Hematoma
Done by:
Karmila Karim
Muh. Dadan Kurniawan
Hafidhu Nalendra
Larasayu Citra
Supervised by:
Dr. Moch. Evodia Sp BS
PENDAHULUAN
Chronic subdural hematoma (CSDH) is prevalent among
elderly populations worldwide, and its mysterious
pathogenesis has been discussed in the literature for
decades.
LAPORAN KASUS
IDENTITAS
Nama
: An. AF: 22 September 2014
Nama
: Tn. SD
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Umur
: 65 tahun
Pekerjaan
: Wiraswasta
Pendidikan
: Tamat SD
Agama
: Islam
Status Pernikahan : Sudah menikah
Alamat
: Jalan Kramat Jaya RT/RW 05/012
Kabupaten Bogor
No. RM
: 00337405
ANAMNESIS
KU
ANAMNESIS
RPS
ANAMNESIS
Setelah terjatuh pasien langsung sadar dan
membawa motornya pulang ke rumah. Nyeri kepala,
RPS
ANAMNESIS
RPD
RPK
PEMERIKSAAN FISIK
STATUS GENERALIS
Keadaan Umum : Tampak Sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
GCS E4M6V5=15
Sikap : berbaring aktif
Kooperasi : kooperatif dengan pemeriksa
Tekanan Darah : 120 / 70 mmHg
Nadi : 80 x/ menit
Suhu: 36,7 c
Pernafasan : 20x/menit
Cont
Kepala
(-)
Mata: CA -/-, SI -/-, Pupil bulat isokor,
diameter 3 mm, RCL +/+, RCTL +/+
THT : Normotia, Tidak terdapat
perdarahan keluar dari hidung
maupun telinga.
Leher : Tidak teraba pembesaran KGB
Cont
Thorax:
Jantung
Auskultasi
: bunyi jantung I dan II
reguler, murmur (-), gallop (-)
Paru-paru
Auskultasi: suara nafas vesikuler, rhonki
-/-, wheezing -/
Cont
Abdomen
Inspeksi
: Buncit
Palpasi
: Supel, nyeri tekan (-), hepar
dan
lien tidak teraba membesar
Perkusi
: Timpani
Auskultasi: Bising usus (+) normal
Ekstremitas
: Akral hangat (+) , oedem
(-)
PEMERIKSAAN
NEUROLOGIS
CONT
Saraf-saraf Kranialis
N. I
: Tidak dilakukan
N. II
Acies Visus
: Baik
Campus Warna : Baik
Melihat Warna
: Baik
Funduskopi
: Tidak dilakukan
CONT
N.
III, IV, VI
Kedudukan Bola Mata : Ortophoria
Kelopak mata : Normal
Pergerakan Bola Mata
Nasal :
(+)
(+)
Temporal :
(+)
(+)
Nasal Atas :
(+)
(+)
Temporal Atas :
(+)
(+)
Temporal Bawah :
(+)
(+)
Cont
Eksopthalmus
Nistagmus
(-) (-)
(-) (-)
Pupil
Bentuk
:
bulat, 3 mm / 3 mm
Refleks Cahaya Langsung
: (+) / (+)
Refleks Cahaya Konsensual : (+) / (+)
Akomodasi :
(+) / (+)
Konvergensi :
(+) / (+)
Cont
N.
V
Cabang Motorik : baik
Cabang Sensorik : baik
N
VII
Parese (-)
N.VIII:
Tidak dilakukan
Cont
N.IX,
X
Motorik : deviasi uvula (-), arcus faring simetris
Sensorik : tidak dilakukan
N.XI
Mengangkat
Menoleh
bahu :
baik
baik
N.XII
Pergerakan
Atrof
: (-)
Fasikulasi : (-)
Tremor : (-)
Cont
Sistem
Motorik
4444
5555
4444
5555
Sistem
sensorik : Baik
Cont
Fungsi otonom
Tidak ada inkontinensia uri maupun alvi
Reflex Fisiologis :
+2 + 2
+2
Refleks patologis (-)
+2
PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
DARAH
RUTIN
Hemoglobin 13,2 g/dl N = 13.2-17.3 g/dl
Hematokrit 41% N = 33-45 %
Lekosit 9.200/ul N = 5.000-10.000/ul
Trombosit 237.000/ul N = 150.000-440.000/ul
Eritrosit
4.82 jt/ul N = 4.40-5.90 jt/ul
VER/HER/KHER
VER 90,3 fl N = 80.0 100.0 fl
HER 29,0 pg
N = 26.0 34.0 pg
KHER 32,0 g/dl N = 32.0 36.0 g/dl
ELEKTROLIT
Natrium 138 mmol/l N = 135-147 mmol/l
Kalium 4,36 mmol/l N = 3.1-5.1 mmol/l
Klorida 97 mmol/lN = 95-108 mmol/l
Cont
KIMIA DARAH
Glukosa darah sewaktu
123 mg/dl N = 70 - 140 mg/dl
FUNGSI GINJAL
Ureum 39 mg/dl N = 20-40 mg/dl
Creatinin 0,7 mg/dl N = 0.6-1.5 mg/dl
FUNGSI HATI
SGOT 29U/L N = 0-34 U/L
SGPT 12 U/L N = 0-40 U/l
Cont
PH
7,366
7,370-7,440
PCO2
43,7 35,0-45,0 mmHg
P02
14 1 ,0
83,0108,0 mmHg
HCO3
24,5
21,0-28,0 mmol/L
02 Saturasi 98,0
95,0-99,0 %
BE
-1,0
-2,5-2,5 mmol/L
Total CO2
25,8 19,0-24,0
mmol/L
Cont
Hemostasis
APTT
28,7
27,4-39,3 detik
Kontrol APTT
35,0
Detik
PT
13,2
11,3-14,7 detik
Kontrol PT
14,1
Detik
INR
0,92
Detik
PEMERIKSAAN
RADIOLOGIS
Rontgen Thorax PA:
Jantung dan paru dalam batas normal
Gambaran TB paru aktif disertai
bronkiektasis basal paru kanan,
Emfsematous lung, Aorta elongansi dan
kalisifkasi
PEMERIKSAAN
RADIOLOGIS
CT-Scan
Sulci hemisfer kiri menghilang
Tampak lesi hiperdense bentuk planconveks di subdural
hemisfer kanan mulai dari fronto temporo-parietal kanan yang
mendesak sulci-sulci hemisfer kanan.
Differensiasi white dan gray matter hemisfer kanan tidak jelas,
kiri masih jelas
Pergeseran garis midline sejauh +/-1 cm ke kiri
Ventrikel lateralis kanan kiri dan III menyempit, ventrikel IV baik
Kesan: Subdural hematoma, densitas sesuai lesi kontak dengan
ketebalan +/-3 pada fronto-temporo-parietal kanan, Herniasi
subfulcine ke kiri sejauh +/-1 cm, Edema hemisfer cerebri
kanan dengan obliterasi ventrikel lateralis kanan dan ventrikel
III.
Resume
Pasien laki-laki, 65 tahun Pasien datang
diantar oleh keluarga
dengan keluhan
badan sebelah kiri lemas sejak 3 hari SMRS.
Awalnya Os mengatakan 8 hari yang lalu os
mengalami kecelakaan tunggal, tiba-tiba
kehilangan kendali terpental dan terjatuh
posisi telungkup di sebuah got yang berisi
air. Setelah 3 hari di Rumah Os mulai
merasakan kelemahan badan pada sisi kiri,
ketika berjalan harus menyeret kaki kiri,
serta sering mengantuk.
Cont
Status generalis
Dalam batas normal
Status Neurologis
KU/Kes : TSS/CM GCS =15
Tand Rangsang Meningeal : (-)
Peningkatan TIK : (+)
Refleks fsiologis : 2+ 2+
2+ 2+
N. Kranialis : Parese (-)
Refleks patologis : (-)
Motorik
: 4444 5555
4444 5555
Cont
Hasil CT-Scan Kepala
Kesan: Subdural hematoma, densitas sesuai lesi kronis
dengan ketebalan +/-3 pada fronto-temporo-parietal
kanan, Herniasi subfulcine ke kiri sejauh +/-1 cm, Edema
hemisfer cerebri kanan dengan obliterasi ventrikel
lateralis kanan dan ventrikel III.
Laporan operasi
Diagnosis
sebelum
operasi:
Frontoparietooccipital dextra
Diagnosis
sesudah
operasi:
Frontoparietooccipital dextra
SDH
Chronis
Subacut
SDH
Chronis
Subacut
Intruksi Post Op
DIAGNOSIS KERJA
Diagnosis Kerja saat masuk:
SDH Chronis Temporoparietal dextra
Diagnosis Kerja saat ini:
Post Craniotomy H+2 a/i SDH Chronis
Subacut Frontoparietooccipital dextra
PENATALAKSANAAN
Non Medikamentosa
ABC
Elevasi kepala 30o
Puasa untuk persiapan operasi
Medikamentosa
Pro Craniotomy cito
ICU post OP
IVFD Nacl 0,9%/8 jam
Cetriaxone 2 x 2 gr
Ranitidin 2 x 5o mg
Ketorolac 2 x 30 mg
Vit K 3x10 mg
Vit C 1x1 gr
As. Transenamat 3x500mg
PROGNOSIS
Ad Vitam
: Bonam
Ad Functionam
: Dubia Ad bonam
Ad Sanationam : Dubia Ad bonam
Analisa Kasus
Identitas:
laki-laki 65
tahun
CT Scan Subdural
hematoma, densitas
sesuai lesi kronis
dengan ketebalan +/-3
pada fronto-temporoparietal kanan
SDHC
PF: Motorik:
4444 5555
4444 5555
Anamnesis: 8
trauma
kepala>kelemahan
tubuh sisi kiri
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
A chronic subdural hematoma (cSDH) is defined as
chronic (3 weeks) intracranial bleeding between the dura
mater (which adheres to the skull), and the arachnoid
mater (which envelops the brain).
Anatomi Kepala
Anatomi
Epidemiology
Etiology/risk factors
Trauma
Advanced age
Chronic Alcoholism
Gender
Coagulopathy
Intracranial hypotension
Other causes(vascular malformation,
benign, malignant tumors, infections)
Clinical presentation
Pemeriksaan Penunjang
Classifications
grade 0: asymptomatic
grade 1: alert, oriented, mild symptoms
(e.g. headache)
grade 2: drowsy or disoriented, variable
neurological defcits (e.g. hemiparesis)
grade 3: stupor but responds to stimuli,
severe focal signs (e.g. hemiplegia)
grade 4: coma, flexes/extends to pain
Diagnosis Banding
Subdural hematoma
Perdarahan yg terjadi
diantara duramater
dan arachnoid, akibat
robeknya bridging vein
Gejala klinis: sakit
kepala, kesadaran
menurun +/-.
CT Scan gambaran
hiperdens seperti
bulan sabit
Subarakhnoid
hematoma
CT Scan gambaran
hiperdens di ruang
subarakhnoid.
EPIDURAL HEMATOM
SUBDURAL HEMATOM
Robek
Robeknya A. Meningea
media
Gejala
klinik
Sefalgia progresif,
penurunan
kesadaran(perburukan GCS),
papil edema, Hiperrefleks,
Babinski +, TIK meningkat
Letak
lesi
Tatalaksana
Penanganan darurat:
Dekompresi dengan trepanasi sederhana
Kraniotomi untuk mengevakuasi hematom
Terapi Medikamentosa:
Elevasi kepala 30
Mannitol 20% (dosis 1-3 mg/kgBB/hari)
atau dapat juga diberikan golongan
dexametason
(dosis
awal
10
mg
kemudian dilanjutkan 4 mg tiap 6 jam)
Indikasi operasi
Prognosis
Prognosis tergantung pada:
Lokasinya (infratentorial lebih jelek)
Besarnya
Kesadaran saat masuk kamar operasi
Jika
ditangani
dengan
cepat,
prognosis EDH biasanya baik, karena
kerusakan otak secara menyeluruh
dapat dibatasi.
Postoperative
complications
VIDEO
Thank you