Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN DIABETES MELLITUS

Topik : DIABETES MELLITUS


Sasaran : Tn. C dan keluarga
Hari/ tgl : Sabtu, 9 Desember 2017
Waktu : 30 menit
Tempat : di rumah Tn. C

A. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Setelah mengikuti penyuluhan, peserta mampu memahami tentang diabetes mellitus
B. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mengikuti pembelajaran diharapkan peserta mampu:
1. Menjelaskan tentang pengertian diabetes mellitus
2. Menjelaskan tentang penyebab terjadinya Diabetes mellitus
3. Menjelaskan Klasifikasi Diabetes mellitus
4. Menjelaskan tanda dan gejala diabetes mellitus
5. Menjelaskan tentang Komplikasi Diabetes mellitus
6. Menjelaskan tentang cara pengelolaan Diabetes mellitus
C. MATERI
Materi terlampir
D. METODE
Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah:
Ceramah
Tanya jawab dan Diskusi
E. MEDIA
Adapun media yang digunakan adalah
Leaflet
Flip chart
F. SASARAN
Tn. C dan keluarga
G. MANFAAT
1. Bagi Mahasiswa
Sebagai media untuk periintraksi keluarga penderita diabetes mellitus
2. Bagi keluarga penderita
Menambah wawasan Tn. C dan keluarga tentang penyakit diabetes mellitus dan cara
penglolaan diabetes mellitus.
H. MATERI
1. Pengertian Diabetes mellitus
2. Penyebab Diabetes Mellitus
3. Klasifikasi Diabetes Mellitus
4. Tanda dan Gejala Diabetes Mellitus
5. Komplikasi Diabetes Mellitus
6. Pengelolaan Diabetes mellitus
I. EVALUASI
Tanya jawab langsung saat proses dan setelah proses penyuluhan selesai
J. KEGIATAN PENYULUHAN
KEGIATAN
TAHAP/ WAKTU
PENGAJAR PESERTA
Pembukaan Mengucapkan salam Menjawab salam
5 menit Memperkenalkan diri Memperhatikan
Menjelaskan judul materi Memperhatikan
dan tujuan yang ingin
dicapai oleh peserta.
Isi (Penyampaian materi) Menjelaskan tentang Mendengarkan dan
10 menit pengertian Diabetes memperhatikan
Mellitus
Menjelaskan penyebab Mendengarkan penjelasan
penyakit Diabetes Mellitus
Menjelaskan klasifikasi Mendengarkan dan
Diabetes Mellitus memperhatikan penjelasan.
Mendengarkan penjelasan
Menjelaskan tanda dan
gejala Diabetes mellitus Mendengarkan penjelasan
Menjelaskan komplikasi
diabetes Mellitus Mendengarkan penjelasan
Cara pengelolaan Diabetes
Mellitus
Penutup 5 menit Memberikan kesempatan Bertanya
peserta untuk bertanya. Mendengarkan
Memberikan kesimpulan Menjawab pertanyaan yang
materi yang sudah diberikan diberikan
Evaluasi Menjawab salam.
Penutup dengan
mengucapkan salam
K. EVALUASI
Evaluasi Struktur
Semua keluarga pasien hadir atau ikut serta dalam kegiatan penyuluhan
Penyelenggaraan pnyuluhan dilakukan
Pengorganisasian dilakukan di ruang
Evaluasi Proses
Keluarga pasien antusias terhadap materi penyuluhan
Keluarga pasien tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan selesai
Keluarga pasien terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan
Evaluasi Hasil
Menjelaskan pengertian Diabetes mellitus
Menjelaskan tentang pnyebab Diabetes mellitus
Menjelaskan Klasifikasi Diabetes Mellitus
Menjelaskan tanda dan gejala Diabetes Mellitus
Menjelaskan tentang Komlikasi Diabetes Mellitus
Menjelaskan tentang cara pengelolaan Diabetes Mellitus
Materi Penyuluhan

DIABETES MELLITUS (DM)

A. Definisi
Diabetes Melitus adalah suatu penyakit kronik metabolik yang komplek melibatkan
gangguan metabolik karbohidrat, protein dan lemak dan perkembangan komplikasi secara
microvaskuler, macrovaskuler serta neuropati . Diabetes Melitus merupakan kelainan
heterogen , ditandai dengan sirkulasi glukosa , lipid dan asam amino berkadar tinggi,
karena tidak memadainya insulin dalam memenuhi tuntutan metabolisme tubuh(Keith,
1996).
B. Penyebab
1. Tidak diketahui
2. Pada IDDM biasa karena tidak adekuat produksi insulin oleh pankreas.
3. Pada NIDDM karena terjadi peningkatan kebutuhan insulin
4. Etiologi lain : panktreatitis, tumor pankreas, obesitas, hiperthiroid, akromegali,
kehamilan, infeksi.
5. Gangguan sistem imun. Sistem ini dapat dilakukan oleh autoimunitas yang disertai
pembentukan sel-sel antibodi antipankreatik dan mengakibatkan kerusakan sel-sel
pnyekresi insulin, kemudian pningkatan kepekaan sel beta olh virus.
C. Klasifikasi
Klasifikasi yang dianjurkan oleh PERKENI adalah yang sesuai dengan anjuran
lklasifikasi DM American Diabetes Association ( ADA ) 1997.
Klasifikasi Etiologi Diabetes Melitus (ADA 1997 ) :
1. Diabetes Tipe 1 ( destruksi sel beta , umumnya menjurus ke defisiensi insulin absolut)
2. Diabetes Tipe 2 ( berpariasi mulai yang terutama dominant resistensi insulin disertai
defisiensi insulin relatif sampai yang terutama defek sekresi insulin disertai resistensi
insulin).
3. Diabets Tipe Lain
a. Karena obat dan zat kimia
b. Infeksi
c. Sebab imunologi yang jarang
d. Sindrom Generik lain yang berkaitan dengan DM
e. Diabetes Mellitus Gestasional (DMG) yaitu penyakit diabetes yang dialami saat hamil
D. Tanda dan gejala Diabetes mellitus
Adapun tanda dan gejala dari diabetes mellitus itu sendiri adalah :
1. Poliuri (Banyak buang air besar)
2. Polipagia ( banyak makan)
3. polidipsi (banyak minum)
4. Berat badan menurun, dan nafsu makan meningkat
5. mudah timbul abses yang sembuhnya lama
6. kesemutan
7. penglihatan kabur
8. lemas
9. impotensi pada pria
10. pruritus vulva pada wanita
11. gairah seks menurun
E. Komplikasi Diabetes mellitus
Adapun komplikasi pada diabetes mellitus sebagai berikut :
1. Akut
Hiperglikmia ( kadar gula darah yang mningkat )
Penurunan kesadaran
2. Kronis
Kerusakan pembuluh darah kecil, contoh kerusakan pembuluh darah pada mata,
jantung dll.
Rentan infeksi TBC
Kebutaan
F. Pengelolaan Diabetes mellitus
1. Penyuluhan ( edukasi DM)
2. Perencanaan makan
3. Latihan Jasmani
4. Obat berhasiat Hipoglikemi
DM tanpa dekompensasi metabolik dimulai dengan pengaturan makan disertai dengan
kegiatan jasmani yang cukup selama beberapa waktu ( 4-8 minggu ). Bila kadar glukosa darah
masih belum memenuhi kadar sasaran metabolik yang diinginkan baru diberikan obat
hipoglikemi oral ( OHO ) atau suntikan insulin sesuai dengan indikasi. Dalam keadaan
dekompensasi metabolik, misalnya Ketoacidosis, DM dengan stress berat. Berat badan yang
menurun dengan cepat, insulin atau obat berhasiat hipoglikemi dapat segera diberikan.
1. Penyuluhan ( Edukasi Diabetes )
Edukasi Diabetes merupakan suatu proses pendidikan dan pelatihan tentang pengetahuan
Diabetes dan ketrampilan yang dapat menunjang perubahan perilaku yang diperlukan untuk
mencapai tingkat kesehatan yang optimal, penyesuaian psikologis dan kualitas hidup yang
lebih baik secara berkelanjutan. Dalam pelaksanaannya perlu dilakukakan beberapa kali
pertemuan untuk menyegarkan, mengingatkan kembali prinsip penatalaksanaaan Diabetes
sehingga dapat merawat dirinya secara mandiri. Hidup sehat dengan diabetes memerlukan
adaptasi Psikososial yang positif, dan penatalaksanaan mandiri yang afektif terhadap penyakit
ini. Untuk mencapai penatalaksanaan mandiri yang efektif penderita dengan diabetes harus
mengetahui, memepunyai sikap, dan terampil melakukan perawatan mandiri yang
berhubungan dengan pengendalian penyakit kronis ini. Pengalamam mengatakan bahawa
edukasi terncana seperti akan lebih efektif bila diberikan oleh edukator diabetes yang
berkualitas . Edukasi diabetes dianggap sebagai salah satu cara terapi dan merupakan bagian
integral keperawatan orang dengan diabetes.
Beberapa prinsip[ yang perlu diperhatikan pada proses edukasi diabetes :
1. Berikan dukungan dan nasehat yang positif dan hindari terjadinya kecemasan.
2. Sampaikan informasi secara bertahap jangan berikan beberapa hal sekaligus.
3. Mulailah dengan hal yang sederhan baru kemudian dengan hal yang lebih komplek.
4. Gunakan alat bantu dengan dengar-pandang ( Audio-visual AID).
5. Utamakanlah pendekatan dengan mengatasi masalah dan lakukan simulasi.
6. Berikan pengobatan yang sederhana agar kepatuhan mudah dicapai.
7. Usahakanlah kompromi dan negosiasi, jangan paksakan tujuan
8. Berikanlah motivasi dan penghargaan dan diskusikanlah hasil laboratorium.
Edukator diabetes didefinisikan sebagai tenaga kesehatan profesional yang menguasai
inti pengetahuan dan mempunyai pengetahuan dalam ilmu biologi, sosial,komunikasi,
konseling, dan telah berpengalaman dalam merawat orang dengan diabetes.
Tanggung jawab utama edukator diabetes adalah pendidkan orang dengan DM , keluarganya
dan sistem pendukungnya yang menyangkut penatalaksanaan mandirri dan masal;ah-masalah
yang berhubungan dengan DM. Proses edukasi ini sebaiknya terdiri dari topik topik berikut
ini .
1. Patofisiologi DM
2. Pengelolaan Nutrisi dan diet.
3. Intervensi Farmakologik
4. Aktifitas dan olah raga
5. Pemantauan mandiri kadar glukosa darah
6. Pencegahan dan pengelolaan komplikasi akut dan kronik.
7. Penyesuaian Psikososial
8. Ketrampilan mengatasi masalah
9. Pengelolaan stress
10. Penggunaan sistem pelayanan kesehatan.
Masing-masing profesi kesehatan melaksanakan pendidikan diabetes menurut bidang
profesinya sendiri sehingga mempunyai pusat perhatian yang mungkin berbeda dan dapat
berpengaruh pada proses pendidikan.
Edukasi diabetes berlangsung dalam berbagai keadaan tergantung pada kebutuhan
pasien,lingkungan kerja edukator dan lingkungan. Edukasi diabetes sebaiknya merupakan
suatu kegiatan yang direncanakan, disesuaikan keadaan individu dan dievaluasi dimanapun
diadakan.
2. Perencanaan Makan
Standar yang digunakan adalah makanan dengan komposisi seimbang :
a. Karbohidrat 60 %
b. Protein 10 15 %
c. Lemak 20 25 %
Jumlah kalori disesuaikan dengan :
1. Petumbuhan
2. Status gizi
3. Umur
4. Stress akut
5. Kegiatan jasmani untuk mencapai dan mempertahankan berat badab idaman.
Untuk kepentingan klinik praktis dan menghitung jumlah kalori . Penentuan status gizi
memanfaatkan Rumus Broca, yaitu BB idaman = ( TB 100 ) 10 %
Status gizi :
Berat badan kurang < 90 % BB idaman
Berat badan normal = 90 110 % BB idaman
Berat badan lebih = 110 120 %BB idaman
Gemuk >120 BB idaman.
Jumlah kalori yang dibutuhkan berat badan idaman, dikalikan kebutuhan kalori basal
( 30 Kkal/kg BB untuk laki-laki dan 25 Kkal/kg BB untuk wanita). Ditambah dengan
kebutuhan kalori untuk aktivitas (10 30 %).
Makanan dibagi dalam 3 porsi besar untuk pagi ( 20 % ), siang ( 30 % ), dan sore ( 25 % ) serta
2-3 porsi ( makanan ringan, 10 15 % ).
Untuk kelompok ekonomi rendah , makanan dengan komposisi karbihidrat sampai 70 75 %
juga memberi hasil yang baik.
Jumlah kandungan kolesterol , diusahakan lemak dari sumber lemak tidak jenuh dan
menghindari asam lemak jenuh.
Jumlah kandungan serat kurang lebih 25 g/hari, diutamakan serat laut.
Untuk mendapatkan kepatuhan terhadap pengaturan makan yang baik , adanya pengetahuan
mengenai bahan penukar akan sangat membantu pasien.
Pada saat ini ada 11 ( sebelas ) macam diet diabetes di Surabaya ialah : Diet B, Diet B1,
Diet B puasa dan B1 Puasa, B2,B3,Be,, Diet-M,Diet-M Puasa, Diet-G dan Diet KV .
3. latihan jasmani
Dianjurkan latihan jasmani secara teratur (3-4 kali seminggu ) selama kurang lebih 30 menit,
yang sifatnya sesuai CRIPE ( continous, rhythmical, interval, progressive, ndurance)
Adapun manfaat dari latihan jasmani (olahraga) adalah :
Menurunkan kosentrasi gula darah, selama dan sesudah latihan
Menurunkan kosentrasi indulin basal dan post prandial
Memperbaiki sensitifitas insulin
Menurunkan HtA1c
Memperbaiki hiprtensi ringan sampai sedang
Memperbaiki pengeluaran tenaga
Memelihara kardiovaskular
Mningkatkan kekuatan fleksibelitas otot
Meningkatkan sense of well-being dan kwalitas hidup
4. Obat berhasiat hipoglikemia
Jika pasien lebih menerapkan pngaturan makan dan kegiatan jasmani yang teratur namun
pngendalian kadar glukosa darahnya blum tercapai, dipertimbangkan pemakaian obat-
obatan berkhasiat hipoglikemik (oral insulin)
a. Obat hipoglikmia oral (OHO)
Sulfoniurea
Golongan obat ini mempunyai efek utama :
1. mengurangi produksi glukosa hati
2. memperbaiki ambilan glukosa perifer
b. Insulin
Indikasi penggunaan pada DM tip 2
c. Koma hiperosomolar
d. Asidosis laktat
1. ketoasidosis
2. stress berat (infeksi sistemik, operasi berat)
3. Kehamilan/DM gestasional yang tidak terkndali dengan prncanaan
4. tidak berhasil dikelola dngan dosis maksimal atau ada kontraindikasi OHO.

Anda mungkin juga menyukai