Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

DIABETES MELITUS

Topik : Diabetes Mellitus.


Pokok Bahasan : DM dan Deteksi dini DM
Sasaran : Masyarakat dusun Kaweron
Tempat : Dusun Kaweron
Hari/Tanggal : Sabtu, 9 April 2022

A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah di lakukan tindakan pendidikan kesehatan selama 1x 20 menit diharapkan pasien
yang menderita DM mampu memahami tentang Diabetes Mellitus.
B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) :
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang Diabetes mellitus selama 1x20 menit,
diharapkan pasien yang menderita DM mengerti tentang :
1. Pengertian Diabetes Mellitus
2. Klasifikasi Diabetes Meliitus
3. Penyebab Diabetes Meliitus
4. Tanda dan Gejala Diabetes Mellitus
5. Pola Makan DM
C. Proses Kegiatan
1. Metode : Ceramah, Diskusi dan Tanya jawab
2. Media : Leaflet
D. Strategi Pelaksanaan
Pendidikan Kesehatan dilakukan pada hari Sabu 23 Oktober 2021
E. Susunan Acara
No Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan Peserta
.
1. 5 menit Pembukaan: 1. Menjawab salam
1. Mengucapkan salam 2. Mendengarkan dan memperhatikan
2. Memperkenalkan diri 3. Mendengar dan memperhatikan
3. Menyampaikan tujuan dan pokok 4. Menyetujui kontrak waktu
bahasan penyuluhan
4. Kontrak waktu
2. 20 menit Kegiatan inti: 1. Menyebutkan apa yang audiens
1. Penyuluh menggali pengetahuan ketahui tentang DM
audiens tentang DM 2. Mendengarkan dan memperhatikan
2. Menjelaskan pengertian DM 3. Mendengarkan dan memperhatikan
3. Menjelaskan Klasifikasi DM 4. Mendengarkan dan memperhatikan
4. Menjelaskan penyebab DM 5. Mendengarkan dan memperhatikan
5. Menjelaskan tanda tanda dan 6. Mendengarkan dan memperhatikan
gejala DM 7. Audiens bertanya
6. Menjelaskan Pola makan DM
7. Memberikan waktu audiens
untuk bertanya
3. 10 menit 1. Memberikan beberapa pertanyaan 1. Menjawab pertanyaan
untuk mengevaluasi sejuh mana 2. Menyimpulkan materi
pemahaman pasien tentang 3. Mendengarkan dan memperhatikan
penyakit 4. Menjawab salam penutup
2. Menyimpulkan materi
penyuluhan secara bersama-sama
3. Memberikan evaluasi
4. Memberi salam penutup

F. Daftar Pustaka
ADA. (American Diabetes Association), (2011). Standards For Medical Care In Diabetes,
Diabetes Care.
Ernawati, (2013). Penatalaksanaan Keperawatan Diabetes Melittus Terpadu. Jakarta. Mitra
Wacana
Media Hasdianah, (2014). Mengenal Diabetes Mellitus Pada Orang Dewasa dan AnakAnak,
Jogyakarta, Nuha Medika
G. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Kesepakatan dengan keluarga
b. Kesiapan materi penyaji
2. Evaluasi proses
a. Peserta bersedia dengan kontrak waktu yang ditentukan
b. Pasien antusias untuk bertanya tentang hal-hal yang tidak diketahui
c. Pasien menjawab semua pertanyaan yang telah diberikan
3. Mahasiswa
a. Dapat memfasilitasi jalannya penyuluhan
b. Dapat menjalankan perannya sesuai dengan tugas
4. Evaluasi hasil
a. Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
b. Adanya kesepakatan antara pasien dengan perawat dalam melaksanakan
implementasi keperawatan selanjutnya
H. Daftar Pertanyaan
1. Sebutkan Pengertian Diabetes Mellitus (DM)
2. Sebutkan tanda dan gejala Diabetes Mellitus (DM)
3. Sebutkan makanan yang dianjurkan, dibatasi dan di hindari bagi penderita Diabetes
Mellitus (DM)
4. Jelaskan komposisi porsi makan bagi penderita Diabetes Mellitus (DM)
MATERI PENYULUHAN
A. Pengertian
Diabetes Mellitus klinis adalah suatu sindroma gangguan metabolisme dengan
hiperglikemia yang tidak semestinya sebagai akibat suatu defisiensi sekresi insulin atau
berkurangnya efektifitas biologis dari insulin atau keduanya (Francis & John 2000).
Diabetes Mellitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang
disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat
kekurangan Insulin baik absolut maupun relatif (Arjatmo, 2002).
Sehingga dapat disimpulkan jika Diabetes Melitus adalah penyakit kelebihan kadar
gula darah di dalam tubuh sehingga terjadi peningkatan kadar gula darah akibat
kekurangan insulin.
B. Klasifikasi DM
Klasifikasi Diabetes Mellitus
1. DM Tipe I
Penderita sangat bergantung terhadap insulin karena terjadi proses autoimun yang
menyerang insulinnya.
2. DM Tipe II
Jenis DM ini terjadi akibat produksi insulin yang tidak mampu merangsang sel tubuh
agar menyerap gula darah. DM tipe II dipengaruhi oleh keturunan maupun factor
lingkungan. Faktor risikonya adalah kegemukan atau obesitas.
3. DM Sekunder
Merupakan DM yang berkaitan dengan keadaan atau sindrom lain (pancreatitis,
kelainan hormonal, dan obat-obatan).
C. Penyebab DM
1. Keturunan
2. Usia
3. Kegemukan
4. Kurang gerak
5. Kehilangan insulin
6. Alkoholisme
7. Obat-obatan
D. Tanda Dan Gejala
1. Berat badan menurun
2. Banyak makan banyak minum
3. Banyak kencing
4. Luka sulit sembuh
5. Cepat lelah & mengantuk
6. Kesemutan pada jari
7. Penglihatan kabur
8. Impotensi pada pria
E. Pola Makan Dm
1. Bahan Makanan yang dianjurkan :
a. Sumber protein : ikan, daging ayam tanpa kulit, telur, tempe, tahu, oncom, kacang-
kacangan (kacang hijau, kacang merah, kedelai).
b. Sayuran : kangkung, oyong, timun, tomat, labu air, kembang kol, lobak, sawi,
seledri, terong.
c. Buah-buahan : sari buah murni, jeruk, apel, pepaya, pir, jambu, belimbing.
d. Susu skim atau rendah lemak.
e. Sumber lemak dalam jumlah terbatas yaitu bentuk makanan yang mudah dicerna.
Makanan terutama diolah dengan cara dipanggang, dikukus, disetup, direbus, dan
dibakar.
2. Bahan Makanan yang dibatasi :
a. Sumber hidrat arang : nasi, nasi tim, bubur, roti, gandum, pasta, jagung, kentang,
ubi dan talas, hevermout, sereal, mie, ketan, macaroni.
b. Sumber protein hewani tinggi lemak jenuh : kornet, sosis, sarden.
c. Sayuran : bayam, buncis, daun melinjo, daun singkong, daun ketela, jagung muda,
kapri, kacang panjang.
d. Buah-buahan : nanas, anggur, mangga, sirsak, pisang, alpukat, sawo.
e. Makanan yang digoreng dan yang menggunakan santan kental
3. Bahan Makanan yang dihindari :
a. Gula pasir, gula merah, gula batu, madu.
b. Makanan / minuman manis : abon, dendeng, cake, kue-kue manis, dodol, tarcis,
sirup, selai manis, coklat, permen, susu kental manis, es krim.
c. Bumbu : kecap, saus tiram.
d. Buah-buahan yang manis dan diawetkan : durian, nangka, manisan buah, tape.
e. Minuman yang mengandung alkohol.
4. Jadwal makan penderita DM
Makanan porsi kecil dalam waktu tertentu akan membantu mengontrol kadar gula
darah. Makanan porsi besar menyebabkan peningkatan gula darah mendadak dan bila
berulang - ulang dalam jangka panjang, keadaan ini dapat menimbulkan komplikasi
diabetes mellitus. Oleh karena itu makanlah sebelum lapar karena makan disaat lapar
sering tidak terkendali dan berlebihan. Agar kadar gula darah lebih stabil, perlu
pengaturan jadwal makan yang teratur. Makanan dibagi dalam 3 porsi besar yaitu
makan pagi (20 %), siang (30 %), sore (25 %) serta 2 - 3 kali porsi kecil untuk
makanan selingan masing - masing (10 - 15 %)
5. Komposisi makan dengan Konsep Piring Makan Model T
1⁄2 piring dengan sayur sayuran yang tidak mengandung karbohidrat (misal: sayuran
hijau, wortel, tomat, dan yang lainnya).
1⁄4 bagian lainnya diisi dengan protein tanpa lemak (misal: daging ayam, ikan laut,
daging merah tanpa lemak, tahu/tempe).
1⁄4 bagian sisanya dengan makanan berkarbohidrat kompleks (misal: nasi merah,
talas).

Gambar 1 Piring makan Model T


Leaftlet

Anda mungkin juga menyukai