A. Latar Belakang
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Pendidikan kesehatan ini bertujuan agar keluaga dan pasien penyandang diabetes
mampu meahami atau mampu menambah pengetahuan tentang diabetes melitus tipe 2
2. Tujuan Khusus
Setelah penyuluhan di berikan masyarakat dapat memahami :
a. Peserta Mampu Mengetahui Tentang Diabetes Melitus tipe 2
b. Peserta Mampu Mengetahui Penyebab Diabetes Melitus tipe 2
c. Peserta Mampu Mengetahui Tanda Dan Gejala Diabetes Melitus
d. Peserta Mampu Mengetahui Komplikasi Diabetes Melitus
e. Peserta Mampu Mengetahui Perawatan untuk klien dengan Diabetes melitus
tipe 2
f. Peserta Mampu Mengetahui pemanfaatan pelayanan kesehatan yang tersedia
C. KISI-KISI MATERI
a. Pengrtian DM Tipe 2
b. Etiologi DM Tipe 2
c. Manifestasi Klinis DM Tipe 2
d. Komplikasi DM Tipe 2
e. Pencegahan DM Tipe 2
f. PenatalaksanaanDM Tipe 2
g.
D. Media
LIFLET
E. METODE
a. Ceramah
b. Tanya Jawab
F. RENCANA PELAKSANAAN
Tahap
N Kegiatan WAKTU PENYULUHAN PESERTA
O
G. EVASUASI
1. Pasien dan anggota keluaga antusias terhadap materi penyuluhan
2. Pasien dan keluaga dapat menyebutkan hal-hal yang menyebabkan DM Tipe 2
3. Pasie dan keluaga dapat menyebutkan tanda dan gejala DM Tipe 2
4. Pasie dan keluaga dapat menyebutkan manistasi klinis DM Tipe 2
5. Pasien dan keluarga dapat memahami penatalaksanaan DM Tipe 2
MATERI DIABETES MELITUSTIPE 2
a. Definisi
Diabetes Mellitus tipe II atau NIDDM (Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus),
dapat terjadi karena kerusakan progresif sekretorik insulin akibat resistensi insulin.
Diabetes Mellitus tipe II juga merupakan salah satu gangguan metabolik dengan kondisi
insulin yang diproduksi oleh tubuh tidak cukup jumlahnya akan tetapi reseptor insulin di
jaringan tidak berespon terhadap insulin tersebut. Diabetes Mellitus tipe II mengenai 90-
95% pasien dengan diabetes mellitus. Insidensi terjadi lebih umum pada usia 30 tahun,
obesitas, herediter, dan faktor lingkungan. Diabetes Mellitus tipe ini sering terdiagnosis
b. Etiologi
Diabetes Mellitus tipe II atau NIDDM (Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus),
Diabete Mellitus tipe ini merupakan bentuk yang paling umum. Penyebabnya bervariasi
mulai dominan resistensi insulin diseratai defisiensi insulin relatif sampai defek sekresi
insulin disertai resistensi insulin. Penyebabnya resistensi insulin pada diabetes mellitus
sebenarnya tidak begitu jelas, tetapi faktor yang banyak berperan antara lain sebagai
berikut:
a. Faktor genetik
b. Usia
dengan cepat pada usia setelah 40 tahun. Penurunan ini yang akan beresiko pada
Stres kronis cenderung membuat seseorang mencari makanan yang cepat saji kaya
pengawet, lemak dan gula. Makanan ini berpengaruh besar terhadap kerja
pankreas. Stres juga akan meningkatkan kerja metabolisme dan meningkatkan
kebutuhan akan sumber energi yang berakibat pada kenaikan kerja pankreas.
Beban yang tinggi membuat pankreas mudah rusak hingga berdampak pada
penurunan insulin.
Kurang gizi atau kelebihan berat badan sama sama meningkatkan resiko terkena
diabetes mellitus.
b. Obesitas
c. Infeksi
Masuknya bakteri atau virus kedalam pankreas akan berakibat rusaknya sel sel
C. MANIFESTASI KLINIS
b. Rasa lelah dan kelemahan otot akibat kataboisme protein di otot dan
d. tidak terdeteksi selama bertahun tahun (contoh, penyakit mata neuropati perifer,
sebenarnya ditegakkan.
e. Tanda dan gejala ketoasidosis diabetes (DKA) mencakup nyeri abdomen, mual,
muntah, hiperventilasi, dan napas berbau buah. DKA yang tidak tertangani dapat
D. KOMPLIKASI
Ulkus diabetik merupakan salah satu komplikasi akut yang terjadi pada penderita Diabetes
1. Komplikasi Akut. Komplikasi akut terjadi sebagai akibat dari ketidakseimbangan jangka
pendek dari glukosa darah. Hipoglikemik dan ketoadosis diabetik masuk ke dalam
komplikasi akut.
2. Komplikasi kronik. Yang termasuk dalam komplikasi kronik ini adalah makrovaskuler
dimana komplikasi ini menyerang pembuluh darah besar, kemudian mikrovaskuler yang
menyerang ke pembuuluh darah kecil bisa menyerang mata (retinopati), dan ginjal.
Komplikasi kronik yang ketiga yaitu neuropati yang mengenai saraf. Dan yang terakhir
menimbulkan gangren. Komplikasi jangka panjang dapat juga terjadi antara lain,
menyebabkan penyakit jantung dan gagal ginjal, impotensi dan infeksi, gangguan
penglihatan (mata kabur bahkan kebutaan), luka infesi dalam , penyembuhan luka yang
jelek.
terjadi seperti infeksi jika perawatan luka tidak ditangani dengan prinsip steril
E. PENATALAKSANAAN
Menurut (Smeltzer, 2015). tujuan utama penatalaksanaan terapi pada Diabetes Mellitus
adalah menormalkan aktifitas insulin dan kadar glukosa darah, sedangkan tujuan jangka
a. Edukasi
sehat dan pengobatan diabetes mellitus. Penderita perlu menyadari bahwa mereka
mengendalikan gula darah, tekanan darah, kadar lemak darah, serta berat badan
ideal. Dengan demikian, komplikasi diabetes mellitus dapat dihindari, sambil tetap
sehat umum, makanan untuk penderita diabetes mellitus sebaiknya rendah lemak
termasuk sayur dan buah dalam porsi yang secukupnya, serta seimbang dengan
Pengendalian kadar gula, lemak darah, serta berat badan juga membutuhkan
aktivitas fisik teratur. Selain itu, aktivitas fisik juga memiliki efek sangat baik
diabetes mellitus lebih mudah dicapai. Porsi olahraga perlu diseimbangkan dengan
porsi makanan dan obat sehingga tidak mengakibatkan kadar gula darah yang
terlalu rendah. Panduan umum yang dianjurkan yaitu aktivitas fisik dengan
Jenis olahraga yang dianjurkan adalah olahraga aerobik seperti berjalan, berenang,
aktivitas fisik dalam kegiatan sehari-hari, seperti lebih memilih naik tangga
diperiksa dokter sehingga penyulit seperti tekanan darah yang tinggi dapat diatasi
d. Obat/Terapi Farmakologi
Obat oral ataupun suntikan perlu diresepkan dokter apabila gula darah tetap tidak
tertentu seperti pada komplikasi akut diabetes mellitus, atau pada keadaan kadar