TRAUMATOLOGI
Pembimbing : dr. Iqbal Anugrah Fitriyanto, M.Biomed
Oleh : Karina Nurrahma Kusumoningrum
4151181481
1. Wanita 28 tahun diantar ke IGD setelah mantan pacar menusuk perut pasien dengan pisau.
Pasien mengeluh nyeri dan sedikit pusing. Tanda vital TD 95/70, nadi 110x/menit, RR
24x/menit, suhu 36,7'c. Pemeriksaan fisik nampak vulnus punctum abdomen dengan pisau
masih menancap. Perkiraan kehilangan darah pada pasien ?
A 400 cc (PERDARAHAN GR 1)
B 800 cc (PERDARAHAN GR 2)
C 1600 cc (PERDARAHAN GR 3)
D 2400 cc (PERDARAHAN GR 4)
E 3200 cc (PERDARAHAN GR 4)
KELAS 1 KELAS 2 KELAS 3 KELAS 4
ATLS 10th edition Baileys & love’s short practice of surgery. 26th edition . 2013. Taylor & Francis Group
3. Wanita 30 tahun datang ke IGD mengeluh nyeri pada perut dan kaki kanan setelah
tersiram air panas. Tanda vital TD 110/70, nadi 100x/menit, RR 24x/menit, suhu 36,6, BB
40 kg. Terdapat bula eritema nyeri pada seluruh abdomen dan kaki kanan. Volume
cairan berdasarkan formula parkland yang diberikan pada pasien ini
?
A 8640 cc dihabiskan dalam 24 jam pertama cedera
B 4320 cc dihabiskan dalam 8 jam pertama cedera
C 4320 cc dihabiskan dalam 24 jam pertama cedera
D 2160 cc dihabiskan dalam 16 jam pertama cedera
E 2160 cc dihabiskan dalam 12 jam pertama cedera
pembahasan
● % BSA = abdomen/perut (9) + kaki kanan (tungkai atas dan bawah) (18) = 27%
● Formula Parkland
= 4 x kgBB x %BSA
= 4 x 40 x 27
= 4320 cc (24 jam) abisnya dibagi dua jadi…
= 2160 cc (8 jam pertama cedera) + 2160 cc (16 jam selanjutnya)
● % BSA = abdomen/perut (9) + seluruh kaki kanan (18) + maleolus dan dorsum pedis dekstra (1) = 28%
● Formula Parkland
= 4 x kgBB x %BSA
= 4 x 40 x 28
= 4480 cc (24 jam) lalu dibagi dua jadi…
= 2240 cc (8 jam pertama cedera) + 2240 cc (16 jam selanjutnya)
klasifikasi kedalaman luka
KLASIFIKASI DALAM LUKA KLINIS outcome
Superfisial Epidermis kering, merah, diaskopi (+), nyeri sembuh spontan 1 mgg tanpa scarring
1
Partial Thickness 2A Epi+ dermis superfisial basah/bulla, merah, diaskopi (-), sembuh spontan 2-3 mgg, biasanya
sangat nyeri tanpa scarring
Partial Thickness 2B Epi+ Dermis dalam basah/bulla, pucat/patchy, diaskopi sulit sembuh spontan & lama (>3-4
(-), hipoestesia (nyeri -) mgg), hipertropik scar, risk
kontraktur
Full Thickness Epi+seluruh dermis appendage kering, tidak elastis, pucat/abu/hitam tidak sembuh spontan, scarring &
3 hingga jar. bawah kulit (lemak gosong, anesthesia kontraktur, memerlukan eksisi &
subkutan. otot/tendon, fascia, tulang graft
gambar rule of nine
kriteria rujukan
1. Pasien dengan luka bakar luas dan dalam harus mendapatkan perawatan lebih
intens yaitu dengan merujuk ke RS yang memiliki fasilitas sarana pelayanan luka
bakar yang memadai.
2. Sebelum dilakukan transfer pasien, harus dilakukan assessment segera dan
stabilisasi di rumah sakit yang terdekat.
3. Tata laksana awal mencakup survei primer dan sekunder serta evaluasi pasien
untuk kemungkinan rujukan.
4. Seluruh assessment dan tata laksana yang diberikan harus dicatat sebelum
dilakukan transfer pasien ke unit luka bakar.
5. Lakukan komunikasi via telepon segera dengan unit tujuan rujuk sebelum transfer
pasien.
6. Sesuaikan dengan protokol rujukan masing- masing rumah sakit.
PEDOMAN NASIONAL PELAYANAN KEDOKTERAN TATA LAKSANA LUKA BAKAR
kriteria rujuk pasien luka bakar
● Perhitungan TBSA dilakukan
berdasarkan formula “’Rule of Nine”.
Jika skor ABSI (abbreviated burn
severity index) lebih dari 6, riwayat
luka bakar karena listrik, luka bakar
disebakan karena trauma yang
major dan luka bakar full- thickness
terdapat pada area wajah, aksila,
sendi, tangan, kaki dan genital
pasien disarankan untuk dirujuk ke
unit khusus luka bakar/fasilitas
pelayanan luka bakar tingkat lanjut
D Ekimosis periorbital
● adanya darah di dalam kavum pleura ● post trauma, sesak nafas, syok
● hematothorax masif bila >1500 cc ● dada sakit tertinggal, perkusi redup, suara nafas
● penyebab : trauma tumpul, luka tembus yang menurun
merobek PD sistemik
Pemeriksaan
fr radius distal 1 inc dari sendi fr radius distal 1 inc dari sendi
pergelangan tangan, dengan fragmen distal pergelangan tangan, dengan fragmen distal
displacement ke postero-anterior (ventral) displacement ke postero-lateral (dorsum
manus)
Fr. dislokasi lengan bawah
9.Seorang laki-laki berusia 30 tahun datang ke UGD RS dengan keluhan nyeri pinggang kanan
sejak 1 minggu yang lalu (khasnya). Keluhan disertai dengan buang air kecil berwarna merah
seperti air cucian daging. Pemeriksaan fisik dan tanda vital dalam batas normal. Pemeriksaan
laboratorium didapatkan serum kreatinin 3.5 mg/dL. Pemeriksaan USG didapatkan gambaran
hidronefrosis renal dextra. Apakah diagnosis yang paling mungkin ?
A Vesikolitiasis (nyeri BAK tiba2, kencing tiba2 terhenti kesulitan BAK positional)
B Pielonefritis dekstra (nyeri pinggang, demam, riw, ISK bawah; panas/nyeroi kencing,
anyang2an)
D Nefrolitiasis dekstra
E Uretrolitiasis dekstra (Nyeri BAK tiba-tiba, kencing tiba2 terhenti, nyeri pada ujung kemaluan)
Pembahasan
LOKASI KLINIS
Nefrolithiasis nyeri pinggang atas tidak menjalar, nyeri ketok CVA (+),
teraba massa ginjal (hidronefrosis), Gross hematuria (batu
besar/stoghorn)
●ujung preputium penis menggelembung saat preputium tidak bisa dikembalikan, terbentuk jeratan,
BAK sehingga akan mengganggu aliran balik vena
● Pancaran urin mengecil superfisial, dan mengakibatkan nyeri, edema glans
Umumnya patologis bila pennis, bila sudah nekrosis maka gland jd biru
1. sulit BAK, nyeri BAK, retensi urin kehitaman
2. infeksi lokal/ISK
3. preputium tidak bisa diretraksi ke proksimal
hingga ke korona glandis
4. jika radang ada eritem di glans penis/preputium
5. smegma pada sakus preputium
6. preputium patologis ->lingkaran fibrotic di
sekeliling preputium
Ericki,Volkan & Altundag,Tunahan (2019). EC Pediatrics Case Report Paraphimosis in a BAY: case report and review of literature
11. Laki-laki 70 tahun datang dengan keluhan sulit kencing. Pasien harus mengedan
saat kencing dan merasa tidak lampias setelah kencing. Riwayat penyakit
sering tensi rendah. Pemeriksaan fisik TD 90/60, nadi 70x/menit, RR 18x/menit.
Pemeriksaan colok dubur didapatkan prostat membesar simetris, kenyal, tidak
berdungkul. Dokter meresepkan obat yang meningkatkan aliran
kencing dan aman untuk tensi pasien. Obat yang dimaksud adalah ?
A Prazosin (tidak spesifik pada otot polos nuli/urethra, ESO hipotensi)
B Terazosin (tidak spesifik pada otot polos nuli/urethra, ESO hipotensi)
C Tamsulosin (jd makin hipotensi efeknya)
D Dutasteride atau
E Finasteride
PEMBAHASAN
Definisi Gejala LUTS
Iritasi :
6. frekuensi
7. nokturi
8. disuri
9. urgensi
tatalaksana
Non-Farmakologi :
Watchful Waiting
- pasien tidak diberikan pengobatan, hanya diberikan edukasi mengetahui faktor faktor yang dapat memperparah BPH
- hanya dapat dilakukan pada penderita dengan skor IPSS <7
Medikamentosa
- 5 alfa redukase inhibitor (Dutasteride/finasteride)
menginduksi proses apoptosis sel epitel prostat (menghambar testosterone 🡪 DHT)
- Alfa 1 blocker (alfuzosin & tamsulosin)
menghambat pelepasan noradrenalin endogen pada otot polos sel prostat, sehingga menurunkan tonus prostat dan
mengurangi obstruksi saluran keluar kandung kemih
Pembedahan:
Indikasi :
• Retensi urine akut;
• Gagal Trial Without Catheter (TWOC);
• Infeksi saluran kemih berulang;
• Hematuria makroskopik berulang;
• Batu kandung kemih;
• Penurunan fungsi ginjal yang disebabkan oleh obstruksi akibat BPH;
• Perubahan patologis pada kandung kemih dan saluran kemih bagian
tambahan tentang ca prostat
● keganasan tersering pada laki2 usia >50 th
● tersering pada zona perifer sekitar 70%
● pada pemeriksaan colok dubur / RT didapatkan :
1. nodul keras
2. asimetris
3. massa berbenjol-benjol
A Hemorrhoidektomi
Hemorrhoids: From basic pathophysiology to clinical management World J Gastroenterol. 2012 May 7; 18(17): 2009–2017.
Hemororid Interna Hemoroid Eksterna
Hemorrhoids: From basic pathophysiology to clinical management World J Gastroenterol. 2012 May 7; 18(17): 2009–2017.
klasifikasi
tatalaksana
Non Bedah/ Konservatif Bedah / Prosedural
Dunphy sign
pemeriksaan
● USG : distensi/swollen appendix d > 6 mm, target
sign
● CT Scan GOLD Standard
calcified appendicolith,
vancomycin 15 mg/kg @12 jam: cephalosporin gen 3; ceftrixone 2 gr/hr, kombinasi b-laktam
tazobaktam 3,375 @8 jam
15. Seorang laki-laki mengalami klm kepalanya terbentur, pasien sadar namun sekarang
pingsan berdasarkan CT Scan apa diagnosisnya?
a. SDH
b. EDH
c. SAH
d. PIS
EDH SDH SAH ICH