SENDIRI
Kepaniteraan Klinik Senior (KKS)
Eka Saptaning Windu Fitri (20360139)
Ilmu Forensik
Eliska Yanti (20360140)
Di Rumah Sakit Umum Haji Medan Esty Williyana Sari (20360055)
Sumatera Utara Pembimbing : Farahiyah Karamina Kartono (20360029)
dr. Surjid Singh,MBBS., Sp.F.,
DFM
Section Break
Insert the Subtitle of Your Presentation
PENDAHULUAN
Pembunuhan anak sendiri (infanticide) disebut PAS menurut perundang-undangan di
indonesia, yaitu pembunuhan yang dilakukan oleh seorang ibu atas anak kandungnya
pada saat lahir atau tidak lama kemudian karena takut ketahuan telah melahirkan
anak. Persyaratan yang harus dipenuhi dalam kasus pembunuhan anak (infanticide),
yaitu pelaku adalah ibu kandung dari bayi yang bersangkutan, pembunuhan
dilakukan dalam tenggang waktu tertentu dan si ibu dalam keadaan kejiwaan takut
akan ketahuan bahwa ia melahirkan anak. Suatu pembunuhan yang tidak memenuhi
salah satu kriteria di atas tidak dapat disebut sebagai pembunuhan anak (infanticide),
melainkan suatu pembunuhan biasa.
IDENTITAS PASIEN
Nama : An. NS
Tahun Lahir : 2018
Usia : 1,8 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku Bangsa : Indonesia
Masuk RSHAM Medan : 2020
RIWAYAT KEJADIAN
Kasus dilaporkan dengan korban seorang gadis
berinisial NS, umur 1,8 tahun, korbannya
dibawa ke RS HAM Medan oleh polisi atas
permintaan Visum et Repertum, pemeriksaan
tubuh dan operasi tubuh pada hari yang sama.
Berdasarkan riwayat penyidik yang pergi ke
tempat kejadian perkara, tersangka adalah ibu
korban yang telah ditangkap dan saat ini sedang
menjalani perawatan di rumah sakit karena
keracunan baygon. Dia meracuni diri sendiri
setelah itu meracuni anaknya (korban).
Ditemukan jenazah anak-anak, perempuan, panjang
INPEKSI UMUM 82 cm,.
bertubuh sedang, warna kulit coklat, dan
rambut hitam, lurus, sulit dicabut. Ada luka memar
di bagian belakang leher, punggung, dan pinggang
yang tidak menghilang pada penekanan. Mayat
kaku tidak ditemukan, busuk ditemukan berwarna
hijau
• .
perut bagian bawah kiri dan kanan, kulit di
punggung mudah terkelupas.
Dari pemeriksaan tubuh diperkirakan meninggal
antara 12-24 jam lalu berdasarkan tanda-tanda yang
ditemukan berupa mayat yang memar tidak hilang
,
pada bagian penekanan dan mayat kaku yang telah
menghilang (fase relaksasi) dan ditemukan proses
pembusukan awal.
PEMERIKSAAN LUAR
Dari pemeriksaan luar ditemukan
kedua bibir dan ujung jari
berwarna biru dan tercium bau
baygon dari mulut korban.Pada
bagian mata terdapat dua
kelopak mata bagian dalam yang
pucat, tidak ada bintik berdarah.
Gambar Mata
(Dua kelopak mata bagian dalam yang
pucat, tidak ada bintik berdarah)
Gambar Tungkai Bawah
Gambar Mulut 1. Tungkai atas : Ditemukan ujung jari berwarna biru,
(Ditemukan bibir biru, Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan dan patah tulang
berbau seperti baygon) 2. Tungkai bawah : Jari biru ditemukan, tidak ditemukan
tanda-tanda kekerasan dan tulang patah.
Pemeriksaan Dalam
Ditemukan bercak perdarahan (tardeus sport) di
permukaan paru-paru dan di permukaan jantung
menunjukkan bahwa sebelum meninggal korban
mengalami gangguan pernafasan (asfiksia) yang
kemudian berakhir dalam kematian.
dihukum di sini adalah seorang ibu, baik kawin maupun tidak, yang
dengan sengaja (tidak direncanakan terlebih dahulu), membunuh
anaknya pada waktu dilahirkan atau tidak beberapa sesudah
dilahirkan, karena takut ketahuan, bahwa ia sudah melahirkan anak.
Kejahatan ini dinamakan “makar mati anak” atau “membunuh biasa
anak”. Apabila pembunuhan tersebut dilakukan dengan direncanakan
terlebih dahulu, dikenakan Pasal 342 KUHP.
Aspek Medikolegal
Pembunuhan anak sendiri (infantisida) adalah pembunuhan oleh ibu
kandung yang membunuh bayinya saat dilahirkan atau beberapa saat
setelah melahirkan. Alasan ibu kandung tersebut membunuh karena
tidak ingin orang lain mengetahui kelahiran tersebut.
Struktur Visum et Repertum
1. Pro Justitia Kata tersebut harus dicantumkan di kiri atas, dengan demikian VeR tidak perlu bermeterai.
2. Pendahuluan Memuat identitas pemohon VeR, tanggal dan pukul diterimanya permohonan VeR, identitas dokter yang
melakukan pemeriksaan, identitas subjek yang diperiksa: nama, jenis kelamin, umur, bangsa, alamat, pekerjaan, kapan
dilakukan pemeriksaan, dan tempat dilakukan pemeriksaan.
3. Pemberitaan (hasil pemeriksaan) Memuat hasil pemeriksaan yang objektif sesuai dengan apa yang diamati, terutama
dilihat dan ditemukan pada korban atau dilakukan. Keadaan akhir korban, terutama tentang gejala sisa dan cacat badan
merupakan hal penting untuk pembuatan kesimpulan sehingga harus diuraikan dengan jelas.
4. Kesimpulan Memuat hasil interpretasi yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dari fakta yang ditemukan sendiri
oleh dokter pembuat VeR, dikaitkan dengan maksud dan tujuan dimintakannya VeR tersebut.
5. Penutup Memuat pernyataan bahwa keterangan tertulis dokter tersebut dibuat dengan mengingat sumpah atau janji
ketika menerima jabatan atau dibuat dengan mengucapkan sumpah atau janji lebih dahulu sebelum melakukan
pemeriksaan serta dibubuhi tanda tangan dokter pembuat VeR.
Your Picture Here
PEMBUNUHAN
ANAK SENDIRI
(INFANTICIDE)
01 ibu hanya ibu kandung yang dapat dihukum karena melakukan pembunuhan
anak sendiri. Tidak dipersoalkan apakah dirinya kawin atau tidak. Sedangkan
bagi orang lain yang melakukan atau turut serta membunuh anak tersebut
dihukum karena pembunuhan atau pembunuhan berencana
03 psikis Ibu membunuh anaknya karena terdorong oleh rasa ketakutan akan diketahui
orang telah melahirkan anak tersebut.biasanya anak yang dibunuh tersebut
didapat dari hubungan yang tidak sah
Pemeriksaan
Kedokteran
Forensik
Pemeriksaan kedokteran forensik pada
kasus pembunuhan anak sendiri atau
yangdiduga kasus pembunuhan anak sendiri
ditujukan untuk memperoleh kejelasan di
dalam halsebagai berikut:
Adapun anak yang baru dilahirkan dan belum mengalami perawatan dapatdiketahui
dari tanda-tanda sebagai berikut:
-Plasenta masih melekat dengan tali pusat dan masih behubugan denganumbilikus.
-Bila plasenta tidak ada, maka ujung tali pusat tampak tidak beraturan,hal ini dapat diketahui
dengan meletkkan ujung tali pusat tersebut kepermukaan air.
-Adanya lemak bayi (vernix caseosa), pada daerah dahi serta di daerahyang mengandung
lipatan-lipatan kulit, seperti lipat ketiak, lipat pahadan bagian belakang bokong.
4)Bila bayi hidup, berapa umur bayi sesudah lahir?
(a) Perubahan pada kulit. Kulit pada bayi baru lahir berwarna merah. Verniks kaseosa ini baru bisa hilang jika
dibersihkan dalam waktu 2 hari. Warna kulit menjadi lebih gelap pada hari ke-2 atau ke-3, Warna kulit yang normal
akan tampak dalam waktu 1 minggu.
(b) Perubahan pada kaput suksedaneum. Pada proses persalinan, jaringan kulit pada kepala bayi mengalami
pembengkakan yang berisi cairan darah atau lebih sering berisi serum. Pembengkakan ini akan hilang setelah satu
sampai tiga hari.
(c) Perubahan pada tali pusat.
Bekuan darah pada bekas potongan: setelah 2 jam , tali pusat masih menempel pada bayi: 12-14 jam, Peradangan
yang bentuknya cincin pada dasar tali pusat: 36-48 jam , Tali pusat terlepas dari bayi: 5-8 hari , Luka menyembuh 8-
12 hari
(d) Perubahan pada sirkulasi. Perubahan pada darah adalah sel darah merah yang masih mempunyai inti terdapat pada
sirkulasi bayi dalam 24 jam setelah kelahiran.
5)Apakah penyebab kematian bayi?
Penyebab kematian bayi dapat diketahui bila dilakukan autopsy, dari autopsy tersebut
dapat ditentukan apakah bayi tersebut lahir mati, mati secara alamiah, akibat kecelakaan atau
akibat pembunuhan.
kesimpulan
Pembunuhan anak sendiri (infanticide) disebut PAS menurut perundang-undangan di
indonesia, yaitu pembunuhan yang dilakukan oleh seorang ibu atas anak kandungnya pada
saat lahir atau tidak lama kemudian karena takut ketahuan telah melahirkan anak. Persyaratan
yang harus dipenuhi dalam kasus pembunuhan anak (infanticide), yaitu pelaku adalah ibu
kandung dari bayi yang bersangkutan, pembunuhan dilakukan dalam tenggang waktu tertentu
dan si ibu dalam keadaan kejiwaan takut akan ketahuan bahwa ia melahirkan anak.
Pemeriksaan kedokteran forensik pada kasus pembunuhan anak sendiri
ditujukan untuk memperoleh kejelasan Penyebab kematian bayi yang dapat
diketahui bila dilakukan autopsy.
THANK YOU