Anda di halaman 1dari 9

DIABETES MELITUS (KENCING MANIS)

Satuan Acara Penyuluhan (SAP)


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Gerontik

Dibuat oleh:
Vini Widiani Atori 043315150037

PROGRAM STUDI D3 TINGKAT 2


STIKEP PPNI JAWA BARAT
BANDUNG
2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
DIABETES MELITUS (KENCING MANIS)

Penyakit Diabetes Mellitus


Pokok bahasan :
Sub-pokok bahasan : Pengertian DM
Penyebab DM
Tanda dan gejala DM
Komplikasi DM
Pengobatan dan perawatan luka DM

Sasaran : Lansia disekitaran STIKEP PPNI JABAR

Tempat : Laboratorium STIKEP PPNI JABAR

Waktu : Rabu, 21 Maret 2018, pukul 10.00-10.15 WIB

I. Tujuan Instruksional Umum


Setelah diberikan penyuluhan mengenai penyakit diabetes melitus
lansia dapat mencegah terjadinya penyakit tersebut

II. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mengikuti penyuluhan pasien dan keluarga
pasien diharapkan dapat menjelaskan tentang :
1. Pengertian DM
2. Penyebab DM
3. Tanda dan gejala DM
4. Komplikasi DM
5. Pengobatan dan perawatan luka
III.Materi (Terlampir)
1. Pengertian DM
2. Penyebab DM
3. Tanda dan gejala DM
4. Komplikasi DM
5. Pengobatan dan perawatan luka DM

IV.Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab

V. Media
1. Leaflet

VI. Kegiatan belajar mengajar

N Waktu Kegiatan Respon


o.
1. 2 menit Pembukaan:
 Mengucapkan salam  Menjawab salam
 Mengingatkan  Menyepakati kontrak
kontrak waktu
 Menjelaskan tujuan  Mendengarkan
dan pokok bahasan
yang akan
disampaikan
2. 10  Isi materi  Mendengarkan
menit

 Mendengarkan
 Mendengarkan

 Mendengarkan

 Mendengarkan

3. 3 menit Terminasi:
 Evaluasi kegiatan  Aktif menjawab
berupa post tes
 Mengucap salam  Menjawab salam

VII. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. SAP telah dikonsultasikan kepada pembimbing sebelum
pelaksanaan kegiatan
b. Tersedianya media ceramah dan Tanya jawab dan alatnya berupa
leaflet
c. Peserta berada di tempat sesuai kontrak waktu yang telah
disepakati yaitu pukul 10.00 WIB

2. Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan sesuai rencana yang telah di sampaikan saat
penyuluhan
b. Peserta berperan aktif dalam tanya jawab
c. Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga selesai sekitar 15
menit.
3) Evaluasi Hasil
a. Peserta 3 dari 5 orang peserta mampu menjelaskan pengertian
diabetes melitus
b. Peserta 2 dari 5 orang peserta mampu menjelaskan gejala diabetes
melitus
c. Peserta 3 dari 5 orang peserta mampu menyebutkan penyebab
dari diabetes melitus
d. Peserta 2 dari 5 orang peserta mampu menjelaskan komplikasi
dari diabetes melitus
DIABETES MELLITUS

A. Definisi
Diabetes melitus adalah gangguan metabolisme yang ditandai dengan
hiperglikemi yang berhubungan dengan abnormalitas metabolisme
karbohidrat, lemak, dan protein yang disebabkan oleh penurunan sekresi
insulin atau penurunan sensitivitas insulin atau keduanya dan menyebabkan
komplikasi kronis mikrovaskuler, makrovaskuler, dan neuropati.

B. Etiologi
Diabetes melitus tipe 1
1. Faktor genetik
2. Faktor Imunologi
3. Faktor lingkungan
Diabetes melitus tipe 2
1. Usia
2. Obesitas
3. Riwayat keluarga

C. Tipe DM
D. Tanda dan gejala
1. Polipagi (sering merasa lapar)
2. Polidipsi (sering merasa haus)
3. Poliuri (sering buang air kecil)
4. Berat badan menurun
5. Kelemahan,keletihan dan mengantuk
6. Infeksi kulit
7. Timbul gejala ketoasidosis

E. Pemeriksaan DM
1. Pemeriksaan Diagnostik Test
 Glukosa darah sewaktu
 Kadar glukosa darah puasa
 Tes toleransi glukosa

Kriteria diagnostik WHO untuk diabetes mellitus pada sedikitnya 2 kali


pemeriksaan:
 Glukosa plasma sewaktu >200 mg/dl (11,1 mmol/L)
 Glukosa plasma puasa >140 mg/dl (7,8 mmol/L)
 Glukosa plasma dari sampel yang diambil 2 jam kemudian sesudah
mengkonsumsi 75 gr karbohidrat (2 jam post prandial (pp) > 200 mg/dl

2. Pemeriksaan urine
Pemeriksaan urine dapat memberi dugaan kuat adanya diabetes melitus,
tetapi pemeriksaan urine tidak dapat digunakan sebagai dasar diagnosis
adanya diabetes melitus. Pada pemeriksaan urine, urine akan dianalisis,
mengandung glukosa atau tidak. Jika dalam urine di temukan adanya glukosa,
hal itu dapat memperkuat dugaan adanya diabetes melitus.
3. Tes keton
Keton ditemukan dalam urine jika kadar glukosa darah sangat tinggi atau
sangat rendah. Jika hasil tes positif dan kadar glukosa darah juga tinggi, dapat
memperkuat dugaan adanya diabetes melitus.
4. Pemeriksaan mata
Dari hasil pemeriksaan, pada mata yang menampakkan adanya retina yang
abnormal, hal ini terjadi pada penderita diabetesmelitus kronis akibat
komplikasi penyakit tersebut.

F. Penatalaksanaan
Tujuan utama terapi diabetes mellitus adalah mencoba menormalkan aktivitas
insulin dan kadar glukosa darah dalam upaya untuk mengurangi komplikasi
vaskuler serta neuropati. Ada 5 komponen dalam penatalaksanaan diabetes :
 Diet
 Latihan
 Pemantauan gula darah
 Terapi (jika diperlukan)
 Penkes nutrisi

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai