Anda di halaman 1dari 8

RENCANA STRATEGI RONDE KEPERAWATAN

PENGATURAN NUTRISI PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TYPE II DI


PAVILIUN AMBUN PAGI RUANG BOUGENVILLE RSUP DR. M. DJAMIL
PADANG

OLEH

GANDA HARRISA AHMAR, S.Kep


1741312004

PRAKTEK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2017
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Diabetes Mellitus adalah suatu penyakit dimana kadar glukosa (gula sederhana)
di dalam darah tinggi karena tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan
insulin secara cukup. Insulin adalah hormon yang dilepaskan oleh pankreas, yang
bertanggung jawab dalam mempertahankan kadar gula darah yang normal. Insulin
memasukkan gula ke dalam sel sehingga bisa menghasilkan energi atau disimpan
sebagai cadangan energi.
Prevalensi atau angka kejadian Diabetes Mellitus ini semakin meningkat. Tidak
hanya orang tua, remaja dan dewasa muda pun juga terserang penyakit diabetes.
Bahkan menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2003 jumlah
penderita diabetes hampir 200 juta, dan diperkirakan pada tahun 2025 jumlah
penderita menjadi sekitar 330 juta. Di Indonesia sendiri diperkirakan pada tahun
2025 jumlah penderita menjadi 20 juta.
Penanganan diabetes berfokus pada mengontrol kadar gula darah (glukosa). Hal
tersebut dapat dijalankan dengan memperhatikan pola makan dan olahraga, serta
merubah gaya hidup yang tidak mendukung program diabetes. Para ahli mengatakan
bahwa penderita diabetes harus menjaga dan mengontrol berat badan, karena
menurunkan berat badan sebanyak 5 – 10% akan menurunkan kadar gula darah
secara signifikan. Konsultasikan dengan dokter dan ahli gizi/nutrisi untuk membuat
perencanaan yang tepat.
Dari hasil wawancara dengan pasien dengan DM Type II di ruang Bougenville
yang dilakukan pada tanggal 7 November 2017 dapat diketahui bahwa pasien tidak
mengetahui hal apa saja yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan oleh pasien
DM Type II. Berdasarkan hal di atas maka saya tertarik untuk memberikan ronde
keperawatan tentang penatalaksanaan pasien dengan DM Type II.

B. TUJUAN
1. Tujuan instruksional umum
Setelah dilakukan ronde selama 15 menit klien/ keluarga diharapkan dapat
mengetahui nutrisi yang diperlukan pada pasien DM Type II.
2. Tujuan instruksional khusus
Setelah mengikuti ronde diharapkan klien mampu :
a. Menyebutkan pengertian nutrisi
b. Menyebutkan tujuan pemberian nutrisi
c. Menyebutkan nutrisi yang disarankan pada pasien DM Type II
d. Menyebutkan jenis makanan yang perlu dibatasi untuk pasien dengan DM Type II
C. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Topik : Penyuluhan kesehatan mengenai nutrisi pada pasien dengan DM Type
II
2. Sasaran : Pasien dengan DM Type II yang dirawat di Paviliun Ambun Pagi
Ruang Bougenville RSUP DR. M. Djamil Padang
3. Metode
a. Ceramah
b. Demonstrasi
c. Tanya jawab
d. Diskusi
4. Media dan alat
a. Leaflet
b. Lembar Balik

5. Waktu dan tempat


Hari : Rabu, 08 November 2017
Jam : 11.00-11.20 WIB
Tempat : di Ruang Bougenville RSUP DR. M. Djamil Padang
Keterangan :

: Pembimbing

: PA

: Karu

: Katim

: Pasien

6. Pengorganisasian
Kepala Ruangan : Ganda Harrisa Ahmar S.Kep
Ketua Tim : Fitria |Ananda Putri, S.Kep
Fitriani, S.Kep
Perawat Pelaksana : Amelia Azmi, S.Kep
Rahma Fitri Asmar, S.Kep
Nurul Azura, S. Kep

D. KEGIATAN PENYULUHAN
No Kegiatan Penyuluh Kegiatan Pasien Waktu

1 Pembukaan
- Mengucapkan salam - Menjawab salam
- Memperkenalkan diri, anggota - Mendengarkan 3 menit
tim
- Menjelaskan tujuan materi ronde - Mendengarkan
- Membuat kontrak waktu - Menyetujui

2 Pelaksanaan
- Menggali pengetahuan pasien - Menjawab pertanyaan
tentang nutrisi yang tepat pada 10
pasien dengan DM Type II menit
- Memberikan reinforcement - Mendengarkan
positif
- Menjelaskan tentang nutrisi yang - Mendengarkan
tepat pada pasien dengan DM
Type II
- Menggali pengetahuan pasien - Menjawab pertanyaan
tentang tujuan pemberian nutrisi
- Memberikan reinforcement - Mendengarkan
positif
- Menjelaskan tujuan pemberian - Mendengarkan
nutrisi
- Menggali pengetahuan pasien - Menjawab pertanyaan
tentang nutrisi yang disarankan
pada pasienpada pasien dengan
DM Type II
- Memberikan reinforcement - Mendengarkan
positif
- Menjelaskan tentang nutrisi yang - Mendengarkan
disarankan pada pasien pada
pasien dengan DM Type II
- Menggali pengetahuan pasien - Menjawab pertanyaan
tentang jenis makanan untuk pada
pasien dengan DM Type II
- Memberikan reinforcement - Mendengarkan
positif
- Menjelaskan tentang jenis - Mendengarkan
makanan untuk pasien dengan
DM Type II
Penutup
- Menyimpulkan materi bersama
pasien 7 menit
- Memberi reinforcemet positif - Memberikan pendapat
3 terhadap keikutsertaan pasien
- Mengevaluasi pasien tentang - Mendengarkan
materi penyuluhan
- Memberikan kesempatan kepada - Menjawab dan
pembimbing jika ada masukan Mendengarkan
dan saran - Mendengarkan
- Terminasi dan salam
- Menjawab salam

E. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Kegiatan ronde terlaksana dengan baik
b. Peserta ronde hadir sesuai rencana
2. Evaluasi Proses
a. Peserta ronde berperan aktif dalam kegiatan
b. Selama proses berlangsung, semua peserta dapat mengikuti dengan baik
3. Evaluasi Hasil
a. Peserta ronde mampu menyebutkan nutrisi yang perlu diperhatikan pada
pasien dengan DM Type II

Lampiran Materi Diet Diabetes Melitus

A. Definisi Diabetes Mellitus


Diabetes Mellitus merupakan penyakit metabolik yang semakin sering ditemukan
di kalangan masyarakat Indonesia. Populasi penyakit ini banyak terjadi pada dewasa
akhir atau lansia. Sebagian besar dari mereka menderita diabetes melitus tipe 2, dimana
terjadi resistensi insulin sehingga tidak dapat membantu proses metabolisme glukosa
menjadi glikogen untuk disimpan disel- sel tubuh.

B. Etiologi
Penyebab diabetes mellitus sampai sekarang belum diketahui dengan pasti tetapi
umumnya diketahui karena kekurangan insulin adalah penyebab utama dan faktor
herediter memegang peranan penting.
1. Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM)
Sering terjadi pada usia sebelum 30 tahun. Biasanya juga disebut Juvenille
Diabetes, yang gangguan ini ditandai dengan adanya hiperglikemia
(meningkatnya kadar gula darah) (Bare&Suzanne,2002). Faktor genetik dan
lingkungan merupakan faktor pencetus IDDM
2. Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM)
Virus dan kuman leukosit antigen tidak nampak memainkan peran
terjadinya NIDDM. Faktor herediter memainkan peran yang sangat besar. Riset
melaporkan bahwa obesitas salah satu faktor determinan terjadinya NIDDM
sekitar 80% klien NIDDM adalah kegemukan.

C. Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala yang tampak pada penderita diabetes melitus diantaranya:
1. Sering BAK terutama malam hari
2. Sering minum/sering haus
3. Sering makan
4. Penurunan berat badan
5. Malaise atau kelemahan
6. Penglihatan Kabur
7. Kesemutan ( Bare & Suzanne, 2002)

D. Faktor Resiko
1. Riwayat keluarga DM
2. Kegemukan
3. Kurang gerak (berolah raga)
4. Hipertensi
5. Riwayat kehamilan dengan kelahiran berat badan bayi lahir > 4000 gr

E. Komplikasi
1. Luka sukar sembuh
2. Impotensi
3. Kebutaan
4. Penyakit jantung

F. Penatalaksanaan
Diabetes Mellitus jika tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan berbagai
penyakit dan diperlukan kerjasama semua pihak untuk meningkatan pelayanan
kesehatan. Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan berbagai usaha, antaranya:
a. Perencanaan Makanan.
b. Latihan Jasmani
Dianjurkan latihan jasmani secara teratur (3-4 kali seminggu) selama
kurang lebih 30 menit yang disesuaikan dengan kemampuan dan kondisi
penyakit penyerta.
c. Obat
1) Sulfonilurea
Obat golongan sulfonylurea bekerja dengan cara :
a) Menstimulasi penglepasan insulin yang tersimpan.
b) Menurunkan ambang sekresi insulin.
c) Meningkatkan sekresi insulin sebagai akibat rangsangan glukosa.
2) Biguanid: Preparat yang ada dan aman dipakai yaitu metformin.S
Insulin
Daftar Pustaka

Mansjoer, Arif, et all, , 2000, Kapita Selekta Kedokteran Jilid I, Jakarta :Media Aesculapius

Noer, Prof.dr.H.M. Sjaifoellah ,et all. 1996. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I. Jakarta :
Balai Penerbit FKUI.

Noer, Prof.dr.H.M. Sjaifoellah ,et all. 2001. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II.
Jakarta : Balai Penerbit FKUI.

Anda mungkin juga menyukai