Dibuat oleh:
Vini Widiani Atori 043315150037
IV.Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
V. Media
1. Leaflet
Mendengarkan
Mendengarkan
Mendengarkan
Mendengarkan
3. 3 menit Terminasi:
Evaluasi kegiatan Aktif menjawab
berupa post tes
Mengucap salam Menjawab salam
VII. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. SAP telah dikonsultasikan kepada pembimbing sebelum
pelaksanaan kegiatan
b. Tersedianya media ceramah dan Tanya jawab dan alatnya berupa
leaflet
c. Peserta berada di tempat sesuai kontrak waktu yang telah
disepakati yaitu pukul 10.00 WIB
2. Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan sesuai rencana yang telah di sampaikan saat
penyuluhan
b. Peserta berperan aktif dalam tanya jawab
c. Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga selesai sekitar 15
menit.
3) Evaluasi Hasil
a. Peserta 3 dari 5 orang peserta mampu menjelaskan pengertian
diabetes melitus
b. Peserta 2 dari 5 orang peserta mampu menjelaskan gejala diabetes
melitus
c. Peserta 3 dari 5 orang peserta mampu menyebutkan penyebab
dari diabetes melitus
d. Peserta 2 dari 5 orang peserta mampu menjelaskan komplikasi
dari diabetes melitus
DIABETES MELLITUS
A. Definisi
Diabetes melitus adalah gangguan metabolisme yang ditandai dengan
hiperglikemi yang berhubungan dengan abnormalitas metabolisme
karbohidrat, lemak, dan protein yang disebabkan oleh penurunan sekresi
insulin atau penurunan sensitivitas insulin atau keduanya dan menyebabkan
komplikasi kronis mikrovaskuler, makrovaskuler, dan neuropati.
B. Etiologi
Diabetes melitus tipe 1
1. Faktor genetik
2. Faktor Imunologi
3. Faktor lingkungan
Diabetes melitus tipe 2
1. Usia
2. Obesitas
3. Riwayat keluarga
C. Tipe DM
D. Tanda dan gejala
1. Polipagi (sering merasa lapar)
2. Polidipsi (sering merasa haus)
3. Poliuri (sering buang air kecil)
4. Berat badan menurun
5. Kelemahan,keletihan dan mengantuk
6. Infeksi kulit
7. Timbul gejala ketoasidosis
E. Pemeriksaan DM
1. Pemeriksaan Diagnostik Test
Glukosa darah sewaktu
Kadar glukosa darah puasa
Tes toleransi glukosa
2. Pemeriksaan urine
Pemeriksaan urine dapat memberi dugaan kuat adanya diabetes melitus,
tetapi pemeriksaan urine tidak dapat digunakan sebagai dasar diagnosis
adanya diabetes melitus. Pada pemeriksaan urine, urine akan dianalisis,
mengandung glukosa atau tidak. Jika dalam urine di temukan adanya glukosa,
hal itu dapat memperkuat dugaan adanya diabetes melitus.
3. Tes keton
Keton ditemukan dalam urine jika kadar glukosa darah sangat tinggi atau
sangat rendah. Jika hasil tes positif dan kadar glukosa darah juga tinggi, dapat
memperkuat dugaan adanya diabetes melitus.
4. Pemeriksaan mata
Dari hasil pemeriksaan, pada mata yang menampakkan adanya retina yang
abnormal, hal ini terjadi pada penderita diabetesmelitus kronis akibat
komplikasi penyakit tersebut.
F. Penatalaksanaan
Tujuan utama terapi diabetes mellitus adalah mencoba menormalkan aktivitas
insulin dan kadar glukosa darah dalam upaya untuk mengurangi komplikasi
vaskuler serta neuropati. Ada 5 komponen dalam penatalaksanaan diabetes :
Diet
Latihan
Pemantauan gula darah
Terapi (jika diperlukan)
Penkes nutrisi
LAMPIRAN