Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENDAHULUAN

PASIEN DENGAN GAGAL NAFAS

Oleh :

ANGGI ROHMANIA
(18.005)

POLITEKNIK YAKPERMAS BANYUMAS


PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN
TAHUN 2020/2021
A. Konsep Dasar Medis
1. Pengertian
Kegagalan pernafasan adalah pertukaran gas yang tidak adekuat
sehingga terjadi hipoksia, hiperkapnia (peningkatan konsentrasi karbon
dioksida arteri), dan asidosis. (shvoong, 2011).
Gagal napas merupakan kegagalan sistem respirasi dalam
pertukaran gas O2 dan CO2 serta masih menjadi masalah dalam
penatalaksanaan medis. Secara praktis, gagal napas didefinisikan
sebagai PaO2 < 60 mmHg atau PaCO2 > 50 mmHg. Walaupun
kemajuan teknik diagnosis dan terapi intervensi telah berkembang
pesat, tetapi gagal napas masih merupakan penyebab angka
kesakitan dan kematian yang tinggi di instalasi perawatan intensif.
(Rusmiati, 2008).
2. Etologi
a. Depresi Sistem saraf pusat
Mengakibatkan gagal nafas karena ventilasi tidak adekuat. Pusat
pernafasan yang menngendalikan pernapasan, terletak dibawah
batang otak (pons dan medulla) sehingga pernafasan lambat dan
dangkal.
b. Kelainan neurologis primer
Akan memperngaruhi fungsi pernapasan. Impuls yang timbul
dalam pusat pernafasan menjalar melalui saraf yang membentang
dari batang otak terus ke saraf spinal ke reseptor pada otot-otot
pernafasan. Penyakit pada saraf seperti gangguan medulla spinalis,
otot-otot pernapasan atau pertemuan neuromuslular yang terjadi
pada pernapasan akan sangatmempengaruhiventilasi.
c. Efusi pleura, hemotoraks dan pneumothoraks
Merupakan kondisi yang mengganggu ventilasi melalui
penghambatan ekspansi paru. Kondisi ini biasanya diakibatkan
penyakti paru yang mendasari, penyakit pleura atau trauma dan
cedera dan dapat menyebabkan gagal nafas.
d. Trauma
Disebabkan oleh kendaraan bermotor dapat menjadi penyebab
gagal nafas. Kecelakaan yang mengakibatkan cidera kepala,
ketidaksadaran dan perdarahan dari hidung dan mulut dapat
mnegarah pada obstruksi jalan nafas atas dan depresi pernapasan.
Hemothoraks, pnemothoraks dan fraktur tulang iga dapat terjadi
dan mungkin meyebabkan gagal nafas. Flail chest dapat terjadi dan
dapat mengarah pada gagal nafas. Pengobatannya adalah untuk
memperbaiki patologi yang mendasar
e. Penyakit akut paru
Pnemonia disebabkan oleh bakteri dan virus. Pnemonia kimiawi
atau pnemonia diakibatkan oleh mengaspirasi uap yang mengritasi
dan materi lambung yang bersifat asam. Asma bronkial,
atelektasis, embolisme paru dan edema paru adalah beberapa
kondisi lain yang menyababkan gagal nafas.
3. Patofisiologi
Gagal nafas ada dua macam yaitu gagal nafas akut dan gagal nafas
kronik dimana masing masing mempunyai pengertian yang berbeda.
Gagal nafas akut adalah gagal nafas yang timbul pada pasien yang
parunya normal secara struktural maupun fungsional sebelum awitan
penyakit timbul. Sedangkan gagal nafas kronik adalah terjadi pada
pasien dengan penyakit paru kronik seperti bronkitis kronik, emfisema
dan penyakit paru hitam (penyakit penambang batubara). Pasien
mengalalmi toleransi terhadap hipoksia dan hiperkapnia yang
memburuk secara bertahap. Setelah gagal nafas akut biasanya paru-
paru kembali kekeasaan asalnya. Pada gagal nafas kronik struktur paru
alami kerusakan yang ireversibel. Indikator gagal nafas telah frekuensi
pernafasan dan kapasitas vital, frekuensi penapasan normal ialah 16-20
x/mnt. Bila lebih dari20x/mnt tindakan yang dilakukan memberi
bantuan ventilator karena “kerja pernafasan” menjadi tinggi sehingga
timbul kelelahan. Kapasitas vital adalah ukuran ventilasi (normal 10-
20 ml/kg).
Gagal nafas penyebab terpenting adalah ventilasi yang tidak
adekuat dimana terjadi obstruksi jalan nafas atas. Pusat pernafasan
yang mengendalikan pernapasan terletak di bawah batang otak (pons
dan medulla). Pada kasus pasien dengan anestesi, cidera kepala, stroke,
tumor otak, ensefalitis, meningitis, hipoksia dan hiperkapnia
mempunyai kemampuan menekan pusat pernafasan. Sehingga
pernafasan menjadi lambat dan dangkal. Pada periode postoperatif
dengan anestesi bisa terjadi pernafasan tidak adekuat karena terdapat
agen menekan pernafasan dengan efek yang dikeluarkan atau dengan
meningkatkan efek dari analgetik opiood. Pnemonia atau dengan
penyakit paru-paru dapat mengarah ke gagal nafas akut.
4. Manifestasi Klinis
a. Aliran udara di mulut, hidung tidak dapat didengar/dirasakan.
b. Pada gerakan nafas spontan terlihat retraksi supra klavikuladan sela
iga serta tidak ada pengembangan dada pada inspirasi
c. Adanya kesulitan inflasi paru dalam usaha memberikan ventilasi
buatan
d. Terdenganr suara nafas tambahan gargling, snoring, Growing dan
whizing.
e. Ada retraksi dada
f. Hiperkapnia yaitu penurunan kesadaran (PCO2)
g. Hipoksemia yaitu takikardia, gelisah, berkeringat atau sianosis
(PO2 menurun)
5. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemerikasan gas-gas darah arteri
Hipoksemia
Ringan : PaO2 < 80 mmHg
Sedang: PaO2 < 60 mmHg
Berat : PaO2 < 40 mmHg
b. Pemeriksaan rontgen dada
Melihat keadaan patologik dan atau kemajuan proses penyakit
yang tidak diketahui
c. Hemodinamik
d. EKG
e. Mungkin memperlihatkan bukti-bukti regangan jantung di sisi
kananDisritmia
6. Penatalaksanaan Medis
a. Terapi oksigen
Pemberian oksigen kecepatan rendah : masker Venturi atau nasal
prong
b. Ventilator mekanik dengan tekanan jalan nafas positif kontinu
(CPAP) atau PEEP
c. Inhalasi nebulizer
d. Fisioterapi dada
e. Pemantauan hemodinamik/jantung
f. Pengobatan
 Antibiotic untuk melawan infeksi,
 Bronkodilator untuk membuka jalan nafas.
Obat-obatan yang lain dapat diberikan untuk menurunkan
proses inflamasi dan mencegah pembekuan darah.
B. Proses Keperawatan
1. Pengkajian
a. Terdiri dari nama pasien,umur, jenis kelamin, pendidikan,
pekerjaan, alamat, No. RM, diagnosis medis dll.
b. Riwayat kesehatan
a) Keluhan utama yang dirasakan
b) Riwayat kesehatan sekarang, sudah berapa lama sakit yang
diderita, awal mula sakit yang diderita dll.
c) Riwayat penyakit dahulu, penyakit apa yang diderita selain
yang diserita sekarang.
2. Pathway
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Pola nafas tidak efektif b.d. posisi tubuh yang menghambat ekspansi
paru
2. Hipertermia b.d proses penyakit
D. INTERVENSI KEPERAWATAN

No.dx Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan


1. Setelah dilakukan tindakan Manajemen Jalan Nafas
keperawatan selama 3x24 jam Observasi :
maka pola napas membaik  Monitor pola nafas
dengan kriteria hasil :  Monitor bunyi nafas
awal akhir tambahan
Dispnea 2 4
Penggunaan 2 4  Monitor sputum

otot bantu Terapeutik :

napas  Posisikan semi-fowler


Pernapasan 2 4 atau fowler
cuping  Berikan minum hangat
hidung  Berikan oksigen
Ortopnea 2 4
Edukasi :
 Ajarkan teknik batuk
efektif

2. Setelah dilakukan tindakan Manajemen Hipertermia


keperawatan selama 3x24 jam Obervasi :
maka termogulasi membaik  Identifikasi penyebab
dengan kriteria hasil : hipertermia.
Awal Akhir  Monitor suhu tubuh
Kulit 2 4
 Monitor haluaran
merah
Takikardi 2 4 urine
Takipnea 2 4 Terapeutik :
Suhu 2 4
 Longgarkan atau
tubuh
Suhu 2 4 lepaskan pakaian

kulit  Basahi dan kipasi


Tekanan 2 4 permukaan tubuh
darah Edukasi :
 Anjurkan tirah baring
Kolaborasi :
 Kolaborasi pemberian
cairan dan elektrolit
intravena

DAFTAR PUSTAKA
Doengoes, M.E.2000. Rencana Asuhan Dan dokumentasi Keperawata.
Edisi 3. Jakarta: EGC
NANDA, Nursing Diagnoses: Definitions & Classification 2001-2002 ,
Philadelphia
Hudak, C.M dan B.M Gallo.1997. Keperawatan Kritis: pendekatan
Holisti. Edisi 6. Jakarta. EGC
Muttaqim, Arif. 2008. Buku Ajar: Asuhan Keperawatan Klien dengan
Gangguan Sistem Pernafasan. Jakarta. Penerbit Salemba
Medika
Sumber: http://id.shvoong.com/medicine-and-health/pathology/1917470-
laporan-pendahuluan- asuhan-keperawatan-
klien/#ixzz1KWlMs0wm, 25 April 2011
http://nursinglove.multiply.com/journal/item/3 , 25 April 2011
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan
Indonesia.Jakarta Selatan : Dewan Pengurus Pusat Persatuan
Perawat Nasional Indonesia.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2018. Standar Luaran Keperawatan
Indonesia.Jakarta Selatan : Dewan Pengurus Pusat Persatuan
Perawat Nasional Indonesia.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan
Indonesia.Jakarta Selatan : Dewan Pengurus Pusat Persatuan
Perawat Nasional Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai