Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

DIABETES MELLITUS NEFROPATI


KLINIK ENDOKRIN RUMKITAL DR. RAMELAN
SURABAYA

Oleh :

Anindya Miftahurrahmah Mita (G42160187)

Dwi Rochmah Trisyarini (G42160537)

Dea Amalia Firdausi (G42161078)

PROGRAM STUDI D-IV GIZI KLINIK


JURUSAN KESEHATAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
TAHUN 2020
LEMBAR PERSETUJUAN

PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT “DM NEFROPATI”

DI SUBDEP GIZI RUMKITAL DR. RAMELAN SURABAYA

Disusun Oleh :

Anindya Miftahurrahmah Mita NIM. G42160187

Dwi Rochmah Trisyarini NIM. G42160537

Dea Amalia Firdaus NIM. G42161078

Telah mendapatkan persetujuan dan dipresentasikan pada hari/tanggal :

Senin / 2 Maret 2020

Menyetujui,

Koordinator PKL Pembimbing,

Suzanna Primadona, SKM., M. Kes Yoegi Novita H, Amd. Gz

NIP. 196405061987032003

Mengetahui,

Kepala Subdep Gizi

RUMKITAL Dr. Ramelan Surabaya

I Wayan Dwija Karyasa, S. Gz., MPH

Letkol Laut (K) NRP. 12990/P


SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Diet DM Nefropati


Penyuluh : Anindya MM, Dwi Rochmah T, Dea Amalia dan Bu Yoegi Novita
Sasaran : Pasien dan keluarga Klinik Endokrin Rumkital Dr. Ramelan Surabaya
Tempat : Klinik Endokrin Rumkital dr. Ramelan Surabaya
Waktu : 30 Menit
Hari/ Tanggal : Senin / 2 Maret 2020
1. Tujuan Instruksional Umum :
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga mengerti serta memahami
tentang gizi seimbang dan diet DM.
2. Tujuan Instruksional Khusus :
Setelah diadakan penyuluhan selama 30 menit pasien dapat memahami :
1. Pengertian DM Nefropati
2. Gejala-gejala DM Nefropati
3. Tatalaksana diet pada penderita DM Nefropati
3. Sasaran :
Pasien dan keluarga di Poli Endokrin Unit Rawat Jalan Rumkital Dr.Ramelan Surabaya.
4. Materi :
Gizi seimbang, serta makanan yang dianjurkan dan yang tidak dianjurkan untuk
penderita DM.
5. Setrategi Penyampaian :
1. Metode : Ceramah dan Diskusi.
2. Media : PPT, Leaflet, LCD projector
6. Penetapan Strategi Pengorganisasian
Pelaksanaan kegiatan Pengorganisasian :
KEGIATAN
No TAHAP
PENYULUHAN PESERTA

1. Pendahuluan 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam


pembuka 2. Menyatakan
(5 menit) 2. Menanyakan kabar pasien keadaannya

2. Kegiatan Inti 1. Menjelaskan tentang 1. Memperhatikan


(20 menit) penyebab Tanda dan gejala, 2. Memberikan
serta makanan yang pertanyaan
dianjurkan serta makanan 3. Memperhatikan
yang dilarang
2. Memberikan kesempatan
pada pasien dan keluarga
untuk menyanyakan
penjelasan diatas yang belum
dimengerti/ kurang paham
3. Menjawab pertanyaan
pasien/keluarga

3. Penutup 1. Menanyakan kembali pada 1. Mampu menjelaskan


(5menit) pasien / keluarga tentang kembali dari awal sampai
penjelasan tersebut diatas akhir secara umum
2. Edukator menegaskan tentang apa yang sudah
kembali kesimpulan dari dijelaskan oleh edukator
topik yang sudah dibahas 2. Memperhatikan
sebelumnya 3. Mengucapkan terima
3. Mengucapkan terima kasih kasih kembali kepada
atas waktu dan perhatian educator yang telah
seluruh keluarga dan pasien memberikan
4. Salam penutup penyuluhan
4. Menjawab salam
MATERI PENYULUHAN

A. PENGERTIAN
Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan
hiperglikemia, kondisi dimana seseorang memiliki kadar gula darah tinggi dalam jangka
waktu lama karena disebabkan kadar insulin yang diproduksi oleh kelenjar pankreas
berkurang atau ketidakmampuan sel untuk menggunakan insulin (Sandjaja dkk., 2009).
Nefropati Diabetik (ND) merupakan komplikasi mikrovaskular penyakit DM yang
terjadi pada pembuluh darah halus (kecil). Nefropati Diabetik adalah salah satu penyebab
utama gagal ginjal dan kematian tertinggi diantara semua komplikasi DM. Parameter
terjadinya kerusakan fungsi ginjal pada ND yaitu peningkatan kadar kreatinin dan BUN.
Menurut Harun (2007), tatalaksana DM nefropati pada prinsipnya, pendekatan utama melalui
pengendalian gula darah (olahraga, diet, obat anti diabetes), engendalian tekanan darah dan
perbaikan fungsi ginjal.

B. ETIOLOGI NEFROPATI DIABETIK

Hipertensi atau tekanan darah yang tinggi merupakan komplikasi dari penyakit DM
dipercaya paling banyak menyebabkan secara langsung terjadinya Nefropati Diabetika.
Hipertensi yang tak terkontrol dapat meningkatkan progresifitas untuk mencapai fase
Nefropati Diabetika yang lebih tinggi (Fase V Nefropati Diabetika) (Hendromartono, 2009).

C. PATOFISIOLOGI NEFROPATI DIABETIK


Pada diabetes perubahan pertama yang terlihat pada ginjal adalah pembesaran ukuran
ginjal dan hiperfiltrasi. Glukosa yang difiltrasi akan direabsorbsi oleh tubulus dan sekaligus
membawa natrium, bersamaan dengan efek insulin (eksogen pada IDDM dan endogen pada
NIDDM) yang merangsang reabsorbsi tubuler natrium, akan menyebabkan volume ekstrasel
meningkat, terjalah hiperfiltrasi. Pada diabetes, arteriole eferen, lebih sensitive terhadap
pengaruh angiotensin II dibanding arteriole aferen,dan mungkin inilah yang dapat
menerangkan mengapa pada diabetes yang tidak terkendali tekanan intraglomeruler naik dan
ada hiperfiltrasi glomerus (Hendromartono, 2009).
D. MANIFESTASI YANG TIMBUL PADA PENDERITA DM
Diabetes melitus memiliki 3 macam gejala, yaitu gejala awal, gejala lanjutan, dan
gejala kronis. Gejala awal pada penderita diabetes melitus biasa disebut dengan 3P, yaitu
poliuria, polidipsi, dan polifagi. Gejala lanjutan diabtes melitus, yaitu berat badan berkurang,
penglihatan kabur, cepat lelah, gatal di daerah kemaluan, dan luka yang sulit sembuh. Gejala
kronis yang dialami penderita diabetes meliputi impotensi dan kesemutan di kaki, komplikasi
penyakit lain, hingga kematian mendadak (Toruan, 2012).
Poliuria (banyak kencing) ditandai dengan volume urin yang dikeluarkan lebih dari
normal berdasarkan intensitas durasi. Gejala ini terjadi akibat kadar gula yang tinggi dalam
ginjal sehingga menyebabkan air ditarik dari glukosa dalam urin. Polidipsi (banyak minum)
merupakan gejala yang ditandai pasien sering minum atau banyak minum akibat sering buang
air kecil sehingga penderita akan merasa lemas dan banyak makan. Polifagi (banyak makan),
gejala ini dialami penderita yang mengeluh lemas akibat sekresi insulin yang tidak tercukupi
untuk memasukkan glukosa kedalam sel (Toruan, 2012).

E. TUJUAN DIIT
Menurut Wahyuningsih (2013), tujuan pemberian nutrisi atau gizi pada penderita DM antara
lain sebagai berikut:
1. Mengendalikan kadar glukosa darah dan tekanan darah
2. Mencapai dan mempertahankan kadar lipida serum.
3. Mencegah menurunnya fungsi ginjal
4. Memberi cukup energi untuk mempertahankan atau mencapai berat badan normal
5. Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit

F. PENGATURAN DIIT DIABETES MELLITUS


Menurut Depkes (2011), pengaturan diet pada penderita diabetes mellitus menggunakan
istilah 3J :
a. Tepat Jadwal Makan : 20% dari total kebutuhan untuk makan pagi (06.00-07.00
WIB), 10% snack pagi (09.00-10.00 WIB), 25% makan siang (12.00-13.00 WIB),
10% snack sore (15.00-16.00 WIB), 25% makan malam (18.00-19.00 WIB), dan 10%
snack malam (21.00 WIB).
b. Tepat Jumlah Energi dan Zat Gizi : Sesuai porsi (ingat bahan makanan penukar), dan
Energi yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing individu.
c. Tepat Jenis Makanan dan atau Bahan Makanan : Sesuai dengan makanan yang
dianjurkan dengan tujuan untuk menyusun menu yang seimbang.

G. SYARAT DIIT DM
Syarat diet DM menurut Wahyuningsih (2013) antara lain:
1. Energi diberikan cukup untuk mencapai dan mempertahankan berat badan normal.
2. Kebutuhan Protein rendah, yaitu 0,7 g/kgBB, sebaiknya berasal dari sumber protein
bernilai biologis tinggi
3. Kebutuhan Lemak sedang, yaitu 20 - 25% dari kebutuhan energi total, dalam bentuk <
10% dari kebutuhan energi total berasal dari lemak jenuh ganda dan 10% dari lemak
tidak jenuh ganda sisanya dari lemak tidak jenuh tungga, asupan kolesterol ≤ 300 mg /
hari
4. Kebutuhan Karbohidrat 60 % dari kebutuhan energi total, karbohidrat kompleks.
5. Penggunaan gula pasir secara terbatas sebaiknya diberikan bersama dengan makanan
utama bukan diantara waktu makan
6. Penggunaan gula alternatif dalam jumlah terbatas. Fruktosa dalam jumlah 20% dari
kebutuhan energi total dapat menyebabkan kolesterol dan LDL, sedangkan gula
alkohol dalam jumlah berlebihan mempunyai pengaruh laksatif.
7. Asupan serat dianjurkan 25% gr / hari dengan mengutamakan serat larut air (sayur
dan buah)
8. Vitamin tinggi, bila nafsu makan menurun diberikan suplemen vitamin B kompleks,
asam folat serta vitamin C
9. Natrium sedang, tergantung pada tekanan darah, adanya edema dan sekresi natrium
10. Cairan dibatasi, yaitu sebanyak jumlah urin sehari ditambah pengeluaran cairan
melalui keringat dan pernafasan (±500 ml)
H. PENGATURAN MAKAN
BAHAN
DIANJURKAN DIBATASI DIHINDARI
MAKANAN

SUMBER Beras, ubi, singkong, Sumber karbohidrat


kentang, roti tawar, tinggi natrium :
KARBOHIDRAT
tepung terigu, sagu, cake, biskuit,
tepung singkong krackers

SUMBER Ayam tanpa kulit, ikan, hewani tinggi lemak Daging dan ikan
susu dan olahannya jenuh (kornet, sosis, yang diawetkan :
PROTEIN
sarden, otak, jeroan, dendeng, ikan asin,
HEWANI telur, daging tidak
kuning telur) sarden
berlemak

SUMBER tempe, tahu, kacang Semua jenis kacang-


kedelai, kacang kacangan yang
PROTEIN
merah memiliki nilai
NABATI
biologis rendah

SAYURAN Sayur tinggi serat: daun bayam, buncis, daun


kacang, oyong,
melinjo, labu siam,
ketimun, tomat, labu
daun singkong, daun
air, kembang kol,
ketela, jagung muda,
lobak, selada, seledri
kapri, kacang
Sayur rendah kalium : panjang, pare, daun
caisin, kangkung, sawi, katuk
wortel, terong

BUAH- Rendah kalium : jambu, nanas, anggur, Buah-buahan yang


BUAHAN kedondong, mangga, sirsak, pisang, diawetkan: durian,
melon, markisa, alpukat, sawo, nangka, alpukat,
semangka, pir pepaya kurma,
manisan buah

MINUMAN Minuman yang

Mengandung alcohol
dan soda, susu
kental manis, soft
drink, es krim,
yoghurt, susu

LAIN-LAIN makanan yang Gula pasir, gula


digoreng dan merah, gula batu,
madu Makanan/
yang menggunakan
minuman yang
santan kental, kecap,
saus tiram manis: cake, kue-kue

manis, dodol, tarcis,


sirup, selai manis,
coklat, permen, tape,
mayonaise,
I. PEMBAGIAN MAKANAN SEHARI

Energi (kalori) 1500 1700 1900 2100

Pagi

Karbohidrat 1 1 1½ 1

Lauk hewani 1 1 1 1

Lauk nabati ½ ½ ½ 1

Sayuran A s S S s

Minyak 1 1 2 2

Snack

Karbohidrat - - - -

Buah 1 1 1 1

Susu - - - -

Siang

Karbohidrat 2 2 2 2

Lauk hewani 1 1 1 1

Lauk nabati 1 1 1 1

Sayuran B S S S s

Buah 1 1 1 1

Minyak 2 2 2 2

Snack

Karbohidrat - - - 1

Buah 1 1 1 1

Susu - - - 1

Minyak - - - 1

Malam

Karbohidrat 1 1½ 2 2

Lauk hewani 1 1 1 1

Lauk nabati 1 1 1 1
Sayuran B 1 1 1 1

Buah 1 1 1 1

Minyak 1 2 2 2

Energi (kkal) 1476 1652 1918 2089

Protein (gram) 51 55 59 64

Lemak (gram) 36 36 46 53

Karbohidrat 259 275 315 339


(gram)

CONTOH MENU PADA STANDAR DIET DIABETES MELLITUS 1700 KKAL

Waktu Menu URT

Makan Pagi (06.00-07.00 WIB) Nasi 1 centong

Semur daging 1 potong sdg

Pepes tahu 1 porsi

Sup wortel buncis 1 porsi

Snack (09.00-10.00 WIB) Buah potong (semangka) 1 potong buah

Makan Siang (12.00-13.00 WIB) Nasi 2 centong

Ikan goreng bumbu kuning 1 potong sdg

Tempe bacem 1 potong sdg

Sayur asem Jakarta 1 porsi

Buah potong (Melon) 1 potong buah

Snack (15.00-16.00 WIB) Puding 1 cup

Makan Malam (18.00-19.00 WIB) Nasi 2 centong

Telur dadar 1 butir

Sayur capjay 1 porsi

Buah potong (Pisang) 1 potong buah

Snack (21.00 WIB) Susu diabetasol 4 sdtkr


DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S. (2010). Penuntun Diet Edisi Baru Instalasi Gizi Perjan RS Dr. Cipto
Mangunkusumo dan Asosiasi Dietisien Indonesia, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama Jakarta.

Harista, R. A. (2016). Perbedaan Tingkat Depresi pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2
Antara Pria dan Wanita di Puskesmas Kedaton Bandar Lampung.

http://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2013/09/Brosur-Diet-Diabetes-Melitus.pdf
Sandjaja, A. 2009. Kamus Gizi: Perlengkapan Kesehatan Keluarga. Jakarta: PT. Kompas
Media Nusantara
Toruan, P. L. 2012. Fat-Loss Not Weight-Loss For Diabetes: Sakit Tapi Sehat. Jakarta:Trans
Media Pustaka.
Wahyuningsih, Retno. 2013. Penatalaksanaan Diet Pada Pasien. Jogjakarta: Graha Ilmu

Anda mungkin juga menyukai