Anda di halaman 1dari 16

SATUAN ACARA PENYULUHAN TENTANG DIABETES MELITUS

Satuan acara Penyuluhan ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah
kebidanan komunitas

Dosen Pengampu:

Gustina,M.keb

Disusun Oleh:

Mega Putri Anur 202041018

PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAITURRAHIM

TAHUN 2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN DIABETES MELLITUS PADA LANSIA DI DESA
MUNTIALO

Pokok Pembahasa : Diabetes Mellitus Pada Lansia di Desa Muntialo

Sub Pokok Bahasan : Pencegahan Diabetes Mellitus Pada Lansia

Sasaran : Lansia di Desa Muntialo

Waktu : 45 Menit

Tempat : Posyandu Cempaka Ungu Desa Muntialo RT 01

Hari/Tanggal Pelaksanaan : Selasa, 14 Februari 2023

Jam Pelaksanaan : 09.00 WIB

I. PENDAHULUAN

Menurut WHO, Diabetes Melitus (DM) didefinisikan sebagai suatu penyakit


atau gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan
tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid
dan protein sebagai akibat dari insufisiensi fungsi insulin. Insufisiensi insulin dapat
disebabkan oleh gangguan produksi insulin oleh sel-sel beta Langerhans kelenjar
pankreas atau disebabkan oleh kurang responsifnya sel-sel tubuh terhadap insulin
(Depkes, 2008).

Penyakit Diabetes Mellitus mengalami peningkatan pesat di seluruh dunia data


WHO tahun 2018 menunjukkan tingginya glukosa dalam darah telah menyebabkan
kematian sekitar 2,2 juta jiwa pada tahun 2012. Sebanyak 8,5% penduduk berusia,
minimal 18 tahun dan mengalami Diabetes Mellitus pada tahun 2014. Diabetes
Mellitus menjadi penyebab langsung kematian 1,6 juta warga tahun 2016.

Data terbaru yang dirilis oleh Federasi Diabetes International menunjukkan


sekitar 415 juta orang berusia 20-79 tahun di seluruh dunia mengalami penyakit
Diabetes Mellitus di tahun 2015. Angka ini diprediksi akan meningkat menjadi 642
juta jiwa di tahun 2040 dengan prevalensi meningkat dari 8,8% menjadi 10,4%. China,
India dan Amerika Serikat merupakan tiga negara dengan jumlah penderita Diabetes
Mellitus terbanyak. Menurut World Diabetes Foundation, sejak 2014 hingga sekarang,
382 juta jiwa di Indonesia penyandang Diabetes Mellitus. Jumlah ini diprediksi
meningkat menjadi 592 juta jiwa di tahun 2035 (Dito Anugroho, 2018).

Saat ini penyakit Diabetes Melitus (DM) merupakan masalah kesehatan yang
sering dikeluhkan oleh masyarakat di dunia karena pola kejadiannya mengalami
peningkatan. Organisasi International Diabetes Federation (IDF) memperkirakan
sedikitnya terdapat 463 juta orang pada usia 20-79 tahun di dunia menderita pada
tahun 2019 atau setara dengan angka prevalensi sebesar 9,3% dari total penduduk pada
usia yang sama. Berdasarkan jenis kelamin, IDF memperkirakan prevalensi diabetes di
tahun 2019 yaitu 9% pada perempuan dan 9,65% pada laki-laki.

Prevalensi diabetes meningkat seiring penambahan umur penduduk menjadi


19,9% atau 111,2 juta orang pada umur 65-79 tahun. Angka diprediksi terus
meningkat hingga mencapai 578 juta di tahun 2030 dan 700 juta di tahun 2045
(Infodatin, 2020). Data terbaru dari International Diabetes Federation (IDF) tahun
2017 menunjukkan bahwa Indonesia menduduki peringkat ke-6 dunia dengan jumlah
diabetesi sebanyak 10,3 juta jiwa. Jika tidak ditangani dengan baik, World Health
Organization bahkan mengestimasikan angka kejadian diabetes di Indonesia akan
melonjak drastis menjadi 21,3 juta jiwa pada 2030 (SOLIHAH, 2021)
Sebanyak 90% dari total kasus diabetes merupakan diabetes tipe 2. Diabetes
tipe 2 umumnya terjadi pada orang dewasa, namun beberapa tahun terakhir juga
ditemukan pada anak-anak dan remaja. Hal ini berkaitan erat dengan pola diet tidak
seimbang dan kurang aktivitas fisik yang membuat anak memiliki berat badan berlebih
atau obesitas (P2PTM, 2018).
Salah satu penyakit tidak menular yaitu diabetes mellitus. Diabetes mellitus
adalah kumpulan gejala yang ditimbulkan pada seseorang yang mengalami
peningkatan kadar gula darah (glukosa). Pada tahun 2022 prevalensi diabetes mellitus
tipe II untuk Kota Jambi sebesar 11,679 dengan proporsi 2,04 % per 100 jumlah
penduduk (Pangestika et al., 2022)
Di Kecamatan Betara Desa Muntialo khususnya di RT 09 terdapat 2 orang
lansia yang mengidap penyakit Diabetes Mellitus dan juga terdapat 1 orang lansia di
RT 07 mengidap penyakit yang sama, ketiga pasien tersebut sudah mengkonsumsi
obat rutin dari pelayanan Kesehatan terdekat yaitu Poskesdes serta rutin
memeriksakan gula darah satu bulan sekali pada saat posbindu.

II. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan masyarakat khususnya lansia
mampu mengetahui penjelasan mengenai Diabetes Mellitus dan perawatannya, serta
mampu mampu menerapkannya pada diri sendiri maupun kepada anggota keluarga
lainya dengan penyakit Diabetes Mellitus.
B. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan dilakukan penyuluhan selama 45 menit Lansia mampu :
1. Mengetahui pengertian DM
2. Mengetahui penyebab DM
3. Mengetahui tanda dan gejala DM
4. Mengetahui komplikasi DM
5. Mengetahui tentang penatalaksanaan pada penderita DM

III. MATERI PENYULUHAN


A. Pengerian DM
B. Penyebab DM
C. Tanda dan gejala DM
D. Penatalaksanaan terapi diet DM

IV. METODE PENYULUHAN


Ceramah, tanya jawab

V. MEDIA
Leafleat
VI. KEGIATAN PENYULUHAN
Susunan Acara

Tahap Kegiatan Metode Media Waktu

Pembukaan: 1. Menjawab Ceramah - 5 Menit


1. Salam salam
pembukaan 2. Menyimak
2. Tujuan 3. Mendengarkan
3. Kontrak waktu
4. Evaluasi dan
validasi
Isi: 1. Menyimak 30 menit Leaflet 15 menit
1. Menjelaskan 2. Tanya jawab
pengertian DM
2. Menjelaskan
penyebab DM
3. Menjelaskan
tanda gejala
DM
4. Penatalaksanaan
terapi diet DM
Evaluasi  Memberikan 10 menit - 20 menit
Peserta penyuluhan pertanyaan
dapat: kepada
1. Mengetahui masyarakat/lan
pengertian DM sia
2. Mengetahui  Menutup
penyebab DM pertemuan dan
3. Mengetahui mengucapkan
tanda gejala salam
DM
4. Mengetahui
penatalaksanaan
terapi diet DM
Penutup: Masyarakat dan Ceramah - 5 menit
1. Evaluasi kader menjawab
2. Menyimpulkan salam dan
3. Salam penutup terimakasih

Desa Muntialo, 14Februari 2023

Mengetahui
Pembimbing Lapangan Dosen pembimbing lapangan Pembimbing Akademik

( ) ( ) ( )

VII.EVALUASI
A. Evaluasi Struktur
1. Semua anggota masyarakat dan kader hadir dalam acara penyuluhan
2. Kesiapan materi penyaji
3. Tempat yang digunakan nyaman dan mendukung
B. Evaluasi Proses
1. Masyarakat dan kader hadir sesuai dengan kontrak waktu yang ditentukan.
2. Masyarakat dan kader antusias untuk bertanya tentang hal-hal yang tidak
diketahuinya.
3. Masyarakat dan kader menjawab semua pertanyaan yang telah diberikan.
C. Mahasiswa
1. Dapat memfasilitasi jalannya penyuluhan.

2. Dapat menjalankan peran sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.

D. Evaluasi Hasil

1. Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.


2. Adanya tambahan pengetahuan tentang DM yang diterima oleh audience dengan
melakukan evaluasi melalui tes lisan di akhir ceramah.

E. Prosedur: Tanya jawab

F. Waktu: 5 menit

G. Bentul soal: Lisan

H. Jumlah soal :4 soal


Soal:
1. Apa yang dimaksud dengan Diabetes?
Yang dimaksud dengan Diabetes Mellitus itu adalah kencing manis.
2. Apa penyebab dari Diabetes?
Faktor keturunan, mengkonsumsi gula berlebihan, jarang beraktivitas fisik
olahraga, kurang minum air putih
3. Apa tanda gejala dari Diabetes?
Suka buang air kecil di malam hari, sering merasa lapar, berat badan menurun
drastis tanpa alasan, penyembuhan luka lama.
4. Apa makanan yang dihindari dan dibatasi untuk pasien Diabetes?
Makanan yang dihindari seperti Buah-buahan yang manis dan diawetkan,
minuman soda, susu kental manis, es krim, susu, gula pasir kue-kue manis, cake,
selai manis, coklat, permen dll.
Makanan yang dibatasi seperti, semua sumber karbohidrat, kuning telur, sosis,
sarden, jeroan, sosis, buah-buahan seperti nanas, anggur, mangga, pisang, alpukat,
sawo, semangka, Nangka masak, santan, makanan yang digoreng, kecap dan saus
tiram.

VIII. PPENGORGANISASIAN KELOMPOK


Ketua : Al fath Farabi
Pembawa acara(Moderator) : Putri sylviani
Pemaparan Materi : Mega Putri A
Notulen : Isyuriyanti
Terlampiran 1. Materi Diabetes
A. Pengertian Diabetes Melitus

Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit kronis yang umum terjadi pada
dewasa yang membutuhkan supervisi medis berkelanjutan dan edukasi perawatan
mandiri pada pasien.. Namun, bergantung pada tipe DM dan usia pasien, kebutuhan
dan asuhan keperawatan pasien sangat berbeda (LeMone, Priscilla, 2016, dalam
maria, 2021).

Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit kronis progresif yang ditandai dengan
ketidakmampuan tubuh untuk melakukan metabolisme karbohidrat. lemak dan protein,
mengarah ke hiperglikemia (kadar glukosa darah tinggi). Diabetes mellitus (DM)
terkadang dirujuk sebagai "gula tinggi", baik oleh klien maupun penyedia layanan
kesehatan. Pemikiran dari hubungan gula dengan DM adalah sesuai karena lolosnya
sejumlah besar urine yang mengandung gula ciri dari DM yang tidak terkontrol
Walaupun hiperglekemia memainkan sebuah peran penting dalam perkembangan
komplikasi terkait DM, kadar yang tinggi dari glukosa darah hanya satu komponen
dari proses patologis dan manifestasi klinis yang berhubungan dengan DM. Proses
patologis dan faktor risiko lain adalah penting, dan terkadang merupakan faktor-faktor
independen. Diabetes mellitus dapat berhubungan dengan komplikasi serius, namun
orang dengan DM dapat mengambil cara-cara pencegahan untuk mengurangi
kemungkinan kejadian tersebut (Black, M. Joyce, 2014, dalam maria, 2021).

B. Penyebab Diabetes Melitus

Diabetes Mellitus diklasifikasikan, baik sebagai insuline- dependent diabetes


mellitus (IDDM) maupun non-insuline- dependent diabetes mellitus (NIDDM).
Dengan penggunaan terapi insulin yang sudah biasa dengan kedua tipe DM, IDDM
sekarang disebut sebagai DM tipe 1 (juvenile onset) dan NIDDM sebagai DM tipe 2
(maturity onset) (Black, M. Joyce, 2014, dalam maria, 2021).

1) Diabetes Mellitus Tipe 1


disebabkan destruktur sel beta autoimun biasanya memicu terjadinya defisiensi
insulin absolut. Faktor herediter berupa antibodi sel islet, tingginya insiden HLA
tipe DR3 dan DR 4. Faktor lingkungan berupa infeksi virus (Virus Coxsackie,
enterovirus, retrovirus, mumps), defisiensi vitamin D, toksin lingkungan,
menyusui jangka pendek, paparan dini terhadap protein kompleks. Berbagai
modifikasi epigenetik ekspresi gen juga terobsesi sebagai penyebab genetik
berkembangnya Diabetes Mellitus Tipe 1. Individu dengan Diabetes mellitus Tipe
1 mengalami defisiensi insulin absolut (Dito Anugroho, 2018, dalam maria, 2021).
2) Diabetes Mellitus Tipe 2 akibat resistensi insulin perifer, defek progresif sekresi
insulin. peningkatan gluconeogenesis. Diabetes Mellitus Tipe 2 dipengaruhi factor
lingkungan berupa obesitas, gaya hidup tidak sehat, diet tinggi karbohidrat.
Diabetes Mellitus tipe 2 memiliki presimtomatis yang panjang yang menyebabkan
penegakan Diabetes Mellitus tipe 2 dapat tertunda 4-7 tahun (Dito Anugroho,
2018, dalam maria, 2021).
3) Diabetes Mellitus Gestasional. Diabetes Mellitus gestasional (2%-5% dari semua
kehamilan). DM yang didiagnosis selama hamil. DM gestasional merupakan
diagnosis DM yang menerapkan untuk perempuan dengan intoleransi glukosa atau
ditemukan pertama kali selama kehamilan. DM gestasional terjadi pada 2-5%
perempuan hamil namun menghilang ketika kehamilannya berakhir. DM ini lebih
sering terjadi pada keturunan Amerika-Afrika, Amerika Hispanik. Amerika
pribumi, dan perempuan dengan riwayat keluarga DM atau lebih dari 4 kg saat
lahir, obesitas juga merupakan faktor risiko (Black, M. Joyce, 2014). Riwayat DM
gestasional, sindrom ovarium polikistik. atau melahirkan bayi dengan berat lebih
dari 4,5 kg (LeMone, Priscilla, 2016, dalam maria, 2021)
4) Diabetes Mellitus tipe lainnya. DM tipe spesifik lain (1%- 2% kasus terdiagnosis).
mungkin sebagai akibat dari defek genetik fungsi sel beta, penyakit pankreas
(misal kistik fibrosis), atau penyakit yang diinduksi oleh obat-obatan. DM
mungkin juga akibat dari gangguan-gangguan lain atau pengobatan. Defek genetik
pada sel beta dapat mengarah perkembangan DM. Beberapa hormon seperti
hormon pertumbuhan, kortisol, glukagon, dan epinefrin merupakan antagonis atau
menghambat insulin. Jumlah berlebihan dari hormon-hormon ini (seperti pada
akromegali, sindrom Cushing, glukagonoma, dan feokromositoma) menyebabkan
DM. Selain itu, obat-obat tertentu (glukokortikoid dan tiazid) mungkin
menyebabkan DM. Tipe DM sekunder tersebut terhitung 1-2% dari semua kasus
DM terdiagnosis (Black, M. Joyce, 2014, dalam maria, 2021)
C. Tanda Dan Gejala Diabetes Melitus
Beberapa gejala-gejala dan tanda-tanda klinis Diabetes Melitus (DM) antara lain:
1) Poliuria (sering kencing) Adalah kondisi dimana terjadi kelainan pada produksi
urin di dalam tubuh yang abnormal yang menyebabkan sering berkemih. Biasanya
berkemih normalnya 4-8 kali sehari, karena kelebihan produksi urin dalam tubuh
maka berkemih lebih dari normal sehari.
2) Polifagia (cepat lapar) Adalah kondisi dimana sering merasa lapar.Hal ini
disebabkan karena glukosa darah pada penderita DM tidak semuanya dapat diserap
oleh tubuh yang berakibat tubuh kekurangan energi.
3) Polidipsia (sering haus) Adalah kondisi akibat dari poliuria (sering kencing)
menyebabkan rasa haus yang berlebihan.
4) Mudah Lelah Adalah kondisi yang terjadi akibat poliuria dan polidipsi.
5) Berat badan menurun Adalah kondisi dimana kemampuan metabolisme glukosa
terganggu sehingga tubuh tidak dapat menyimpan glukosa dan membuangnya
melalui urin, sehingga tubuh mengambil glukosa cadangan di jaringan tubuh
sebagai energi.
6) Luka infeksi yang sukar sembuh Adalah kondisi yang disebabkan efek dari
hiperglikemia, sehingga terjadi komplikasi akut dan komplikasi kronik yang
merusak jaringan tubuh. (International Diabetes Federation, 2012, dalam
fandinata, Ernawati, 2020)

Daftar Pustaka

Maria. I. 2021. Asuhan keperawatan diabetes melitus dan asuhan keperawatan stroke.
Banjarmasin. Grup penerbitan cv budi utama

Fandinata, ernawati, 2020. Management terapi pada penyakit degeneratif (diabetes mellitus
dan hipertensi) : mengenal, mencegah dan mengatasi penyakit degeneratif (diabates
mellitus dan hipertensi). Kota baru driyorejo. Graniti

pangestika, h., ekawati, d., & murni, n. S. (2022). Faktor-faktor yang berhubungan dengan
kejadian diabetes mellitus tipe 2.

Solihah, y. H. (2021). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diabetes mellitus tipe
ii pada kelompok wanita di wilayah kerja puskesmas cibeureum kota tasikmalaya. 5(1).
Lampiran 2.Lefleat
Lampiran 3. Daftar Hadir

Lampiran 3. Absensi
Lampiran 4. Dokumentasi
 Menyampaikan Materi dari Mahasiswa

 Menyampaikan diet Diabetes Melitus


 Pemeriksaan Diabetes Melitus

 Melakukan senam Diabetes Melitus


 Foto bersama

Anda mungkin juga menyukai