Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN KEGIATAN

UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK SERTA

KELUARGA BERENCANA (F.3)

ANTENATAL CARE

Disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh surat tanda selesai internsip

Disahkan oleh :

Pendamping Penyusun

dr. Sinta Wulan Sari dr. M.Helrino Fajar

NIP 19750826 2008012 2 006 Dokter Internsip


BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Pemeriksaan kehamilan atau Antenatal Care (ANC) merupakan asuhan yang


diberikan saat hamil sampai sebelum melahirkan. ANC penting untuk menjamin
agar proses alamiah tetap berjalan normal sehingga komplikasi yang mungkin
terjadi selama kehamilan dapat terdeteksi secara dini serta ditangani secara
memadai. Apabila ibu hamil tidak melakukan pemeriksaan kehamilan, maka tidak
akan diketahui apakah kehamilannya berjalan dengan baik atau mengalami
keadaan risiko tinggi dan komplikasi obstetrik yang dapat membahayakan
kehidupan ibu atau janinnya.

Setiap wanita hamil menghadapi resiko komplikasi yang bisa mengancam


jiwanya.Oleh karena itu, setiap wanita hamil memerlukan sedikitnya empat kali
kunjungan selama periode antenatal yaitu satu kali kunjungan selama trimester
pertama, satu kali kunjungan selama trimester kedua, dan dua kali kunjungan
selama trimester ketiga.Deteksi dini risiko tinggi ibu hamil dapat dilakukan sejak
awal kunjungan ibu hamil, sehingga bisa dipersiapkan system rujukan sejak awal
dan mengetahui apa yang harus dilakukan bilamana terjadi komplikasi.

I.2. Tujuan

Skrining kehamilan resiko tinggi

I.3. Pemeriksaan Antenatal Care

1. Data Pasien
Nama : Ny. RF
Umur : 29 tahun
Alamat : Bancarkembar 2/5
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
2. Diagnosis / Gambaran Klinis
Pasien datang ke poli KIA Puskesmas I Purwokerto Utara dengan keluhan
belum haid sejak 1 bulan yang lalu. Pasien juga mengeluhkan mual terutama
saat bangun tidur di pagi hari. Nafsu makan pasien juga menurun karena
pasien mual saat ingin makan. Kemarin pasien melakukan test kehamilan
dengan menggunakan test pack dan hasilnya strip 2 garis yang menunjukan
hasil yang positif.
Gerak janin belum dirasakan. Keluhan kencang-kencang disangkal.
Keluar cairan, lendir maupun darah dari kemaluan disangkal. Pasien belum
pernah periksa sebelumnya, pasien ingin memastikan kehamilannya dan
kontrol kehamilan.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat hipertensi (-), diabetes mellitus (-), sakit jantung (-).
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat hipertensi (+) Bapak pasien, diabetes mellitus (-), sakit jantung (-).
5. Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien dan suami menikah satu kali, saat menikah pasien berumur 24 tahun
dan suami berumur 26 tahun. Pasien sudah menikah selama 5 tahun dan sudah
memiliki satu orang anak yang berusia 3 tahun.
Suami pasien bekerja sebagai pedagang. Biaya kesehatan menggunakan BPJS.
6. Kondisi Lingkungan Sosial dan Fisik
Pasien tinggal di rumah bersama suami dan orangtua pasien. Kondisi
kebersihan lingkungan sekitar menurut pasien cukup baik.
7. Riwayat Haid
Menarche : 12 tahun
Siklus menstruasi : 28 – 30 hari, teratur
Lama menstruasi : 6 – 7 hari
Jumlah pembalut/hari : 2 pembalut/hari
HPHT : 12 Juni 2018
Taksiran persalinan : 19 Maret 2019
8. Riwayat Obstetri
G2P1A0
Anak pertama laki-laki , lahir normal, BBL 3200gr, tidak terdapat masalah
pada persalinan anak pertama.
9. Riwayat Antenatal Care
ANC di bidan (-), di puskesmas (-). TT (+)
10. Riwayat Keluarga Berencana
Pasien menggunakan KB suntik 3 bulanan untuk menjarakkan kehamilan
setelah melahirkan anak pertama
11. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital :
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Nadi : 80x/menit
RR : 20x/menit
Suhu : 36,50 C
Berat badan saat ini : 49 kg
Berat badan sebelum hamil : 48 kg
Lingkar legnan atas : 22 cm (Kurang energi kronis)
Tinggi badan : 160 cm
Mata : Conjungtiva palpebra anemis (-/-), icterus (-/-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Thorak :
Cor
Inspeksi : Ictus cordis tak tampak
Palpasi : Ictus cordis teraba di SIC V 2 cm medial LMCS
Perkusi : Konfigurasi jantung dalam batas normal
Auskultasi : Bunyi jantung I-II murni, bising (-), gallop (-)
Pulmo
Inspeksi : Statis : Hemithorax kanan=kiri
Dinamis :Hemithorax kanan=kiri

Palpasi : Stem Fremitus kanan = kiri

Perkusi : Sonor seluruh lapangan paru

Auskultasi : Suara dasar vesikuler(+/+), suara tambahan(-/-)

Abdomen
Inspeksi : Datar, hiperemis (-), benjolan (-)

Auskultasi : Bisingusus (+) normal

Perkusi : Timpani, pekak sisi (-) normal, pekak alih (-), pekak

hepar (+)

Palpasi : Supel, hepar dan lien tak teraba, ginjal kanan dan kiri

tak teraba

Ekstremitas : Akral hangat, merah, kering CRT < 2 detik, edema (-)

Status Obstetri
Inspeksi : Striae gravidarum (-)
Palpasi :
 TFU : (-) belum teraba
 His : (-)
 Auskultasi : DJJ (-) belum terdengar
12. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
HCG test : (+)
Hemoglobin : 9,4 g/dl
Golongan Darah :B
Glukosa urin : (-)
Protein urin : (-)
13. Assessment

G2P1A0, 28 tahun, hamil 10 minggu 1 hari dengan KEK & anemia

14. Perencanaan dan Pemilihan Intervensi

Pada ibu hamil tersebut perlu dilakukan konseling mengenai rencana


tempat dan penolong persalinan. Dilakukan anamnesis mengenai keluhan
pasien, dan riwayat obstetrik pasien. Selain itu juga dilakukan pemeriksaan
fisik dan obstetrik berupa pemeriksaan TFU (Tinggi Fundus Uteri) dengan
menggunakan meteran serta pengukuran detak jantung janin (DJJ) dengan
fetoskop dopler. Selain itu juga dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk
memastikan kehamilan yaitu dengan HCG test, pengukuran kadar
hemoglobin, golongan darah, serta protein dalam urine.

I.4. Penatalaksanaan

Dilakukan edukasi kepada ibu hamil antara lain menjelaskan tentang kondisi
kesehatan saat ini. Keluhan mual selama kehamilan merupakan hal yang wajar
terjadi pada kehamilan muda selama tidak disertai komplikasi seperti tanda-
tanda kekurangan cairan dan gula darah yang rendah sampai syok.Ibu hamil
disarankan untuk menambah intake cairan untuk menghindari dehidrasi dan
makanan yang bergizi seimbang, serta istirahat yang cukup.

Ibu hamil diberikan konseling mengenai gizi karena kondisi kurang energi
kronis serta anemia. Tablet Fe diberikan sekali sehari untuk meningkatkan kadar
hemoglobin dan tablet piridoksin (vitamin B6) dua kali sehari untuk mengurangi
mual.

I.5. Monitoring dan Evaluasi

Pemantauan terhadap ibu hamil harus terus dilakukan.Kunjungan ibu hamil


minimal 4 kali selama masa kehamilan, yaitu satu kali pada trimester pertama,
satu kali pada trimester kedua, dan dua kali pada trimester ketiga.Tekanan darah
dan kenaikan berat badan ibu hamil perlu dipantau secara rutin untuk menilai
perkembangan kehamilan. Kadar hemoglobin dan proteinuria perlu diperiksa
lagi pada trimester kedua sebagai monitor terjadinya penyakit yang terjadi pada
kehamilan serta pencegahan komplikasi yang dapat ditimbulkan oleh penyakit
tersebut.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Pengertian Antenatal Care (ANC)

Pemeriksaan antenatal care (ANC) adalah pemeriksaan kehamilan untuk


mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil.Sehingga mampu
menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan pemberian ASI dan kembalinya
kesehatan reproduksi secara wajar. Kunjungan ANC adalah kunjungan ibu hamil
ke bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk
mendapatkan pelayanan/asuhan antenatal.

Pemeriksaan kehamilan atau ANC merupakan pemeriksaan ibu hamil baik


fisik dan mental serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan
dan masa nifas, sehingga keadaan mereka post partum sehat dan normal, tidak
hanya fisik tetapi juga mental. Pelayanan antenatal terintegrasi merupakan
integrasi pelayanan antenatal rutin dengan beberapa program lain yang
sasarannya pada ibu hamil, yang diperlukan guna meningkatkan kualitas
pelayanan antenatal.

II.2. Fungsi Antenatal Care

a. Promosi kesehatan selama kehamilan melalui sarana dan aktifitas pendidikan.


b. Melakukan screening, identifikasi wanita dengan kehamilan resiko tinggi, dan
merujuk bila perlu.
c. Memantau kesehatan selama hamil dengan usaha mendeteksi dan menangani
masalah yang terjadi.
II.3. Pelayanan Antenatal Care

Cara pelayanan antenatal care disesuaikan dengan standar pelayanan antenatal


menurut Depkes RI yang terdiri dari :

a. Kunjungan pertama
1. Catat identitas ibu hamil
2. Catat kehamilan sekarang
3. Catat riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu
4. Catat penggunaan cara kontrasepsi sebelum kehamilan
5. Pemeriksaan fisik diagnostik dan laboratorium
6. Pemeriksaan obstetrik
7. Pemberian imunisasi tetanus toxoid (TT)
8. Pemberian obat rutin seperti tablet Fe, calcium, multivitamin, dan mineral
lainnya serta obat-obatan khusus atas indikasi.
9. Penyuluhan/konseling.

b. Jadwal kunjungan ibu hamil


Setiap wnaita hamil menghadapi resiko komplikasi yang bisa mengancam
jiwanya. Wanita hamil memerlukan sedikitnya 4 kali kunjungan selama
periode antenatal yang terdiri dari :
1. Satu kali kunjungan selama trimester satu (<14 minggu)
2. Satu kali kunjungan selama trimester kedua (antara minggu 14-28)
3. Dua kali kunjungan selama trimester ketiga (antara minggu 28-36 dan
sesudah minggu ke 36)
4. Perlu segera memeriksakan kehamilan bila dirasakan ada gangguan atau
bila janin tidak bergerak lebih dari 12 jam.

Pelayanan standar minimal termasuk 7T terdiri dari :


a.(Timbang) berat badan
b. Ukur (Tekanan) darah
c.Ukur (Tinggi) fundus uteri
d. Pemberian imunisasi (Tetanus Toxoid)
e.Pemberian Tablet zat besi, minimum 90 tablet selama kehamilan
f. Tes terhadap penyakit menular seksual
g. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan
DAFTAR PUSTAKA

Kartasurya, Martha Irene, dkk. 2014. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan


Kinerja Bidan dalam Penggunaan Skor “Poedji Rochjati” pada Deteksi Risiko Ibu
Hamil. Jurnal Manajemen Kesehatan Indonesia.Vol.2 No.1 p.71-72.

Prawirohardjo, Sarwono. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.

IDI Depkes RI.2013. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Kesehatan
Primer. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Anda mungkin juga menyukai