A. Pendahuluan
Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan manusia yang paling utama, karena
setiap manusia berhak untuk memiliki kesehatan. Kenyataanya tidak semua orang
dapat memiliki derajat kesehatan yang optimal karena berbagai masalah, diantaranya
lingkungan yang buruk, social ekonomi yang rendah, gaya hidup yang tidak sehat
mulai dari makanan, kebiasaan, maupun lingkungan sekitarnya (Misbach,2013)
Gaya hidup sehat merupakan kebutuhan fisiologis yang hirarki, kebutuhan manusia
paling dasar untuk dapat mempertahankan hidup termasuk juga menjaga agar tubuh
tetap bugar dan sehat serta terbebas dari segala macam penyakit. Penyakit yang sering
muncul akibat gaya hidup yang tidak sehat salah satunya yaitu hipertensi (Sufa,
Christantyawati, & Jusnita, 2017).
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan
tekanan darah diatas normal yang dapat mengakibatkan angka kesakitan (morbiditas)
dan angka kematian (mortalitas). Hipertensi berarti tekanan darah di dalam
pembuluh-pembuluh darah sangat tinggi yang merupakan pengangkut darah dari
jantung yang memompa darah keseluruh jaringan dan organ-organ tubuh
(Aryantiningsih & Silaen, 2018).
Diabetes mellitus (DM) merupakan suatu penyakit menahun yang ditandai oleh
kadar glukosa darah melebihi normal dan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak
dan protein yang disebabkan oleh kekurangan hormon insulin (Hasdianah, 2012).
Menurut American Diabetes Association (ADA) tahun 2010, Diabetes Mellitus (DM).
Merupakan satu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia
yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya
(Perkeni, 2011). Diabetes mellitus (DM) merupakan salah satu penyakit tidak menular
yang prevalensinya terus mengalami peningkatan di dunia, baik di negara maju atau
pun negara sedang berkembang. Menurut data World Health Organisation (WHO),
diperkirakan 347 juta orang di dunia menderita diabetes mellitus dan jika ini terus
dibiarkan tanpa adanya pencegahan yang dilakukan dapat dipastikan jumlah
penderita DM bisa meningkat (WHO,2013).
B. Latar Belakang
Komplikasi diabetes mellitus diklasifikasikan menjadi akut dan kronis. Yang
termasukd alam komplikasi akut adalah hipoglikemia, diabetesketoasidosis ( DKA),
dan hyperglycemic hyperosmolar nonketotocic coma ( HHNC). Yang termasuk dalam
komplikasi kronis adalah retinopati diabetic, nefropati diabetic, neuropati,
dyslipidemia, dan hipertensi.
Pasien hemodialisis umumnya memiliki permasalahan yang terjadi pada saat
pasien menjalani hemodialisa adalah hipertensi, kram, mual dan muntah, nyeri dada,
nyeri punggung, gatal, demam dan menggigil (Rahardjo et al, 2014).
Kemampuan perawatan mandiri sangat penting untuk mempertahankan dan
mengembangkan promosi kesehatan (seperti makan sehat dan tidur yang nyenyak),
selain untuk mendorong keterampilan manajemen pembatasan cairan, pembatasan
makanan diet, managemen pengobatan dan perawatan akses vaskuler. Pengetahuan
pasien dan keluarga pasien mengenai hipertensi dan diabetes mellitus menajdi salah
satu faktor penting dalam menumbuhkan motivasi serta kemampuan self-care pasien
untuk mempertahankan kualitas hidupnya secara optimal.
C. Pelaksanaan kegiatan
Pelaksana
1. Lisnawati, Amd.Kep
2. Yuni Setyorini, AMK
Dokumentasi Kegiatan Penyuluhan Kesehatan Tentang Hipertensi dan Diabetes Mellitus Pada Pasien dan Keluarga di Unit Hemodialisis