Anda di halaman 1dari 38

PT Martina Berto Tbk

Higiene Industri
Oleh:
Kelompok A1
Kelompok A1
1. dr. Josephine Natalie 11. dr. Andhita Restu
2. dr. Ashari Adi A. 12. dr. Bayu Rachmawan
3. dr. Danti Meirani 13. dr. Ega Farhatu Jannah
4. dr. Sherly Mediana 14. dr. Irma Sari Muliadi
5. dr. Michelle Abigail W 15. dr. Nindy Permata Yuswananda
6. dr. Andi Wicaksono 16. dr. Nyimas Amelia Pebrina
7. dr. Bellakusuma N. 17. dr. Darmawan Gama Harianda
8. dr. Novritasari Setyaningrum 18. dr. Yoyo Kusmianto
9. dr. Melysa Br. Sitepu 19. dr. Daniel Setiawan Nathan
10. dr. Lalita Khairrunnisa 20. dr. Meri DS
Latar Belakang
Kebijakan penerapan sistem
manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja

Menciptakan sistem keselamatan &


kesehatan kerja di tempat kerja

1. Mencegah/mengurangi kecelakaan kerja


& PAK
2. Kerja yang aman, efisien, dan produktif
Dasar Hukum
• UUD 1945 Pasal 27 ayat 2
• UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
• UU No. 3 Tahun 1969 tentang Persetujuan Konvensi Organisasi
Perburuhan Internasional No.120 Mengenai Hygiene dalam Perniagaan
dan Kantor-kantor.
• Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. Kep. 187/MEN/1999 tentang
Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya
Dasar Hukum
• Permenakertrans No. 3 tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor
Fisika dan Kimia di Tempat Kerja
• Peraturan Menteri Perburuhan No. 7 Tahun 1964 tentang Syarat
Kesehatan, Kebersihan serta Penerangan Dalam Tempat Kerja
• Peraturan Mentri Perburuhan No.7 Tahun 1964 tentang Syarat Kesehatan,
Kebersihan, serta Penerangan dalam Tempat Kerja.
Pelaksanaan

Kunjungan dilakukan secara online via zoom meeting di PT Martina


Berto Tbk pada tanggal 17 Juni 2020 pukul 13.00 – 15.00 WIB
PROFIL PERUSAHAAN
• PT Martina Berto Tbk merupakan bagian dari Martha Tilaar
Group yang didirikan pada tahun 1978 oleh Dr. HC. Martha
Pendiri Tilaar, (alm) Pranata Bernard, dan Theresa Harsini Setiady

• Jl. Pulokambing II no.1, Kawasan Industri Pulogadung


Lokasi

• Manufaktur, riset dan inovasi, dan ritel kosmetik dan obat


tradisional.
Sektor
Sektor Usaha
Martha Tilaar Group

4 Pilar Usaha 7 Unit Usaha


• Beauty Culture • PT. Martha Beauty Galery
• Beauty Education • PT. Martina Berto Tbk
• Beauty Green • PT. Cedefindo
• Women Empowering • PT. SAI Indonesia
• PT. Creative Style
• PT. Kreasi Boga Primatama
• PT. Cantika Puspa Pesona
Filosofi Perusahaan
Visi Perusahaan
Menjadi perusahaan perawatan kecantikan dan
spa (Beauty & Spa) yang terkemuka di dunia
dengan produk yang bernuansa ketimuran dan
alami, melalui pemanfaatan teknologi modern
dan menempatkan penelitian dan
pengembangan sebagai sarana peningkatan
nilai tambah bagi konsumen dan pemangku
kepentingan lainnya.
Misi Perusahaan ● Merekrut,  melatih dan mempertahankan
tenaga kerja yang kompeten dan
● Mengembangkan,  memproduksi dan
produktif sebagai  bagian dari aset
memasarkan produk perawatan kecantikan
Perusahaan;
dan spa yang bernuansa  ketimuran dan
● Memanfaatkan  metode operasi, sistim
alami dengan standar mutu internasional
guna memenuhi kebutuhan  konsumen di
dan teknologi yang efisien dan efektif di
berbagai segmen pasar dari premium, seluruh unit  dan fungsi usaha; 
menengah atas, menengah dan  menengah- ● Menerapkan  Good Corporate Governance
bawah dalam suatu portofolio yang sehat dan secara  konsisten demi kepentingan para
setiap merek mampu  mencapai posisi 3 besar pemangku kepentingan (stakeholders);
di Indonesia di setiap segmen pasar yang ● Memberikan  tingkat keuntungan yang
dimasukinya. wajar kepada para pemegang saham;
● Menyediakan  layanan yang prima kepada ● Mengembangkan  pasar kosmetika dan
semua pelanggan dalam porsi yang seimbang, jamu internasional dengan fokus jangka
termasuk  konsumen dan para penyalur menengah di kawasan  Asia Pasifik dengan
produk;
produk dan merek pilihan, dan fokus
● Mempertahankan  kondisi keuangan yang
jangka panjang di pasar  global.
sehat dan pertumbuhan bisnis;
Jumlah Tenaga:
• Kurang lebih 700 orang dengan 400 orang pada
bagian produksi
• Status: Tetap, Kontrak, dan Outsourcing
• Asuransi: Semua mendapat BPJS Kesehatan dan
BPJS Ketenagakerjaan. Pegawai tetap: + asuransi
swasta
• Jam Kerja: 8 jam (manufaktur liquid 07.00-15.00,
manufaktur dry 07.30-15.30, office 08.00-16.30)

Sertifikat bidang K3:


• ISO 9001: Jaminan Mutu Standar Internasional
• ISO 14001: Ramah Lingkungan Standar
Internasional
• GMP (Good Manufacturing Processing): Cara
Pembuatan Kosmetik yang Baik (CPKB) dan Cara
Produksi Obat Tradisional yang Baik (CPOTB)
• OHSAS 18001, Ecocert, Halal
• Bendera Emas SMK3
Alur
Produk
si
Faktor Bahaya di Lingkungan Kerja
FISIKA KIMIA BIOLOGIS
• Suara Bising • Bahan-bahan • Mikroorganisme
(kepmenaker no.51 kimia • Serangga
tahun 1999) • Efek-efek bahan • Vektor
• Pencahayaan kimia
• Iklim dan suhu • Pengukuran
(Kepmenaker no.51 • Nilai ambang batas
tahun 1999 tentang NAB
suhu di tempat kerja)
• Getaran
• Radiasi
Hasil Pengamatan
Higiene Industri
Faktor Fisika
GETARAN
Masih di bawah NAB
Audit internal tiap 3 bulan
Bekerja sama dengan lab luar

BISING
Masih di bawah NAB
Audit internal tiap 3 bulan
Bekerja sama dengan lab luar
Faktor Fisika
PENCAHAYAAN
IKLIM/SUHU
Tidak dilakukan
pengamatan Audit internal tiap 6
secara langsung bulan

RADIASI
Tidak diketahui
Faktor Kimia

Pemantauan dan
Bahan kimia dari Penyimpanan
pengukuran
supplier dinilai oleh bahan kimia sesuai
Memenuhi syarat dilakukan 1 tahun
RnD Standarisasi dengan MSDS, sifat
BPOM sekali, kerjasama
dan dimintakan dan karakteristik
dengan Balai
MSDSnya bahan
Hiperkes
Faktor Biologi
• Dilakukan pembersihan besar tiap 1 bulan
• Dilakukan pembersihan tiap akan ada pergantian produk
• Bekerja sama dengan vendor pihak ke 3 untuk pest control setiap 2
minggu
Kebersihan Umum
Ditemukan Tersedia Seragam

HIGIENE
PERLENGKAPAN FASILITAS
PENYEDIAAN AIR

HIGIENE SDM
fasilitas air tempat cuci kerja
minum di tangan yang pegawai
lokasi bersih dan dicuci rutin
produksi memadai di setiap hari.
setiap
bagian.
Pengolahan
Limbah Padat
(supervisi oleh departemen • B3
HSE) • Non B3

Limbah
Cair
• Wastewater Treatment Plant
(WWTP)  Limbah industri
• Sewage Treatment Plant (STP) 
Limbah rumah tangga
Pengolahan Limbah
B3

Dilakukan
pemantauan
dan
Dikelola oleh
Termasuk Limbah pengukuran
vendor pihak
limbah B3 ditampung di tiap hari dan
ke 3 yang
dari klinik TPS dilaporkan ke
tersertifikasi
Suku Dinas
Lingkungan
Hidup
Pengolahan Limbah
Non B3
• Dibedakan menjadi organik dan non organik
• Dikelola oleh vendor pihak ke 3 yang tersertifikasi
Pengumpulan

Kolam ekologi
Pengentalan limbah dan penambahan air bersih
Pengolahan
Limbah Neutralizing pit
Ditambahkan NaOH utk menetralkan limbah
WWTP
Coagulation Tank
Proses pengendapan ditambah aluminium sulfat utk
memisahkan air dgn endapan
Polymer Tank
Ikat larutan→cairan yang terpisah

Pengolahan
Limbah Chlorine Tank
Penjernihan cairan dengan klorin
WWTP

Pengujian kelayakan dan


pemanfaatan limbah
Polymer Tank
Ikat larutan→cairan yang terpisah

Pengolahan Chlorine Tank


Penjernihan cairan dengan klorin
Limbah
STP
Pengujian kelayakan dan
pemanfaatan limbah
Petugas Higiene
• Memiliki 2 petugas higiene yang telah menjalani training eksternal
• Pemeliharaan higienitas produk dilakukan dengan pembuatan
aturan:
1. Peralatan: pemeriksaan kebersihan tiap alat yang baru dan
pengukuran mikro pada produk yang sudah jadi
2. Pekerja: kewajiban cuci tangan sebelum bekerja, penggunaan
masker
3. Kebersihan ruangan: penyusunan jadwal pembersihan rutin
ruangan, desinfeksi
Sanitasi
• Pengelolaan sampah: baik
• Terlihat ketersediaan tempat sampah yang mudah diakses di
lingkungan pabrik
• Pengelolaan sampah (sampah produk, sampah ruangan dan halaman)
ditangani oleh bagian general affair (10 petugas)
• Cara pengelolaan:
1. Sampah dikelompokkan berdasarkan nilai ekonomi
2. Sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi akan dibuang
3. Dikelola oleh pihak ketiga
PEMECAHAN MASALAH
  Komponen Permasalahan yang Pemaparan dari PT Permasalahan Perundang-undangan
  mungkin terjadi * Martina Berto Penanganan
Fisika Bising Pekerja tidak Sudah diberikan APD pada Pemeriksaan screening PERMENTRANS
menggunakan ear plug pekerja ditempat yang NAB awal kesehatan 08/Men/VII/2010 dan
  tinggi pendengaran pekerja, Nomor 13 tahun 2011
  pemeriksaan audiometri pasal 5
berkala
 
Terdapat 1 tempat produksi Pemberian ear plug pada
yang memiliki tingkat pekerja yang bekerja di
kebisingan melebihi ruangan mesin tersebut
ambang batas

Iklim/Suhu Terdapat ruangan yang Penambahan pendingin Permenakertrans No. 13


terasa panas ruangan tahun 2011 pasal 4

Getaran Tidak diketahui -


Radiasi Tidak diketahui -

* Berdasarkan pemaparan periode lalu


  Komponen Permasalahan yang Pemaparan dari PT Permasalahan Perundang-undangan
  mungkin terjadi * Martina Berto Penanganan
Kimia Bahan baku Pekerja terkena paparan Sudah dilaksanakan upaya Administratif/Promotif PERMENTRANS
bahan kimia promotif dan preventif Pemberian label, MSDS, 08/Men/VII/2010 dan Nomor
dengan APD WI/SOP 13 tahun 2011 pasal 5
   
Pemberian APD yang tepat Keputusan Menteri Tenaga
(masker Kerja RI no Kep
/gloves/googles) 187/MEN/1999 tentang
pengendalian bahan kimia

* Berdasarkan pemaparan periode lalu


  Komponen Permasalahan yang Pemaparan dari PT Permasalahan Perundang-undangan
  mungkin terjadi * Martina Berto Penanganan
Biologi Mikroba Pekerja terkena paparan Ada penangangan khusus Administratif/Promotif PERMENTRANS
virus, bakteri, jamur saat pandemi virus (COVID • Kebersihan lingkungan 08/Men/VII/2010 dan Nomor
19) rutin besar 1 bulan sekali 13 tahun 2011 pasal 5
• Cleaning tiap pergantian
shift
• Screening rutin
Medis :
• Meningkatkan personal
hygiene
• Desinfeksi dan
dekontaminasi secara
teratur

Pest Control Rutin


Hewan Pengerat Produk atau bahan 3M Plus
Serangga Pekerja tergigiti serangga

* Berdasarkan pemaparan periode lalu


Kesimpulan
● Penilaian higiene industri yang ditemukan pada PT. Martina Berto Tbk,
yaitu pada faktor fisika berupa kebisingan, getaran, iklim/suhu, dan pada
faktor kimia serta biologi, sedangkan untuk faktor pencahayaan dan
radiasi tidak diketahui karena tidak dilakukan kunjungan secara langsung
● Pada faktor kebersihan umum, petugas higiene, dan pengelolaan limbah
secara keseluruhan dapat dikatakan sudah baik
● Kami menilai bahwa perusahaan ini sudah cukup baik menerakan
prinsip-prinsip hiperkes dan keselamatan kerja bagi tenaga kerjanya.
Saran
● Dilakukan peninjauan ulang terhadap tempat – tempat yang memiliki
faktor bahaya untuk menilai ada tidaknya faktor yang berpotensi
menimbulkan kecelakaan kerja dan/atau PAK
● melakukan koordinasi pada pihak terkait untuk mengendalikan bahaya
yang ada.
● dengan dilakukannya kunjungan melalui virtual, alangkah baiknya jika
dari pihak PT Martina Tbk Berto memberikan perjalanan (vlog) ke peserta
agar dapat mengetahui situasi dan kondisi di lokasi secara langsung dan
diberikan waktu yang cukup untuk menjawab pertanyaan
Thank You!
Pertanyaan
● Pertanyaan untuk kelompok A1
● dr. Dennely (kel. 3): adakah kerugian yang ditimbulkan dari pengolahan
limbah yang dapat memengaruhi kesehatan para pekerja?
● dr. Alexander (kel 2): Berapa lama limbah B3 dan non B3 ditampung atau
diambil oleh vendor?
Tanya Jawab
dr. Alexander (kel 2):
1. Berapa lama penampungan atau pengambilan oleh vendor?
menurut Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 pada pasal 28, 29, dan 30 Penyimpanan
Limbah B3 paling lama:
2. 90 (sembilan puluh) hari sejak Limbah B3 dihasilkan, untuk Limbah B3 yang dihasilkan sebesar
50 kg (lima puluh kilogram) per hari atau lebih;
3. 180 (seratus delapan puluh) hari sejak Limbah B3 dihasilkan, untuk Limbah B3 yang dihasilkan
kurang dari 50 kg (lima puluh kilogram) per hari untuk Limbah B3 kategori 1
4. 365 (tiga ratus enam puluh lima) hari sejak Limbah B3 dihasilkan, untuk Limbah B3 yang
dihasilkan kurang dari 50 kg (lima puluh kilogram) per hari untuk Limbah B3 kategori 2 dari
sumber tidak spesifik dan sumber spesifik umum; atau
5. 365 (tiga ratus enam puluh lima) hari sejak Limbah B3 dihasilkan, untuk Limbah B3 kategori 2
dari sumber spesifik khusus

Namun untuk di PT. Martina berto sendiri kami tdk mengetahui brp lama limbah disimpan karena
tdk dibahas dan tdk dilakukan pengamatan langsung
● dr. Dennely (kel. 3): adakah kerugian yang ditimbulkan dari pengolahan
limbah yang dapat memengaruhi kesehatan para pekerja?
No.1 scr logika, dgn sistem pengolahan limbah b3 dan non b3 seperti yg telah
dijelaskan PT Martina berto, tdk ada kerugian yang mungkin ditimbulkan karena
pengolahan dilakukan oleh vendor yg tersertifikasiPT. Martina Berto memiliki sistem
pengolahan limbah bernama Water Wastage Treatment Plant yang terdiri dari
beberapa langkah. seperti yang dijelaskan tadi saat presentasi. Hasil akhir dari proses
ini adalah air suling yang aman untuk dibuang ke sistem saluran pembuangan air.
Setiap hari, kurang lebih dihasilkan sebanyak 20 m3 limbah dalam bentuk air. Walau
saat ini limbah langsung dibuang ke saluran pembuangan air, pada dasarnya air
limbah ini sebenarnya aman digunakan untuk beberapa aktivitas sehari-hari seperti
menyiram tanaman, mencuci kendaraan atau mengepel.namun jika tdk diolah secara
baik, memang limbah dapat mempengaruhi kesehatan pekerja, yaitu dapat
menimbulkan penyakit2 seperti diare, dll.

Anda mungkin juga menyukai