Pembimbing:
Dr. Endang,Sp.S
Dr. Ruth,Sp.S
Penyusun:
Shakirah Ab Halim (030.06.345)
IDENTITAS
Nama : Tn. U
Umur : 70 tahun
Alamat : Jayamukti 02/05
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama
: Islam
Status perkawinan : Menikah
Pekerjaan : Petani
Tanggal masuk RS : 20-04-2012
Ruangan : Stroke Unit
No. RM : 442470
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Keluhan Tambahan
Riwayat Penyakit
Sekarang
Dibawa ke IGD RSUD Karawang
Saat kejadian,
pasien tidak
pingsan. Selain
itu, pasien
menyangkal
adanya mual,
muntah, kejang,
sakit kepala,
pandangan kabur
atau melihat
dobel. Pasien juga
menyangkal
adanya kebas,
kesemutan atau
baal saat itu. BAB
dan BAK pasien
lancar.
Riwayat Penyakit
Dahulu
Mempunyai riwayat stroke 5 tahun yang lalu
Riwayat Penyakit
Keluarga
Bapa pasien menderita hipertensi dan stroke.
Riwayat keluarga menderita DM disangkal
oleh pasien
PEMERIKSAAN FISIK
Nadi
36.3 C
Pernafasan
18 x / menit, abdominothorakal
Status Generalis
Kulit
Status Neurologis
Kesadaran:
GCS : E4 V5 M6 = 15 (compos mentis)
Tanda rangsang
meningeal
Pemeriksaan Saraf
Kranialis
Kiri
Kanan
ortoforia
Ortoforia
-ke nasal
Baik
Baik
- ke temporal
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Eksothalmus
Ptosis
Kedudukan bola
mata
Pergerakan bola
mata
Pemeriksaan Saraf
Kranialis
N. III, N.IV, N.VI
Kiri
Kanan
-Bentuk
Bulat
Bulat
-Ukuran
3mm
3 mm
- Isokor/anisokor
isokor
isokor
RCL
RRCTL
Pupil
Pemeriksaan Saraf
Kranialis
N. V
Kiri
Kanan
Cabang motorik
Baik
Baik
sensorik
Baik
Baik
-Opthalmik
Baik
Baik
-Maxilla
Baik
Baik
Cabang
-Mandibularis
Pemeriksaan Saraf
Kranialis
N.VII
Motorik
Sensorik :
Pemeriksaan Saraf
Kranialis
N. VIII
Kiri
Kanan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tuli konduktif
Tuli perseptif
Vestibuler
Vertigo
Nistagmus
Cochlear
N. IX , N. X
Kiri
Kanan
Motorik
Sulit dinilai
Sulit dinilai
Sensorik
Sulit dinilai
Sulit dinilai
Pemeriksaan Saraf
Kranialis
N. XI
Kiri
Kanan
Mengangkat bahu
Tidak dapat
Tidak dapat
dinilai
dinilai
Menoleh
Baik
Baik
N. XII
Kiri
Kanan
Pergerakan lidah
Tremor
Atrof
Fasikulasi
Sulit dinilai
Sistem Motorik
Ekstremitas Atas
Ekstremitas Bawah
Gerakan
Involunter
Tremor -/Chorea -/Atetose -/Mioklonik -/Tic -/Fungsi Luhur: Baik
Tonus :
Normotonus
Sensorik: Tidak dapat dinilai
Vegetatif
Kesan
Defekasi
Belum BAB
Miksi
Menggunakan
pampers
STATUS NEUROLOGIS
Reflex fsiologis
Reflex
Reflex
Reflex
Reflex
Reflex
bicep : + / +
tricep : + / +
patella : + / +
achiles : + / +
dinding perut : + / +
Reflex patologis
Reflex
Reflex
Reflex
Reflex
Reflex
babinsky :
oppenheim
gordon
:
schaefer :
chaddock :
-/:-/-/-/-/-
: Tidak Dilakukan
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Lab darah( 20 April 2012)
Hb
: 13,5
g/dl
Ht
: 42
%
Trombosit : 257.000 / mm3
Leukosit
: 7500
/ mm3
Eritrosit
: 4.830.000 / mm3
Ureum
: 41.7
mg / dl
Creatinin : 1.16
mg / dl
GDS
: 116
mg / dl
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Lab darah( 21 April 2012)
Kolesterol :
Trigliserida
HDL
:
LDL
:
As Urat
Kalium
:
Natrium
Klorida
:
179
: 96
45
115
: 5.2
3.6
:141
105
mg/dl
mg/dl
mg/ dl
mg/ dl
mg/ dl
mmol/l
mmol/l
mmol/l
CT SCAN (20/4/2012)
CT SCAN
Tampak area hypodens yang mencurigakan infark pada
frontal kiri.
Differensiasi white and grey matter baik.
Tidak tampak deviasi midline structure.
Susunan ventrikel di tengah simetris, tidak
melebar/menyempit.
CPA dan sella tursica baik.
Cerebellum dan batang otak baik.
Tidak tampak kalsifkasi abnormal.
Tampak perselubungan pada sinus maksillaris kiri.
Calvaria intak, tidak tampak kelainan ekstrakranial.
Kesimpulan:
RESUME
Pasien, laki-laki, 70 tahun datang dengan keluhan tangan dan
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS BANDING
Penatalaksanaan
MedikaMentosa
NonMedikaMentosa
IVFD 2A 20tpm
Citicholin 2 x 750 mg
Plavix 1 x 75 mg
Tromboaspilet 1 x 80mg
Captopril 2 x 25 mg
Positioning
Lengan menjauh dari
tubuh untuk mencegah
kontraktur
Tungkai lurus menghadap
ke atas
Mika-miki setiap 2 jam
untuk mencegah
dekubitus
Diet
Rendah garam
PROGNOSIS
Ad Vitam
: Dubia ad bonam
Ad Fungtionam : Dubia ad bonam
Ad Sanationam : Dubia ad malam
Tinjauan Pustaka
ANATOMI
ANATOMI
Sistem Vaskular
kedua hemisfer
batang
otak,
Otak serebellum
otak
dan bagian posterior otak
Vena
2 sistem :
kelompok vena interna
mengumpulkan darah ke vena Gallen dan sinus
rektus
FISIOLOGI
Aliran darah di otak terutama dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu :
1. Tekanan untuk memompa darah dari sistem arteri-kapiler ke
sistem vena
Tekanan darah sistemik (faktor jantung, darah dan pembuluh
darah)
Daya autoregulasi pembuluh darah otak : menguncup bila tekanan
darah sistemik naik dan berdilatasi bila tekanan darah sistemik
menurun.
Sistem ini dapat berfungsi normal bila tekanan sistolik antara 50 150 mmHg.
Definisi
Stroke
Epidemiologi
Penelitian WHO menunjukan bahwa insiden
Etiology
Infark otak
Emboli (Emboli kardiogenik, Emboli paradoksal, Emboli
arkus aorta)
Aterotrombotik:
Penyakit ekstrakranial (A. karotis interna dan A.
Vertebralis) Penyakit intrakranial (A. karotis interna, A.
Serebri media, A. Basilaris, Lakuner (oklusi arteri
perforans kecil))
Faktor Resiko
Tidak dapat
dimodifikasi
Usia
Jenis kelamin pria
Ras dan hereditas
Faktor genetik
Dapat dimodifikasi
Mayor
Minor
Minor
Hipertensi
Penyakit jantung
Infark miokard
Elektrokardiogram abnormal disritmia,
Klasifkasi Stroke
Berdasarkan patologi anatomi dan penyebabnya.
Hemoragik
Iskemik
Perdarahan intraserebral
Perdarahan subarachnoid
(TIA)
Trombosis serebri
Embolia serebri
Klasifikasi Stroke
Berdasarkan stadium / perkembangan
waktu
Serangan iskemik sepintas/ TIA
RIND
Progressing stroke atau stroke in evolution
Completed stroke
SIRIRAJ SKORE
SSS diagnosa
>1 : perdarahan
serebral
< -12: Infark
serebral
-1 smp 1 : diagnosa
tidak pasti gunakan
kurva kemungkinan/
CT-Scan
Nilai
Derajat kesadaran
sadar
delirium , stupor
semikoma, koma
0
1
2
0
1
Atheroma/ riwayat DM
- tidak ada
-1@>
0
1
PATOFISIOLOGI
Aliran darah otak : menilai vaskularisasi regional
di otak.
Derajat ambang batas aliran darah otak :
Iskemia global
otak :-
2. Ischemic penumbra
3.Luxury perfusion
Daerah di sekeliling penumbra tampak
Edema serebri
infark luas energy failure dari sel sel otak
Berdasarkan Lokasi
Bagian sistem saraf pusat :
Kelemahan otot (hemiplegia),
kaku, menurunnya fungsi sensorik
Batang otak( 12 saraf kranial):
menurun kemampuan membau,
mengecap, mendengar, dan
melihat parsial atau keseluruhan,
refleks menurun, ekspresi wajah
terganggu, pernafasan dan detak
jantung terganggu, lidah lemah.
Cerebral cortex:
afasia, apraxia, daya ingat
menurun, hemineglect,
kebingungan.
Arteri Basilaris
Arteri basilaris merupakan gabungan dari sepasang arteri vertebra. Cabang dari
arteri basilaris memberikan suplai darah untuk lobus oksipital, lobus temporal media,
talamus media, kapsula internal krus posterior, batang otak dan serebelum.
Oklusi trombus arteri basilaris: defsit neurologis bilateral dengan keterlibatan
beberapa cabang arteri.
Trombosis basiler mempengaruhi bagian proksimal dari arteri basilaris yang
memberikan darah ke pons: gangguan pergerakan mata horizontal, adanya
nigtagmus vertikal, dan gerakan okular lainnya seperti konstriksi pupil yang reaktif,
hemiplegi yang sering disertai koma dan sindrom oklusi basiler dengan penurunan
kesadaran.
Emboli dari arteri vertebralis yang menyumbat bagian distal arteri basilaris:
penurunan aliran darah menuju formasio retikularis asendens di mesensefalon dan
talamus sehingga timbul penurunan kesadaran.
Sedangkan emboli yang lebih kecil dapat menyumbat lebih rostral dan pada kasus
demikian, mesensefalon, talamus, lobus temporal, dan oksipital dapat mengalami
infark. Kondisi ini dapat mengakibatkan gangguan visual (hemianopia homonim, buta
kortikal), visiomotor (gangguan gerak konvergen, paralisis penglihatan vertikal,
diplopia), dan prilaku (terutama disorientasi) abnormal tanpa gangguan motorik.
Medula Oblongata
paresis nervus hipoglosus (N.XII)
Manifestasi
koma
apabila
lesi
Cabang vertebrobasilar
basalis
Infark lakunar
Infark
Oklusi:
hemiparesis kontralateral
apabila nervus kranialis
(N.III, N.VI, N.VII) terkena
terjadilah paresis nervus
kranialis ipsilateral.
lakunar
sering
terjadi
pada
nukleus
dalam dari otak (putamen
37%,
talamus
14%,
nukleus kaudatus 10%,
pons 26%, kapsula interna
krus posterior 10%).
4 macam sindrom infark
lakunar: hemiparesis murni
stroke sensorik murni
hemiparesis ataksik
sindroma
dysarthria-
clumsy hand.
Perdarahan Subarakhnoid
Sakit kepala, yang bisa tiba-tiba tidak seperti
DIAGNOSIS STROKE
Proses penyumbatan pembuluh darah otak
mempunyai beberapa sifat klinik yang spesifk: 7,8
Timbul mendadak
Gejala-gejala neurologis kontralateral terhadap
pembuluh yang tersumbat.
Kesadaran dapat menurun sampai koma terutama
pada perdarahan otak. Sedangkan pada stroke iskemik
lebih jarang terjadi penurunan kesadaran.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
Pemeriksaan darah rutin
Pemeriksaan kimia darah lengkap:
Gula darah sewaktu
Pemeriksaan hemostasis (darah lengkap)
Pemeriksaan Neurokardiologi
Elektrokardiograf
Pemeriksaan Radiologi
CT-Scan otak;
MRI
Foto toraks
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan
Nifedipin
Kaptopril
6,25-25 mg /8 jam
Clonidin
0,1-0,2/12 jam
Prazosin
1-2mg/8 jam
Minoxidil
5-20mg/12 jam
Labetalol
20-80mg/12 jam
Hiperlipidemik
Golongan Statin
Golongan Ezetimibe
< 80
80-150
150-200
2 unit
201-250
4 unit
251-300
6 unit
301-350
8 unit
351-400
10 unit
> 400
12 unit
Stroke Hemorage
Terapi Umum
Pasien stroke hemoragik harus dirawat di ICU jika
Terapi Khusus
Neuroprotektor dapat diberikan kecuali
Komplikasi
Neurologis
Non neurologis
Nyeri kepala
Hiccup akibat kontraksi
Stress Ulcer
Pneumonia
Aspirasi
Infeksi Saluran Kemih
Dekubitus
Hidrosefalus
DVT
otot-otot diafragma.
Gangguan fungsi
menelan
Transformasi infark
menjadi hemoragik
Terimak
asih