Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

DIABETES MELLITUS (DM)

DISUSUN OLEH :
1. PIPIT NOPITA SARI (022021060108)
2. ROHMAN (022021060111)
3. SITI ROHKHANI (022021060116)
4. TITIK PURWANTI (022021060119)
KELAS D
RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA

ITS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PRODI S1 KEPERAWATAN
2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
DIABETES MELLITUS (DM)

Pokok Bahasan : Penyakit Tidak Menular


Sub Pokok Bahasan : Diabetes Mellitus
Sasaran : Keluarga Pasien dengan Diabetes Mellitus
Hari/Tanggal : Rabu, 11 Januari 2023
Waktu : 30 menit
Tempat : Ruang Umar RS PKU Muhammadiyah Surakarta
Pemberi Materi : Pipit Nopita Sari, Rohman, Siti Rohkhani, Titik Purwanti

A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah menerima pendidikan kesehatan, keluarga pasien dapat
mengetahui tentang Diabetes Mellitus
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah menerima pendidikan kesehatan tentang Diabetes Mellitus
selama 1x30 menit, keluarga pasien akan dapat :
a. Menjelaskan kembali pengertian Diabetes Mellitus
b. Menjelaskan kembali tanda dan gejala Diabetes Mellitus
c. Menjelaskan kembali penyebab Diabetes Mellitus
d. Menjelaskan kembali cara menentukan Diabetes Mellitus
e. Menjelaskan kembali cara mengatasi Diabetes Mellitus

B. Materi
(Terlampir)

C. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
D. Media
1. Flip chart
2. Leaflet

E. Strategi Pelaksanaan

No Kegiatan Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Sasaran


1 Pembukaan 5 menit 1. Mengucapkan salam Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri Memperhatikan
3. Menyampaikan Memperhatikan
maksud dan tujuan
4. Menyampaikan Memperhatikan
pokok bahasan
5. Menanyakan pokok Menjawab
bahasan
2 Penyajian 10 1. Menjelaskan Memperhatikan
menit pengertian Diabetes
Mellitus
2. Menjelaskan tanda Memperhatikan
dan gejala Diabetes
Mellitus
3. Menjelaskan Memperhatikan
penyebab Diabetes
Mellitus
4. Menjelaskan cara Memperhatikan
menentukan
Diabetes Mellitus
5. Menjelaskan cara Memperhatikan
mengatasi Diabetes
Mellitus
3 Evaluasi 10 Memberikan kesempatan Bertanya
menit untuk bertanya
4 Penutup 5 menit 1. Memberikan Menjawab
kesempatan bertanya
yang belum paham
2. Memberikan Mendengar
kesimpulan dan saran
3. Ucapan terimakasih Memperhatikan
4. Memberikan salam Menjawab salam
F. Evaluasi
No Aspek Waktu Metode Alat Evaluator
Segera Daftar pertanyaan
Tanya
1 Kognitif setelah tentang Diabetes .................
jawab
penyuluhan Mellitus
Segera Daftar pertanyaan
Tanya
2 Afektif setelah tentang rencana .................
jawab
penyuluhan kedepan.
Keterangan :
1. Aspek Kognitif
a. Menjelaskan pengertian Diabetes Mellitus
b. Menjelaskan tanda dan gejala Diabetes Mellitus
c. Menjelaskan penyebab Diabetes Mellitus
d. Menjelaskan cara menentukan Diabetes Mellitus
e. Menjelaskan cara mengatasi Diabetes Mellitus
2. Aspek Afektif
Berupa pertanyaan sebagai berikut:
a. Jadi, dari penjelasan tentang Diabetes Mellitus, bagaimana
kesimpulan Anda?
b. Apa yang akan anda lakukan setelah mengetahui tentang Diabetes
Mellitus?

G. Sumber
Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular. 2022.
“Penyakit Diabetes Mellitus”.
https://p2ptm.kemkes.go.id/informasi-p2ptm/penyakit-diabetes
melitus#:~:text=Diabetes%20melitus%20(DM)%20didefinisika
n%20sebagai,sebagai%20akibat%20insufisiensi%20fungsi%20i
nsulin, diakses pada 8 Januari 2023 pukul 21.08
Lampiran 1. Materi

1. Pengertian Diabetes Melitus


Diabetes melitus (DM) didefinisikan sebagai suatu penyakit atau gangguan
metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya
kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid,
dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin. Insufisiensi fungsi
insulin dapat disebabkan oleh gangguan atau defisiensi produksi insulin
oleh sel-sel beta Langerhans kelenjar pankreas, atau disebabkan oleh kurang
responsifnya sel-sel tubuh terhadap insulin (P2PTM KEMENKES RI)
2. Tanda dan Gejala Diabetes Melitus
Diabetes seringkali muncul tanpa gejala. Namun demikian ada beberapa
gejala yang harus diwaspadai sebagai syarat kemungkinan diabetes. Gejala
tipikal yang sering dirasakan penderita diabetes antara lain poliuria (sering
buang air kecil), polidipsia (sering haus), dan polifagia (banyak makan/
mudah lapar). Selain itu sering pula muncul keluhan penglihatan kabur,
koordinasi gerak anggota tubuh terganggu, kesemutan pada tangan atau
kaki, timbul gatal-gatal yang seringkali sangat mengganggu (pruritus), dan
berat badan menurun tanpa sebab yang jelas.
a. Pada DM Tipe I gejala klasik yang umum dikeluhkan adalah poliuria,
polidipsia, polifagia, penurunan berat badan, cepat merasa lelah
(fatigue), iritabilitas, dan pruritus (gatal-gatal pada kulit).
b. Pada DM Tipe 2 gejala yang dikeluhkan umumnya hampir tidak ada. DM
Tipe 2 seringkali muncul tanpa diketahui, dan penanganan baru dimulai
beberapa tahun kemudian ketika penyakit sudah berkembang dan
komplikasi sudah terjadi. Penderita DM Tipe 2 umumnya lebih mudah
terkena infeksi, sukar sembuh dari luka, daya penglihatan makin buruk,
dan umumnya menderita hipertensi, hiperlipidemia, obesitas, dan juga
komplikasi pada pembuluh darah dan syaraf.
3. Penyebab Diabetes Mellitus
Seseorang bisa dikatakan menderita kencing manis karena beberapa
penyebab, yaitu:
a. Tidak melakukan pemeriksaan gula darah secara teratur. Begitu terdapat
gejala seperti lemas ataupun seperti gejala yang disebutkan sebelumnya,
periksakan segera diri Anda ke dokter. Kadang kencing manis bisa
ditanggulangi dengan pendeteksian dini.
b. Nutrisi yang tidak seimbang. Pola makan seseorang yang tidak memiliki
nutrisi seimbang cenderung meningkatkan gula darah. Menu makanan
yang hanya didominasi oleh karbohidrat, lemak, dan makanan
berkolesterol membuat darah akan penuh dengan kolesterol. Lain halnya
dengan serat dan sayuran yang membuat nutrisi terserap sempurna.
c. Aktifitas fisik yang tidak seimbang. Ketika jam kerja selama 8 jam hanya
didominasi oleh kegiatan duduk saja, maka otot tubuh tidak akan terlatih
dengan baik. Terlebih lagi peredaran darah akan tersumbat karena darah
tidak mengalir ketika kolesterol dan lemak jahat dalam darah tidak
dikeluarkan melalui aktifitas fisik yang menghasilkan keringat.
d. Mengonsumsi minuman yang disertakan Pemanis Buatan. Kadar glukosa
berlebih dalam darah juga bisa disebabkan oleh pemanis buatan.
Mengapa begitu? Karena pemanis sederhana tidak memerlukan waktu
lama untuk diserap oleh tubuh, sedangkan pemanis buatan akan bertahan
dalam darah dan merusak sistem kerja insulin.
e. Cemilan tidak sehat. Apa yang kita konsumsi merupakan pilihan. Jika
tidak pintar dalam memilih cemilan, seperti coklat atau es krim, maka
glukosa dalam darah meningkat. Pilihlah dengan pintar cemilan yang
menyehatkan bagi aliran darah dan tentu saja diri anda, seperti buah,
sayur ataupun biji-bijian.
4. Cara menentukan diabetes belitus
Jika ingin mengetahui apakah Anda terkena diabetes atau tidak, bisa dilihat
dari tes gula darah. Bukan hanya satu tes yang bisa dilakukan akan tetapi
beberapa tes bisa menentukan tingkat gula dalam darah Anda. Ada istilah
GDS (Gula Darah Sewaktu) yaitu tes gula darah yang dilakukan pada saat
kapanpun walaupun sesudah makan. Hasilnya akan menggambarkan kadar
gula darah. Jika hasil menunjukkan >200 mg/dl (11,1 mmol/L), maka sudah
pasti orang tersebut menderita gula darah. Ada juga istilah GDP (Gula
Darah Puasa), biasanya tes GDP dilakukan dengan sengaja dan untuk
mengetahui kadar gula dalam darah setelah 8 sampai 10 jam tidak makan.
Dianjurkan untuk dilakukan di pagi hari. Nilai GDP tidak boleh lebih dari
126 mg/dl (> 7.0 mmol/L) karena akan terindikasi diabetes. Selain
pengukuran melalui tes gula darah, Hemoglobin glikat atau dikenal dengan
nama (HbA1C) bisa menguji produksi selama 3 bulan terakhir. Jika
menunjukkan lebih dari 6,5 % maka bisa diIdentikkan dengan Diabetes.
Lalu ada juga metode pelitian TTGO ( Tes Toleransi Glukosa Oral).
Walaupun berbeda tes, namun akurasinya sama. Tes ini mengharuskan
untuk puasa terlebih dahulu dan 2 jam setelah minum, baru glukosa bisa
diketahui. Jika nilai 2 jam setelah minum glukosa mencapai lebih besar atau
sama dengan 200 mg/DL (11,1 mmol/L) maka seseorang terkena Diabetes.

5. Cara Mengatasi Penyakit Diabetes Mellitus


Adapun program penanggulangan Diabetes bisa dilakukan dengan berbagai
macam cara diantaranya:
a. Pemeriksaan Kesehatan Secara Teratur
Pedulilah akan kesehatan Anda. Banyak orang mengabaikan gejala tipe
2 karena merasa badan sehat-sehat saja. Diabetes yang tidak dideteksi
secara dini dapat menyebar ke organ lain dan menimbulkan penyakit
komplikasi. Kalau anda ingin yakin terbebas, maka jalan satu-satunya
yang paling efektif yaitu melakukan pemeriksaan kesehatan. Tes
atau screening bisa dilayani di setiap fasilitas penyedia kesehatan, seperti
fasilitas kesehatan, tempat praktek dokter, klinik atau laboratorium.
b. Menjalani Pengobatan Secara Intensif
Tujuan pengobatan jelas untuk membuat gula darah mendekati normal
ataupun menjadi normal. Walaupun pengobatan dijalani secara intensif,
pemilihan makanan dan aktifitas sangatlah menentukan akan normalnya
gula darah. Jangan membeli obat bebas, karena obat diabetes hanya boleh
ditebus dengan resep dokter. Obat anti diabetes ada yang dimasukkan
secara oral berupa tablet ataupun obat dalam bentuk injeksi. Insulin yang
diinjeksikan wajib untuk penderita Diabetes tipe 1 sedangkan untuk tipe
2 digunakan obat oral.
c. Aktif Secara Fisik
Setelah obat, maka penderita Diabetes haruslah aktif secara fisik, artinya
segala kegiatan fisik haruslah dilakukan agar membantu kadar gula
dalam darah keluar dan darah kembali memproduksi insulin. Penelitian
menunjukkan bahwa orang yang punya aktifitas fisik punya resiko lebih
kecil sebanyak 30-50% dibandingkan dengan individu pasif.
d. Memperbaiki Kualitas Makanan
Penderita Diabetes ataupun Anda yang ingin bebas haruslah mempunyai
diet seiring dengan itu, kualitas makanan sangat mendapatkan peranan
penting bagi penderita Diabetes. Perbanyak makanan sehat yang
dianjurkan oleh para penderita Diabetes. Kurangi gula, minyak, dan
semua makanan berlemak lainnya. Ingatlah untuk selalu mengikutkan
buah ke dalam menu Anda. Gangguan kulit serta infeksinya
mengharuskan penderita Diabetes untuk wajib perhatikan.
e. Dukungan Masyarakat
Masyarakat bisa memberikan dukungan untuk para penderita Diabetes
dengan aktivitas yang berhubungan dengan fisik, seperti berjalan kaki
menelusuri taman. Selain itu, masyarakat perlu ditanamakan tentang
kesadaran untuk mengobati Diabetes serta komplikasinya. Advokasi
akan penyakit Diabetes pun harus dilakukan juga sehingga aktifitas fisik
menjadi semakin bertambah lagi peminatnya. Tempat-tempat publik pun
harus turut mendukung Indonesia bebas Diabetes. Penyediaan gula non
kalori harus lebih diperbanyak. Para penderita Diabetes pun layak
mendapat perlakuan yang sama dengan manusia yang lainnya.
Lampiran 2. Leaflet
OLEH :

PIPIT NOPITA SARI, ROHMAN,

SITI ROHKHANI, TITIK PURWANTI

KELAS D
Sumber : P2PTM KEMENKES RI
RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Lampiran 3. Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai