DIABETES MELITUS
III. Media
1. PPT, leaftlet
IV. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi dan tanya jawab
V. Strategi
Persiapan :
a) Membuat satuan penyuluhan dengan materi senam hamil dengan referensi yang
ada.
b) Membuat materi dalam bentuk PPT/ leaflet
c) Melakukan kontrak waktu
d) Membekali diri dengan ilmu pengetahuan yang cukup dan mempersiapkan mental
untuk menyampaikan penyuluhan pada sasaran.
VI. Penatalaksanan
VII. Materi
- Terlampir
VIII. Evaluasi
Dengan memberikan pertanyaan :
1. Jelaskan tentang pengertian diabetes melitus
2. Apa saja factor penyebab diabetes melitus
3. Apa saja tanda dan gejala diabetes melitus
4. Apa saja komplikasi diabetes melitus
5. Bagaimana pencegahan komplikasi dan perawatan kaki diabetes melitus
DIABETES MELITUS
A. Pengertian
Diabetes adalah suatu kondisi di mana kadar gula (glukosa) dalam darah tinggi.
Tubuh memproduksi insulin, suatu hormon yang dikeluarkan oleh pankreas, untuk
memecah gula yang dikonsumsi dalam makanan. Penurunan produksi dan / atau
pemanfaatan insulin menyebabkan diabetes. Jika tidak diobati atau tidak terkontrol,
diabetes dapat menyebabkan masalah serius, seperti penyakit jantung, stroke,
kebutaan, gagal ginjal, antara lain. Beberapa di antaranya mungkin mengancam
nyawa.
B. Penyebab
1. DM tipe 1
Diabetes yang tergantung insulin ditandai dengan penghancuran sel sel beta
pancreas yang disebabkan oleh :
a) Faktor genetik penderita tidak mewarisi diabetes tipe itu sendiri, tetapi
mewarisi suatu predisposisi atau kecenderungan genetik ke arah terjadinya
diabetes tipe1
b) Faktor imunologi (autoimun)
c) Faktor lingkungan : virus atau toksin tertentu dapat memicu proses autoimun
yang menimbulkan ekstrusi sel beta
2. DM tipe 2
Disebabkan oleh kegagalan relative sel beta dan resistensi insulin. Faktor resiko
yang berhubungan dengan proses terjadinya diabetes tipe II : usia, obesitas,
riwayat dan keluarga.
Hasil pemeriksaan glukosa darah 2 jam pasca pembedahan dibagi menjadi 3 yaitu:
(Sudoyo Aru,dkk 2009)
a) <140 mg/dL = normal
b) 140 <200 mg/dL= toleransi glukosa terganggu>200 mg/dL = diabetes
Gejala-gejala diabetes tipe 1 lebih mendadak dan berat. Anak-anak dengan diabetes
mengeluh kelelahan, kelemahan dan kadang-kadang dapat menunjukkan perilaku
marah
D. Komplikasi
Komplikasi diabetes mellitus terbagi menjadi 2 yaitu komplikasi akut dan komplikasi
kronik. (Smeltzer, 2012)
1. Komplikasi Akut
Komplikasi akut terjadi sebagai akibat dari ketidakseimbangan jangka pendek dari
glukosa darah.
a) Diabetik Ketoasedosis ( DKA )
Ketoasedosis diabatik merupakan defisiensi insulin berat dan akut dari suatu
perjalananpenyakit diabetes mellitus. Diabetik ketoasedosis disebabkan oleh tidak
adanya insulin atau tidak cukupnya jumlah insulin yang nyata.
b) Koma Hiperosmolar Nonketotik (KHHN)
Koma Hiperosmolar Nonketotik merupakan keadaan yang didominasi oleh
hiperosmolaritas dan hiperglikemia dan disertai perubahan tingkat kesadaran.
Salah satu perbedaan utama KHHN dengan DKA adalah tidak terdapatnya ketosis
dan asidosis pada KHHN.
c) Hypoglikemia
Hypoglikemia ( Kadar gula darah yang abnormal yang rendah) terjadi aklau kadar
glukoda dalam darah turun dibawah 50 hingga 60 mg/dl. Keadaan ini dapat terjadi
akibat pemberian preparat insulin atau preparat oral yang berlebihan, konsumsi
makanan yang terlalu sedikit.
2. Komplikasi kronik
Umumnya terjadi 10 sampai 15 tahun setelah awitan.
a) Mikrovaskuler
1) Penyakit Ginjal
Salah satu akibat utama dari perubahan – perubahan mikrovaskuler adalah
perubahan pada struktural dan fungsi ginjal. Bila kadar glukosa darah
meningkat, maka mekanisme filtrasi ginjal akan mengalami stress yang
menyebabkan kebocoran protein darah dalam urin.
2) Penyakit Mata (Katarak)
Penderita Diabetes melitus akan mengalami gejala penglihatan sampai
kebutaan. Keluhan penglihan kabur tidak selalui disebabkan retinopati.
Katarak disebabkan karena hiperglikemia yang berkepanjanganyang
menyebabkan pembengkakan lensa dan kerusakan lensa.
3) Neuropati
Diabetes dapat mempengaruhi saraf - saraf perifer, sistem saraf otonom,
Medsulla spinalis, atau sistem saraf pusat. Akumulasi sorbital dan perubahan –
perubahan metabolik lain dalam sintesa atau funsi myelin yang dikaitkan
dengan hiperglikemia dapat menimbulkan perubahan kondisi saraf.
b) Makrovaskuler
1) Penyakit Jantung Koroner
Akibat kelainan fungsi pada jantung akibat diabetes melitus maka terjadi
penurunan kerja jantung untuk memompakan darahnya keseluruh tubuh
sehingga tekanan darah akan naik atau hipertensi. Lemak yang menumpuk
dalam pembuluh darah menyebabkan mengerasnya arteri (arteriosclerosis),
dengan resiko penderita penyakit jantung koroner atau stroke.
2) Pembuluh darah kaki
Timbul karena adanya anesthesia fungsi saraf – saraf sensorik, keadaan ini
berperan dalam terjadinya trauma minor dan tidak terdeteksinya infeksi yang
menyebabkan gangren. Infeksi dimulai dari celah – celah kulit yang
mengalami hipertropi, pada sel –sel kuku yang tertanam pada bagian kaki,
bagia kulit kaki yang menebal, dan kalus, demikian juga pada daerah – daerah
yang tekena trauma.
Terdapat lima grade ulkus diabetikum antara lain:
a) Grade 0 : tidak ada luka
b) Grade I : kerusakan hanya sampai pada permukaan kulit
c) Grade II : kerusakan kulit mencapai otot dan tulang
d) Grade III : terjadi abses
e) Grade IV : gangren pada kaki bagian distal
f) Grade V : gangren pada seluruh kaki dan tungkai bawah distal
3) Pembuluh darah otak
Pada pembuluh darah otak dapat terjadi penyumbatan sehingga suplai darah
keotak menurun.
E. Pencegahan komplikasi DM
1) Kabar baiknya adalah bahwa komplikasi diabetes dapat dicegah dengan
melakukan hal-hal penting berikut ini:
2) Minum obat secara teratur seperti yang ditentukan oleh dokter/petugas kesehatan.
3) Mengetahui dengan teratur tingkat gula darah dengan pergi untuk tes rutin dan
check-up.
4) Makan sehat - lebih banyak sayuran dan buah, kurang lemak, gula dan makanan
asin.
5) Tetap aktif secara fsik.
6) Tetap waspada untuk infeksi kulit dan gangguan kulit.
7) Pergi untuk pemeriksaan mata secara teratur. • Perhatikan semua rasa kesemutan,
rasa terbakar, hilangnya sensasi, dan luka pada bagian bawah kaki.
8) Berbicara dengan penyedia layanan kesehatan dan mendiskusikan bagaimana
untuk menghindari komplikasi dan bagaimana menangani ini jika salah satu
sudah memiliki beberapa komplikasi.
DAFTAR PUSTAKA :
Nurarif Amin. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan
Nanda, NIC- NOC. Jogjakarta : MediAction
Mansjoer, Arif, dkk. 2012. Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 5 Jilid 2. Jakarta: Media
Aesculapius
Kementrian Kesehatan RI. 2016. Tanya-Jawab seputar diabetes. Jakarta
Seputra Sonny, Willy Tjin. 2019. Ketahui Cara Perawatan Diabetes yang Benar.
Kemenkes. https://www.alodokter.com/ketahui-cara-perawatan-kaki-diabetes-yang-
benar