuler (-), pembesaran KGB
preaurikuler dan retroaurikuler (-), tidak ada tanda-tanda
trauma
• Mulut: bibir pucat (+), mukosa bibir kering (+), sianosis (-),
lidah kotor (-),
Leher
Tidak ada benjolan, pembesaran KGB dan thyroid (-), tidak
ada tanda-tanda trauma, tanda peradangan (-), JVP 5+3
cm H2O.
Paru-paru
• Inspeksi : simetris, tidak ada bagian dada yang
tertinggal, retraksi dinding dada (-)
• Palpasi : vocal fremitus sama, nyeri tekan (-)
• Perkusi : sonor, batas paru hepar ICS 5, batas paru
lambung ICS 6
• Auskultasi: vesikuler seluruh lapang paru, ronkhi (-/-),
wheezing (-/-)
Jantung
• Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
• Palpasi : ictus cordis tidak teraba
• Perkusi : batas jantung kiri di ICS 5 Aksilaris Anterior
Sinistra, Batas atas ICS II, batas bawah ICS V,
Batas Kanan ICS IV Mid Sternalis Dextra
Abdomen
• Inspeksi : datar, striae (-), dilatasi vena (-)
• Palpasi : supel, hepatomegaly (-), splenomegaly (-),
nyeri tekan hepar dan lien (-)
• Perkusi : Timpani, tanda asites (-)
• Auskultasi : bising usus (+), normal 8 x/m
Ekstremitas
• Superior : akral teraba hangat, edema (-/-), sianosis (-/-
), CRT <2 detik
• Inferior : akral teraba hangat, edema (-/-), sianosis (-/-
), CRT <2 detik
Kulit
Turgor kembali cepat, sianosis (-), pucat (+) di telapak
tangan dan kaki, scar (-), eritema (-).
Pemeriksaan Laboratorium
12-7-2018 pukul 19 : 05 WIB
Anemia
CHF
Assesment
S : sesak napas sejak 2 hari sebelum masuk Non medika mentosa:
rumah sakit, lemas, pucat, pusing Tirah baring
Konsultasi gizi dengan kebutuhan
O : pasien tampak pucat, konjungtiva kalori 1700 kkal/hari
anemis (+/+), bibir pucat (+), mukosa bibir
kering (+). Hb 4,9 g/dL. Medika mentosa:
Transfusi PRC 3 labuh :
A : Anemia 2 labuh jam 02.00 WIB
1 labuh jam 11.00 WIB
P: O2 nasal kanul 2lpm
Diagnostik:
Pemeriksaan Darah perifer lengkap ulang
Observasi TTV dan keluhan
Pemeriksaan Morfologi darah tepi
S : Sesak napas PND (+), DOE (+), lemas Medika mentosa :
Gangguan Penyebab
pembentuka Hemoragik Hemolitik yang tidak
n eritrosit diketahui
Kekurangan
bahan esensial Pasca perdarahan
Intrakorpuskular
pembentukan akut
eritrosit
Gangguan Akibat
Ekstra-
penggunaan perdarahan
korpuskular
(utilitas) besi kronik
Kerusakan
sumsum tulang
KLASIFIKASI ANEMIA
Berdasarkan Morfologik Berdasarkan Morfologi & Etiologi
Anemia makrositer
Anemia makrositer bila
MVC > 95 fl.
Gejala Anemia
Gejala Khas masing-masing
Gejala Umum
anemia
Terapi untuk keadaan darurat seperti misanya pada perdarahan akut akibat nemia
aplastik yang mengancam jiwa pasien, atau pada anemia pasca perdarahan akut yang
disertai gangguan hemodinamik
Terapi suportif
Terapi kausal untuk mengobati penyakit dasar yang menyebabkan anemi tersebut.
Suplemen besi
Diberikan pada anemia def besi
Sulfas ferosus 3x1 tab (325 mg mengandung 65 mg besi elemental,
195;39)
Ferrous fumarat 3x1 tab (325;107, 195;64)
Ferrous glukonat 3x1 tab (325;39)
B 12 dan asam folat
Diberikan pada anemia def asam folat dan def b12
Vit b 12 80 microgram (dalam multivitamin)
Asam folat 500-1000 microgram (untuk ibu hamil 1 mg)
Imunosupresan
Imunosupresan kombinasi dengan antitimosit globulin dan siklosporin
merupakan first-line therapy pada anemia aplastik berat atau
sangat berat dengan keterbatasan donor dan pada pasien
dengan usia >35-50 tahun
Splenektomi
Berguna pada anemia emolitik autoimun dan penyakit hemolitik
herediter lain
Pemeriksaan
Pemeriksaan Pemeriksaan
Darah Seri
Screening Test Khusus
Anemia
Terapi untuk keadaan darurat seperti misanya pada perdarahan akut akibat nemia
aplastik yang mengancam jiwa pasien, atau pada anemia pasca perdarahan akut yang
disertai gangguan hemodinamik
Terapi suportif
Terapi kausal untuk mengobati penyakit dasar yang menyebabkan anemi tersebut.