Anda di halaman 1dari 10

SISTEM SARAF

Skenario 1. Tak sadar setelah terjatuh


Ny. Rosa 65 tahun datang diantar anaknya Bpk. Andrea ke UGD RS dengan keluhan tidak
sadarkan diri setelah terjatuh dari tempat tidur 30 menit yll. Pasien sempat sadar, tetapi 10 menit
kemudian pasien kembali tidak sadar. Posisi terjatuh dengan kepala bagian kepala samping
kanan terbentur terlebih dahulu pada lantai dengan ketinggian 50 cm. Keluhan disertai dengan
muntah sebanyak 3 kali, muntahan berupa makanan yang dimakan 2 jam sebelumnya. Terdapat
riwayat hipertensi sebelumnya, dengan menggunakan obat Captopril sehari tiga kali sejak 15
tahun terakhir. Tidak terdapat riwayat alergi makanan ataupun obat.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan Keadaan Umum Sopor, GCS E2V2M3 , TD : 90/60 mmHg,
Nadi : 110 x/menit , RR : 30 x/menit, T : 36 C. Pada bagian occipital dextra terdapat memar
dengan diameter 3 x 4 cm berwarna keunguan. Mata : pupil 2 mm/2,5 mm anisokor. Reflek
Fisiologis + meningkat dan Reflek Patologis Babinski +/+, rangsang meningeal -
Dokter UGD mengusulkan untuk CT Scan dengan hasil sebagai berikut :

ANAMNESIS
pendamping pasien : Bpk Andrea, 65 tahun, alamat Sambiroto
pasien : Ny. Rosa 65 tahun, alamat Sambiroto

1. Secred seven
a. Datang dg keluhan apa ? tak sadrkan diri
b. Sejak kapan ? 30 menit
c. Bisa diceritakan kronologisnya bagaimana ? ibu saya jatuh dari tempat tidur, sempat
sadar tp setelah itu 10 menit kemudian tidak sadarkan diri. Posisi jatuh dengan kepala
bagian kepala samping kanan terbentur terlebih dahulu pada lantai
d. Ada keluhan lain setelah terjatuh ? ibu saya muntah sebanyak 3 x
e. Muntahnya berupa apa ? berupa makanan yg dikonsumsi 2 jam sblmnya dok
2. Fundamental four
RPD :
- apakah dulu pernah mengalami trauma spt ini ? tidak
- Apakah dulu pernah menderita penyakit spt kencing manis, darah tinggi, asma ? darah
tinggi
- Riwayat konsumsi obat ? obat Captopril sehari tiga kali sejak 15 tahun terakhir

RPK :
- Di keluarga apkh ada yg menderita kencing manis, darah tinggi asma ? tidak
R sos-eko
- Untuk tempat tinggal terutama di kamar ibu kasurnya terbuat dari apa nggih pak
ukurann dan ketinggiannya berapa ? springbed 120x200 tingginya 50 cm dok
PRIMARY SURVEY
- Airway
Look : apakah ada sumbatan/tidak ? à tidak
Listen : apakah ada suara tamabahan (snoring, gurgling, stridor) ? à tidak
Feel : apakah terasa hembusan ? à ya
- Breathing (buka pakaian terlihat leher dan dada, menjaga imobilisasi leher dan kepala)
Pasang saturasi O2 (SpO2)
Hitung RR à 30x/mnt
Inspeksi dan palpasi leher thorax : deviasi trakea? Ekspansi thorax simetris/asimetris?
Ada otot tambahan pernafasan? Tanda trauma lain ?
PERKUSI THORAX (redup, sonor,hipersonor)
AUSKULTASI (suara dasar vesikuler di seluruh lapang paru? Adakah suara tambahan
seperti ronkhi, wheezing)
- Circulation
Nadi : 110x/menit
Kuat angkat / tidak
Reguler/ireguler
Pulsus paradoksus
- Disability
GCS = 7 (E2 V2 M3)
Reflek pupil miosis
- Exposure
Memar (+) diameter 3x4 cm warna ungu pada oksipital dextra
Luka (-)

SECONDARY SURVEY
- Mechanism of Injury
“Bisa diceritakan pak penyebab lukanya apa?”
- Injury Pattern
“Bagian mana saja yang sakit pak ?”
- Signs
“Apa yg bapak rasa sekarang?”
- Treatment
“Sudah minum obat? Atau diobati?”
- Allergy
“Ada alergi obat? Makanan?”
- Medication
“Ada obat yang sedang dikonsumsi?”
- Past Illness/Pregnancy
“Ada penyakit penyerta seperti DM, hipertensi?”
- Last Meal
“Terakhir makan apa pak?”
- Environtment/Event
“Tempat terjadi kecelakaan dimana? Bersih/kotor?”
KEADAAN UMUM : tampak sakit
KESADARAN UMUM : sopor
STATUS GENERALISATA (HEAD TO TOE)
Kepala : Cephal hematom regio occipitalis dextra (+), memar ukuran 3x4 cm
Mata : refleks pupil (+), konjungtiva anemis (+), sklera ikterik(-) , diameter pupil
anisokor
Hidung : deformitas (+), secret (+)
Telinga : secret (+)
Mulut : sudut mulut deviasi (-)
Leher : kelenjar getah bening dbn

Thorax :
Inspeksi : bentuk dan ukuran thorax normal, gerak dinding dada simetris, jejas(-)
Palpasi : pergerakan dinding dada simetris, nyeri tekan (-), krepitasi (-)
Perkusi : PULMO -> sonor pd seluruh lapang paru
COR -> batas jantung dbn
Abdomen : dbn
Ekstremitas : atas dan bawah jejas (-), hematoma (-), deformitas (-), edema (-)
akral hangat (+)
STATUS LOKALISATA

STATUS NEUROLOGIS
Motorik : Tonusnya normotonus (normal)
Refleks fisiologis : meningkat
Refleks patologis : babinsky (+)
RANGSANG MENINGEAL
Sebelum melakukan pemeriksaan, lakukan:
(pasien berbaring)
1. Cek fraktur cervical
Raba bagian belakang leher dan tanya penguji.
“Adakah fraktur cervical?”
2. Cek kekakuan otot leher
Kepala pasien di gerakkan ke kanan dan kiri.
“Adakah kekakuan otot leher?”
Bahu diangkat keatas pasien dalam keadaan
berbaring.
Normal kepala kebelakang (tidak ada kekakuan
otot leher)
Abnormal kepala ikut naik keatas (ada kekakuan
otot leher
Nervus cranialis = tdk dinilai

PEMERIKSAAN PENUNJANG
CT SCAN
Lesi bikonveks occipital dextra

DIAGNOSIS
1. Dx : epidural hematoma occipital dextra
2. Dx neuro :
 Dx kerja : penurunan kesadaran et causa epidural hematoma
 Dx klinis : pasien dengan penurunan kesadaran
 Dx etiologis : trauma
 Dx topis : perdarahan pada occipital dextra
DIAGNOSIS BANDING
1. Subdural hematoma
2. Subarachnoid hematoma
TATALAKSANA
Penanganan darurat
1. Dekompresi
2. Kraniotomi (dilakukan oleh dokter bedah saraf)
3. Infus NaCl
Medikamentosa
1. Dexamethasone dosis awal 10mg dilanjut 4mg tiap jam
2. Fenitoin (terapi profilaksis)
Non medikamentosa
1. Operasi

EDUKASI
1. Epidural hematoma adalah keadaan dimana terjadi penumpukan darah diantara
duramater dan tabula interna tulang tengkorak.Umumnya ini disebabkankarena
trauma tumpul pada kepala
2. Rujuk ke bedah saraf

Anda mungkin juga menyukai