Anda di halaman 1dari 54

BEDAH DAN

TRAUMATOLOGI
Pembimbing : dr. Iqbal Anugrah Fitriyanto, M.Biomed
Oleh : Karina Nurrahma Kusumoningrum
4151181481
1. Wanita 28 tahun diantar ke IGD setelah mantan pacar menusuk perut pasien dengan pisau.
Pasien mengeluh nyeri dan sedikit pusing. Tanda vital TD 95/70, nadi 110x/menit, RR
24x/menit, suhu 36,7'c. Pemeriksaan fisik nampak vulnus punctum abdomen dengan pisau
masih menancap. Perkiraan kehilangan darah pada pasien ?
A 400 cc (PERDARAHAN GR 1)
B 800 cc (PERDARAHAN GR 2)
C 1600 cc (PERDARAHAN GR 3)
D 2400 cc (PERDARAHAN GR 4)
E 3200 cc (PERDARAHAN GR 4)
KELAS 1 KELAS 2 KELAS 3 KELAS 4

BLOOD LOSS (ML) <750 750-1500 1500-2000 >2000

PERSENTASE 15% 15%-30% 30%-40% >40%


BLOOD LOSS

PULSE RATE <100 100-120 120-140 >140

STATUS MENTAL SEDIKIT GELISAH AGAK GELISAH GELISAH LETARGY/Tidak


Sadar

PULSE Normal Berkurang Berkurang Berkurang


PRESSURE
(mmHg)

SYSTOLIC B NORMAL NORMAL BERKURANG BERKURANG


PRESSURE

URIN OUTPUT >30 20-30 5-15 NEGLIGIBLE


(ML/HR)

initial fluid kristaloid kristaloid kristaloid+darah kristaloid+darah


displacement
2. Laki-laki 35 tahun diantar ke IGD dalam kondisi tidak sadar setelah terjatuh dari
motor. Px jatuh dengan wajah membentur aspal, tidak memakai helm. Pada primary
survey pasien bernapas spontan, terdapat gargling, kedua dada mengembang
simetris, suara paru normal, TD 80/60, nadi 130x/menit, GCS E3V4M5,
terdapat vulnus excoriatum multipel pada wajah. Tatalaksana awal pada
pasien ini ?

A Rawat luka (dikerjakan setelah Primary Survey)


B Resusitasi dengan kristaloid (Dikerjakan setelah AB)
C Resusitasi dengan darah (Dikerjakan setelah AB)
D Suction
E Jaw thrust (manuever airway namun bukan pilihan pada gargling)
pembahasan
● Cek repon vocal (+/-), suara tambahan
● maintenance potensi airway
1. bersihkan benda asing dari rongga mulut
2. suction cairan (darah, sekresi)
3. airway maneuver : chin lift, jaw thrust
4. NPA/OPA (guedel) airway.

(+) Diberikan NPA ketika gcs>8, refleks muntah (+)

(+) DIberikan OPA ketika gcs <8, releks muntah (-)

5. definitif airway: intubasi, krikotiroidektomi, trakeostomi


ATLS 10th edition Baileys & love’s short practice of surgery. 26th edition . 2013. Taylor & Francis Group
pembahsan tambahan : airway & C-spine control

● Proteksi cervikal dengan : menghindari hiperextensi/hiperfleksi/rotasi leher & kepala


selama Tx airway (alat imobilisasi dengan cervikal collar/inline position)
● Suara nafas tambahan :
1. Snoring (ec lidah/palatum) : airway maneuver chin lift/jaw thrust, OPA/NPA, definitif
airway (intubasi/cricothyroidotomy/tracheostomy)
2. Stridor : bila edem laring Tx idem dengan snoring. bila ec corpus alienum :evakuasi
corpal
3. Gurgling (ec cairan/darah) : suction
Proteksi airway Kebutuhan Ventilasi

fraktur maksilofasial berat (risk aspirasi darah/muntah) usaha nafas inadekuat :


● takipneu, hipoksia, hiperkarbia, sianosis, agitasi

Cedera leher (hematoma leher/retrofaring,cedera ● otot bantu nafas, pernafasan abdominal,


laring/trakea, luka bakar inhalasi) paralisis otot pernafasan

Cedera kepala (tidak sadar, agitasi) ● apnea (krn penurunan kesadaran/paralisis


neuromuskular)

ATLS 10th edition Baileys & love’s short practice of surgery. 26th edition . 2013. Taylor & Francis Group
3. Wanita 30 tahun datang ke IGD mengeluh nyeri pada perut dan kaki kanan setelah
tersiram air panas. Tanda vital TD 110/70, nadi 100x/menit, RR 24x/menit, suhu 36,6, BB
40 kg. Terdapat bula eritema nyeri pada seluruh abdomen dan kaki kanan. Volume
cairan berdasarkan formula parkland yang diberikan pada pasien ini
?
A 8640 cc dihabiskan dalam 24 jam pertama cedera
B 4320 cc dihabiskan dalam 8 jam pertama cedera
C 4320 cc dihabiskan dalam 24 jam pertama cedera
D 2160 cc dihabiskan dalam 16 jam pertama cedera
E 2160 cc dihabiskan dalam 12 jam pertama cedera
pembahasan
● % BSA = abdomen/perut (9) + kaki kanan (tungkai atas dan bawah) (18) = 27%
● Formula Parkland
= 4 x kgBB x %BSA
= 4 x 40 x 27
= 4320 cc (24 jam) abisnya dibagi dua jadi…
= 2160 cc (8 jam pertama cedera) + 2160 cc (16 jam selanjutnya)
● % BSA = abdomen/perut (9) + seluruh kaki kanan (18) + maleolus dan dorsum pedis dekstra (1) = 28%
● Formula Parkland
= 4 x kgBB x %BSA
= 4 x 40 x 28
= 4480 cc (24 jam) lalu dibagi dua jadi…
= 2240 cc (8 jam pertama cedera) + 2240 cc (16 jam selanjutnya)
klasifikasi kedalaman luka
KLASIFIKASI DALAM LUKA KLINIS outcome

Superfisial Epidermis kering, merah, diaskopi (+), nyeri sembuh spontan 1 mgg tanpa scarring
1

Partial Thickness 2A Epi+ dermis superfisial basah/bulla, merah, diaskopi (-), sembuh spontan 2-3 mgg, biasanya
sangat nyeri tanpa scarring

Partial Thickness 2B Epi+ Dermis dalam basah/bulla, pucat/patchy, diaskopi sulit sembuh spontan & lama (>3-4
(-), hipoestesia (nyeri -) mgg), hipertropik scar, risk
kontraktur

Full Thickness Epi+seluruh dermis appendage kering, tidak elastis, pucat/abu/hitam tidak sembuh spontan, scarring &
3 hingga jar. bawah kulit (lemak gosong, anesthesia kontraktur, memerlukan eksisi &
subkutan. otot/tendon, fascia, tulang graft
gambar rule of nine
kriteria rujukan
1. Pasien dengan luka bakar luas dan dalam harus mendapatkan perawatan lebih
intens yaitu dengan merujuk ke RS yang memiliki fasilitas sarana pelayanan luka
bakar yang memadai.
2. Sebelum dilakukan transfer pasien, harus dilakukan assessment segera dan
stabilisasi di rumah sakit yang terdekat.
3. Tata laksana awal mencakup survei primer dan sekunder serta evaluasi pasien
untuk kemungkinan rujukan.
4. Seluruh assessment dan tata laksana yang diberikan harus dicatat sebelum
dilakukan transfer pasien ke unit luka bakar.
5. Lakukan komunikasi via telepon segera dengan unit tujuan rujuk sebelum transfer
pasien.
6. Sesuaikan dengan protokol rujukan masing- masing rumah sakit.
PEDOMAN NASIONAL PELAYANAN KEDOKTERAN TATA LAKSANA LUKA BAKAR
kriteria rujuk pasien luka bakar
● Perhitungan TBSA dilakukan
berdasarkan formula “’Rule of Nine”.
Jika skor ABSI (abbreviated burn
severity index) lebih dari 6, riwayat
luka bakar karena listrik, luka bakar
disebakan karena trauma yang
major dan luka bakar full- thickness
terdapat pada area wajah, aksila,
sendi, tangan, kaki dan genital
pasien disarankan untuk dirujuk ke
unit khusus luka bakar/fasilitas
pelayanan luka bakar tingkat lanjut

PEDOMAN NASIONAL PELAYANAN KEDOKTERAN TATA LAKSANA LUKA BAKAR


4. Perempuan 19 tahun diantar ke IGD RS oleh warga setelah terjatuh dari motor. Saat kecelakaan, pasien terlihat
tidak memakai helm dan sempat tidak sadar di lokasi kejadian. Tanda vital TD 100/70 mmHg, nadi 90x/menit, RR
18x/menit, suhu 36,8’c. Status neurologis pasien membuka mata secara spontan, saat ditanya pasien dapat
menjawab dengan kalimat yang tidak nyambung, pasien tidak dapat mengikuti perintah namun dapat menepis
tangan pemeriksa saat diberikan rangsang nyeri. Dari pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter, apakah
diagnosis pasien?

A Cedera kepala ringan (GCS 13-15)

B Cedera kepala sedang (GCS 9-12)

C Cedera kepala berat (gcs 3-8)

D EDH (CT Scan : gambaran hiperdense bentuk bikonveks/lenticular)

E SDH (CT Scan : gambaran hiperdense bentuk bikonkaf/crescent)


pembahasan
menghitung GCS
● membuka mata secara spontan = E4
● saat ditanya Px menjawab dengan kalimat yg tidak nyambung = V4
● Px tidak dapat mengikuti perintah namun dapat menepis tangan pemeriksa = M5
● Total GCS 13 (Cedera Kepala Ringan)
5. Seorang laki-laki 17 tahun datang dibawa teman-temannya karena terjatuh saat trek-trekan. Kejadian
terjadi 1 jam yang lalu dan pasien tidak memakai helm. Setelah kecelakaan pasien muntah-muntah. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan penurunan kesadaran, ekimosis periorbital, rhinorrhea dan ekimosis
retroaurikular. Dokter mencurigai terjadi fraktur basis cranii anterior dan media. Manakah tanda khas
yang menunjukkan terjadi fraktur basis cranii anterior?

A Ekimosis retroaurikular (Basis cranii media/posterior)

B Rhinorrhea (Basis cranii anterior/ media)

C Penurunan kesadaran (Tanda cedera kepala)

D Ekimosis periorbital

E Muntah (Tanda penigkatan TIK)


FOSSA ANTERIOR FOSSA MEDIA FOSSA POSTERIOR

● Os frontal, ● Os sphenoid & Os ● Os temporal & Os


ethmoid, sphenoid temporal Oksipital
● Pars orbitalis os ● Pars petrosum os ● Pars mastoid os
frontal (atap temporal -> atap temporal
orbita) cavum tymphani ● Pars Basilaris,
● Lamina cribiformis ● Sinus sphenoidalis clivus, condylaris
os ethmoidalis ● CN 3.4.5.6.7.8 os occipital ->
(atap nasal) cerebellum, pons,
● CN 1,2 dan medulla
oblongata
● CN 9.10.11.12
6. Polisi laki-laki berusia 25 tahun diantar oleh rekan kerjanya dalam kondisi tidak
sadar setelah tertembak di dada kiri nya saat menjalankan tugas.
Pemeriksaan fisik TTV TD 70/50 nadi 130x/menit, nafas 40x/mnt. Tampak
dada kiri tertinggal saat bernafas. Perkusi redup pada dada kiri,
suara nafas dada kiri menurun. Terapi definitif pada pasien ini ?
A Thoracostomy WSD
B Needle thoracocentesis (terapi awal tension pneumothorax)
C Pericardiocentesis (terapi awal cardiac tamponade)
D Plester 3 sisi (terapi open simple pneumothorax)
E Open thoracotomy
pembahasan
Definisi Gejala

● adanya darah di dalam kavum pleura ● post trauma, sesak nafas, syok
● hematothorax masif bila >1500 cc ● dada sakit tertinggal, perkusi redup, suara nafas
● penyebab : trauma tumpul, luka tembus yang menurun
merobek PD sistemik

Pemeriksaan

● gambaran radioopaq pada paru yang sakit


● darah lengkap : anemia
tatalaksana
● primary survey
● pemasangan WSD, pda ICS ⅘ di antara midaxillary dan anterior axillary line
● thoracotomy (indikasi)
Hematothorax Open Flail Chest Tamponade Tension
Pneumothorax jantung Pneumothorax

● Anemia ● gerakan ● gerakan nafas TRIAS BECK ● gerakan


● shock hemitoraks paradoks ● hipotensi hemitoraks
hipovolemik kurang (diafragma ● tekanan vena kurang
● sesak nafas ● suara nafas mengembang meniggi (leher) ● suara nafas
● pekak pada berkurang saat inspirasi ● bunyi jantung berkurang
perkusi ● luka di dinding dan sebaliknya) menjauh ● sesak nafas
● suara nafas toraks ● sesak nafas (muffled progresif
berkurang ● kebocoran ● sianosis heart ● hipotensi
udara terdengar sound) ● JVP meningkat
dan tampak ● trakea
terdorong ke
sisi sakit
7. Anak perempuan 15 tahun diantar ayahnya ke IGD dengan keluhan nyeri pada paha
kiri setelah kecelakaan satu jam yang lalu. TTV TD 100/70, nadi 88x/menit, RR
18x/menit, suhu 36,3’C. Status lokalis didapatkan edema (+), krepitasi (+). Hasil foto
rongent meperlihatkan gambaran sebagai berikut. Tatalaksana awal yang dilakukan
adalah ?
A Bidai
B Gips
C Traksi skeletal
D Skin traksi
E Bandage
pembahasan
● Definisi : gangguan kontinuitas pada struktur normal tulang
tatalaksana
Trauma/Primary Survey Prinsip Pembidaian

● kontrol perdarahan akibat ● melalui 2 sendi : proksimal & distal


fraktur, imobilisasi, dan fraktur
pembidaian ● aksesoris, pakaian yang menutupi
fraktur dilepas
● Periksa neurovaskular distal cedera
sebelum & sesudah pembidaian
● pemasangan bidai tidak boleh
menambah pergerakan/nyeri
● ikatan do atas & bawah fraktur, tidak
terlalu longgar/ kencang
8. Wanita 30 tahun mengeluh nyeri pada pergelangan tangan kanan setelah terjatuh di
halaman rumah. Pemeriksaan fisik TD 100/70, nadi 90x/menit, RR 18x/menit, suhu
36,5’c. Status lokalis wrist dextra edema (+), NT (+), krepitasi (+) ROM terbatas
karena nyeri. Foto polos didapatkan gambaran seperti sekop. Diagnosis?
A Fr. Montegia (fr. ulna ⅓ prox & dislokasi sendi radioulna prox)
B Fr. Galleazi (fr radius ⅓ distal & dislokasi sendi radio-unla distal)
C Fr. Colles (dinner fork deformity)
D Fr. Smith
E Fr. Salter harris (fraktur lempeng epifisis pada anak2)
pembahasan

Smith (seperti sekop) Colles


(Dinner Fork Deformity)

fr radius distal 1 inc dari sendi fr radius distal 1 inc dari sendi
pergelangan tangan, dengan fragmen distal pergelangan tangan, dengan fragmen distal
displacement ke postero-anterior (ventral) displacement ke postero-lateral (dorsum
manus)
Fr. dislokasi lengan bawah
9.Seorang laki-laki berusia 30 tahun datang ke UGD RS dengan keluhan nyeri pinggang kanan
sejak 1 minggu yang lalu (khasnya). Keluhan disertai dengan buang air kecil berwarna merah
seperti air cucian daging. Pemeriksaan fisik dan tanda vital dalam batas normal. Pemeriksaan
laboratorium didapatkan serum kreatinin 3.5 mg/dL. Pemeriksaan USG didapatkan gambaran
hidronefrosis renal dextra. Apakah diagnosis yang paling mungkin ?

A Vesikolitiasis (nyeri BAK tiba2, kencing tiba2 terhenti kesulitan BAK positional)

B Pielonefritis dekstra (nyeri pinggang, demam, riw, ISK bawah; panas/nyeroi kencing,
anyang2an)

C Ureterolitiasis dekstra (nyeri kolik, menjalar)

D Nefrolitiasis dekstra

E Uretrolitiasis dekstra (Nyeri BAK tiba-tiba, kencing tiba2 terhenti, nyeri pada ujung kemaluan)
Pembahasan
LOKASI KLINIS

Nefrolithiasis nyeri pinggang atas tidak menjalar, nyeri ketok CVA (+),
teraba massa ginjal (hidronefrosis), Gross hematuria (batu
besar/stoghorn)

Ureterlithiasis nyeri kolik menjalar, ureter prox;pinggang,abdomen


atas/RUQ&LUQ), ureter media;pinggang, abdomen
depan/RLQ,umbilikus,LLQ), ureter distal;ujung
groin/skrotum/prnis/labia/vulva+disuria

Vesikolithiasis aliran mula2 lancar, tiba2 terhenti menetes& nyeri, kesulitan


BAK positional

Urethro nyeri di ujung kemaluan, BAK mengedan

Thakore P,Liang TH. Urolithiasis. in Statpearls Publishing 2021


10. Anak 5 tahun diantar ke puskesmas dengan keluhan ujung penis
menggembung saat BAK. Terkadang nyeri saat kencing. Tanda vital nadi
100x/menit, RR 20x/menit, suhu 36,7’c. Status genitalia OUE tidak tampak dan
prepusium tidak bisa di retraksi. Hiperemis pada glands (-).
Diagnosa ?
A Fimosis
B Parafimosis (preputium tdk dpt balik ke distal, penis spt udh disunat, nyeri dan edema
gland)
C Balanopostitis (hiperemis pada preputium/gland, bisa disertai discharge)
D Epispadia (OUE di dorsum penis)
E Hipospadia (OUE di ventral penis, kencing jongkok)
pembahasan
Fimosis Parafimosis

●ujung preputium penis menggelembung saat preputium tidak bisa dikembalikan, terbentuk jeratan,
BAK sehingga akan mengganggu aliran balik vena
● Pancaran urin mengecil superfisial, dan mengakibatkan nyeri, edema glans
Umumnya patologis bila pennis, bila sudah nekrosis maka gland jd biru
1. sulit BAK, nyeri BAK, retensi urin kehitaman
2. infeksi lokal/ISK
3. preputium tidak bisa diretraksi ke proksimal
hingga ke korona glandis
4. jika radang ada eritem di glans penis/preputium
5. smegma pada sakus preputium
6. preputium patologis ->lingkaran fibrotic di
sekeliling preputium

Ericki,Volkan & Altundag,Tunahan (2019). EC Pediatrics Case Report Paraphimosis in a BAY: case report and review of literature
11. Laki-laki 70 tahun datang dengan keluhan sulit kencing. Pasien harus mengedan
saat kencing dan merasa tidak lampias setelah kencing. Riwayat penyakit
sering tensi rendah. Pemeriksaan fisik TD 90/60, nadi 70x/menit, RR 18x/menit.
Pemeriksaan colok dubur didapatkan prostat membesar simetris, kenyal, tidak
berdungkul. Dokter meresepkan obat yang meningkatkan aliran
kencing dan aman untuk tensi pasien. Obat yang dimaksud adalah ?
A Prazosin (tidak spesifik pada otot polos nuli/urethra, ESO hipotensi)
B Terazosin (tidak spesifik pada otot polos nuli/urethra, ESO hipotensi)
C Tamsulosin (jd makin hipotensi efeknya)
D Dutasteride atau
E Finasteride
PEMBAHASAN
Definisi Gejala LUTS

● Pembesaran jinak prostat merupakan Obstruksi :


fenomena terkait usia yang terjadi 1. hesitansi (menunggu pd permulaan
hampir semua pria (prevalensi tersering miksi)
10% 30an, 20% 40an, 50-60% 60an, 80- 2. pancaran miksi lemah
90% 70-80an 3. intermitensi (miksi terputus-putus)
● lokasi tersering zona transisional 4. miksi tidak puas
5. menetes setelah miksi

Iritasi :
6. frekuensi
7. nokturi
8. disuri
9. urgensi
tatalaksana
Non-Farmakologi :
Watchful Waiting
- pasien tidak diberikan pengobatan, hanya diberikan edukasi mengetahui faktor faktor yang dapat memperparah BPH
- hanya dapat dilakukan pada penderita dengan skor IPSS <7

Medikamentosa
- 5 alfa redukase inhibitor (Dutasteride/finasteride)
menginduksi proses apoptosis sel epitel prostat (menghambar testosterone 🡪 DHT)
- Alfa 1 blocker (alfuzosin & tamsulosin)
menghambat pelepasan noradrenalin endogen pada otot polos sel prostat, sehingga menurunkan tonus prostat dan
mengurangi obstruksi saluran keluar kandung kemih
Pembedahan:
Indikasi :
• Retensi urine akut;
• Gagal Trial Without Catheter (TWOC);
• Infeksi saluran kemih berulang;
• Hematuria makroskopik berulang;
• Batu kandung kemih;
• Penurunan fungsi ginjal yang disebabkan oleh obstruksi akibat BPH;
• Perubahan patologis pada kandung kemih dan saluran kemih bagian
tambahan tentang ca prostat
● keganasan tersering pada laki2 usia >50 th
● tersering pada zona perifer sekitar 70%
● pada pemeriksaan colok dubur / RT didapatkan :
1. nodul keras
2. asimetris
3. massa berbenjol-benjol

kemenkes RI, pedoman nasional pelayanan kedokteran tatalaksana kanker prostat


12. Pasien wanita 50 tahun datang ke RS dengan keluhan benjolan pada lubang pantat
yang terus menerus berdarah. Tanda vital TD 100/70 mmHg, nadi 100x/menit, RR
18x/menit, suhu 36,5’c. Status lokalis benjolan pada anus tidak dapat dimasukan.
Pemeriksaan darah lengkap didapatkan Hb 6,5. Tatalaksana yang paling tepat ?

A Hemorrhoidektomi

B Transfusi PRC (dapat dipertimbangkan bila Hb <6)

C Resusitasi kristaloid (dikerjakan bila hemodinamik tidak stabil/syo;syok, hipotensi)

D Sclerotherapy (Dikerjakan pada hemoroid interna grade 1&2 yg gagal konservatif)

E Rendam duduk (tatalaksana konservatif grade 1&2)


Definisi F.Risk

Pembesaran bantalan vaskuler pada daerah usia tua


anus kehamilan
konstipasi
konsumsi makanan rendah serat
peningkatan tekanan intraabdomen
batuk kronik
sering mengedan
penggunaan toilet lama2

Gejala & Pemfis (umum)

Darah segar menetes saat BAB


Benjolan di/ dari anus
Gejala anemia (pusing, lemah, pucat)

Hemorrhoids: From basic pathophysiology to clinical management World J Gastroenterol. 2012 May 7; 18(17): 2009–2017.
Hemororid Interna Hemoroid Eksterna

● pelebaran pleksus hemoroidalis ● pelebaran dan penonjolan pleksus


superior (dibentuk oleh vena rectalis hemoroidalis inferior (dibentuk o/
superior & media) v.rectalis inferior)
● di atas linea mukokutan/dentate ● di bawah garis mukokutan/dentate
● benjolan di anus, keluar masuk ● benjolam di luar/ pinggir anus
sesuai grading ● nyeri
● biasanya tidak nyeri ● ditutupi kulit
● ditutupi mukosa

Hemorrhoids: From basic pathophysiology to clinical management World J Gastroenterol. 2012 May 7; 18(17): 2009–2017.
klasifikasi
tatalaksana
Non Bedah/ Konservatif Bedah / Prosedural

● hemoroid grade 1,2 ● skleroterapi (grade 1 & 2 gagal


● diet tinggi serat 25-30 g/hari, minum air konservatif)
6-8 helas/hari ● elastic band ligation (gr 2/ gr 3)
● pelunak feses :laxative agent ● hemoroidektomi (gr 2, 3, 4/ hemoroid
menyebabkan anemia)
13. Laki-laki berumur 38 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri perut kanan
bawah. Riwayat nyeri awalnya kemarin di ulu hati, lalu hari ini berpindah ke kanan
bawah . Pemeriksaan tanda vital didapatkan TD 120/80 mmHg, Nadi 92 x/menit, Laju
Napas 22 x/menit, Suhu 38.5 C. Pemeriksaan fisik abdomen didapatkan BU normal,
nyeri tekan (+) pada kuadran kanan bawah. Pemeriksaan penunjang gold standard
pada pasien ini ?
A Foto polos (pem pada ileus/ akut abdomen, bukan gold standart app akut)
B CT scan
C Feces rutin (mendeteksi occult blood feses/patogen pada feses)
D Barium enema (intususepsi, penyakit divertikula, tumor/ca colorektal)
E USG abdomen (sering dikerjakan pada app akjut namun bukan gold standart)
pembahasan
● Definisi : peradangan pada apendiks vermiformis
● penyebab infeksi bakteri
● f. pencetus :adanya sumbatan
● hiperplasia folikel limfoid; fekalit, cacing askaris, benda asing, tumor appendix
mc Burney nyeri (+) Rovsing sign Psoas sign

Dunphy sign
pemeriksaan
● USG : distensi/swollen appendix d > 6 mm, target
sign
● CT Scan GOLD Standard

calcified appendicolith,

periaappendiceal inflammation or d >6 mm


● MRI ; bila Kontra indikasi radiasi (hamil)
tatalaksana
pasien yg gerdiagnosis appendisitis akut harus segera dirujuk untuk operasi cito

Di Faskes primer sebelum Di Faskes Rujukan


rujuk
● Stabilisasi ABC ● Analgetik (sesudah advis dr.
● Bed rest, posisi fowler Sp.B)
(duduk/setengah duduk) ● Antibiotik Spektrum luas (sesuai
● Puasa advis); ceftriakson/cefazolin 1-2
● cairan intravena mg IV pre op
● NGT (untuk mengosongkan ● pembedahan; appendektomi,
lambung/ mengurangi distensi laparotomi (komplikasi perforasi)
abdomen & cegah muntah)
14.Pasien anak 8 tahun diantar ke puskesmas mengeluhkan nyeri dan bengkak
pada tungkai kanan. Riwayat fraktur terbuka 4 bulan yang lalu, tidak
diterapi. Tanda vital nadi 100x/menit, RR 20x/menit, suhu 37,8’c. Status lokalis
didapatkan edema pada regio kruris dekstra, nyeri tekan (+). Gambaran
radiologis yang mungkin ditemukan ?
A Onion skin (ewing saecoma, demam negatif)
B Sunburst (osteosarcoma, demam negatif)
C Sequester (pd osteomyelitis kronis sekret purulen, jrg disertai gejala sistemik/demam)
D Abses brodie
E Deformitas (malunion, demam negatif)
pembahasan
● Gejala Klinis : nyeri pada area tulang yang terinfeksi, edema, eritema, teraba hangat, nyeri
tekan/raba
● Etiolog : Staphylococcus aureus (coccus gram (+) bulat bergerombol)
● F. risk : bakteriemia, endokarditis, pengguna napza injeksi, trauma open fraktur
● Patfis : penyebaran dari jar.sekitar tulang, riw. trauma, port d entry dari kulit akibat luka terbuka
● Tatalaksana : antibiotik parenteral spektrum luas empirik (durasi 4-6 mgg), tirah baring,
imobilisasi (Akut)

vancomycin 15 mg/kg @12 jam: cephalosporin gen 3; ceftrixone 2 gr/hr, kombinasi b-laktam
tazobaktam 3,375 @8 jam
15. Seorang laki-laki mengalami klm kepalanya terbentur, pasien sadar namun sekarang
pingsan berdasarkan CT Scan apa diagnosisnya?
a. SDH
b. EDH
c. SAH
d. PIS
EDH SDH SAH ICH

Klinis lucid interval : lambat: senin “Thunder clap stroke


sadar jd tidak kecelakaan sadar headache”, hemoragik
sadar baik, selasa meningeal sign (+) (neurologis
pusing, nyeri fokal), riw.
kepala, penurunan hipertensi
kesadaran

Sumber a. meningea Vena/bridging vein aneurisma a. cerebral


media

CT Scan bikonveks/ bikonkaf/cekung/ hiperdense hiperdens


cembung/ crescent/bulan mengikuti sulkus kapsula
lentikular/ sabit/ semilunar dan gyrus/star interna/ventikula
lentiformis sign r
ivh
● Klinis : sakit kepala hebat, muntah, dan terdapatnya penurunan tingkat kesadaran
mengarah ke kejadian stroke perdarahan, kaku kuduk
● Perdarahan intraserebral non-traumatik yang terbatas pada sistem ventrikel

Anda mungkin juga menyukai